Anda di halaman 1dari 22

MENIKMATI

NOVEL
XII MIPA 3 (Kelompok 4)
• Irfan Hermawan (07)
• Aisha Rizki Pramita Bawono (22)
• Anandya Putri (25)
• Denies Rachma Boy (32)
• aa
■ Judul : Galau di Laut Selatan
■ Penulis : Martha Hadimulyanto
■ Penerbit : Balai Pustaka
■ Tahun terbit : 1996
KD. 1 Menafsir Pandangan Pengarang
terhadap Kehidupan

■ KD 1.1 Menangkap maksud pengarang


terhadap kehidupan daalam novel
■ KD 1.2 Menerangkan maksud pengarang
terhadap kehidupan dalam novel
Maksud Pengarang terhadap
Kehidupan dalam Novel
■ Novel Galau di Laut Selatan menceritakan
tentang pencarian Ines, seorang anak dari 10
bersaudara yang hilang di laut selatan. Pada
novel ini, diceritakan hubungan keluarga yang
mengerat kembali karena terjadi sebuah
tragedi.
KD. 2 Menganalisis Isi dan Kebahasaan
Novel

■KD 1.1 Menganalisis isi novel


berdasarkan unsur intrinsiknya
■KD 1.2 Menganalisis kebahasaan novel
Unsur Intrinsik
Tema
■ Tema adalah gagasan atau ide dasar yang akan
mendasari keseluruhan cerita dari sebuah
cerpen.
■ Tema pada novel ini adalah misteri.
■ Di novel ini, Ciciel dan saudaranya berusaha
mencari adiknya yang hilang di Laut Selatan
Penokohan
Penokohan meliputi penentuan tokoh utama, ■ Emy : Tenang, Optimis
pemberian nama, dan penggambaran
wataknya.  ■ Fifi : Penakut, Ramah

Pada novel ini terlihat semua tokoh bekerja ■ Gagat : Nekat, Ceroboh
sama mencari Ines, maka menurut kami semua ■ Hary : Cerdas, Cekatan
tokoh protagonis
■ Ines : Optimis
■ Ani : Pesimis
■ Josy : Optimis
■ Bertha : Bandel
■ Ciciel (utama) : Mandiri, Penurut ■ Bapak : Dingin, Penyayang

■ Dedi : Bertanggung jawab ■ Ibu : Penyayang


Alur
■ Alur adalah urutan peristiwa dalam sebuah cerita yang
sambung menyambung berdasarkan hubungan sebab-akibat. 
■ Di novel ini, Penulis menggunakan Alur Campuran, karena :
a. menceritakan kemajuan cerita dalam pencarian
Ines.
b. menceritakan masa lalu para tokoh.
Latar
Latar adalah keterangan tentang tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu peristiwa
■ Latar Tempat :
– Pelan-pelan kumasuki halaman rumah Mbak Ani yang rimbun karena pohon
manga itu.
■ Latar Suasana :
– Di dalam pesawat, perasaanku terasa tertekan.
■ Latar Waktu :
– Siang itu udara sangat panas.
Sudut Pandang
■ Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan
dirinya terhadap cerita
■ Sudut pandang yang di pakai adalah sudut pandang orang
pertama
■ Bukti : Sebab itu aku mulai membongkar-bongkar lemari
pakaian yang biasanya sudah ditata oleh pembantu.
Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan
penulis kepada pembaca.
■ Kita harus selalu waspada terhadap bahaya disekitar
kita, dan
■ Hargailah waktu bersama orang-orang tersayangmu
Kebahasaan
Majas
■ Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua
hal dengan menggunakan kata penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan
lain sebagainya. 
“Mengapa ia lari begitu kencang di hujan lebat itu....ia seperti kesetanan
menggumamkan nama ibunya.”
■ Paradoks
Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan pertentangan antara pernyataan
dengan fakta yang ada.
Meskipun ia berada di antara kemeriahan dan hingar-bingar pesta perkawinan,
sekuntum senyumnya tak mampu menyembunyikan kepedihan hatinya.
Majas
■ Personifikasi
Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati
seperti seolah-olah memiliki sifat manusia. 
Di tempat yang sepi itu, di mana ombak bergulung-gulung tak ada henti
hentinya.
■ Hiperbola
Majas Hiperbola adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang melebih-
lebihkan dari kenyataan aslinya.
...pertanda datangnya hujan yang sebentar lagi tentu akan mengguyur
bumi.
■ Penglihatan
Citraan
Citraan Penglihatan merupakan Citraan yang bersentuhan dengan indra
penglihatan.
Rambutnya panjang terurai sampai ke pinggang, berombak.
■ Pendengaran
Citraan Pendengaran juga merupakan Citraan yang dihadirkan dengan mengurai
atau mendeskripsikan bunyi.
Waktu mobil berjalan mundur secara pelan pelan ku dengar suara, klek...klek...klek.
■ Gerak
Citraan
Kehadiran Citraan gerak bisa menimbulkan hal yang ditandai terkesan
bergerak.
Sebuah rombongan kecil mendatangi kami.
■ Perabaan
Citraan Perabaan berkenaan dengan aktivitas perabaan.
Kucubit lengan Gagat yang bengong mendengarkan cerita Pak Bambang itu.
Jenis Kalimat
■ Kalimat mayor dan minor
Mayor: kalimat mayor adalah kalimat yang minimal mengandung
dua unsur pusat.
Mbak Bertha begitu cepat memutuskan untuk menikah dengan
Syamsuddin.
Minor:  Kalimat minor diartikan sebagai kalimat yang hanya
mengandung satu unsur pusat saja.
“Lalu…?”
Jenis Kalimat
■ Berdasarkan struktur
a. Kalimat Tunggal
kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan
satu predikat
- Aku berdomisili di Jakarta
b. Kalimat majemuk
terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik
koordinasi maupun subordinasi.
- Ketika bayi itu berusia 6 bulan, anak itu menderita diare.
Jenis Kalimat
■ Berdasarkan Pengucapan
Langsung: adalah kalimat yang secara cermat menirukan
ucapan orang. 
“Bagaimana kalau kami bersiap-siap pulang saja?”
Tidak Langsung: kalimat yang menceritakan kembali ucapan
atau perkataan  orang lain.
Tuti berkata bahwa hubungannya dengan Dedi tidak baik.
Jenis Kalimat
■ Berdasarkan Fungsi
a. Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu
informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan.
- “Apakah ada kemungkinan Ines masih hidup?”
b. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah
kepada orang lain untuk melakukan sesuatu.
- “Cepat datang kesini, Mbak. Penting!”
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai