Anda di halaman 1dari 23

PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN

KERACUNAN PESTISIDA

FAHRUDDIN, S.Kep. Ns.

Kabid. Kefarmasian dan Alat Kesehatan


Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatan
BIODATA
Nama : FAHRUDDIN, S.Kep. Ns.
TTL : Ulu Lakara, 29 Juli 1983
Instansi : Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatan
Jabatan : Kabid. Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Status : Menikah 2 Anak
Alamat : BTN. Griya Baruga Perdana - Kendari
Contact : 0852-99-151-831
Riwayat Pendidikan : SDN. 1 Ulu Lakara (1994), SMPN.1 Palangga
(1997), SMUN 1 Kendari (2000), D.3 Keperawatan Politekkes Kendari
(2004), S.1 Keperawatan PSIK-FK UNHAS (2006), Ners PSIK-FK
UNHAS (2007)
Riwayat Pekerjaan : CPNS (2005), Kasubid. KB – BPPKB Kab. Konsel
(2009), Kasubag. Perencanaan & Keuangan Dinkes Kab. Konsel (2009-
2014), Kabid. Kefarmasian dan Alkes Dinkes Kab. Konsel (2014-sekarang)
PENDAHULUAN

Pestisida digunakan untuk membasmi bermacam-macam


hama (tumbuhan maupun binatang) untuk melindungi
tanaman dari kerusakan;
Walaupun dalam jumlah dan ukuran kecil tetapi pestisida
jelas menimbulkan keracunan pada manusia;
Survei statistik mengenai morbiditas dan mortalitas
menunjukkan penurunan jumlah kematian karena
kecelakaan dalam penggunaan pestisida. Hal ini
dimungkinkan adanya peningkatan pengetahuan toksisitas
pestisida melalui program pencegahan keracunan.
DEFINISI & JENIS PESTISIDA
Asal kata PEST "hama" dan CIDE "pembasmi“

“Bahan atau zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan,


menolak, atau membasmi organisme pengganggu, baik yang
berupa tumbuhan, serangga, maupun hewan lain di lingkungan
kita”

Penggolongan menurut susunan kimianya: ORGANIK (sintetis &


nabati) dan ANORGANIK (merkuri, sulphur, kalsium arsenat,
phospor, dll)

Menurut jenis sasaran: herbisida (gulma), insektisida


(serangga), nematisida (cacing), rodentisida (pengerat),
fungisida (jamur), dll
KLASIFIKASI PESTISIDA ORGANIK
SINTETIS

1) Golongan Organo-Chlorine (OC):


 bersifat sangat persisten, dimana senyawa ini mashi tetap
aktif hingga bertahun-tahun
 telah dilarang penggunaannya karena membahayakan
lingkungan dan kesehatan
 Golongan Toksisitas tinggi: Endrin (Hexadrine)
 Toksisitas sedang: Aldrin, Dieldrin, DDT, BHC, dll

2) Golongan Organo-Phosphate (OP):


 Umum ditemukan/beredar, biasanya tidak bersifat
persisten
 Gol. Toksisitas Tinggi : Phorate, Parathion, Azodrine,
Phosphamidon, Metamidophos, dll
 Toksisitas sedang: Chlorpyrifos, Diazinon, Dimethoate,
Malathion, dll
KLASIFIKASI PESTISIDA ORGANIK
SINTETIS

3) Golongan Carbamate (C):


 sangat efektif mematikan jumlah macam hama
pada suhu tinggi dan pergi dari residu dalam
jumlah sedang
 efeknya bersifat reversible dan dapat
disembuhkan
 Golongan Toksisitas tinggi: Temik, Carbofuran,
methonyl, dll
 Toksisitas sedang: Baygon, Landrin, Carbaryl, dll
SIFAT KERACUNAN PESTISIDA

 Gol OC  lebih sering menimbulkan keracunan kronis:


1) OC yg masuk ke dalam tubuh  akan tertimbun dlm
jaringan lemak dlm bentuk inaktif  krn proses biologis
dlm tubuh  sebagian pestisida yg terikat dlm lemak
akan lepas/bebas  masuk ke peredaran darah 
saraf  timbul gejala sakit.
2) Demikian hal ini terjadi berulang dlm waktu tahunan
baru sembuh  dampaknya kronis.
 Gol. OP & C  lebih menimbulkan keracunan akut:
1) OP & C masuk tubuh  beberapa jam mengalami
degradasi dan telah habis dlm waktu  4 minggu.
2) Dampak kesehatan cepat timbul & cepat sembuh 
bersifat akut.
GEJALA KERACUNAN PESTISIDA

KERACUNAN SEDANG: sakit kepala, mudah


capek, pusing, penglihatan kabur, mual &
muntah, kram perut, diare, dan salivasi
KERACUNAN CUKUP PARAH : gejala seperti
keracunan sedang + tidak mampu berjalan,
sering mengeluh tidak nyaman dan sesak dada,
pernafasan cepat, konstriksi pupil, dan tremor
KERACUNAN PARAH: gejala seperti yang
terdahulu + pingsan mendadak, serangan tiba-
tiba secara lokal dan umum
WAKTU TIMBULNYA GEJALA KERACUNAN

 TERHIRUP : 30 mnt setelah terpapar;

 MELALUI MULUT : 45 menit setelah


terpapar;

 MELALUI KULIT : 2 – 3 jam setelah kontak


kulit
FAKTOR RESIKO KERACUNAN

1. Faktor Individu  aspek pengetahuan

Tingkat pengetahuan penyemprot tentang:


 Pestisida dari aspek jenis, khasiat, dan cara
penggunaan yang benar,
 Pestisida dari aspek bahaya: cara masuk ke
dalam tubuh, dampak keracunan, dan gejalanya;
 Pestisida dari aspek macam-macam cara
mencegah / upaya pengendalian keracunan
FAKTOR RESIKO KERACUNAN

2. Faktor Individu  Aspek Personal


Hygiene
 Selalu mencuci tangan sebelum makan;
 Mandi segera setelah selesai menyemprot;
 Ganti pakaian setelah bekerja/menyemprot dan
sebelum melakukan pekerjaan lain;
 Mencuci peralatan semprot jauh dari sumber air
bersih dan atau sumur;
 Mengubur bekas kemasan pestisida, agar tidak
digunakan orang lain untuk wadah bahan
lain/makanan.
FAKTOR RESIKO KERACUNAN

3. Faktor Individu  Aspek Penggunaan


APD
 Menggunakan topi;
 Menggunakan hood (tutup kepala, hanya ada
lobang pada mata);
 Menggunakan kaca mata rapat (gogles);
 Menggunakan masker mulut hingga hidung;
 Memakai Baju lengan panjang;
 Memakai celana panjang;
 Memakai sepatu boot.
FAKTOR RESIKO KERACUNAN

4. Faktor Resiko Lingkungan


 Arah angin dan cara menyemprot;
 Lama menyemprot per hari;
 Frekuensi menyemprot per minggu;
 Jenis pestisida yang digunakan;
 Banyaknya jenis pestisida yang digunakan dalam
sekali penyeprotan;
 Dosis penyemprotan per hektar;
 Suhu dan kelembaban udara sekitar;
 Jenis tanaman yang disemprot.
PERTOLONGAN PERTAMA YANG DAPAT DILAKUKAN :

1. BILA TERTELAN DAN PENDERITA SADAR :


segera muntahkan penderita dengan cara :
 mengorek dinding belakang tenggorok dengan jari
atau alat lain, dan/atau
 memberikan larutan garam dapur satu sendok
makan penuh dalam segelas air hangat
 Segera bawa ke-Puskesmas/RS terdekat

2. BILA PENDERITA TIDAK SADAR :


 tidak boleh dimuntahkan karena bahaya aspirasi
 Segera bawa ke-Puskesmas/RS terdekat
PERTOLONGAN PERTAMA YANG DAPAT DILAKUKAN :

3. BILA PENDERITA HENTI NAFAS ; segera berikan


pernafasan buatan
 Terlebih dahulu bersihkan mulut dari air liur,
lendir atau makanan yang menyumbat jalan nafas
 Bila pestisida tertelan, jangan lakukan pernafasan
dari mulut ke mulut  gunakan alat bantu
 Segera bawa ke-Puskesmas/RS terdekat
PERTOLONGAN PERTAMA YANG DAPAT DILAKUKAN :

4. BILA TERKENA KULIT :


 Segera lepaskan pakaian yang terkena dan kulit
dicuci dengan air sabun
 Segera bawa ke-Puskesmas/RS terdekat

5. BILA TERKENA MATA :


 Segera cuci dengan air mengalir selama 15 menit
 Segera bawa ke-Puskesmas/RS terdekat
PENCEGAHAN :

1. PENYIMPANAN :
 Pestisida hrs disimpan dlm wadah yg diberi tanda
 sebaiknya tertutup & dlm lemari terkunci
 Campuran pestisida dgn tepung atau makanan tdk
boleh disimpan dekat makanan
 Tempat bekas menyimpan yg tdk dipakai lg hrs
dibakar

2. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG :


 Pakailah APD selama menyiapkan dan
mengaplikasikan pestisida
PENCEGAHAN :

2. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG :


 Pakailah APD (tutup kepala, kacamata rapat,
masker mulut hingga hidung, baju lengan panjang,
celana panjang, sepatu boot) selama menyiapkan
dan mengaplikasikan pestisida
 Pakailah masker dan adakan ventilasi keluar
setempat selama melakukan pencampuran kering
bahan-bahan beracun;
 Pakaian pelindung harus dibuka dan kulit dicuci
sempurna sebelum makan
PENCEGAHAN :

3. PENCEGAHAN LAINNYA:
 Selalu menyemprot ke arah yang tidak
memungkinkan angin membawa bahan, sehingga
terhirup atau mengenai kulit;
 Hindarkan waktu kerja lebih dari 8 jam sehari
bekerja di tempat tertutup dengan penguap
termis;
 Hiindari pengaplikasian pestisida di tempat
kediaman penduduk atau di tempat pengolahan
bahan makanan;
 Jangan mengaplikasikan pestisida tempat-tempat
yang sering disentuh/bersentuhan dengan tubuh
manusia.
INGAT ....
WAKTU POTENSIAL TERJADINYA KONTAMINASI
PESTISIDA :

 SAAT MEMINDAHKAN PESTISIDA;


 SAAT MENYIAPKAN/MENCAMPUR;
 SAAT DAN SELAMA MENGAPLIKASIKAN
PESTISIDA;
 KONTAMINASI KARENA KECELAKAAN
PENUTUP
 Semua pestisida adalah racun, tetapi bahayanya
dapat diperkecil bila diketahui cara-cara bekerja
dengan aman dan tidak mengganggu kesehatan
 Diperlukan perhatian intensif bagi pekerja, a.l. :
 Mereka yg bekerja dgn pestisida harus diberitahu bahaya
yang akan dihadapinya atau mungkin terjadi serta
memperhatikan pedoman dan petunjuk-petunjuk tentang cara-
cara bekerja yang aman dan tidak mengganggu kesehatan
 Harus ada pengawasan teknis dan medis yang cukup  Perlu
dibuat POS UKK
 Harus tersedia fasilitas untuk P3K (atropin dan tenaga
terlatih)
PENUTUP
 Penggunaan APD dan Personal Hygiene Pekerja
 Harus tersedia sarana dan peralatan cuci/mandi yg MS
 Pekerja tdk boleh bekerja dgn pestisida lebih dari 4-5 jam
sehari
 Melarang pekerja untuk merokok, minum atau makan sebelum
mencuci tangan dengan bersih memakai sabun
 Alat-alat penyemprot harus memenuhi ketentuan2 keselamatan
kerja
 Semua wadah pestisida harus mempunyai etiket yang
memenuhi syarat, mudah dibaca dan dimengerti baik oleh
pekerja maupun pengawas
 Sedapat mungkin diusahakan agar tenaga kerja yang
mengunakan pestisida dilakukan pemeriksaan kesehatan
berkala setiap bulan sekali
SEKIAN

&

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai