Anda di halaman 1dari 42

Laporan Kasus

PERIODONTITIS KRONIS
PADA PASIEN DIABETES
MELITUS
Reza Rahma Tazkia
21904101039

Pembimbing : drg. Wahyu Susilaningtyas Sp. Pros


PENDAHUL
UAN
PERIODONTITIS

Inflamasi dan infeksi yang terjadi pada periodontal dan tulang alveolar penyangga gigi. 
• Migrasi epitel ke arah apical
• Kehilangan perlekatan tulang dan resorpsi tulang alveolar

Tidak
Gingivitis
Ginggivitis ditangani Periodontitis
dengan baik
Hubungan Diabetes & Periodontitis

The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) III


Prevalensi Periodontitis
Pasien
Tidak Diabetes 9%
Diabetes17,4%

Prevalensi Pasien Diabetes

Tidak Periodontitis
Peridontitis12,5%
6,3%
STATUS
PASIEN
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. H
Alamat : Tajinan, Malang
Umur : 64 tahun
Kelamin : Laki - laki
Pekerjaan : Purna
Status : Kawin
Suku Bangsa : Jawa
Tanggal periksa : 4 Februari 2021
Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan bibir depan nyeri

Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengeluhkan bibir depan nyeri karena

bergesekan dengan splinting sehingga menyebabkan susah makan dan tidak nyaman.

Nyeri dirasakan selama kurang lebih 3 hari yang lalu dan hanya dirasakan ketika

digunakan untuk makan atau berbicara namun membaik jika digunakan untuk berdiam.

Nyeri dirasakan seperti bergesekan dengan benda tajam namun tidak menimbulkan luka

di bibir. Pasien tidak merasakan ada keluhan lain. Demam dan pusing disangkal.
Riwayat perawatan
a. Gigi :
Pasien mengaku pernah melakukan pencabutan gigi bagian atas
4,5,6,8 kanan; 4,5,6,7,8 kiri) dan bagian bawah (1,2,3,5,8 kiri;
1,5,6,8 kanan), pembersihan karang gigi, pemasangan gigi palsu
pada seluruh gigi yang dicabut (kecuali gigi paling belakang),
tambal komposit (1,2,3 kanan atas; 1,2,3 kiri atas; 6,7 kiri bawah)
serta pemasangan splinting.
b. Jaringan lunak rongga mulut dan sekitarnya : (-)
Riwayat kesehatan

Kelainan darah : disangkal


Kelainan endokrin : disangkal
Gangguan nutrisi : disangkal
Kelainan jantung : disangkal
Kelainan kulit/ kelamin : disangkal
Gangguan pencernaan : disangkal
Gangguan respiratori : disangkal
Kelainan imunologi : disangkal
Gangguan TMJ : disangkal
Tekanan darah : disangkal
Diabetes mellitus : (+)
Lain-lain : disangkal
Riwayat Keluarga

Kelainan darah : disangkal Obat-obatan yang telah


/sedang dijalani
Kelainan endokrin : disangkal
Diabetes melitus : disangkal Obat Anti Diabetes (OAD)

Kelainan jantung : disangkal


Kelainan syaraf : disangkal Keadaan sosial/kebiasaan

Alergi : disangkal Cukup / pasien minum kopi 1x/hari


lain-lain : disangkal
EKSTRA ORAL
PEMERIKSAAN
a. Muka : simetris KLINIS
b. Pipi kiri : dbn
Pipi kanan : dbn
c. Bibir atas : dbn
Bibir bawah : dbn
d. Sudut mulut : dbn
e. Kelenjar submandibularis kiri : tidak teraba
kanan : tidak teraba
f. Kelenjar submentalis : tidak teraba
g. Kelenjar leher : tidak teraba
h. Kelenjar sublingualis : tidak teraba
i. Kelenjar parotis : tidak teraba
INTRA ORAL

a. Mukosa labial atas : dalam batas normal PEMERIKSAAN


Mukosa labial bawah : dalam batas normal KLINIS
b. Mukosa pipi kiri : dalam batas normal
Mukosa pipi kanan : dalam batas normal
c. Bukal fold atas : dalam batas normal
Bukal fold bawah : dalam batas normal
d. Labial fold atas : dalam batas normal
Labial fold bawah : dalam batas normal
e. Ginggiva rahang atas : warna kemerahan, stippling (-), reseksi ginggiva (+)
Ginggiva rahang bawah : warna kemerahan, stippling (-), reseksi ginggiva (+)
f. Lidah : dalam batas normal
g. Dasar mulut : dalam batas normal
h. Palatum : dalam batas normal
i. Tonsil : dalam batas normal
j. Pharynx : dalam batas normal
ODONTOGRA
M
DIAGNOSA SEMENTARA
RENCANA PERAWATAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab.Rontgenologi mulut/ Radiologi :(-)
Lab.Patologi anatomi :(-)
Sitologi :(-)
Biopsi :(-)
Lab.Mikrobiologi :(-)
Bakteriologi :(-)
Jamur :(-)
Lab.Patologi Klinik :(-)
DIAGNOSIS
AKHIR
PATIENT
CARE
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Periodontitis adalah keradangan pada


jaringan periodontal yang umumnya
diawali oleh gingivitis dan berlanjut ke
jaringan pendukung lain seperti sementum,
ligamentum periodontal, dan tulang
alveolar yang menyebabkan hilangnya
perlekatan jaringan ikat ke gigi.
ETIOLOGI

FAKTOR LOKAL FAKTOR SISTEMIK

FAKTOR LINGKUNGAN FAKTOR GENETIK


& MEROKOK
Dental
Plaque
Menstimulasi pelepasan PMN,
Monosit, Limfosit, Sitokin IL-1
beta dan PG

Melekat pada
permukaan
gigi Periodontitis

Bakteri pada plak menyebar ke


bawah gingiva
Gingivitis
Mild
Klasifikasi
1. Periodontitis Dewasa Kronis
2. Early Onset Periodontitis (EOP)
Moderate 3. Periodontitis yang berkaitan
dengan penyakit sistemik

Advanced
Diabete • defisiensi insulin akibat disfungsi sel
pankreas
s • resistensi insulin pada hati atau otot

melitus
Gingivitis

Diabetes Proses
Periodontitis tidak penyembuhan
terkontrol pasca operasi

Abses
Penyakit periodontal
Gingivitis Inflamasi yang terjadi hanya pada gingiva

Inflamasi yang meluas pada jaringan


Periodontitis pendukung gigi dan menyebabkan
destruksi jaringan dan tulang alveolar

Abses dan kondisi periodontal pada


pasien diabetes melitus tidak terkontrol.
Hubungan timbal balik diabetes melitus dan periodontitis
Kontrol Diabetes dan Periodontitis

Periodontitis
berat (DM tipe Peningkata
2) n HbA1C

berhubungan
Apabila DM nya
tidak terkontrol,
Gingivitis satu studi
Diabetes menemukan 11
kali lebih tinggi
mengalami
Periodontitis kehilangan tulang
alveolar.
Manifestasi Klinis
• Terjadi perdarahan
• Clinical Attachment Loss
• Terbentuk Poket Periodontal
• Resesi Ginggva
• Terjadi Resopsi Tulang Alveolar
• Terjadi kegoyahan (mobility) gigi
• Halitosis

2
ANAMNESA PEMERIKSAAN FISIK
• Terjadi perdarahan
Keluhan rasa gatal pada • Clinical Attachment Loss
gusi di sela–sela gigi, rasa • Terbentuk Poket Periodontal
kemeng/ rasa tidak
• Resesi Ginggiva
nyaman, rasa nyeri saat
mengunyah atau • Terjadi Resopsi Tulang Alveolar
menggigit, dan gigi • Terjadi kegoyahan (mobility) gigi
goyang atau gusi • Halitosis
bengkak.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIFFERENTIAL DIAGNOSA

PERIAPIKAL ABSES
TATALAKSANA

FASE I FASE II FASE III


TERAPI FASE TERAPI TERAPI
INISIAL KOREKSI PEMELIHARAAN
FASE I : TERAPI INISIAL
• Memberi KIE pada pasien tentang kontrol plak  Scaling
dan root planning
• Perawatan karies dan lesi endodontik
• Menghilangkan restorasi gigi yang over kontur dan over
hanging
• Penyesuaian oklusal (occlusal adjustment)
• Splinting temporer pada gigi yang goyah
• Perawatan ortodontik
• Analisis diet dan evaluasinya
• Reevaluasi status periodontal setelah perawatan tersebut
diatas.
Fase II : FASE TERAPI KOREKSI
• Bedah periodontal, untuk mengeliminasi poket
dengan cara antara lain: kuretase gingiva,
gingivektomi, prosedur bedah flap periodontal,
rekonturing tulang (bedah tulang) dan prosedur
regenerasi periodontal (bone and tissue graft)
• Penyesuaian oklusi
• Pembuatan restorasi tetap dan alat prostetik yang
ideal untuk gigi yang hilang.
Flap surgery dapat dilakukan untuk menghilangkan
endapan karang gigi di deep pocket atau untuk mengurangi
kantung periodontal dan memudahkan pasien dalam menjaga
kebersihan gigi. Operasi ini meliputi pengangkatan kembali
gusi dan menghilangkan karang gigi.

Bone and Tissue Grafts. Metode ini dapat


disarankan untuk membantu meregenerasi jaringan tulang
atau gusi yang hilang akibat periodontitis. Pencakokan
tulang dilakukan dengan menempatkan tulang sintetis
pada daerah yang mengalami pengeroposan tulang.
FASE 3 : TERAPI PEMELIHARAAN
• Riwayat medis dan riwayat gigi pasien
• Reevalusi kesehatan periodontal setiap 6 bulan dengan
mencatat scor plak, ada tidaknya inflamasi gingiva,
kedalaman poket dan mobilitas gigi
• Melekukan radiografi untuk mengetahui perkembangan
periodontal dan tulang alveolar tiap 3 atau 4 tahun sekali
• Scalling dan polishing tiap 6 bulan seksli, tergantung dari
evektivitas kontrol plak pasien dan pada kecenderungan
pembentukan kalkulus
PERIODONTITIS DENGAN DM

Kontrol DM
dan
Periodontitis
Menghasilkan
kontrol glikemik
yang lebih baik ,
dan Mengurangi
inflamasi,
PROGNOSIS

• Prognosis sangat bagus (exellent)


• Prognosis bagus
• Prognosis sedang (fair prognosis)
• Prognosis jelek
• Prognosis diragukan
• Prognosis tanpa harapan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai