Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN PENANGGULANGAN

BENCANA
KASUS : KEBAKARAN HUTAN DI RIAU 2016
Kelompok 2 :
• Intan Sufianti
• Resti Nuraliyah
• Nadia Ulfah
• Yoppa Nugraha Nurul Ihsan
• Yuliantini Nurcahyati
• Novita Nuraeni
MITIGASI

PRA BENCANA PERINGANTAN


DINI

KESIAPSIAGAAN
A. MITIGASI

1. Mitigasi Struktural :
• Pembuatan waduk di daerahnya untuk pemadaman api
ketika terjadi kebakaran
• Pembuatan skat bakar, terutama antara lahan,
perkebunan, pertanian dengan hutan
• Menghindari pembukaan lahan dengan cara
pembakaran
• Menghindari penanaman tanaman yang sejenis untuk
daerah yang luas
2. Mitigasi Non Struktural :
– Peningkatan penegakkan hukum, bagi para penebang hutan liar
– Melakukan pengawasan pembakaran lahan secara ketat
– Pembentukan kelompok - kelompok yang akan menjadi
kelompok kerja pengelola bencana dengan tugas memberi
peringatan dini bila terjadi bencana dan mengkoordinir warga
dalam proses penyelamatan
– Dilaksanakan pelatihan tanggap darurat bencana untuk
kelompok-kelompok yang telah terbentuk
– Tidak membuang puntung rokok sembarangan
– Kampanye kebijakan pengendalian kebakaran hutan
B. Peringatan Dini
• Mengumpulkan dan menganalisis data bahaya dan kerentanan
yang akan muncul dari bencana kebakaran hutan.
• Memantau parameter bahaya dan gejala awal yang akan timbul
dari kebakaran hutan dan memberi peringatan terhadap
masyarakat mengenai bahaya kebakaran hutan tersebut.
• Penyerbarluasan dan komunikasi untuk tidak memperluas lahan
dengan metode pembakaran hutan.
• Kementerian Kehutanan melakukan peringatan terkait bahaya
membakar hutan untuk memperluas lahan bisnis dan kerentanan
yang akan ditimbulkan hingga kesiapsiagaan dalam
menaggulanginya.
C. Kesiapsiagaan
• Menyiapkan kemampuan diri untuk tidak panik kdan
menjauh dari sumber ketika sudah muncul gejala
kebakaran hutan.
• Menyiapkan sarana dan prasarana untuk meminimalisir
kebakaran hutan menjadi besar. misal : menyiapkan air ,
menyiapkan kotak p3k, menyiapkan alat transportasi dan
alat komunikasi.
• Membagi kelompok bertugas untuk dan diberi
pengarahan tugas kepada masing masing kelompok.
PADA SAAT TERJADI BENCANA KEBAKARAN HUTAN

1. Menggali informasi lengkap dengan melakukan kajian


cepat (termasuk di dalamnya lokasi kebakaran, sumber
air dan sebaginya)
2. Melakukan penyelamatan lingkungan dan evakuasi
terhadap makhluk hidup dengan cara :
Pemadaman dari Darat

Pemadaman dari Udara


Pemadaman dari Darat
• Pengerahan dan pelibatan berbagai pihak dalam kegiatan
pemadam kebakaran.
• Tim yang dikerahkan yaitu tim maupun organisasi yang mampu
bertugas dalam kegiatan pemadam kebakaran di hutan di Riau.
• Instalasi dan penempatan peralatan Pemadam di lokasi rawan
kebakaran
• Mencari substitusi air untuk pemadam kebakaran.
• Air yang digunakan diambil dari sumber mata air terdekat. jika
tidak ada air bisa digunakan alternatif lain, yaitu tanah, pasir dan
batang pohon basah yang ditumbangkan.
Pemadaman dari Udara
• Hujan buatan
• Pengeboman Air (pemadaman menggunakan pesawat),
cara ini dapat efektif bila terdapat sumber air tersedia dan
kapasitas angkut pesawat memadai.
PASCA BENCANA
1. Pengumpulan bahan keterangan
Melakukan pengecekan lapangan pada area yang
terbakar dengan menggunakan data titik panas yang
terpantau. Pengumpulan sampel tanah dan tumbuhan
pun dilakukan serta bukti lainnya yang dapat diamati.

2. Melakukan identifikasi
Dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran
luas kebakaran, tipe vegetasi yang terbakar serta
pengaruhnya terhadap lingkungan dan ekosistem.
3. Monitoring dan evaluasi
Untuk memantau kegiatan pengendalian kebakaran yang telah
dilakukan dan perkembangan areal bekas kebakaran.
4. Rehabilitasi
Bisa dengan cara dilakukan penanaman kembali tanaman
yang sifatnya heterogen.
5. Penegak hukum
Penindakan hukum yang tegas bagi para penebang pohon
hutan ilegal ataupun orang yang merusak hutan . Selain itu,
pengawasan dalam sistem pengelolaan hutan tersebut diperketat
agat tidak ada orang yang sembarangan masuk ke dalam rumah.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai