Anda di halaman 1dari 36

SISTEM REPRODUKSI Sumber : White77, pixabay.

com
KOMPETENSI DASAR

3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun


organ reproduksi dengan fungsinya dalam system
reproduksi manusia

4.12 Menyajikan hasil analisis tentang dampak


pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan
fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem
reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi
TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan belajar di rumah (BDR) peserta didik dapat


menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi
dengan fungsinya dalam system reproduksi manusia dan menganalisis
penerapan prinsip reproduksi pada manusia dan pemberian ASI ekslusif
dalam program keluarga berencana sebagai upaya meningkatkan mutu
Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga peserta didik dapat membangun
kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan perilaku disiplin,
jujur, aktif, responsif, santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.
Presensi Online : http://bit.ly/Presensi_Bio17
Dapatkah Anda menyebutkan organ-organ penyusun
sistem reproduksi laki-laki dan wanita? Bagaimanakah
proses terbentuknya janin di dalam sistem reproduksi
wanita?
A. SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
Organ Reproduksi Laki-laki

1. Skrotum (Kantong Pelir), kantong longgar yang membungkus testis di


luar tubuh. Berjumlah sepasang, dipisahkan oleh septum internal.

2. Testis, mengandung tubulus seminiferus sebagai tempat


spermatogenesis. Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel batang
(spermatogonium), sel Sertoli (memberi nutrisi bagi spermatozoid), dan
sel Leydig (menyekresikan hormon androgen).
A. SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
Organ Reproduksi Laki-laki
3. Saluran Reproduksi, yaitu:
• Epididimis, berfungsi menyimpan sperma hingga menjadi dewasa, motil, dan fertil.
• Vas deferens, lanjutan dari epididimis, meninggalkan skrotum menuju vesikula seminalis.
• Duktus ejakulatorius, menerima sperma dari vas deferens dan menyalurkan sekresi
vesikula seminalis.
• Uretra, saluran kelamin dari kantong semen, dan saluran pembuangan urine dari kandung
kemih sampai ke ujung penis.
Sistem reproduksi laki-laki
Sumber : commons.wikimedia.org
A. SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
Organ Reproduksi Laki-laki

4. Kelenjar Aksesori, yaitu:


• Vesikula seminalis, menghasilkan cairan kental bersifat basan dan kaya akan
fruktosa untuk menutrisi dan melindungi sperma.
• Kelenjar prostat, menghasilkan cairan basa menyerupai sisi yang akan
meningkatkan motilitas sperma pada pH optimum 6,0 – 6,5.
• Kelenjar Cowper (bulbouretral), menghasilkan cairan bersifat basa yang
mengandung mukus (lendir) untuk pelumasan.
A. SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
Organ Reproduksi Laki-laki
5. Penis
• Terdiri atas akar, badan, dan glans penis, berfungsi sebagai organ kopulasi serta
pengeluaran urine dan semen.
• Glans penis banyak mengandung saraf sensoris.
• Jika terdapat rangsangan seksual, pembuluh darah yang mengisi badan penis akan
terisi penuh oleh darah, menyebabkan ereksi.
• Titik kulminasi aksi seksual laki-laki ditandai dengan ejakulasi (penyemprotan semen).
A. SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
Hormon Reproduksi Laki-laki
1. Hormon Testiskular: Testosteron (diferensiasi saluran kelamin pada janin,
menstimulasi penurunan testis ke dalam skrotum, mengontrol pertumbuhan,
perkambangan dan pemeliharaan siri-siri seks sekunder pada usia pubertas).
2. Hormon Hipofisis: Follicle Stimulating Hormone (FSH) (berperan dalam
spermatogenesis) dan Luteinizing Hormone (LH) (merangsang sel-sel intersitisial di
testis untuk berkembang dan menyekresikan testosteron).
3. Hormon Hipotalamus: Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) (merangsang
hipofisis mengeluarkan LH dan FSH; mengatur mekanisme umpan balik negatif
dalam sintesis dan sekresi testosteron).
A. SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
Gametogenesis pada Laki-laki (Spermatogenesis)
• Terjadi di tubulus seminiferus di dalam testis.
• Tahapan spermatogenesis:
• Mitosis. Spermatogonium (2n) dekat membran basalis tubulus seminiferus
membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer (2n).
• Meiosis. Spermatosit primer (2n) pada meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder
(n). Dua spermatosit sekunder n() pada meiosis II menjadi empat spermatid n().
• Spermiogenesis. Spermatid (n) mengalami pematangan menjadi spermatozoid
(sperma) (n) yang memiliki kepala, leher, dan ekor.
• Spermiasi. Pelepasan sperma ke lumen tubulus seminiferus, tubulus rekti, rete
testis, dan duktus eferen.
Proses pembentukan
sperma di dalam

Sumber : gl.wikipedia.org
testis disebut
spermatogenesis.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Organ Reproduksi Wanita
1. Ovarium (Indung Telur), berjumlah sepasang di rongga pelvis (panggul), berfungsi sebagai
tempat oogenesis, serta menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
2. Tuba Fallopi, terdiri atas bagin infundibulum, ampula, dan ismus, sebagai tempat fertilisasi.
3. Uterus, terletak di antara rektum dan kantung kemih. Dindingnya tersusun dari perimetrium,
miometrium, dan endometrium. Endometrium berfungsi sebagai tempat implantasi zigot dan
pertumbuhan janin.
4. Vagina, tabung fibromuskular berfungsi sebagai organ kopulasi, serta jalan aliran menstruasi dan
jalan lahir bayi.
5. Vulva, organ genitalia luar yang terdiri atas mons pubis, labia major (bibir besar), labia minor
(bibir kecil), klitoris, vestibula, orifisium uretra, dan mulut vagina.
Organ reproduksi wanita bagian luar dan dalam (tampak dari samping)
Sumber : en.wikipedia.org
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Hormon Reproduksi Wanita
• Estrogen, dihasilkan oleh ovarium dan plasenta, berpengaruh pada pertumbuhan
organ reproduksi, kelenjar mamae, sekresi cairan pada serviks yang
memudahkan sperma masuk ke uterus, dan proses kelahiran.
• Progesteron, dihasilkan oleh ovarium dan plasenta, berfungsi mernangsang
pertumbuhan endometrium uterus, menghambat kontraksi uterus, merangsang
pertumbuhan sal alveolar kelenjar mamae, meningkatkan viskositas mukus servis
untuk menghambat masuknya sperma, dan sedikit meningkatkan suhu tubuh.
• Luteinizing Hormone (LH), dihasilkan oleh hipofisi, berfungsi merangsang
ovarium untum memproduksi estrogen dan progesteron, serta memacu
pertumbuhan korpus luteum dan ovulasi.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Hormon Reproduksi Wanita
• Follicle Stimulating Hormone (FSH), dihasilkan oleh hipofisis, berfungsi merangsang ovarium
untuk memproduksi estrogen dan progesteron, serta memacu pertumbuhan dan
perkembangan folikel (sel telur).
• Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), dihasilkan oleh hipotalamus, berfungsi merangsang
hipofisis untuk menyekresi LH dan FSH.
• Human Chorionic Gonadotropin (HCG), dihasilkan oleh sel-sel embrionik mulai dari hari ke-10
setelah fertilisasi, befungsi mempertahankan produksi progesteron dan estrogen oleh ovarium.
• Laktogen plasenta (Human Placental Lactogen/HPL), dihasilkan oleh plasenta, berfungsi
merangsang pertumbuhan kelenjar mamae untuk persiapan laktasi dan menyediakan energi
pada ibu hamil.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Hormon Reproduksi Wanita
• Tirotropin korionik, dihasilkan oleh plasenta, berfungsi meningkatkan laju metabolisme pada ibu hamil.
• Relaksin, dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta, berfungsi merelaksasi serviks dan
fibrokartilago pada tulang panggul untuk memudahkan kelahiran.
• Prolaktin, dihasilkan oleh hipofisim berfungsi merangsang pertumbuhan duktus dan alveolus pada
kelenjar mame saat kehamilan dan produksi ASI saat menyusui.
• Oksitosin, dihasilkan oleh hipofisis, berfungsi merangsang kontraksi uterus untuk proses kelahiran dan
merangsang kelenjar mamae untuk pengeluaran air susu.
• Corticotropin Releasing Hormone (CRH), dihasilkan oleh plasenta, berfungsi memacu produksi estrogen
plasenta dan perubahan paru-paru janin untuk menghirup udara.
• Prostaglandin, dihasilkan oleh uterus, berfungsi memengaruhi robeknya folikel saat ovulasi dan
merangsang kontraksi uterus saat kelahiran.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Gametogenesis pada Wanita (Oogenesis)
• Terjadi di ovarium

1. Oogenesis pralahir
• Oogonium (2n) membelah secara mitosis menghasilkan 6 – 7 juta oosit primer (2n). Oosit
tersebut akan tetap berada pada fase profase meiosis I hingga sebelum masa pubertas
(meiotic arrest). Oosit primer diselubungi selapis foliker primordial.
2. Oogenesis pascalahir
• Mulai dari lahir sampai pubertas jumlah folikel primordial semakin menurun dan hanya 350
– 400 yang akan hidup dan diovulasikan satu-persatu setiap bulan.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Gametogenesis pada Wanita (Oogenesis)
3. Oogenesis pascapubertas
• Hormon GnRH dan gonadotropin menyebabkan foliker primordial berkembang menjadi foliker
primer kemudian folikel sekunder yang siap diovulasi. Sebelum ovulasi, oosit primer (2n)
mengalami pembelahan meiosis I menghasilkan oosit sekunder (n) dan badan polar I (n).
• Oosit sekunder mengalami metafase meiosis II dan berhenti, kemudian akan dilepaskan dari
ovarium (ovulasi).
• Jika oosit sekunder dibuahi oleh sperma, meiosis akan berlanjut hingga terbentuk ootid (n)
dan badan polar II (n). Ootid akan berkembang menjadi ovum yang matang. Jika badan polar
belum degenerasi maka akan mengalami meiosis II menjadi dau badan polar Ii (n).
• Jika oosit sekunder tidak dibuahi maka akan mengalami disintegrasi (pecah).
Oogenesis en.wikipedia.org
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Siklus Menstruasi
• Adalah siklus kompleks yang merupakan hasil interaksi sistem endokrin (hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium) dengan sistem reproduktif yang menyebabkan terjadinya
perubahan pada endometrium uterus.
• Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya menstruasi, yang terjadi saat masa
pubertas dimulai.
• Rentang siklus menstruasi umumnya 28 hari, terpendek 18 hari, terpanjang 40 hari.

• Terdiri atas siklus ovarium dan siklus endometrium uterus.


B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Siklus Menstruasi
1. Siklus ovarium
• Fase folikel
o Hipotalamus  hipofisis anterior  FSH dan LH
o Folikel primer (memiliki reseptor FSH dan LH) sekresi estrogen, tumbuh menjadi folikel sekunder.
o Estrogen meningkat  FSH dan LH terhambat  terhambat pertumbuhan folikel, kecuali satu yang akan
diovulasikan.
o Estrogen terus meningkat  produksi LH meningkat
o Puncak LH  oosit primer  oosit sekunder  ovulasi.
• Fase luteal
o Folikel de Graaf yang ditinggalkan oosit sekunder  korpus luteum  produksi progesteron dan sedikit
estrogen.
o Progesteron naik  FSH dan LH turun  korpus luteum menjadi korpus albikan.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Siklus Menstruasi
2. Siklus endometrium uterus
• Fase menstruasi (haid)
o Pengeluaran darah dan sisa endometrium selama 4 – 5 hari. Hari ke-1 dianggap
permulaan siklus baru dan dimulainya fase folikel. Terjadi perbaikan endometrium
karena pengaruh estrogen dari foliker di ovarium.
• Fase proliferasi
o Berlangsung dari akhir haid sampai ovulasi. Estrogen merangsang proliferasi
endometrium menjadi tebal dan pertumbuhan kelenjar serta pembuluh darah.
• Fase sekretori (progestasi)
o Terjadi ketika terbentuk korpus luteum. Progesteron yang dihasilkan meningkatkan
jumlah pembuluh darah pada endometrium untuk mendukung kehidupan embrio. Jika
tidak terjadi pembuahan dan implantasi, endometrium akan luruh dan terjadi
menstruasi.
Siklus
menstruasi
pada wanita
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Pembuahan, Kehamilan dan Persalinan
1. Pembuahan (fertilisasi)
• Adalah penyatuan sperma dengan oosit sekunder untuk membentuk zigot, yaitu sel diploid dengan
kromosom berasal dari ayah dan ibu.
2. Kehamilan (gestasi)
• Adalah perkembangan embrio menjadi janin hingga kelahiran bayi.
• Zigot membelah secara mitosis dengan cepat menjadi 2 sel, 4 sel. 8 sel, 16 sel, kemudian 32 sel
(morula). Morula tumbuh menjadi blastosit yang berisi cairan blastosoel.
• Blastosit membentuk plasenta (sebagai sistem pencernaan, pernapasan, dan ekskresi bagi janin) dan
membran (amnion, kantung kuning telur, korion, dan alantois).
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Pembuahan, Kehamilan dan Persalinan
• Sel-sel blastosit memiliki tiga lapisan jaringan dasar, yaitu ektoderm (berkembang menjadi
sistem saraf, indera, kulit, dan kelenjar endokrin), endoderm (saluran pencernaan dan
pernapasan), dan mesoderm (sistem rangka, urinarie, sirkulasi, dan reproduksi).
• Semua sistem organ tubuh terbentuk setelah minggu ke-8.
• Perkembangan janin selanjutnya yaitu diferensiasi organ-organ hingga siap dilahirkan.
3. Persalinan (partus)
• Dilatasi serviks: serviks dipaksa melebar sebagai jalan lahir.
• Kelahiran bayi: bayi bergerak melewati serviks dan vagina, dibantu kontraksi otot perut
secara sengaja oleh ibu.
• Kelahiran plasenta: terjadi segera setelah kelahiran bayi.
Pertumbuhan dan
perkembangan
zigot
Janin di dalam
uterus ibu
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Terjadinya Anak Kembar
• Kembar fraternal (dizigotik)
Proses ovulasi dapat menghasilkan lebih dari satu ovum yang matang, dibuahi
oleh sperma, sehingga terbentuk lebih dari satu zigot. Janin memiliki plasenta, tali
pusar, dan kantung ketuban yang berbeda.
• Kembar identik (monozigotik)
Zigot hasil fertilisasi membelah dan berkembang menjadi dua embrio yang
berbeda, kemudian menjadi dua janin yang berbagi amnion atau plasenta yang
sama tapi tali pusar dan kantung ketubannya berbeda.
Proses terjadinya anak kembar
Sumber : en.wikipedia.org
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Laktasi
• Adalah proses produksi, rekresi, dan pengeluaran ASI (Air Susu Ibu).
• Saat kehamilan, estrogen merangsang perkembangan saluran kelenjar, dan
progesteron merangsang pembentukan alveoulus lobulus dalam payudara. HPL
diproduksi plasenta untuk pertumbuhan payudara, puting, dan areola. Prolaktin
dan somatomammotropin korionik merangsang perkembangan kelenjar mamae.
• Penurunan estrogen dan progesteron saat kelahiran akan memicu laktasi.
• Oksitosin merangsang pengeluaran susu.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Laktasi
1. Manfaat ASI bagi bayi
• Mudah dicerna dan mengandung nutrisi optimal.
• Meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena kolostrum (susu yang pertama kali dihasilkan
sesaat setelah kelahiran) mengandung antibodi IgA.
• Meningkatkan kecerdasan bayi.
2. Manfaat menyusui bagi ibu
• Menjadikan berat badan dan uterus kembali normal.
• Kontrasepsi alamiah.
• Mengurangi stres, gelisah, kanker payudara, ovarium, rahim, osteoporosis, dan artritis.
• Menghemat biaya.
C. GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
Wanita Laki-laki
• Dismenore  Disfungsi ereksi

• Penyakit radang panggul  Genikomastia


• Kanker payudara  Kanker penis
• Amenore primer  Hipogonadisme
• Ovarium polikistik
 Kriptokridisme
• Kanker vagina
 Uretritis
• Endometriosis
• Penyempitan tuba Fallopi  Orkitis

• Mola hidatidosa  Prostatitis


• Mioma uterus
D. TEKNOLOGI SISTEM REPRODUKSI
• Amniosentesis, teknik pengambilan cairan amnion untuk dianalisis secara
genetik dan biokimia untuk mendeteksi kelainan genetik.
• USG (Ultrasonografi), teknik diagnostik menggunakan gelombang
ultrasonik untuk menampilkan keadaan bayi dalam rahim ibu.
• Fertilisasi in vitro (bayi tabung), ovum difertilisasi dengan sperma pada
media kultur untuk menghasilkan embrio, kemudian diimplantasikan ke
uterus agar terjadi kehamilan.
E. METODE KONTRASEPSI DALAM PROGRAM
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA (KB)
• Metode kontrasepsi adalah menghambat pergerakan sperma ke ovum, mencegah ovulasi, atau
mencegah implantasi zigot.
• Jenis metode kontrasepsi:
– Kontrasepsi alami (sistem kalender)
– Koitus interuptus
– Kontrasepsi kimiawi, yang bersifat toksik bagi sperma
– Penghambatan implantasi
– Metode sawar mekanis (vasektomi dan tubektomi)
– Pencegahan ovulasi (pil KB, susuk KB, atau suntik KB)

Anda mungkin juga menyukai