com
KOMPETENSI DASAR
Sumber : gl.wikipedia.org
testis disebut
spermatogenesis.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Organ Reproduksi Wanita
1. Ovarium (Indung Telur), berjumlah sepasang di rongga pelvis (panggul), berfungsi sebagai
tempat oogenesis, serta menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
2. Tuba Fallopi, terdiri atas bagin infundibulum, ampula, dan ismus, sebagai tempat fertilisasi.
3. Uterus, terletak di antara rektum dan kantung kemih. Dindingnya tersusun dari perimetrium,
miometrium, dan endometrium. Endometrium berfungsi sebagai tempat implantasi zigot dan
pertumbuhan janin.
4. Vagina, tabung fibromuskular berfungsi sebagai organ kopulasi, serta jalan aliran menstruasi dan
jalan lahir bayi.
5. Vulva, organ genitalia luar yang terdiri atas mons pubis, labia major (bibir besar), labia minor
(bibir kecil), klitoris, vestibula, orifisium uretra, dan mulut vagina.
Organ reproduksi wanita bagian luar dan dalam (tampak dari samping)
Sumber : en.wikipedia.org
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Hormon Reproduksi Wanita
• Estrogen, dihasilkan oleh ovarium dan plasenta, berpengaruh pada pertumbuhan
organ reproduksi, kelenjar mamae, sekresi cairan pada serviks yang
memudahkan sperma masuk ke uterus, dan proses kelahiran.
• Progesteron, dihasilkan oleh ovarium dan plasenta, berfungsi mernangsang
pertumbuhan endometrium uterus, menghambat kontraksi uterus, merangsang
pertumbuhan sal alveolar kelenjar mamae, meningkatkan viskositas mukus servis
untuk menghambat masuknya sperma, dan sedikit meningkatkan suhu tubuh.
• Luteinizing Hormone (LH), dihasilkan oleh hipofisi, berfungsi merangsang
ovarium untum memproduksi estrogen dan progesteron, serta memacu
pertumbuhan korpus luteum dan ovulasi.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Hormon Reproduksi Wanita
• Follicle Stimulating Hormone (FSH), dihasilkan oleh hipofisis, berfungsi merangsang ovarium
untuk memproduksi estrogen dan progesteron, serta memacu pertumbuhan dan
perkembangan folikel (sel telur).
• Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), dihasilkan oleh hipotalamus, berfungsi merangsang
hipofisis untuk menyekresi LH dan FSH.
• Human Chorionic Gonadotropin (HCG), dihasilkan oleh sel-sel embrionik mulai dari hari ke-10
setelah fertilisasi, befungsi mempertahankan produksi progesteron dan estrogen oleh ovarium.
• Laktogen plasenta (Human Placental Lactogen/HPL), dihasilkan oleh plasenta, berfungsi
merangsang pertumbuhan kelenjar mamae untuk persiapan laktasi dan menyediakan energi
pada ibu hamil.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Hormon Reproduksi Wanita
• Tirotropin korionik, dihasilkan oleh plasenta, berfungsi meningkatkan laju metabolisme pada ibu hamil.
• Relaksin, dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta, berfungsi merelaksasi serviks dan
fibrokartilago pada tulang panggul untuk memudahkan kelahiran.
• Prolaktin, dihasilkan oleh hipofisim berfungsi merangsang pertumbuhan duktus dan alveolus pada
kelenjar mame saat kehamilan dan produksi ASI saat menyusui.
• Oksitosin, dihasilkan oleh hipofisis, berfungsi merangsang kontraksi uterus untuk proses kelahiran dan
merangsang kelenjar mamae untuk pengeluaran air susu.
• Corticotropin Releasing Hormone (CRH), dihasilkan oleh plasenta, berfungsi memacu produksi estrogen
plasenta dan perubahan paru-paru janin untuk menghirup udara.
• Prostaglandin, dihasilkan oleh uterus, berfungsi memengaruhi robeknya folikel saat ovulasi dan
merangsang kontraksi uterus saat kelahiran.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Gametogenesis pada Wanita (Oogenesis)
• Terjadi di ovarium
1. Oogenesis pralahir
• Oogonium (2n) membelah secara mitosis menghasilkan 6 – 7 juta oosit primer (2n). Oosit
tersebut akan tetap berada pada fase profase meiosis I hingga sebelum masa pubertas
(meiotic arrest). Oosit primer diselubungi selapis foliker primordial.
2. Oogenesis pascalahir
• Mulai dari lahir sampai pubertas jumlah folikel primordial semakin menurun dan hanya 350
– 400 yang akan hidup dan diovulasikan satu-persatu setiap bulan.
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Gametogenesis pada Wanita (Oogenesis)
3. Oogenesis pascapubertas
• Hormon GnRH dan gonadotropin menyebabkan foliker primordial berkembang menjadi foliker
primer kemudian folikel sekunder yang siap diovulasi. Sebelum ovulasi, oosit primer (2n)
mengalami pembelahan meiosis I menghasilkan oosit sekunder (n) dan badan polar I (n).
• Oosit sekunder mengalami metafase meiosis II dan berhenti, kemudian akan dilepaskan dari
ovarium (ovulasi).
• Jika oosit sekunder dibuahi oleh sperma, meiosis akan berlanjut hingga terbentuk ootid (n)
dan badan polar II (n). Ootid akan berkembang menjadi ovum yang matang. Jika badan polar
belum degenerasi maka akan mengalami meiosis II menjadi dau badan polar Ii (n).
• Jika oosit sekunder tidak dibuahi maka akan mengalami disintegrasi (pecah).
Oogenesis en.wikipedia.org
B. SISTEM REPRODUKSI WANITA
Siklus Menstruasi
• Adalah siklus kompleks yang merupakan hasil interaksi sistem endokrin (hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium) dengan sistem reproduktif yang menyebabkan terjadinya
perubahan pada endometrium uterus.
• Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya menstruasi, yang terjadi saat masa
pubertas dimulai.
• Rentang siklus menstruasi umumnya 28 hari, terpendek 18 hari, terpanjang 40 hari.