Anda di halaman 1dari 17

TEKANAN DARAH

DR. DICKY YUSWARDI


WIRATMA, M.KES
DEFENISI
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh
tubuh.
Tekanan darah dilakukan dengan mengambil dua ukuran dengan
nilai normal 120/80 mmHg.
Angka atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri
akibat denyutan jantung dan disebut tekanan systole.
Angka bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat
diantara pemompaan dan disebut tekanan diastole.
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat
anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.


Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh
lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh
aktivitas fisik. Dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas
dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari
juga berbeda paling tinggi di waktu pagi hari paling rendah pada saat
tidur malam hari.
Tekanan darah dapat diukur dengan dua
metode:

•Metode langsung (Direct Method)


Metode ini menggunakan jarum atau kunula
yang dimasukkan kedalam pembuluh darah dan
dihubungkan dengan manometer.
Metode ini merupakan cara yang sangat tepat
untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh
peralatan yang lengkap dan keterampilan
khusus.

•Metode tidak langsung


1.Metode ini menggunakan alat
sphygmomanometer (tensi meter)
Tekanan darah dapat diukur dengan dua metode:
•Cara palpasi, dengan cara ini hanya dapat diukur tekana sistolik.
•Cara Auskultasi, dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik
maupun tekanan diastolic. Cara ini memerlukan alat “stethoschope”
.
Penyakit pada tekanan darah yaitu:
•Hipertensi adalah penyakit darah tinggi
•Hipotensi adalah penyakit darah rendah
•Hipotensi Orthostatik hipotensi Orthostatik adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan kejatuhan dalam tekanan darah
ketika seseorang berdiri (orthostatic=sikap tubuh yang tegak lurus,
hypo=kurang + tension=tekanan).
JENIS TEKANAN DARAH

•Tekanan Sistolik

Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat terjadi kontraksi otot


jantung. Istilah ini secara khusus digunakan pada merujuk pada
tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus
ventricular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontaksi
disebut systole.
Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan
sistolik merupakan angka pertama, sebagai contoh, tekanan darah pada
angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg.
•Tekanan Diastolik

Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang
berkostraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan
diastolik adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang diantara
grafik denyut jantung.

•Cara Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah saat mudah dilakukan dengan cara palpasi,


kita dapat melakukan sendiri, disamping itu dengan perkembangan
teknologi saat ini dapat digunakan alat elektronik yang canggih.
Tekanan Darah Orang Dewasa

Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil


pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan sistolik dan
diastolic:
Tekanan Darah Sistolik (angka pertama) Diastolik (angka kedua)

Darah rendah hipotensi Dibawah 90 Dibawah 60

Normal 90-120 60-80

Pre-hipertensi 130-140 80-90

Darah tinggi/ hipertensi 150-160 90-100


(stadium 1)

Darah tinggi/ hipertensi Diatas 160 Diatas 100


(stadium 2 / berbahaya)
D. Faktor-faktor fisiologi yang dapat mempengaruhi tekanan darah

1. Pengambilan darah melalui vena/jumlah darah yang kembali ke jantung melalui


vena, jika darah yang kembali menurun, otot jantung tidak akan terdistensi,
kekuatan ventricular pada fase sistolik akan menurun, hal ini bisa disebabkan oleh
perdarahan berat. Pada keadaan tidur atau berbaring dimana keadaan tubuh dalam
keadaan posisi horizontal, pengembalian darah ke jantung melalui vena bisa
dipertahankan dengan mudah. Tapi, ketika berdiri aliran darah vena kembali ke
jantung mengalami tahanan lain yaitu gravitasi. Terdapat tiga mekanisme
membantu pengambilan darah melalui vena, yakni konstriksi vena, pompa otot
rangka, dan pompa respirasi.
2. Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung, secara umum, apabila frekuensi dan
kekuatan kontraksi jantung meningkat, tekanan darah ikut meningkat. Ini lah yang
terjadi saat exercise. Tetapi apabila jantung berdetak terlalu kencang, ventrikel
tidak akan sepenuhnya diantara detakan, sehingga curah jantung dan tekanan darah
akan menurun.
3. Resistensi perifer. Resistensi dari pembuluh darah bagi aliran darah. Arteri dan vena
biasanya sedikit terkontriksi, sehingga tekanan darah diastole normal.

4. Elastisitas arteri besar. Saat vertikel kanan berkontraksi, darah yang memasuki arteri
besar akan membuat dinding arteri berdistensi. Dinding arteri bersifat elastic dan
dapat menyerap sebagian gaya yang dihasilkan aliran darah. Elastisitas ini
menyebabkan tekanan diastole yang meningkat dan sistol yang menurun. Saat
ventrikel kiri berelaksasi, dinding arteri juga akan kembali ke ukuran awal, sehingga
tekanan diastol tetap berada dibatas normal.

5. Viskositas darah. Viskositas darah normal bergantung pada keberdaan sel darah merah
dan protein plasma, terutama albumin. Kadar sel darah merah yang terlalu tinggi pada
seseorang, sehingga dapat menyebabkan peningkatan viskositas darah dan tekanan
darah sangatlah jarang, akan tetapi masih terjadi pada kondisi anemia, akan
menyebabkan kondisi terbalik dari sebelumnya, pada saat kekurangan, mekanisme
tekanan darah seperti vasokonstriksi akan terjadi untuk mempertahankan tekanan
darah normal.

6. Kehilangan darah. Kehilangan darah dalam jumlah kecil, seperti saat donor darah
akan menyebabkan penurunan tekanan darah sementara, yang akan langsung di
kompensasi dengan peningkatan tekanan darah yang peningkatan vasokonstriksi.
Akan tetapi, setelah perdarahan berat, mekanisme kompensasi ini tidak akan cukup
untuk mempertahankan tekanan darah normal dan aliran darah ke otak. Walaupun
seseorang dapat selamat dari kehilangan 50% dari total darah tubuh, kemungkinan
terjadinya cedera otak meningkat karena banyaknya darah yang hilang dan tidak dapat
7. Hormone. Beberapa hormone memiliki efek terhadap tekanan darah. Contohnya. Pada
saat stress, medulla kelenjar adrenal akan mensekresikan neropinefrin dan epinefri,
yang keduanya akan menyebabkan vasokonstriksi sehingga peningkatan tekanan
darah. Selain dari vasokonstriksi, epinefrin juga berfungsi meningkatkan heart rate
gaya kontraksi. Hormon lain yang berperang adalah ADH disekresikan oleh kelenjar
hipofisis posterior saat tubuh mengalami kekurangan cairan. ADH akan meningkatkan
reabsorpsi cairan pada ginjal sehingga tekanan darah tidak akan semakin turun.
Hormone lain, aldesterol, memiliki efek serupa pada ginjal , dimana aldesterol akan
mempromosikan reabsorpsi na+, lalu air akan mengikuti ion Na+ kedarah

E. Pengendalian Tekanan Darah


Meningkatnya tekanan darah didalam arteri bisa menjadi melalui beberarpa cara:
8. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya
9. Arteti besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu
darah pada setiap denyut jantung dipaksa melalui pembuluh yang sempit daripada
biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan, inilah yang terjadi pada usia lanjut,
dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara
yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokostriksi, yaitu jika
arteri kecil (arteriola)untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf
atau hormone didalam darah.
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan peningkatan
tekanan darah. Hal ini terjadi bisa terdapat jika kelainan funsi ginjal
sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam
tubuh, volume darah dalam tubuh meningkat sehingga tekanan darah
juga meningkat.
Penyebab Darah Tinggi

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan


darah tinggi, ada factor penyebab darah tinggi yang tidak dapat
dikendalikan dan ada yang dapat dikendalikan. Beberapa factor tersebut
anatra lain:

• Keturunan
Factor ini tidak bisa kendalikan, jika seseorang memiliki otang tua atau
saudara memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita
tekanan darah tinggi yang lebih besar. Stasistik menunjukkan bahwa
masalah darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik. Dari pada kembar
tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bakwa ada bukti gen yang
diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.

•Usia
Factor ini tidak dapat dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya
usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Kita tidak
dapat mengharapkan bahwa tekanan darah saat muda akan sama ketika
bertambah usia. Namun kita dapat mengendalikan agar jangan melewatkan
batas atas yang normal.
•Garam
Factor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat
pada beberapa orang, khususnya pada penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,
orang dengan usia tua.

•Kolesterol
Factor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebihan dalam darah anda, dapat
menimbulkan timbunan kolesterol, pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.

•Obesitas/ kegemukan
Factor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan diatas 30% berat badan
ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
•Stres
Factor ini bisa dikendalikan. Stress dan kondisi yang tidak stabil juga dapat memicu
tekanan darah tinggi.

•Rokok
Factor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah tinggi
menjadi tinggi. Kebiasaan merokok dapar meningkatkan resiko diabetes, serangan jantung
dan stroke. Karena itu, kebiasaan berokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan
darah tinggi merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-
penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

•Kafein
Factor ini bisa anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, maupun minuman
colabisa menyebabkan tekanan darah.

•Alkohol
Factor ini bisa anda kendalikan konsumsi alcohol yang secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi.

•Kurang Olahraga
Factor ini bisa anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan
darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur maupun penurunan darah tinggi akan
namun jangan dilakukan olahraga yang berat jika anda menderita darah tinggi.
Mencegah dan Mengatasinya

•Kurangi konsumsi garam dalam makanan. Jika sudah memiliki tekanan darah tinggi
sebaiknya menghindari makanan yang mengandung garam.

•Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium, kalium,


magnesiumdan kalsiun dapat mengurangi tekanan darah tinggi.

•Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika menderita darah tinggi
sebaiknya hindari konsumsi alcohol secara berlebihan.

•Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika menderita darah
tinggi, pilih olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, berenang.
Lakukan selama 30 sehingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.
•Makan sayur dan buah berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat,
wortel, melon dan jeruk.

•Jalankan terapi anti tress agar dapat mengurangi stress dan mampu
mengendalikan emosi.

•Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi
atau hipertensi.

•Kendalikan kadar kolesterol.

•Kendalikan diabetes.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai