Anda di halaman 1dari 30

MOBILISASI DAN

IMOBILISASI
By
Ns. Linda Adriani, S. Kep
MOBILISASI
A. PENGERTIAN

Mobilitas atau mobilisasi

 Suatu kondisi dimana tubuh dpt melakukan


kegiatan dgn bebas
 Merupakan kemampuan individu utk bergerak
secara bebas, mudah dan teratur dgn tujuan utk
memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya

KOSIER, 1989
B. TUJUAN MOBILISASI

1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia

2. Mencegah terjadinya trauma

3. Mempertahankan tingkat kesehatan

4. Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh

5. Mempertahankan interaksi sosial dan peran


sehari-hari
C. JENIS-JENIS MOBILISASI

1. Mobilisasi penuh

 Mrpk kemampuan seseorang utk


bergerak secara penuh dan bebas shg
dpt melakukan interaksi sosial dan
menjalankan peran sehari-hari
 Mobilitas penuh ini mrpk fungsi saraf
motorik volunter dan sensorik utk dpt
mengontrol seluruh area tubuh seseorang
2. Mobilisasi sebagian

 Merupakan kemampuan
seseorang utk bergerak
secara terbatas krn
dipengaruhi oleh ggn saraf
motorik dan sensorik pd
area tubuhnya
a. Mobilisasi sebagian
sementra

 Mrpk kemampuan individu utk bergerak


dgn batasan yg sifatnya sementara
 Ini disebabkan trauma reversibel pd sistem
muskuloskeletal

Adanya dislokasi sendi


Contoh dan tulang
b. Mobilitas sebagian permanen

Mrpk kemampuan individu utk bergerak dgn


batasan yg sifatnya menetap
Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem
saraf yg reversibel

Terjadinya hemiplegia krn stroke,


paraplegi krn cedera tulang
Contoh belakang, poliomielitis krn
terganggunya sistem saraf motorik
dan sensorik
D. FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MOBILITAS

1. Gaya hidup

2. Kebudayaan

3. Tingkat energi

4. Proses penyakit / cedera

5. Usia & status perkembangan


E. KEMAMPUAN MOBILITAS
TINGKAT KATAGORI
AKTIVITAS/MOBILITAS
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri scr
penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat

Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau


pengawasan orang lain

Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan


orang lain dan peralatan

Tingkat 4 Sangat tergantung dan tdk dpt


melakukan atau berpartisipasi dlm
perawatan
F. UPAYA MENCEGAH TERJADINYA
MASALAH AKIBAT KURANGNYA MOBILISASI

1. Perbaikan status gizi

2. Memperbaiki kemampuan mobilisasi

3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif


4. Mempertahankan posisi tubuh dgn benar
sesuai dgn body aligmen (struktur tubuh)
5. Melakukan perubahan posisi tubuh scr periodik
utk mneghindari tjd dekubitus
IMOBILITAS
A. PENGERTIAN
Imobilitas / imobilisasi

 Mrpk keadaan dimana seseorang tdk


dpt bergerak scr bebas krn kondisi yg
mengganggu pergerakan (aktivitas),
misalnya mengalami trauma tulang,
cedera otak berat disertai fraktur pd
ekstremitas
B. JENIS-JENIS IMOBILITAS
1. Imobilitas fisik

 Mrpk pembatasan utk bergerak scr fisik dgn


tujuan mencegah tjdnya ggn komplikasi
pergerakan
 Pasien hemiplegia yg tdk mampu
mempertahankan tekanan
Contoh didaerah paralisis shg tdk dpt
mengubah posisi tubuhnya utk
mengurangi tekanan
2. Imobilitas intelektual

 Mrpk keadaan ketika seseorang mengalami


keterbatasan daya pikir

Pasien yg mengalami
Contoh kerusakan otak akibat
suatu penyakit
3. Imobilitas emosional

 Keadaan ketika seseorang mengalami


pembatasan scr emosional krn adanya
perubahan secara tiba-tiba dlm
menyesuaikan diri

Keadaan stres berat krn


amputasi atau
Contoh
kehilangan anggota
tubuh
4. Imobilitas sosial

 Keadaan individu yg mengalami


hambatan dlm melakukan interaksi
sosial krn keadaan penyakitnya shg dpt
mempengaruhi perannya dlm kehidupan
sosial
C. PERUBAHAN SISTEM TUBUH AKIBAT
IMOBILITAS

1. Perubahan Metabolisme
2. Ketidakseimbangan Cairan & Elektrolit
3. Gangguan Pengubahan Zat Gizi
4. Gangguan Fungsi Gastrointestinal
5. Perubahan Sistem Pernafasan
6. Perubahan Kardiovaskular
7. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
8. Perubahan Sistem Integumen
9. Perubahan Eliminasi
10.Perubahan Perilaku
1. Perubahan Metabolisme

 Scr umum imobilitas dpt mengganggu


metabolisme scr normal, mengingat imobilitas
dpt menyebabkan turunnya
kecepatanmetabolisme dlm tubuh
 Ini dpt menurunkan Basal Metabolisme Rate
(BMR) yg menyebabkan berkurangnya energi
utk perbaikan sel-sel tubuh shg dpt
mempengaruhi ggn oksigenisasi sel
2. Ketidakseimbangan Cairan & Elektrolit

 Dampak dari imobilisasi dapat


mengakibatkan persendian protein menurun
dan konsentrasi protein serum berkurang
shg dapat mengganggu kebutuhan cairan
tubuh
 Dan berkurangnya perpindahan cairan dr
intravaskular ke interstisial dpt
menyebabkan edema, shg tjd
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
3. Gangguan Pengubahan Zat Gizi

 Disebabkan oleh menurunnya pemasukan


protein dan kalori dpt mengakibatkan
pengubahan zat-zat makanan pd tingkat sel
menurun, dimana sel tdk lagi menerima
glukosa, asam amino, lemak dan oksigen
dlm jmlh yg cukup utk melaksanakan
aktivitas metabolisme
4. Gangguan Fungsi Gastrointestinal

 Imobilisasi dpt menyebabkan ggn fungsi


gastrointestinal
 Disebabkan krn imobilisasi dpt menurunkan
hasil makanan yg dicerna, shg penurunan
jmlh masukan yg cukup dpt menyebabkan
keluhan spt : perut kembung, mual dan nyeri
lambung yg dpt manyebabkan ggn proses
eliminansi
5. Perubahan Sistem Pernafasan

 Akibat imobilisasi, kadar HB menurun,


ekspansi paru menurun dan tjdnya
kelemahan otot yg dpt menyebabkan
proses metabolisme terganggu
 Tjdnya penurunan kadar HB dpt
menyebabkan penurunan aliran oksigen
dr alveoli kejaringan shg menyebabkan
anemia
6. Perubahan Kardiovaskular

 Perubahan sistem kardiovaskular akibat


imobilisasi yaitu hipotensi artostatik,
meningkatnya kerja jantung dan tjdnya
pembentukan trombus
 Meningkatnya kerja jantung dpt disebabkan
krn imobilitas dgn posisi horizontal
 Dlm keadaan normal, darah yg terkumpul pd
ekstremitas bawah bergerak dan
meningkatkan aliran vena kembali kejantung
7. Perubahan Sistem Muskuloskeletal

a. Gangguan Muskular
 Menyebabkan turunnya kekuatan otot scr langsung.
Menurunnya fungsi kapasitas otot ditandai dgn menurunnya
stabilitas. Kondisi berkurangnya massa otot dpt
menyebabkan atropi pd otot
 Cth : otot betis seseorang yg telah dirawat > 6 mgg,
ukurannya akan lebih kecil selain menunjukkan tanda lemah
atau lesu
b. Gangguan Skeletal
 Misalnya akan mudah tjdnya kontraktur sendi dan
osteoporosis
8. Perubahan Sistem Integumen

 Berupa penurunan elastisitas kulit krn


menurunnya sirkulasi darah akibat
tjdnya iskemia serta nekrosis jaringan
superfisial dgn adanya luka dekubitus
sbg akibat tekanan kulit yg kuat dan
sirkulasi yg menurun kejaringan
9. Perubahan Eliminasi

 Penurunan jumlah urine yg mgkn


disebabkan oleh kurangnya
asupan dan penurunan curah
jantung shg aliran darah renal dan
urine berkurang
10. Perubahan Perilaku

 Timbulnya rasa permusuhan, bingung,


emosianal tinggi, depresi, perubahan
siklus tidur dan menurunnya koping
mekanisme
D. KEKUATAN OTOT DAN GGN KOORDINASI
SKALA PERSENTASE KARAKTERISTIK
KEKUATAN
NORMAL
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tdk ada gerakan, kontraksi otot dpt
dipalpasi atau inspeksi
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi dgn
topangan / tdk mampu melawan gravitasi
3 50 Gerakan yg normal melawan gravitasi tp tdk
mampu melawan tahanan
4 75 Gerakan penuh yg normal melawan
gravitasi dan mampu melawan tahanan
minimal
5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yg normal
melawan gravitasi dan tahanan penuh
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai