Disusun Oleh : Muhammad Fathur Ramadhoni ( 1830803066 )
Dosen Pengampu : Muslim, M.Pd.I Sejarah Penyebaran Islam di Kawasan Arab
Jazirah Arab sebelum Kedatangan Islam
Penyebaran Islam pada Masa Rasulullah Penyebaran Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin Jazirah Arab sebelum Kedatangan Islam
1. Kondisi Jazirah Arab dan Penduduknya
Wilayah tanah bagian arab disebut oleh orang-orang arab
dengan sebutan Jazirah al-‘Arab yang artinya semenanjung arab. Ketiga sisi semenanjung arab dikelilingi oleh air, dan pada sisi keempat dikelilingi oleh gurun pasir. Bangsa Arab merupakan bangsa besar yang terletak di kawasan Asia Barat dan kini menjadi bangsa dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab telah memiliki peradaban tersendiri dalam berbagai aspek kehidupannya. Baik di bidang sistem peribadatannya, kebiasaan- kebiasaanya hingga kondisi tatanan sosial masyarakatnya. Jazirah Arab sebelum Kedatangan Islam
2. Kepercayaan Sebelum Datangnya Islam
Peradaban telah turun temurun dari warisan nenek moyang
mereka sendiri. Pada permulaanya sistem peribadatan bangsa Arab Quraisy telah mengikuti dan meyakini ajaran agama Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yaitu agama Hanifiyah, “hanif” artinya benar dan lurus. Karena itu sejak dulu, ajaran tauhid sudah mengakar di hati masyarakat Arab. Pembauran dan pergaulan dengan bangsa lain mempengaruhi kepercayaan mereka, seiring berjalannya waktu ajaran tersebut mengalami perubahan, penambahan dan pengurangan yang dilakukan oleh para pengikutnya yang tidak bertanggung jawab. Kemudian muncul berbagai ajaran yang meragukan dan akhirnya jatuh menjadi penyembah berhala yang dibawa oleh Amr bin Luay al-Khuzai. Jazirah Arab sebelum Kedatangan Islam
3. Kehidupan Sosial dan Budaya
Selain dalam sistem peribadatan, dalam bidang sosial dan
budaya bangsa Arab pun telah memiliki peradaban tersendiri. Sebagai suatu seni yang paling indah, syair amat dihargai dan dimuliakan oleh bangsa Arab sehingga seorang penyair mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dalam masyarakat. Tata sosial bangsa Arab sebelum Islam terkenal pemberani di dalam membela pendirian. Mereka tidak mau mengubah pendirian serta tata cara hidup yang sudah menjadi kebiasaannya. Moral dan perilaku mereka sangat rusak sehingga mereka disebut kaum jahiliyah “yang bodoh”. Berjudi minum-minuman keras dilakukan secara bersama-sama, bahkan tak jarang mereka merampok sehingga sering menimbulkan peperangan antar suku. Islam Pada Masa Rasulullah
1. Perjuangan Nabi Muhammad Saw. di Mekkah
Nabi Muhammad Saw. Berasal dari keluarga terhomat, yaitu
kabilah Quraisy, dan dilahirkan pada tahun gajah dikaitkan dengan tahun dimana pasukan gajah Abrahah menyerang Mekkah. Tepat pada 12 Rabiul Awal pada tahun 570 M. Ayah Nabi Muhammad Saw. Bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, dan ibunya bernama Aminah binti Wahab. Menjelang usia 40 tahun Nabi Muhammad Saw. berkhalwat di Gua Hira, yaitu gua yang berada di bukit Nur (Jabal Nur) yang terletak di dekat Mekkah. Pada suatu malam bertepatan dengan malam Jum’at tanggal 17 Ramadhan, beliau didatangi oleh malaikat Jibril dengan membawa wahyu pertama Al-Alaq 1-5. Mulai saat itulah Muhammad telah diangkat oleh Allah Swt. menjadi Nabi dan Rasul. Setelah itu wahyu terus turun berkelanjutan dan Nabi pun memulai dakwanya di Mekkah, yang terbagi dalam dua fase. Islam Pada Masa Rasulullah
1.1 Fase Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi (Sirriyah)
Fase Pertama Secara sembunyi-sembunyi (Sirriyah). Pada
fase ini Nabi Muhammad Saw. menyeru keluarga dan sahabat dekatnya, Siti Khadijah masuk Islam dan bersaksi atas keesaan Allah dan kenabian suaminya yang mulia. Sehingga, ia adalah orang yang pertama kali masuk Islam. Kemudian, sebagai balas budi pada Abu Thalib, Nabi memilih Ali untuk dididik dan ditanggung nafkahnya. Berdakwah secara sembunyi-sembunyi yang Nabi Muhammad Saw. lakukan selama tiga tahun. Dikatakan secara sembunyi-sembunyi disini, mengingat tempat para sahabat, pengikutnya, dan orang-orang yang mereka ajak masuk Islam tersebut bersifat sangat rahasia. Ketika itu Nabi Muhammad Saw. mendapat pengikut sekitar 30 orang, mereka mendapat sebutan “Assabiqunal Awwalun” artinya orang yang pertama kali masuk Islam. Islam Pada Masa Rasulullah
1.2 Fase Dakwah Secara Terang-Terangan (Jahriyyah)
Pada tahun ke-4 setelah turun wahyu pertama Rasulullah
mulai menyampaikan dakwahnya secara terang-terangan. Tahap ini dimulai setelah turun wahyu yang memerintahkan untuk berdakwah secara terang-terangan dan menyatakan kebenaran ajaran Islam, serta meninggalkan kemusyrikan, yaitu penyembahan berhala. Setelah wahyu selanjutnya turun yaitu Q.S. Al-Hijr ayat 94, Rasulullah Saw. mengundang semua golongan kaum Quraisy untuk mendengarkan dakwahnya di tengah padang di kaki bukit Safa. Tiap kaum dari suku Quraisy hadir beserta tokoh-tokohnya termasuk Abu Lahab paman Rasulullah Saw.. Kemudian Rasulullah Saw. mengajak memasuki agama Allah dan meninggalkan agama berhala. Mendengar ajakan ini maka kaum Quraisy bersikap sinis dan bahkan mencemoohkan Rasulullah Saw. dengan ucapan-ucapan keji. Islam Pada Masa Rasulullah
2. Penyebaran Islam Nabi Muhammad Saw. di Madinah
Nabi Muhammad Saw. tiba di kota Yatsrib pada tanggal 16
Rabi’ul Awwal, bertepatan dengan 2 Juli 622 M. Setelah Nabi Muhammad Saw. memasuki kota Yatsrib maka kota Yatsrib diubah namanya dengan “al-Madinah al-Munawarah”, artinya kota yang bercahaya atau lebih dikenal dengan sebutan Madinah. Di Madinah sebelum kedatangan agama Islam, antara suku Aus dan Khazraj selalu terjadi perselisihan bahkan tidak jarang terjadi pertumpahan darah hal ini dipicu oleh adanya pihak ketiga, yakni Yahudi. Kedatangan Rasulullah Saw. memberikan dampak yang sangat positif pada kedua suku tersebut. Kedua suku tersebut banyak yang memeluk Agama Islam, sehingga semuanya telah terikat dalam satu ikatan keimanan. Islam Pada Masa Rasulullah
2. Penyebaran Islam Nabi Muhammad Saw. di Madinah
Nabi Muhammad Saw. telah memberikan penerangan kepada
masyarakat Madinah bahwa Islam adalah agama yang menentang diskriminasi, dan cinta pada perdamaian dengan strategi berikut : 1) Mempersaudarakan antara Muhajirin dengan Anshar. 2) Di Madinah Rasulullah Saw. mendirikan Masjid dengan tujuan sebagai tempat ibadah, belajar, pertemuan, dan pemecah masalah yang berhubungan dengan masyarakat serta membicarakan strategi dakwah. 3) Menciptakan kesejahteraan umum salah satunya dengan mewajibkan orang kaya agar mengeluarkan zakat untuk diberikan kepada fakir miskin, supaya kaum muslimin saling menolong dan membantu. 4) Mengembangkan pendidikan dan dakwah. Dalam melaksanakan syiar Islam dibutuhkan orang-orang yang pandai membaca dan menulis Penyebaran Islam Masa Khulafaur Rasyidin
1. Abu Bakar as Shiddiq (11-13 H /632-634 M)
Abu Bakar adalah seorang figur pemimpin yang memiliki
jiwa bersih, jujur, dan sangat demokratis. Siap dikritik dan diberi saran, peduli terhadap keselamatan dan kesejahteraan umat. Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun (632 – 634 M), beliau wafat karena sakit pada usianya yang ke-61 di Madinah. Khalifah Abu Bakar mempunyai beberapa kebijakan dan strategi ketika memimpin negara yaitu : 1) Memerangi Kelompok Pembangkang 2) Pengumpulan Al-Qur’an 3) Perluasan wilayah baru Penyebaran Islam Masa Khulafaur Rasyidin
2. Umar bin Khattab (13-23 H / 634-644 M)
Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin yang pemberani
terhadap yang benar, tegas menghadapi kebatilan dan pandai berdiplomasi. Khalifah Umar bin Khattab memimpin pada masa khulafaur rasyidin selama 10 tahun. Beliau wafat ketika hendak melaksanankan shalat ia ditikam oleh Abu Lu’luah. Berikut beberapa kebijakan dan strategi pemerintahan Umar bin Khattab, yaitu : 1) Pengembangan Wilayah Islam 2) Mengeluarkan Undang-Undang 3) Membagi Wilayah Pemerintahan 4) Membentuk beberapa dewan 5) Menetapkan Kalender Hijriah Penyebaran Islam Masa Khulafaur Rasyidin
3. Usman bin Affan (23-36 H / 656-661 M )
Usman bin Affan adalah seorang pemimpin yang berjuang
meneruskan perjuangan para Khalifah pendahulunya. Khalifah Usman bin Affan memimpin selama kurang lebih 13 tahun. Wafatnya Usman masih menjadi misteri siapa yang benar-benar membunuhnya namun ada yang menyebutkan bahwa pembunuh Usman yakni para kaum pemberontak yang masih menjadi perdebatan. Sebelumnya ada beberapa kebijakan dan strategi dari Usman bin Affan, yaitu : 1) Perluasan Wilayah 2) Pembentukan Angkatan Laut 3) Standarisasi Al-Qur’an 4) Pembangunan Fisik 5) Pengangkatan Pejabat Negara Penyebaran Islam Masa Khulafaur Rasyidin
4. Ali bin Abi Thalib (36-41 H / 656-661 M)
Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemimpin yang ‘alim,
gagah berani, tangkas, dan pandai bermain pedang. Beliau dilantik menjadi khalifah dalam situasi dan kondisi yang kacau balau, akan tetapi ia mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Perjuangan beliau senantiasa untuk keutuhan umat. Khalifah Ali memimpin kurang lebih hanya selama 5 tahun. Khalifah Ali wafat setelah dibunuh oleh seorang pengikut garis keras khawarij yakni Abdurrahman bin Muljam. Berikut beberapa kebijakan dan strategi pada masa pemerintah Ali bin Abi Thalib, yaitu : 1) Pengembangan Ilmu Bahasa 2) Penggantian pejabat lama dengan yang baru 3) Penarikan Kembali Tanah Hadiah 4) Menghadapi Para Pemberontak Kesimpulan Bangsa Arab merupakan bangsa yang kini menjadi mayoritas muslim pertama di dunia. Sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab telah memiliki peradabannya sendiri. Bersyair, bersajak, berdagang dan peradaban lainnya. Namun terdapat pula peradaban yang bernilai negatif, seperti menganut kepercayaan terhadap berhala, mabuk-mabukan, membunuh bayi perempuan, dan lainnya. Kehadiran Nabi Muhammad Saw. pada masyarakat Arab adalah terjadinya terbentuknya pengetahuan atau pengalaman baru dalam hal ketuhanan yang mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat, termasuk hukum-hukum peradaban yang digunakan pada masa itu. Keberhasilan Nabi Muhammad Saw. dalam memenangkan kepercayaan bangsa Arab pada masa itu relatif singkat kemampuaannya dalam mempengaruhi jalan hidup orang- orang Arab sesuai dengan ajaran agama Islam.