Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 2

Sri Wahyuni (1801125016)


Rizka Damayanti
(1801125014)
Mahliyah (1801125012)
Tanah dan
Unsur Hara
Morfologi Tanah

Morfologi Tanah merupakan


bagian dari pedologi yang
merupakan cabang ilmu tanah
yang mengkaji tanah sebagai
benda alami dipermukaan
bumi,tanpa mengaitkannya
dengan produksi tanaman
Warna Tanah
Dengan melihat warna tanah tertentu, maka dapat
dijadikan indikator keberadaan sifat tanah yang
lainnya. Jika warna tanah hitam atau gelap,
menandakan bahwa kadar bahan organik tanah
cukup tinggi, sedangkan jika tanah berwarna
merah, maka memberikan indikasi adanya besi
oksida dan tanah mengalami proses oksidasi
sebaliknya jika tanah berwarna abu-abu kebiruan
berarti terjadi peristiwa reduksi di dalam tanah.
(Fiantis, 2017)
01 Kasar terdiri dari: pasir dan pasir berlempung, dimana sewaktu tanah
dipijat dengan jari, terasa kasar dari jelas sampai sangat jelas, tanah
tidak melekat dan tidak membentuk bola dan gulungan.

02 Agak kasar: lempung berpasir, tanah terasa kasar yang agak jelas,

Tekstur sedikit melekat dan membuat bola agak keras dan mudah hancur

Tanah 03 Sedang terdiri dari: lempung yaitu jika tanah terasa tidak kasar dan tidak
licin, lempung berdebu terasa licin dan agak melekat, dan debu jika
terasa licin sekali dan agak melekat.

04 Agak halus terdiri dari: lempung liat berpasir jika tanah terasa halus
dengan sedikit bagian agak kasar, lempung liat berdebu tanah terasa
halus agak licin.

05 Halus terdiri dari: liat berpasir jika tanah terasa halus, berat dan terasa
sedikit kasar, liat berdebu tanah terasa halus, berat dan agak licin, dan
liat jika tanah terasa berat. (Fiantis, 2017).
Struktur Tanah

Struktur tanah adalah gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah


yang terbentuk akibat melekatnya butir-butir tanah. Tanah dapat
mempunyai struktur jika terbentuk ped (satu unit struktur tanah
alami) dan dapat juga tidak mempunyai struktur Tanah yang tidak
mempunyai struktur terdiri dari butir tunggal (butir-butir tanah
tidak melekat satu sama lain, contoh pasir) ataupun berbentuk
massif (pejal) yaitu jika butir-butir tanah sangat melekat satu sama
lain. Struktur tanah yang meliputi 3 aspek yaitu bentuk,tingkat
perkembangan dan ukuran.
Bentuk
Dan struktur tanah

Bentuk struktur tanah terdiri dari Lempeng (platy),Prismatik,


Tiang (columnar), Gumpal bersudut (angular blocky),
Gumpal membulat (subangular blocky), Granulardan remah
(crumb) (Fiantis, 2017).
Lapisan Pada Tanah
Menurut (Dian Fiantis, 2020) ada 6 horizon atau lapisan utama dalam tanah yang masing-masing diberi simbol dengan
satu huruf besar yaitu (dari atas ke bawah): O, A, E, B, C dan R

Horizon O Horizon B
Horizon atau lapisan yang didominasi Horizon yang terbentuk di bawah
oleh bahan organik, baik yang selalu Horizon A, E, atau O dan mempunyai
jenuh air, yang drainasenya telah salah satu atau lebih
diperbaiki, ataupun yang tidak pernah
jenuh air

Horizon C
Horizon A
Horizon atau lapisan, tidak termasuk batuan
Horizon mineral di permukaan keras, yang sedikit dipengaruhi oleh proses
tanah atau di bawah Horizon O pedogenik, dan tidak mempunyai sifat
Horizon O, A, E, atau B, bahan lapisan C
dan mempunyai salah satu atau dapat serupa ataupun tidak serupa dengan
kedua sifat bahan yang membentuk solum di atasnya.

Horizon E Horizon R
Horizon mineral dengan sifat utama terjadi Merupakan lapisan batuan yang keras,
pencucian liat silikat, besi, alumunium, pecahan kering udara atau lebih kering
atau kombinasinya, bahan oraganik, dan tidak dapat hancur bila bila direndam
lain- lain sehingga tertinggal pasir dan dalam air selama 24 jam, dan batuan
debu, umumnya berwarna pucat. yang lembab tidak dapat digali dengan
cangkul
Your Picture Here And Send To Back

Jenis – Jenis
Tanah
 Tanah Aluvial
 Tanah Andosol
 Tanah Entisol
 Tanah Grumusol
 Tanah Inseptisol
 Tanah Laterit
 Tanah Latosol  Tanah Litosol
 Tanah Kapur
 Tanah Mergel
 Tanah Organosol
 Tanah Oxisol
 Tanah Pasir
 Tanah Liat
Unsur Hara
Setiap tanaman memerlukan makanan yang sering
disebut hara tanaman (plant nutrient).
Dengan menggunakan hara, Tanaman dapat
melakukan kegiatan metabolismenya. Kegiatan
metabolisme akan berjalan dengan baik apabila
unsur- unrur hara dalam tanah tersedia dengan
cukup. Tanaman yang kekurangan suatu unsur
hara akan menampakan gejala pada suatu organ
tertentu(Mpapa, 2016).
Ketersedian Unsur Hara bagi Tanaman
Unsur hara pada tanaman terdapat beberapa macam, sehingga untuk memudahkan dalam
mempelajarinya, Berdasarkan keesensialannya terbagi menjadi 3

Hara Esensial
Yaitu hara yang harus memenuhi 4 kriteria, yaitu
Tanpa kehadirannya tanaman tak dapat tumbuh (tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya secara penuh
Berperan sangat penting dalam proses fisiologis dan tak dapat digantikan
Merangsang dan mengatur aktivitas enzim
Komponen metabolisme esensial

Hara Benefisial

Hara benefisial yaitu hara yang berfungsi menstimulir pertumbuhan tetapi tidak esensial atau bersifat
esensial untuk spesies tertentu. Unsur hara yang termasuk ke dalam hara benefisial adalah : hara Cobalt
(Co), Natrium/Sodium (Na), Silikon (Si), Nikel (Ni), Selenium (Se) dan Aluminium

Hara Non-Esensial/Hara Fungsional


Hara Non-esensial atau hara fungsional yaitu hara yang tidak mempunyai 4 kriteria esensial (Wiraatmaja,
2016)
Pengelompokan
Unsur Hara
Hara Makro Hara Mikro
 Nitrogen (N)  Borron (B)
 Fospor (P)  Tembaga (Cu)
 Kalium (K)  Seng/Zinc (Zn)
 Magnesium (Mg)  Besi/Fero (Fe)
 Kalsium (Ca)  Molibdenum (Mo)
 Belerang/Sulfur (S)  Khlor (Cl)
 Natrium (Na)
 Silicone (Si)
 Nikel (Ni)
Mekanisme
Terbentuknya
Unsur Hara
Pada Tanaman
Penyerapan Unsur Hara
Oleh Tanaman
Penyerapan Hara Melalui Akar
Organ yang berfungsi menyerap unsur hara dari media tanaman adalah akar yaitu bulu-bulu akar yang terletak
beberapa millimeter di belakang ujung akar (root tip). Ada 3 cara atau peristiwa gerakan air dan unsur hara ke
permukaan sel bulu akar yaitu melalui :

Aliran Massa (Mass Flow)


Aliran massa merupakan gerakan larutan hara (air dan hara mineral) ke permukaan akar yang digerakkan oleh transpirasi tanaman. Hara
bergerak karena ada gradien potensial air

Difusi (Diffusion)
Difusi adalah peristiwa bergeraknya molekul-molekul dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah. Sehingga gerakan molekul
(hara) terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi (concentration gradient).

Intersepsi / Penyusupan Akar(root interception)


Intersepsi akar terjadi akibat dari pertumbuhan akar dari pendek menjadi lebih panjang.
Pengangkutan Hara Ke Tengah Akar

Apoplastik (Penyerapan Aktif)


Yaitu angkutan hara melalui daerah bebas (DB) diantara sel-sel akar.

Simplastik (Penyerapan Pasif)


Yaitu angkutan hara melalui plasmodesmata (benang- benang
protoplasma yang menghubungkann sel satu dengan yang
lain, dengan menghindari vacuola.
Setelah sampai di tengah akar, hara harus masuk ke
xylem akar agar dapat ditranslokasikan ke tempat-
tempat yang membutuhkan. angkutan hara menembus
membran melibatkan semacam alat angkut (carrier)
yang mengikat ion-ion tertentu, membawanya melintas
membran dan melepas ion-ion tersebut disisi lain dari
membran dengan energi (ATP) dari proses respirasi
atau dari proses fotofosforilasi pada sel berklorofil.

Masuknya Angkutan ion hara menembus membran berlawanan


arah dengan gradien konsentrasi, melibatkan energi
atau semacam pompa pada membran. Jadi sifatnya
Hara Ke aktif. Pada angkutan pasif, konsentrasi ion hara dalam
sel lebih kecil dibandingkan konsentrasi ion hara di

Xylem luar sel (Wiraatmaja, 2016).

Akar
Angkutan dalam floem merupakan angkutan jarak jauh
(long distance transport). Arah angkutan dalam floem
terdiri dari 2 arah, yaitu dari “source” (daun) ke
“sink” (akar, pucuk, buah, biji) sebagai tempat
pembongkaran isi floem; serta dari tempat-tempat
tertentu ke daun. Sumber hara adalah apoplast stele
akar, xylem batang dan daun, dan sel-sel daun,
terutama pada saat adanya remobilisasi hara.

Gerakan Angkutan hara dalam floem dapat diketahui antara lain


berdasarkan analisa larutan dalam floem. Mobilitas
hara dalam floem berbeda menurut jenis yaitu dari

Hara sumber (source) ke wadah (sink) dan digerakkan


secara aktif. Pembuluh floem tersusun dari sel-sel
hidup, terdiri atas pembuluh tapis,
Dalam sel-sel pelengkap, dan sel-sel parenchyma. Sel-sel
pembuluh tapis punya lapisan sitoplasma tipis disebut

Floem
Protein-P menghubungkan sel tapis satu dengan yang
lainnya. Jadi pola angkutan dalam floem mirip dengan
pola pada simplas. Kalau pada simplas melalui
Daun tanaman darat juga bisa menyerap hara tetapi sangat
dibatasi oleh dinding sel epidermis bagian luar. Dinding itu
diselimuti lapisan kutikula mengandung lilin, pectin,
hemiselulosa dan selulosa. Dinding sel bagian luarnya
hidrofobik, sedangkan bagian dalamnya hidrofilik.
Kutikula menutupi seluruh permukaan daun termasuk lubang
stomata dan bulu-bulu daun (trichomes) sehingga besifat sebagai
penghalang pertama absorpsi. Penetrasi lewat kutikula melalui
difusi. Permeabilitas kutikula tergantung pada stadia
perkembangan daun. Daun muda lebih mudah ditembus karena
kutikulanya masih hidrofilik, sedangkan daun tua bersifat
hidrofobik.
Pada daun terdapat ectodesmata, yaitu semacam lubang atau
saluran tempat bergeraknya hara dan zat terlarut menyeberangi

Penyerapan
lapisan kutikula. Ectodesmata tidak berplasma (non-plasmatik),
berguna pula bagi jalur transpirasi kutikula (transpirasi
peristomata) dan halangan penetrasi pada bagian kutikula adalah
berbeda pada bagian berbeda. Penetrasi masuknya hara pada
Hara Lewat kutikula lebih kecil daripada bila hara masuk lewat stomata.
penetrasi hara ke dalam jaringan daun melalui stomata terbuka
tidak bisa berlangsung dengan mudah karena lapisan kutikula

Daun juga menutupi permukaan sel jaga (guard cell) pada lubang
stomata. Hal tersebut terbukti bahwa laju penyerapan ion pada
penyemprotan lewat daun lebih tinggi pada malam hari ketika
stomata tertutup. Stomata merupakan tempat pertukaran gas
Thank You
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai