Tanah Dan Unsur Hara
Tanah Dan Unsur Hara
02 Agak kasar: lempung berpasir, tanah terasa kasar yang agak jelas,
Tekstur sedikit melekat dan membuat bola agak keras dan mudah hancur
Tanah 03 Sedang terdiri dari: lempung yaitu jika tanah terasa tidak kasar dan tidak
licin, lempung berdebu terasa licin dan agak melekat, dan debu jika
terasa licin sekali dan agak melekat.
04 Agak halus terdiri dari: lempung liat berpasir jika tanah terasa halus
dengan sedikit bagian agak kasar, lempung liat berdebu tanah terasa
halus agak licin.
05 Halus terdiri dari: liat berpasir jika tanah terasa halus, berat dan terasa
sedikit kasar, liat berdebu tanah terasa halus, berat dan agak licin, dan
liat jika tanah terasa berat. (Fiantis, 2017).
Struktur Tanah
Horizon O Horizon B
Horizon atau lapisan yang didominasi Horizon yang terbentuk di bawah
oleh bahan organik, baik yang selalu Horizon A, E, atau O dan mempunyai
jenuh air, yang drainasenya telah salah satu atau lebih
diperbaiki, ataupun yang tidak pernah
jenuh air
Horizon C
Horizon A
Horizon atau lapisan, tidak termasuk batuan
Horizon mineral di permukaan keras, yang sedikit dipengaruhi oleh proses
tanah atau di bawah Horizon O pedogenik, dan tidak mempunyai sifat
Horizon O, A, E, atau B, bahan lapisan C
dan mempunyai salah satu atau dapat serupa ataupun tidak serupa dengan
kedua sifat bahan yang membentuk solum di atasnya.
Horizon E Horizon R
Horizon mineral dengan sifat utama terjadi Merupakan lapisan batuan yang keras,
pencucian liat silikat, besi, alumunium, pecahan kering udara atau lebih kering
atau kombinasinya, bahan oraganik, dan tidak dapat hancur bila bila direndam
lain- lain sehingga tertinggal pasir dan dalam air selama 24 jam, dan batuan
debu, umumnya berwarna pucat. yang lembab tidak dapat digali dengan
cangkul
Your Picture Here And Send To Back
Jenis – Jenis
Tanah
Tanah Aluvial
Tanah Andosol
Tanah Entisol
Tanah Grumusol
Tanah Inseptisol
Tanah Laterit
Tanah Latosol Tanah Litosol
Tanah Kapur
Tanah Mergel
Tanah Organosol
Tanah Oxisol
Tanah Pasir
Tanah Liat
Unsur Hara
Setiap tanaman memerlukan makanan yang sering
disebut hara tanaman (plant nutrient).
Dengan menggunakan hara, Tanaman dapat
melakukan kegiatan metabolismenya. Kegiatan
metabolisme akan berjalan dengan baik apabila
unsur- unrur hara dalam tanah tersedia dengan
cukup. Tanaman yang kekurangan suatu unsur
hara akan menampakan gejala pada suatu organ
tertentu(Mpapa, 2016).
Ketersedian Unsur Hara bagi Tanaman
Unsur hara pada tanaman terdapat beberapa macam, sehingga untuk memudahkan dalam
mempelajarinya, Berdasarkan keesensialannya terbagi menjadi 3
Hara Esensial
Yaitu hara yang harus memenuhi 4 kriteria, yaitu
Tanpa kehadirannya tanaman tak dapat tumbuh (tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya secara penuh
Berperan sangat penting dalam proses fisiologis dan tak dapat digantikan
Merangsang dan mengatur aktivitas enzim
Komponen metabolisme esensial
Hara Benefisial
Hara benefisial yaitu hara yang berfungsi menstimulir pertumbuhan tetapi tidak esensial atau bersifat
esensial untuk spesies tertentu. Unsur hara yang termasuk ke dalam hara benefisial adalah : hara Cobalt
(Co), Natrium/Sodium (Na), Silikon (Si), Nikel (Ni), Selenium (Se) dan Aluminium
Difusi (Diffusion)
Difusi adalah peristiwa bergeraknya molekul-molekul dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah. Sehingga gerakan molekul
(hara) terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi (concentration gradient).
Akar
Angkutan dalam floem merupakan angkutan jarak jauh
(long distance transport). Arah angkutan dalam floem
terdiri dari 2 arah, yaitu dari “source” (daun) ke
“sink” (akar, pucuk, buah, biji) sebagai tempat
pembongkaran isi floem; serta dari tempat-tempat
tertentu ke daun. Sumber hara adalah apoplast stele
akar, xylem batang dan daun, dan sel-sel daun,
terutama pada saat adanya remobilisasi hara.
Floem
Protein-P menghubungkan sel tapis satu dengan yang
lainnya. Jadi pola angkutan dalam floem mirip dengan
pola pada simplas. Kalau pada simplas melalui
Daun tanaman darat juga bisa menyerap hara tetapi sangat
dibatasi oleh dinding sel epidermis bagian luar. Dinding itu
diselimuti lapisan kutikula mengandung lilin, pectin,
hemiselulosa dan selulosa. Dinding sel bagian luarnya
hidrofobik, sedangkan bagian dalamnya hidrofilik.
Kutikula menutupi seluruh permukaan daun termasuk lubang
stomata dan bulu-bulu daun (trichomes) sehingga besifat sebagai
penghalang pertama absorpsi. Penetrasi lewat kutikula melalui
difusi. Permeabilitas kutikula tergantung pada stadia
perkembangan daun. Daun muda lebih mudah ditembus karena
kutikulanya masih hidrofilik, sedangkan daun tua bersifat
hidrofobik.
Pada daun terdapat ectodesmata, yaitu semacam lubang atau
saluran tempat bergeraknya hara dan zat terlarut menyeberangi
Penyerapan
lapisan kutikula. Ectodesmata tidak berplasma (non-plasmatik),
berguna pula bagi jalur transpirasi kutikula (transpirasi
peristomata) dan halangan penetrasi pada bagian kutikula adalah
berbeda pada bagian berbeda. Penetrasi masuknya hara pada
Hara Lewat kutikula lebih kecil daripada bila hara masuk lewat stomata.
penetrasi hara ke dalam jaringan daun melalui stomata terbuka
tidak bisa berlangsung dengan mudah karena lapisan kutikula
Daun juga menutupi permukaan sel jaga (guard cell) pada lubang
stomata. Hal tersebut terbukti bahwa laju penyerapan ion pada
penyemprotan lewat daun lebih tinggi pada malam hari ketika
stomata tertutup. Stomata merupakan tempat pertukaran gas
Thank You
Any Questions?