- growth rates
- size and age composition
- stock biomass,
- maturation
- mortality rates,
- prediction of the future stock
Menurut Effendie (1997)
Norwegian salmon
Ikan-ikan subtropis: sangat dipengaruhi oleh suhu
lingkungannya, dimana pada musim dingin pertumbuhan tubuh ikan hampir
terhenti atau lambat sama sekali. Sehingga mempengaruhi pertumbuhan
pada sisik, vertebrae, tulang, operculum, duri sirip dan tulang otolith yang
menyebabkan terbentuknya susunan sirkulasi yang sangat rapat dan
akhirnya membentuk annulus.
3. Sisik plakoid Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang
rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.
4. Sisik leptoid Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan
memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan
pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut.
Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
Sisik-sisik ktenoid bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada
ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri.
Sisik yang digunakan untuk menentukan umur ikan
adalah sisik cycloid atau ctenoid saja, karena keduanya
pipih dan mudah diambil tanpa merusak bagian tubuh.
Sisik pengganti akan mudah terbentuk dalam waktu
relatif singkat. Sisik pengganti tersebut dinamakan sisik
palsu.
Sisik palsu mudah dibedakan dengan sisik asli karena
pusatnya besar.
Sisik palsu tidak dapat digunakan untuk menentukan
umur ikan.
1. bahwa jumlah sisik ikan tidak berubah dan
tetap identitasnya selama hidup.
2. pertumbuhan tahunan pada sisik ikan
sebanding dengan pertambahan panjang ikan
selama hidupnya.
3. hanya satu annulus yang dibentuk tiap tahun
Sisik kunci adalah sisik yang diambil untuk
menentukan umur ikan.
Sisik kunci ikan-ikan yang memiliki sisik cycloid
letaknya 3 baris di depan pina dorsalis dan diatas linea
lataralis.
Sisik kunci ikan ctenoid letak sisik kuncinya adalah di
daerah tepat ujung sirip dada yang ditujukan ke arah
ekor
Semua sisik dapat digunakan sbg sisik kunci. Hal tsb
diatas digunakan agar pengukuran seragam.
Third Winter
Second Winter
First Winter
Pengetrapan metoda ini untuk menghitung
pertumbuhan masa lalu yang telah dilakukan oleh
beberapa author dengan hasil yang memuaskan.
Keuntungan dari metode ini adalah tanda-tanda
tahunan yang terdapat pada operculum dapat dilihat
langsung tanpa alat bantu optik.
Pengamatan akan lebih berhasil apabila dilakukan di
kamar gelap dimana operculum diletakkan diatas kaca
yang disorot lampu ber-flourescent
Metode ini digunakan untuk mengetahui umur
ikan-ikan yang tidak bersisik atau sisiknya
sangat kecil dan tertanam jauh ke dalam
kulitnya.
Dasar pemikirannya adalah terdapatnya tanda-
tanda yang menunjukkan kejadian
pertumbuhan yang cepat dan lambat, dimana
pertumbuhan ikan itu selalu sebanding dengan
tumbuh duri dari siripnya.
Duri yang diambil adalah duri sirip punggung yang
terdepan atau duri sirip dada terluar, terutama pada
bagian yang paling lebar yaitu paling dekat dengan
dasarnya.
Usahakan pada saat mematahkan duri tsb tidak jauh
dari pangkalnya.
Pada bagian pangkal yang paling lebar diiris tipis
dengan menggunakan pemotong intan.
Setelah ketipisan duri tercapai, pengamatan dilakukan
di bawah mikroskop.
Pada saat pertumbuhan cepat, irisan duri terlihat putih
seperti tulang dan pada saat pertumbuhan lambat
kelihatan agak gelap atau lebih pekat.
Sejalan dengan pertumbuhan ikan secara
keseluruhan, tulang punggung tumbuh pula
seirama dengan pertumbuhan bagian tubuh
lainnya.
Dapat dilihat pada bagian depan atau bagian
belakang tiap-tiap ruas tulang.
Tulang punggung yang lazim digunakan
adalah tulang punggung yang terletak di atas
rongga perut.
Bersihkan urat-urat daging, pembuluh darah &
syarafnya
Plaice otolith - 4 years old Stained sole otolith - approximately 37 years old
Otolith dibaca dengan menggunakan
mikroskop binokuler dengan air sebagai
medianya (trisodium phosphat atau larutan
campuran alkohol 95% dan glyserin dg
perbandingan 9:1)
Tanda tahunan pada otolith warnanya lebih
jernih daripada bagian–bagian lainnya dan
mengelilingi pusat.
Pada ikan-ikan yang sudah tua.
Tanda tersebut sangat berdempetan dan susah
memisahkannya.
Ikan harus dibunuh.
Hal ini sangat merugikan terlebih apabila
populasi yang sedang diteliti sangat kecil.
Mempelajari umur ikan dengan metode
frekuensi panjang (metode Petersen)
bergantung kepada sifat-sifat reproduksi dan
pertumbuhan ikan.
40
35
2 tahun
30
25 3 tahun
20
15
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50