Anda di halaman 1dari 21

TERIPANG

Kimia Bahan Alam Bahari 7B


Kelompok : 5
• Djeane Hania Putri (1701011214)
• Midawati (1701011223)
• Muhammad Khidir Al Bari (1701011225)
• Ventya Edita Madelyn Simamora (1701011238)
Formulasi Krim Antiacne Ekstrak Teripang
Pasir (Holothuria scabra Jaeger)

Abstrak

Latar Belakang

Metode Penelitian

Hasil Pembahasan

Kesimpulan
Formulasi Krim Antiacne Ekstrak Teripang
Pasir (Holothuria scabra Jaeger)

Abstrak

Teripang pasir (Holothuria scabra) merupakan salah satu


hewan yang potensial sebagai antibakteri alami. Penelitian ini
bertujuan untuk membuat formulasi dan mengevaluasi krim
antiacne yang mengandung ekstrak metanol teripang pasir
(Holothuria scabra Jaeger). Aktivitas antiacne ekstrak dan krim
pada berbagai konsentrasi ekstrak diteliti terhadap bakteri
Staphyloccocus aureus dan Propionibacterium acnes
menggunakan metode difusi agar dengan kertas cakram.
Krim antiacne disiapkan dengan mencamprkan bahan-
bahan dengan jumlah tertentu dengan ekstrak pada berbagai
konsentrasi (0,05%; 0,1%; 0,2%). Krim yang dibuat dievaluasi
sifat fisik dan reologinya. Selanjutnya efikasi krim antiacne
dibandingkan dengan produk komersial.
Lanjutan..........

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak memiliki aktivitas


antiacne pada bakteri uji dengan zona hambat berkisar antara
3,87 – 6,62 mm. Aktivitas antiacne tetap dimiliki pada saat ekstrak
dibuat krim. Krim antiacne menunjukkan zona hambat 0,83 – 3,91
mm terhadap bakteri Staphyloccocus aureus dan 1,31 – 4,70 mm
terhadap bakteri Propionibacterium acne. Aktivitas antiacne
semakin meningkat dengan menigkatnya konsentrasi ekstrak.
Semua formula krim menunjukkan viskositas, daya sebar, pH, dan
daya lekat yang baik. Krim juga menunjukkan kestabilan yang baik
selama 1 bulan penyimpanan. Krim yang mengandung ekstrak
teripang pasir berpotensi untuk dikembangkan sebagai krim
antiacne untuk infeksi kulit yang disebabkan oleh Staphyloccocus
aureus dan Propionibacterium acnes.
Latar Belakang

 Jerawat merupakan salah satu  Antibiotik yang sering digunakan


penyakit kulit yang disebabkan oleh sebagai upaya dalam
bakteri khususnya bakteri menangani jerawat adalah
Staphyloccocus aureus dan Ampisilin, Eritromisin,
Propionibacterium acnes. Klindamisin, dan Tetrasiklin.
Namun, semakin meningkatnya
 Faktor utama timbulnya jerawat
penggunaan antibiotik
antara lain karena
menyebabkan masalah baru
ketidakmampuan kulit untuk
membersihkan sel-sel mati yang
yaitu resistensi.
menyebabkan terjadinya
penyumbatan pada pori-pori,  Dengan adanya fakta resistensi
peningkatan produksi sebum, bakteri tersebut, maka diperlukan
poliferasi bakteri Propionibacterium alternatif lain dari bahan alam
acnes yang berkembang pada yang berpotensi sebagai
sebum dan menyebabkan antiacne contohnya teripang.
peradangan.
Latar Belakang

 Teripang (Holothuroidae) merupakan


kelompok hewan laut satu-satunya dari  Hasil uji aktivitas antibakteri
filum Echinodermata yang secara luas terhadap bakteri P. aeurginosa dan
dimanfaatkan dan diperdagangkan. B. cereus menunjukkan hasil yang
positif dimana ekstrak metanol
teripang dapat memberikan zona
 Dalam teripang pasir terdapat
hambat berturut-turut 5,7 dan 2,3
kandungan metabolit sekunder yang mm pada konsentrasi 500 ppm
berpotensi sebagai antibakteri, seperti selama inkubasi 24 jam.
saponin, steroid, triterpenoid, dan
alkaloid.
 Fraksi etilasetil teripang jenis
Holothuria leucospilota memiliki
aktivitas antibakteri terhadap
P.acnes dan S.epidermidis serta
aktivitas antibakteri teripang
(Holothuria sp) terhadap bakteri
Vibrio harveyi.
Metode Penelitian

• Teripang pasir (utama)


• Nutrient Agar (Oxoid)
• Nutrient Broth (Oxoid)
• Metanol

Bahan : •

Bakteri Staphyloccocus aureus
Bakteri Propionibacterium acnes

• Maserator • Laminar air flow (LAF)


• Vacum rotary evaporator • Autoklaf
• Cawan porselin • Viskometer Brookfield LV
• Mortir • Kaca arloji

Alat : • Stemper
• Alat-alat gelas
• Alat uji daya sebar
Cara Kerja :
Pembuatan
Serbuk dan
Ektrak :

Dilakukan maserasi
Sebanyak 250 gr
Dimaserasi dengan berulang hingga
sampel teripang
2500 Ml metanol filtrat yang
pasir kering
(3-5 hari) diperoleh tidak
diserbuk
berwarna

Ekstrak dikeringkan Filtrat diuapkan


dengan oven suhu dengan rotary
45°-50°C (selama 4 evaporator suhu
hari) 40°C
Pembuatan
Sediaan Krim

Variasi konsentrasi ekstrak metanol teripang pasir yang digunakan 0,05%; 0,1%, 0,2%

Fase minyak dicampurkan dengan propil paraben dan span 80 pada suhu 70°C

Dilakukan penambahan fase air dan metil paraben sedikit demi sedkit dalam mortir
hangat → massa yang kental (basis krim)

Ditambahkan ekstrak metanol teripang pasir yang telah dilarutkan dengan sedikit air, lalu
diaduk hingga homogen

Setelah dingin, krim ekstrak metanol teripang pasir ditambahkan pewangi.


Tabel 1. Formulasi w/o
Bahan Kontrol Formula 1 Formula 2 Formula 3
Negatif (%) (%) (%) (%)

Cera alba 16 16 16 16
Paraffin 45 45 45 45
liquidum
Span 80 5 5 5 5
Metil paraben 0,1 0,1 0,1 0,1

Propil paraben 0,2 0,2 0,2 0,2

Oleum rosae q.s q.s q.s q.s

Ekstrak 0 0,05 0,1 0,2


Aquades ad 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml
Pengamatan
Pengukuran pH
Organoleptis

 Pemeriksaan dilakukan
 Meliputi pengamatan Bau, dengan menggunakan pH
Bentuk, Warna, selama 30 stick universal dengan
hari mencocokkan warna yang
diperoleh dengan tabel
 Pengamatan dilakukan warna yang ada.
pada minggu ke- 1, 2, 3, dan
4.  Nilai ideal pH pada kulit
adalah 4,5 – 6,5.
Pengukuran
Uji Daya Sebar
Viskositas Krim

 Sebanyak 0,5 gram krim, diletakkan


ditengah lempeng kaca bulat
 Dilakukan pada minggu ke- 1
diameter 15 cm
dan minggu ke- 4 mengunakan
viskometer Brookfield LV  Diatas krim diletakkan kaca bulat
dengan spindle no. 4 dan yang lain, lalu dibiarkan 1 menit
kecepatan 60 rpm
 Diameter krim diukur daya
 Dilakukan berulang sampai sebarnya.
didapat diameter sebar yang
 Lalu ditambahkan 50 gr pemberat,
konstan didiamkan selama 1 menit, diukur
diameter krim yang menyebar.
Uji Homogenitas Uji Daya Lekat

 Sebanyak 1 gram krim,


dioleskan pada sebuah plat
kaca.
 Plat kaca yang satunya
diletakkan diatasnya sampai
 Pemeriksaan dilakukan menyatu, kemudian ditekan
terhadap krim yang baru dibuat dengan beban seberat 1 kg
dan yang telah disimpan selama selama 5 menit
hari ke- 7, 14, 21, dan 28.  setelah 5 menit, beban dilepas
lalu diberi beban pelepasan
seberat 80 gram untuk
pengujian.
 waktu terlepasnya kedua plat
tersebut dicatat.
Aktivitas
Analisis Hasil
Antibakteri

 Suspensi bakteri dihitung


 Jika data terdistribusi normal
serapannya dengan
dan homogen (p>0,05),
menggunakan metode
menggunakan ANOVA.
turbidimetri pada
 Jika data tidak terdistribusi
spektrofotometer UV-Vis.
normal dan tidak homogen
 Uji daya hambat bakteri
(p<0,05), menggunakan uji
dilakukan dengan metode difusi
Kruskal Wallis
menggunakan kertas cakram.
Hasil dan
Pembahasan

Hasil identifikasi subjek uji menyatakan bahwa subjek uji


merupakan spesimen teripang (mentimun laut) dengan nama
spesies Holothuria scabra Jeager, 1833. ekstarksi teripang pasir
dengan pelarut etanol menghailkan ekstrak kering dengan
rendemen sebesar 13,42% (b/b).
Ekstrak metanol teripang selanjutnya dibuat krim. Sediaan
krim yang dibuat merupakan sediaan cold cream emulsi air dalam
minyak (A/M)
Lanjutan.........

Uji
Uji Uji Daya
Organolepti
Viskositas Sebar
s
Krim yang dihasilkan
berbetuk semi padat Pengukuran
uji daya sebar krim
viskositas dilakukan
dilakukan untuk
pada minggu ke-1
mengetahui
Warna putih dan minggu ke-4.
kemampuan
viskositas pelembab
penyebaran krim
kulit yang baik
pada kulit. Daya
bernilai antara 2000-
sebar yang
Aroma khas minyak 50.000 cps. Nilai
dihasilkan oleh
mawar yang di dapat pada
masing-masing
ketiga formula
teripang pasir
berkisar 20.000
(p<0,05)
pH 6 (memenuhi sampai 44.000 cps.
syarat)
Lanjutan.........

Uji
Uji Daya Uji Aktivitas
Homogenita
Lekat Bakteri
s
Parameter yang
Aktivitas antibakteri krim
digunakan pada uji daya
Menunjukkan bahwa yang menggandung
lekat adalah waktu lekat
sediaan krim pada ekstrak teripang pasir
(detik). Berdasarkan
semua sediaan terhadap bakteri
analisis statistik
tercampur honogen. S.aureus maupun
menggunakan ANOVA
Sediaan krim yang P.acnes lebih rendah
satu arah
homogen jika dibandingkan
memperlihatkan adanya
menunjukkan bahwa dengan ekstraknya, hal
perbedaan daya lekat
bahan-bahan krim dan ini menunjukkan bahwa
masing-masing formula.
ekstrak teripang pasir yang digunakan untuk
Artinya variasi
tercampur merata dan membuat krim
konsentrasi ekstrak
tidak didapati butiran menurunkan
metanol teripang pasir
kasar pada sediaan kemampuan teripang
berpengaruh terhadap
krim. dalam menghambat
daya lekat yang
aktifitasnya.
dihasilkan.
Kesimpulan

Krim yang mengandung ekstrak


teripang pasir berpotensi untuk
dikembangkan sebagai krim antiacne
untuk infeksi kulit yang disebabkan oleh
staphylococcus aureus dan
propionibacterium acnes
Lampiran
Jurnal

Microsoft Office
Word Document
Thank You!!!

Anda mungkin juga menyukai