Anda di halaman 1dari 18

PANCASILA

SEBAGAI
SISTEM
ETIKA
Pendidikan Pancasila
ANGGOTA KELOMPOK:
Ni Putu Nanda Widia Wardani (2007521159)

Kadek Indah Putriningrum (2007521173)

Sundari Dewi (2007521208)

Made Yoga Saputra (2007521224)

Anak Agung Putu Dicha Widnyana Putra (2007521245)

Ida Bagus Putra Satya Dharma (2007521251)

Michael
PENGERTIAN ETIKA
Etika dalam arti yang luas ialah ilmu yang
membahas tentang kriteria baik dan buruk.
Etika pada umumnya dimengerti sebagai
pemikiran filosofis mengenai segala sesuatu
yang dianggap baik atau buruk dalam perilaku
manusia
Etika Etika Etika
keutamaan teleologis deontologis
ALIRAN-ALIRAN ETIKA
Teori Teori Teori etis yang
yang mempelajari yang menyatakan bersangkutan dengan
keutamaan (virtue), bahwa hasil dari kewajiban moral sebagai
artinya mempelajari tindakan moral hal yang benar dan
tentang perbuatan menentukan nilai bukannya
manusia itu baik tindakan atau membicarakan tujuan
atau buruk kebenaran tindakan dan atau akibat
dilawankan dengan
kewajiban
ETIKA
PANCASILA
Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik
dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Suatu
perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak
bertentangan dengan nilai-nilai tersebut, namun juga sesuai dan
mempertinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Menggali Sumber Historis,
Sosiologis, Politis
tentang Pancasila
sebagai Sistem Etika.
Michael Crichton
SUMBER
HISTORIS
Pada zaman orde lama, nilai nilai Pancasila belum
ditegaskan ke dalam system etika tetapi nilai nilai
moral terdapat dari pandangan masyarakat
Pada era reformasi, Pancasila sebagai system etika
tenggelam dalam hiruk pikuk perebutan kekuasaan
yang menjurus pada pelanggaran etika politik seperti
korupsi
SUMBER
SOSIOLOGIS
Pancasila sebagai system etika dapat ditemukan dalam
kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia
Misalnya masyarakat Minangkabau dalam hal
bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh
pembuluh, bulat kata oleh
mufakat”
SUMBER
POLITIS
Pancasila sebagai system etika merupakan norma
tertinggi yang sifat abstrak, sedangkan perundang
undangan
merupakan norma yangada dibawahnya bersifat
konkrit Etika politik mengatur masalah perilaku
politikus, berhubungan juga dengan praktik, intusi
social, hokum,
komunitas, struktur social, politik, ekonomi. Etika politik
memiliki 3 dimensi yaitu tujuan, sarana dan aksi politik itu
Membangun
Argumen tentang Dinamika dan
Tantangan Pancasila sebagai
Sistem Etika
Michael Crichton
Pertama, pada zaman Orde Lama, pemilu diselenggarakan

PANCASILA SEBAGAI SISTEM


dengan semangat demokrasi yang diikuti banyak partai
politik, tetapi dimenangkan empat partai politik, yaitu
TENTANG DINAMIKA

Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Muslimin


ARGUMEN

Indonesia (PARMUSI), Partai Nahdhatul Ulama (PNU),


ETIKA

dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Tidak dapat


dikatakan bahwa pemerintahan di zaman Orde Lama
mengikuti sistem etika Pancasila, bahkan ada tudingan
dari pihak Orde Baru
bahwa pemilihan umum pada zaman Orde Lama
dianggap terlalu liberal karena pemerintahan Soekarno
menganut sistem demokrasi terpimpin, yang cenderung
otoriter.
Kedua,
PANCASILA SEBAGAI SISTEM pada zaman Orde Baru sistem etika Pancasila diletakkan
TENTANG DINAMIKA

dalam bentuk penataran P-4. Pada zaman Orde Baru itu


ARGUMEN

pula muncul konsep manusia Indonesia seutuhnya


sebagai cerminan manusia yang berperilaku dan
ETIKA

berakhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Ketiga,
sistem etika Pancasila pada era reformasi tenggelam
dalam eforia demokrasi.
Pertama, tantangan terhadap sistem etika Pancasila
pada zaman Orde Lama berupa sikap otoriter dalam

PANCASILA SEBAGAI SISTEM pemerintahan sebagaimana yang tercermin dalam


TENTANG TANTANGAN
penyelenggaraan negara yang menerapkan sistem
ARGUMEN

demokrasi terpimpin.
Kedua, tantangan terhadap sistem etika Pancasila
ETIKA

pada zaman Orde Baru terkait dengan masalah NKK


(Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang merugikan
penyelenggaraan negara.
Ketiga, tantangan terhadap sistem etika Pancasila
pada era Reformasi berupa eforia kebebasan berpolitik
sehingga mengabaikan norma-norma moral.
ESENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM
E T I
K A
hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai
penjamin prinsip-prinsip moral
hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusia
yangmengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus
homini,yaitu tindakan manusia yang biasa
hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai warga bangsa
yang mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok.
hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat hakikat sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan perwujudan dari sistem
etika yang tidak menekankan pada kewajiban semata (deontologis) atau menekankan pada
tujuan belaka (teleologis), tetapi lebih menonjolkan keutamaan (Virtue ethics) yang
terkandung dan dinilai keadilan itu sendiri
URGENSI PANCASILA
SEBAGAI SISTEM
ETIKA
Salah satMuci uhrageelnCrsiichPtaonnUcaEsBiDlaGAsebagai sistem etika adalah
dengan meletakkan sila-sila Pancasila sebagai sistem
etika berarti menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan
inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan keputusan yang
diambil setiap warga negara.
ETIKA
PANCASILA SEBAGAI
SOLUSI PERMASALAHAN
DI INDONESIA
·
korupsi akan bersimaharajalela karena para penyelenggara negara tidak memiliki
rambu- rambu
normatif dalam menjalankan tugasnya.
·
dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama generasi muda
sehingga membahayakan kelangsungan hidup bernegara.
·
pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara di
Indonesia ditandai dengan melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak
pihak lain.
·
kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan
manusia, seperti kesehatan, kelancaran penerbangan, nasib generasi yang akan
datang, global warming, perubahan cuaca, dan lain sebagainya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • RMK 7
    RMK 7
    Dokumen5 halaman
    RMK 7
    dika widnyana
    Belum ada peringkat
  • RMK 9
    RMK 9
    Dokumen8 halaman
    RMK 9
    dika widnyana
    Belum ada peringkat
  • RMK 5
    RMK 5
    Dokumen6 halaman
    RMK 5
    dika widnyana
    Belum ada peringkat
  • RMK 3
    RMK 3
    Dokumen3 halaman
    RMK 3
    dika widnyana
    Belum ada peringkat
  • RMK 2
    RMK 2
    Dokumen7 halaman
    RMK 2
    dika widnyana
    Belum ada peringkat
  • RMK 1
    RMK 1
    Dokumen5 halaman
    RMK 1
    dika widnyana
    Belum ada peringkat