Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI SISTEM

MORAL DAN ETIKA


BERMASYARAKAT
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan cabang dari
ilmu kemanusiaan (humaniora). Etika sebagai cabang falsafah
membahas sistem dan pemikiran mendasar tentang ajaran dan
pandangan moral.

Etika sebagai cabang ilmu membahas bagaimana dan mengapa kita


mengikuti suatu ajaran moral tertentu. Etika sosial meliputi cabang
etika yang lebih khusus seperti etika keluarga, etika profesi, etika bisnis,
etika lingkungan, etika pendidikan, etika kedokteran, etika jurnalistik,
etika seksual dan etika politik.
Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah
sistem etika yang baik di negara ini. Di setiap saat dan
dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika
disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua
pada Pancasila, yaitu “Kemanusian yang adil dan
beradab” sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran
pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat
berandil besar.
ETIKA DAN NORMA SOSIAL
Pengertian Etika
Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas
bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada) dan dibagi
menjadi dua kelompok. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral.
Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa
kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan
bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.

Kedua kelompok etika yaitu, Etika Umum dan Etika Khusus.


Nilai, Norma dan Moral dalam Kehidupan Bernegara di Indonesia

Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk
memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat
seseorang atau kelompok. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong
dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia.
Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping
sistem sosial dan karya. 
Alport mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat
pada enam  macam, yaitu : nilai teori, nilai ekonomi, nilai estetika, nilai sosial, nilai
politik dan nilai religi. Hierarkhi nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut
pandang individu – masyarakat terhadap sesuatu obyek. Menurut Notonagoro
membedakan menjadi tiga yaitu nilai material, nilai vital dan nilai kerohanian
NILAI DASAR DAN NILAI PRAKTIS
1. Nilai Dasar
• Sekalipun nilai bersifat abstrak yang tidak dapat diamati melalui panca
indra manusia, tetapi dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan
tingkah laku atau berbagai aspek kehidupan manusia dalam
prakteknya. Setiap nilai memiliki nilai dasar yaitu berupa hakikat,
esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai
dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan obyektif
dari segala sesuatu, contoh, hakikat Tuhan, manusia, atau mahluk
lainnya.
NILAI DASAR DAN NILAI PRAKTIS
2. Nilai Praktis

• Nilai praktis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental


dalam kehidupan yang lebih nyata dengan demikian nilai praktis
merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai-
nilai instrumental.. Undang-undang organik adalah wujud dari nilai
praktis, dengan kata lain, semua perundang-undangan yang berada di
bawah UUD sampai kepada peraturan pelaksana yang dibuat oleh
pemerintah
Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Sistem Etika Negara Indonesia

1. Makna Nilai Dasar Pancasila

• Makna nilai dasar pancasila dikaji dalam perspektif filosofis yaitu,


Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup
bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang
bersifat sistematis. Fungsi filsafat berkaitan dengan Pancasila yaitu
mempertanyakan dan menjawab apakah dasar kehidupan berrpolitik
dalam berbangsa dan bernegara
Pancasila Sebagai Nilai Dasar dan Sistem Etika Negara Indonesia

2. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Nilai Fundamental Terhadap Sistem


Etika Negara
• Nilai-nilai Pancasila bersifat universal yang memperlihatkan nafas
humanisme. Oleh karena itu, Pancasila dapat dengan mudah diterima
oleh siapa saja. Meskipun Pancasila mempunyai nilai universal tetapi
tidak begitu sajadengan mudah diterima oleh semua bangsa.
Perbedaannya terletak pada fakta sejarah bahwa nilai Pancasila secara
sadar dirangkai dan disahkan menjadi satu kesatuan yang berfungsi
sebagai basis perilaku politik dan sikap moral bangsa.
Pancasila Sebagai Etika Politik di
Indonesia
1. Pancasila Sebagai Etika dalam Pemilu
• Pelaksanaan pemilu merupakan wujud dari negara yang
berkedaulatan rakyat (demokrasi). Plaksanaan pemilu diatur dalam
Pasal 22E UUD 1945 Pasca perubahan. Pelaksanaan pemilu, termasuk
pemilu kepala daerah (pemilukada) harus senantiasa didasarkan pada
prinsip-prinsip Pancasila, yaitu proses demokrasi harus dilaksanakan
dengan menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan yang beradab
sehingga terwujud keharmonisan dan pemerintahan negara yang
demokratis.
Pancasila Sebagai Etika Politik di
Indonesia
2. Implementasi Nilai dan Moral Kehidupan Bermasyarakat
• Dalam kehidupan kita akan selalu berhadapan dengan istilah nilai dan
norma dan juga moral dalam kehidupan sehari-hari. Dapat kita ketahui
bahwa yang dimaksud dengan nilai sosial merupakan nilai yang dianut
oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang
dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap
menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.
Demikian pula, guru yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan
merasa gagal dalam mendidik anak tersebut. Bagi manusia, nilai
berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah
laku dan perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai