Soal Soal Hidrostatika
Soal Soal Hidrostatika
F1 = γ.h01.A1
3 Luas segitiga,A1 = ½ x 3 x 2 = 3,0
m2
Kedalaman pusat berat,
E D Yo1 = ho1 = 2/3 x 2 = 1,3333 m.
3 Momen inersia pada pusat berat,
Io= 1/36 bh3 = 1/36 x 3 x 23 =
0,66667 m4.
F1 = 1.000 x 1,3333 x 3,0 = 4.000 kgf = 4 ton
Yp1 = yo1 + Io/Ayo = 1,3333 + 0,66667/3 x 1,3333 = 1,5 m
F yp = F1 yp1 + F2 yp2 yp = (F1 yp1 + F2 yp2)/F = (4,0 x 1,5 + 31,5 x 3,7143)/ 35,5
= 3,4648 m
2. Pintu air berbentuk segi empat dengan
ukuran lebar 1,0 m dan tinggi 2,0 m mempunyai
sendi S pada tengah tingginya. Pusat berat pintu
berada pada kedalaman 10 m di bawah muka air
(lihat gambar). Hitung gaya tekanan dan pusat
gaya yang bekerja pada pintu. Hitung pula gaya
P yang diperlukan untuk menahan pintu air
supaya tidak membuka.
MA
Yo = 10 m
Yp
1m
S 2m
F 1m
P 1m
Penyelesaian
Digunakan sistem satuan MKS
Mencari gaya tekanan
yo = ho= 10 m
Luas bidang pintu, A = bh = 1 x 2 = 2 m2
F = A Po = A.γ.ho
= 2 x 1000 x 10 = 20.000 kgf =20,0 ton
Letak pusat tekanan,
Io = 1/12 bh3 = 1/12 x 1 x 23 = 0,6667 m4
yp = yo + Io/A.yo
= 10 + 0,6667/2 x 10 = 10,03333 m
Momen terhadap S:
F (yp – ho ) – P x 1 = 0 20,0(10,03333 – 10) – P x 1 = 0
P = 0,6667 ton.
3. Pintu air otomatis di pasang di daerah muara
untuk mengontrol muka air di daerah hulu
(sungai) seperti tergambar. Pintu tersebut
berbentuk lingkaran dengan diameter 1,0 m. Pintu
tersebut mempunyai sendi pada sisi atasnya. Pada
posisi tertutup pintu tersebut miring 100 terhadap
vertikal. Berat pintu adalah 3 kN. Apabila posisi
muka air di hilir (laut) adalah sama dengan letak
sendi, tentukanlah perbedaan elevasi muka air di
hulu dan hilir ketika pintu mulai membuka. Rapat
relatif air di hulu dan hilir pintu dianggap sama
S = 1.
O
MAT
h
MAL
S
F1 h2
h1
F2
W
100
Dalam contoh ini digunakan sistem satuan SI
Kedalaman air di hilir dan di hulu,
Luas pintu,
A = π/4 D2 = π/4 .12 = 0,7854 m2
Gaya hidrostatis di hilir,
F1 = Aρgh01 = 0,7854 x 1000 x 9,81 x 0,9848/2
= 3.793,8 N = 3,7938 kN
Momen Inersia,
Io = π/64 D4 = π/64 .14 = 0,0490874 m4
Letak pusat tekanan,
Yp1 = yo1 + Io/A.yo1 = 0,5 + 0,0490874/(0,7854 x 0,5) = 0,625
Gaya hidrostatis di hulu,
F2 = A.ρ.g.ho2 = 0,7854 x 1.000 x 9,81 x (h+0,9848/2)
= (7.704,8 h + 3.793,8) N = (7,7048 h + 3,7938) kN
H = 10 m
Fx
W1 W2
B T A
PB
Fy
PB
Bb = 6 m
Hitungan dilakukan untuk 1 m panjang bendung.
Karena bidang yang mengalami tekanan hidrostatis
berbentuk segi empat, maka gaya tekanan hidrostatis pada
sisi hulu bendung dapat dihitung berdasarkan luas
distribusi tekanan kali lebar (1 m).
Tekanan hidrostatis pada dasar bendung:
PB = H.γ = 10 x 1.000 = 10.000 kgf/m2
Gaya tekanan hidrostatis pada sisi hulu bendung:
Fx = ½. PB H x 1 = ½ x 10.000 x 10 x 1 = 50.000 kgf
= 50 ton
Gaya angkat pada dasar bendung:
Fy = ½ PBBb = ½ x 10.000 x 6,0 = 30.000 kgf = 30 ton
Berat sendiri bendung dibagi menjadi dua bagian yaitu W1
dan W2:
W1 = Ba x H x γb = 1,0 x 10,0 x 2.400 = 24.000 kgf
= 24 ton
W2 = ½ (Bb – Ba) x H x γb = ½ (6,0 – 1,0) x 10,0 x 2.400
= 60.000 kgf = 60 ton
W = W1 + W2 = 24 +60 = 84 ton
Tahanan geser:
T = (W – Fy) x f = (84 – 30) x 0,6 = 32,4 ton
sendi
D
F
h
O O1
H=3m
1,5 m
11. Pintu air berbentuk segi empat seperti gambar di
atas, tinggi H = 3,0 m dan lebar 1,5 m pintu
tersebut direncanakan untuk membuka secara
otomatis apabila tinggi air h = 1,0 m. Tentukan
lokasi dari sumbu putar O – O1.
•
A (sendi)
450
h
MAH
1m 2m
sendi
A
5m
600 300 B
• D
sendi
A
P
MA
h air
5m
600