Anda di halaman 1dari 52

SKIZOFRENIA

1
 Dalam 10 tahun terakhir ini didapati
kemajuan :
 Dalam Brain Imaging Technique; tu
dalam Magnetic Resonance Imaging
(MRI) yg memfokuskan perhatian pd
sistem limbik sbg pusat patofisiolog2ik
skizofrenia; terutama amygdala ,
hippocampus dan gyrus
parahipocampal

2
 2.ditemukan clozapine, suatu obat
antipsikotik yang atipikal, dengan efek
samping neurologik yang minimal. Obat
anti psikotik atipikal lainnya : risperidone
dan olanzapine. Obat ini lebih efektif
dalam mengatasi simtom negatif
skizofrenia dan dengan efek samping
neurologik minimal

3
 3. Kemajuan dalam “drug treatment” ,
maka perhatian terhadap faktor
psikososial yang mempengaruhi
skizofrenia meningkat; termasuk
mengenai onset, serangan ulang
(relapse) dan hasil pengobatan
(treatment outcome)

4
Definisi : skizofrenia(menurut
PPDGJ III, 1993)
 Ditandai dengan distorsi ikiran dan persepsi
yg mendasar & khas; dan didapati afek tidak
wajar (inappropriate) atau tumpul; kesadaran
jernih; defisit kognitif tertentu dapat
berkembang kemudian.
 Pikiran, perasaan dan perbuatan yg paling
mendalam sering terasa diketahui oleh orang
lain, atau terbagi rasa dengan orang lain.

5
 Waham dapat timbul mempengaruhi
pikiran &perbuatan penderita.
Halusinasi, terutama : pendengaran
(auditorik) lazim dijumpai dan dapat
berupa memberi komentar tentang
perilaku dan pikiran penderita

6
Insidensi
 Terutama mengenai remaja & dewasa
muda. Usia puncak onset skizofrenia pria
pd usia 15-25 thn dan wanita 25-35 thn.
 Bila ada keluarga menderita skizofrenia
maka expected rate sebesar 1 % utk
seluruh kelompok usia; bila saudara
kandung tanpa org tua menderita
skizofrenia , expected rate sebesar 6.7-
8.2 %

7
 Pria lebih sering memiliki simtom negatif
daripada wanita, ok wanita lebih baik
dlm bersosialisasi dibandingkan pria; pd
umumnya hasil akhir serangan
skizofrenia lebih baik daripada pria.
 Bunuh diri dapat juga dijumpai pd kasus
skizofrenik, 50 % pernah berusaha
bunuh diri 1 X dalam seumur hidupnya
10-15 % penderita skizofrenik
meninggal karena bunuh diri

8
Etiologi
1. 1.Stress Diathesis Model
Menurut model ini etiologi skizofrenia
berupa integrasi dari faktor biologik
dan faktor psikososial & lingkungan.
Seseorang mungkin memiliki specific
vulnerability ( diatesis) dan bila berada
dlm pengaruh lingkungan yg stressful
dapat membuat simtom skizofrenia
berkembang

9
Stress dapat biologik, lingkungan atau
keduanya . Biologik misal infeksi; dan
psikologik misal situasi keluarga yg
stressful. Dasar biologik ini dapat
diperkuat misal adanya substance
abuse atau trauma. Apalagi bila
ditambah dengan adanya stressor
psikososial

10
2.Hipotesis Dopamine
Menyatakan bahwa skizofrenia sbg
akibat aktifitas dopaminergik yg
berlebihan. Dengan memberikan
haloperidol, obat antipsikotik yg
memilii efikasi dan potensi
antipsikotik dgn kemampuan bekerja
sbg antagonis reseptor tipe
dopamine2 (D2).

11
Sebaliknya obat yg meningkatkan aktifitas
dopaminergik, misal amfetamin, dapat
menimbulkan ggn psikotik yg
menyerupai gambaran skizofrenia.
Adanya dugaan bahwa reseptor tipe
dopamine 1 (D1) memegang peranan
untuk timbulnya “negative symptoms”.

12
 Darihasil penelitian , reseptor tipe
dopamine 5 (D5) berhubungan dgn D1;
dan reseptor dopamine tipe 3 (D3) dan
D4 berhubungan dengan reseptor D2
 Pemberian obat dopamine reseptor
antagonis menanggulangi semua gejala
psikotik, jadi tidak hanya skizofrenia

13
Serotonin –Dopamine Antagonist
Consept (DA consept)
 Diperkirakan 5 HT(serotonin)
memegang peranan thd skizofrenia;
berarti dopamine (DA) dan 5 HT dlm
keadaan disfungsional.
 Adanya abnormalitas dalam interaksi
5 HT dan DA mempunyai hubungan
dengan simtom skizofrenia

14
Positive and Negative Symptoms
Scale =PANSS ( dari Kay )
 Terdiri dari: 1.Simtom positif (7)
2. Simtom negatif (7)
3. Simtom psikopatologik umum
(16)
Yang dibicarakan hanya skala
positif dan skala negatif

15
A. Skala positif
 1. Waham
 2. Kekacauan proses pikir , dapat berupa
sirkumstansial, tangensial, asosiasi
longgar, tidak berurutan, tidak logis yg
parah, putusnya arus pikiran (blocking)
 3. Perilaku halusinasi, dapat berupa
halusinasi pendengaran, penglihatan,
penciuman dan somatik

16
 4. Gaduh gelisah, hiperaktifitas dalam
bentuk percepatan perilaku motorik,
peningkatan respons thd stimuli,
waspada berlebihan (hypervigilance)
 5. Waham kebesaran , keyakinan ttg
superiorotas berlebihan, tdk realistik
(termasuk kemampuan luar biasa,
kekayaan, pengetahuan, kekuatan &
kebajikan moral )

17
 6.Kecurigaan /kejaran
 7. Permusuhan, berupa ekspresi verbal
dan non verbal ttg kemarahan,
kebencian; termasuk sarkasme,
perilaku pasif agresif,caci maki &
penyerangan

18
B. Skala Negatif
 1. Afek tumpul
berkurangnya respons emosional, yg
ditandai dgn berkurangnya ekspresi
wajah, modulasi perasaan dan gerak-
gerik komunikatif.
 2. Penarikan emosional (emotional
withdrawal); berkurangnya minat dan
keterlibatan serta curahan perasaan thd
peristiwa kehidupan

19
 3. Kemiskinan rapport
berkurangnya empati interpersonal,
kurang keterbukaan dlm percakapan
dan rasa keakraban. Ditandai adanya
jarak interpersonal dan berkurangnya
komunikasi verbal dan non verbal.
 4.Penarikan diri dari hubungan sosial
secara pasif atau apatis. Berkurangnya
minat dan inisiatif dalam interaksi sosial
yg disebabkan pasifitas, apatis, anergia
dan tidak ada dorongan kehendak.

20
 Akibatnya berkurang keterlibatan
interpersonal dan mengabaikan aktifitas
kehidupan sehari-hari.
 5. Kesulitan dalam pemikiran abstrak.
Gangguan dlm penggunaan cara
berfikir abstrak atau simbolik, yg
dibuktikan dalam kesulitan
mengklasifikasikan, membentuk
generalisasi; jadi dalam berfikir secara
konkrit atau egosentrik dalam
memecahkan masalah.

21
 6.Kurangnya spontanitas dan arus
percakapan. Berkurangnya arus normal
percakapan yg disertai dengan apatis,
avolisi, defensif atau adanya defisit
kognitif.
 7. Pemikiran stereotipi
Berkurangnya kelancaran, spontanitas
dan fleksibilitas proses fikir yg terbukti
dari kekakuan, pengulangan atau isi
pikiran yg miskin

22
Simtom skizofrenia
 1. Simtom positif
 2. Simtom negatif
 3. Defisit kognitif
 4. Simtom agresif dan permusuhan
 5. Simtom depresif dan kecemasan

23
Defisit Kognitif
 Akibatpenurunan dopamine pada area
pre frontal, terlihat berupa :
 Sulit
konsentrasi daya ingat
menurun
 Kesulitan melakukan fungsi eksekutif
melakukan tugas sehari-hari

24
Simtom agresif dan
permusuhan
 Permusuhan yg berlebihan, seperti :
verbal, penyelewengan fisik, atau
bahkan penyerangan
 Perilaku melukai diri sendiri, seperti :
bunuh diri, perusakan properti
 Sexual acting out

25
Simtom depresif dan
kecemasan
 Mood terdepresi, mood kecemasan,
perasaan bersalah, ketegangan
(tension), iritabilitas, kekhawatiran

26
Pedoman Diagnostik Skizorenia
(menurut PPDGJ III, 1993)
 Gejala yg sering terdapat pada
skizofrenia :
 a. thought echo, thought insertion,
thought withdrawal, thought broadcast
 b. waham dikendalikan (delusion of
control), waham dipengaruhi (delusion of
influence), passivity terhadap gerakan
tubuh, atau pikiran, perbuatan atau
perasaan;persepsi delusional

27
 c.suarahalusinasi berkomentar terus-
menerus terhadap perilaku penderita,
mendiskusikan perihal penderita, atau
suara yg berasal dari salah satu bagian
tubuh.
 d. Waham menetap jenis lain yang
menurut budaya dianggap tidak wajar
serta mustahil; misal manusia super,
mampu mengendalikan cuaca

28
 e. halusinasi yg menetap dalam setiap
modalitas, baik disertai waham yang
mengambang maupun yang setengah
berbentuk tanpa kandungan afektif yg
jelas, atau ide yg berlebihan (over –
valued ideas) yang menetap; atau
apabila terjadi setiap hari selama
berminggu atau berbulan terus-
menerus

29
 f.arus pikiran yang terputus atau yang
mengalami sisipan (=interpolasi) yang
berakibat inkoherensi atau pembicaraan
yang tidak relevan atau neologisme
 g.perilaku katatonik seperti gaduh
gelisah (=excitement), sikap tubuh
(=posturing) tertentu (misal : katalepsi);
atau fleksibilitas serea, negativisme,
mutisme dan stupor.

30
 h. gejala negatif , seperti sikap masa
bodoh(=apatis), pembicaraan terhenti,
respons emosional menumpul atau
tidak wajar biasanya mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan sosial dan
menurunnya kinerja sosial (tetapi harus
jelas bahwa semua hal tsb tidak
disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika).

31
 i.suatuperubahan yg konsisten dan
bermakna dalam mutu keseluruhan dari
beberapa aspek perilaku, bermanifestasi
sebagai hilangnya minat, tak bertujuan,
sikap malas, sikap berdiam diri (=self
absorbed attitude) dan penarikan diri
secara sosial

32
Diagnosis dapat ditegakkan
bila :
 Harus ada sedikitnya 1 gejala yg amat jelas
atau 2 gejala atau lebih apabila gejala itu
kurang tajam. Gejala tsb :
 1.gejala dari a s/d d
 2.gejala dari e s/d h
 Yg harus selalu ada selama kurun waktu 1
bulan atau lebih , dan kesadaran/ sensorium
harus composmentis

33
Halusinasi pendengaran yg
karakteristik untuk skizofrenia:
 1. ada 2 suara atau lebih membicarakan
mengenai penderita
 2. membicarakan penderita dalam
bentuk orang ketiga tunggal
 3.membicarakan hal yang sedang
dilakukan penderita
 4.membicarakan mengenai hal yang
menjelekkan atau merugikan penderita

34
 5. Suara halusinasi mengancam dan
atau mengganggu penderita
 Halusinasi penglihatan lebih sedikit
dijumpai ; pada penderita skizofrenia
halusinasi penglihatan dialami baik
siang maupun malam sama seringnya.
 Pada penderita gangguan mental
organik atau gangguan afektif
halusinasi penglihatan lebih sering
dialami pada malam hari

35
Skizofrenia

 Masuk dalam kelompok: skizofrenia,


gangguan skizotipal dan gangguan
waham (ICD-X, 1992;PPDGJ III,1993)
 Menurut DSM -IV (1994) masuk dalam
kelompok skizorenia dan gangguan
psikotik lainnya.

36
Pembagian skizofrenia
(PPDGJ-III)
 1.Skizofrenia paranoid *
 2. Skizofrenia hebefrenik *
 3.Skizofrenia katatonik *
 4. Skizofrenia tak terinci
(undifferentiated)* (dulu: tak
tergolongkan )
 5.Depresi pasca skizofrenia

37
 6.Skizofrenia residual *
 7.Skizofrenia simpleks
 8.Skizofrenia lainnya
* Tipe menurut DSM-IV

38
Tipe Skizofrenia
 1.Skizofrenia paranoid waham disertai
halusinasi, tu :halusinasi pendengaran.
Onset cenderung pada usia lebih tua
 2.Skizofrenia hebefrenik (atau
disorganized schizophrenia) perilaku
regressif & mannerisme. Mulai pada usia
15-25 thn. Prognosis : cenderung buruk
dan berkembang gejala negatif

39
 3. Skizofrenia katatonik
yang menonjol : ggn psikomotor, bervariasi
antara kondisi ekstrim hiperkinesis dan
stupor. Simtom katatonik a.l :katalepsi,
fleksibilitas serea, autonomic obidience, dll.
 4. Skizofrenia tak terinci
(atau undifferentiated) memperlihatkan gejala
lebih dari satu tipe atau tidak sesuai dengan
salah satu tipe diatas.

40
 5.Depresi pasca skizofrenia
episode depresif setelah serangan
skizofrenia; beberapa gejala skizofrenik
harus tetap ada, gejala menetap dapat
simtom positif atau negatif (walaupun
gejala negatif lebih sering). Gejala
depresif disertai peningkatan risiko
bunuh diri (dlm hal ini skizofrenia telah
berlangsung 1 thn atau lebih)

41
 6. Skizofrenia residual
suatu stadium kronis dalam ggn skizofrenik,
ditandai gejala negatif (walaupun belum tentu
ireversibel)
 7. Skizofrenia simpleks
perkembangan yg perlahan, tetapi progresif,
mengenai keanehan tingkah laku,
ketidakmampuan memenuhi tuntutan
masyarakat & penurunan kinerja secara
menyeluruh. Tidak terdapat waham &
halusinasi. Dgn bertambahnya kemunduran
sosial , pasien dpt jadi gelandangan,pendiam,
pemalas dan hidup tanpa tujuan

42
Gangguan psikotik lir-
skizofrenia akut
 Gangguan psikotik akut dgn gejala
psikotik cukup stabil dan memenuhi
kriteria skizofrenia , hanya jangka waktu
berlangsung dua minggu s/d kurang
dari satu bulan. Bila gejala
skizofrenia menetap lebih dari 1 bulan ,
diagnosis harus diubah menjadi
skizofrenia

43
Ada 3 model pengobatan
skizofrenia
 1. Somatic therapy
 a.terapi obat
 b.terapi kejang listrik (ECT=electro
convulsive therapy)
 2.Psikoterapi
 a. berupa tata laksana psikoterapi
 b. psikoterapi formal (dapat diberikan
hanya pada kasus yg tenang)
 3.Milleu therapy (=terapi lingkungan )

44
Terapi obat
 Terapi dibagi atas 3 fase :
 1. Fase akut
 2. Fase stabilisasi : paling sedikit 6 bulan
 3. Fase stabil
 serangan I : 6 bulan-2 tahun
 serangan II : 2 tahun-5 tahun
 serangan III : seumur hidup
 Obat antipsikotik dibagi atas :
 1. OAP tipikal
 2.OAP atipikal
45
Obat anti psikotik tipikal
 a. golongan phenotiazine
 1.dgn rantai alkil –amino / alifatik, misal :
chlorpromazine
 2.dgn rantai piperidin, misal : thioridazine
(Melleril R/)
 3. Dgn rantai piperazine, misal :
fluphenazine (Anatensol R/), trifluoperazine
(Stelazine R/)

46
 b. golongan butirofenon, : Haloperidol
(Haldol R/)
(Serenace R/)
 Bila menggunakan chlorpromazine, mulai
dengan dosis 300 mg/oral/hari dalam dosis
terbagi. Kemajuan pengobatan dievaluasi 2-3
hari atau 5-7 hari (tergantung keparahan).
Bila tidak ada kemajuan , dosis dinaikkan 30-
50 % dari dosis sebelumya. Rentang dosis
untuk chlorpromazine 300-1000 mg/ oral /hari

47
 Bila memakai haloperidol , rentang dosis
6mg-20 mg /oral/hari dalam dosis terbagi

 Obat antipsikotik atipikal


dianggap lebih baik daripada golongan OAP
tipikal; ok memiliki :
- efek pengobatan thd simtom negatif
- memiliki efek samping neurologik yg
minimal selain itu dapat mengobati skizofrenia
thd pengobatan yg resisten/bandel

48
 1.clozapine (Clozaril R/) dosis: 200-900
mg/oral/ hari dalam dosis terbagi.Syarat :
leukosit > 3.500/ mm3
 2.risperidone ( Risperdal R/ ZofredalR/)
dosis : 1-16 mg/oral/ hari dalam 2 X
pemberian. Dosis diatas 10 mg efek
terapeutik tidak bertambah banyak, malah
sebaliknya efek samping yg bertambah

49
 3.olanzapine (Zyprexa R/)
dosis : 5-20 mg/oral/hari
1 X pemberian pada malam hari.
 Bioekuivalensi obat anti psikotik
dibandingkan dengan chlorpromazine
 tioridazine =1
 fluphenazine= 40
 haloperidol= 40-50
 clozapine=1,2
 risperidone =80

50
 Misal : pasien memakai 400 mg
chlorpromazine, bila mau diganti dgn :
fluphenazine 400: 40 =10 mg
risperidone 400 : 80 = 5 mg
 Selain pemakaian peroral, dikenal pula
pemakaian “long acting” obat
antipsikotik,misal : fluphenazine
enantate (Modecate R/), haloperidol
decanoate (Haldol decanoas R/) utk
20-30 hari

51
52

Anda mungkin juga menyukai