Anda di halaman 1dari 20

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MENURUT Gatuni Kasale

MADELIENE LIENINGER, FRIEDMAN DAN DOROTHY NIM: P07120118018


E JOHNSON Kelas: IIIA
Biografi
Madeleine lahir di Sutton, Nebraska pada 13 Juli 1925, di sebuah lahan pertanian
hidup dengan empat saudara laki-laki dan seorang saudari Tahun 1945, dia bersama
saudarinya menjadi kadet di korps perawat dan mengambil program diploma di
sekolah perawat St. Anthony, Denver. Hal yang juga mendorong dia menjadi seorang
perawat di karenakan salah satu bibinya menderita penyakit jantung bawaan, dia
ingin membuat suatu perbedaan dalam kehidupan manusia, khususnya di bidang
perawatan. Tahun 1948, menyelesaikan diploma keperawatan. Tahun 1950,
menerima gelar sarjana dalam ilmu biologi, ilmu filsafat dan humaniora
dariBenedictine College di Atchison, Kansas. Membuka pelayanan keperawatan dan
program pendidikan jiwa di Creighton
University diOmahaNe braska.
Teori Madeliene Lieninger
1. Model keperawatan konsep keperawatan menurut lienenger yang di kenal dengan
Transkultural Nursing
2. Pandangan teori Lieninger dalam pelayanan keperawatan ditujukkan memperhatikan
keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada
klien.
3. Dalam konsep keperawatan Lieninger mengembangkan budaya, nilai budaya, perbedaan
budaya, etnosentris, etnis, ras, etnografi, care, caring, cultural care, culturltar imposition.
Teori Madeliene Lieninger
1. Transkultural Nursing 2. Paradigma Transkultural Nursing
a . Budaya
b. Nilai budaya a. Manusia
c. Perbedaan budaya
d. Etnosentris b. Sehat
e. Etnis
f. Ras c. Lingkungan
g. Etnografi
h. Care d. Keperawatan
i. Caring
j. Cultural Care
k. Culturltar Imposition
Transcultural Nursing
1. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan
dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan  mengambil keputusan.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkanatau sesuatu
tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu danmelandasi tindakan dan
keputusan.
3. Perbedaan budaya Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yangoptimal dari
pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinanvariasi pendekatan
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhanbudaya yang menghargai nilai
budaya individu, kepercayaan dan tindakantermasuk kepekaan terhadap lingkungan dari
individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
4. Etnosentris, diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain. adalah persepsi yang
dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik
5. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal manusia
6. Etnografi, adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada penelitian etnografi
memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap
individu, menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling
memberikan timbal balik diantara keduanya.
7. Care, adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku pada
individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik actual maupun
potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
8. Caring, adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,mendukung dan mengarahkan
individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk
meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
9. Cultural Care, berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,kepercayaan dan pola
ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga
atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam
keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
10. Culturtal imposition, berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan
kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lainkarena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh
perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.
Paradigma Transcutural Nursing
a.  Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-
norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan.
Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan
budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
b. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya,
terletak pada rentang sehat dan sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola
kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan
seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat
mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang
sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
c. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu
totalitas kehidupandimana klien dengan budayanya saling berinteraksi.
d. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.
a.  Teori ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat
Kelebihan Dari Teori
memberikan pengetahuan leininger
kepada perawat dalam pemberian asuhan
dengan latar belakang budaya yang berbeda.
b.  Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk
memaksimalkan pelaksanaan model-model teori lainnya (teori
Orem, King, Roy, dll).
c.  Penggunakan teori ini  dapat mengatasi hambatan faktor budaya
yang akan berdampak terhadap pasien, staf keperawatan dan
terhadap rumah sakit.
d. Penggunanan teori transcultural dapat membantu perawat untuk
membuat keputusan yang kompeten dalam memberikan asuhan
keperawatan.
e. Teori ini banyak  digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan
pengembangan praktek keperawatan .
Kelemahan Dari Teori Leininger
a. Teori transcultural bersifat sangat luas
sehingga  tidak bisa berdiri
sendiri dan  hanya  digunakan sebagai pendamping
dari berbagai macam konseptual model lainnya.
b. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi
spesifik dalam mengatasi masalah keperawatan
sehingga perlu dipadukan dengan model teori
lainnya.
Biografi Dorothy E. Johnson
Dorothy E. Jhonson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di
savannah,Georgia.
Tahun1938  Johnson memperolehgelar A.A.dari Armstrong
junior College di Savannah, Georgia.
Tahun1949-1978 Johnson menjadi instruktur dan
asistenprofesor dalam perawat kesehatananak-anak (pediatric
nutrsing) di Vanderbilt University School of  Nursing.
Tahun1955-1956 Johnson menjadi penasehat pediatric nursing
yang ditugaskan di Sekolah kesehatan Kristen bidang
Keperawatan di Vellore, India Selatan.
Penghargaan yang paling dibanggakan adalah Faculty Award.
Tahun 1975. Lulu Hassenplug Distinguished Achievement
Award dari Asisi.
Perawat CaliforniaTahun1977 dan Vanderbilt University
Teori Johnson
 Dorty E. jhonson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu
memfasilitasi tingka laku yang efektif dan efesien untuk mencegah timbulnya penyakit.lingkungan
termasuk masyarakat adalah system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Meburut E.Jhnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu agar tingkalakunya
sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi
tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau prodktif serta mampu mengatasi masalah
kesehatan yang lainya .
1. Perawatan (nursing) Jhonson memandang perawatan adlah tindakan eksternal untuk memberikan
organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi sters dengan memakai mekanisme
pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya
2. Orang (person) Jhonson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, penggulangan
dan bersikap dengan maksud tertentu yang menghubunkan dirinya dengan lingkungan.
3. Kesehatan (health) Jhonson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami dan
dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-factor biologis, psikologis dan social.
4. Linkungan (environment) dalam teori Jhonson, lingkungan terdiri dari seluru factor yang bukan
bagian sitem, dan dapat dimanupulasi oleh perawat untuk mencapai lesehatan yang menjadi tujuan
pasien.
MODEL KONSEP DAN TEORI KEOERAWATAN JHONSON
Attachment 
and Affiliatio 

Behavioral Diosorder Dependency Elimination


Effektive
Functioning
And
Adaption
Sexuality Ingestion 
Prosen And
Stress

Aggression Achievement Inffektive

Feedback
1. Attachment and Affiliatio (Afiliasi) subsistem merupakan respon pertama sistem untuk mengembangkan d
alam individu dari bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkunganyang kon
dusif dengan penyesuaian dalam kehidupan sosial,keamanan, dan kelangsungan hidup. 
2. Dependency(Ketergantungan) subsistem merupakan respon kedua bagian yang membentuk sistem peril
aku dalam mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan. 
3. Ingestion (Ingestif) subsistem yaitu berhubungan dengan bagaimana,
kapan,cara, dan banyaknya makan dan minum sebagai suatusubsistem tingkah laku. 
4. Elimination (Eliminasi) berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara,dan banyaknya zat yang tidak di bu
tuhkan oleh tubuh dikeluarkansecara bilogis sebagai suatu subsistem tingkah laku.
5. Sexuality (Seksual) digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai. 
6. Aggression(Agresif) merupakan bentuk mekanisme pertahanan diriatau perlindungan dan berbagai anca
man yang ada dilinkungan
7. Achievement (presentasi) merupakan tigkat pencapaian prestasi melalui ketramplan yang kraktif.
Kelemahan Dan Kelebihan Dari Teori Johnson
 Kelemahan
Johnsons tidak jelas saling berhubungan konsep nya subsistem.
Kurangnya definisi yang jelas untuk hubungan timbal balik antara dan
antara subsistem membuat sulit untuk melihat seluruh sistem perilaku
sebagai suatu entitas. Kurangnya keterkaitan yang jelas antara konsep
menciptakan kesulitan dalam mengikuti logika kerja Johnson.
 Kelebihan
Dia memberikan kerangka acuan bagi perawat yang bersangkutan
dengan perilaku klien tertentu.
Model perilaku Johnson dapat digeneralisasikan di seluruh jangka
hidup dan lintas budaya
Aplikasi Model Konsep Keperawatan Menurut Jhonson
 Perawat masa kini dituntut untuk menggunakan metode pendekatan
(pemecahan masalah problem solving approach) dialam memberikan asuhan
keperawatan pada klien. Untuk dapat menerapakan proses keperawatan maka
perawat harus mempunyai pengetahuan dan ketrampilan, tindakan diagnose
keperawatan. Memformulasi rencana, dan melaksanakan tindakan
keperawatan dengan cara membuat evaluasi. Pengkajian diperoleh dengan
jalan inpeksi,palpasi,perkusi dan aulkultasi. Untuk mendeterminasi tujuan
pengkajian fisik dari keperawatan dari keperawatan kita harus yakin bahwa
data yang akan kita kumpulkan benar-benar kita butuhkan dan kita mempunyai
alternative tindakan terhadap masalah yang muncul pada data tersebut.tetapi
bila pengkajian fisik tersebut bertujuan hanya untuk bahan laporan kepada tim
medis yang lain (dokter) sebaiknya perawat menyerahkan bagian tersebut pada
tim medis tersebut.
Marilyn M.
Lahir 7 April 1945 (usia 75)
Friedman
. Kebangsaan
Nama lain
Amerika
Marilyn Ann Friedman
Universitas Ontario Barat,
Alma mater
Kanada
Pekerjaan penting Otonomi, Gender, Politik

Teroris perempuan, hak-hak


Minat utama perempuan, dan
keanekaragaman budaya
Teori Friedman
Model keperawatan konsep keperawatan menurut Friedman asuhan keperawatan dibutuhkan jika seorang dewasa tidak mampu
melaksanakan perawatan diri secara memadai untuk mempertahankan kehidupan, memelihara kesehatan, pulih dari penyakit atau
cedera, atau mengatasi efek penyakit atau cedera.
Pandangan teori Friedman dalam pelayanan keperawatan ditujukkan Pengkajian Friedman ini diharapkan dapat memberikan
gambaran mengenai pemberian pelayanan keperawatan bagi keluarga sehingga dapat mewujudkan pelayanan keluarga yang baik
dan maksimal.
 Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga (Friedman, 2010) adalah sebagai berikut :
1. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan
social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk memeprtahankan keadaan kesehatan anggota keluarga
agar tetap memiliki produktifitas tinggi. Ini dikembangkan menjadi tugas di bidang kesehatan.
Model Keperawatan Keluarga Menurut Friedman
 Friedman mengemukakan bahwa proses keperawatan keluarga
relatife berbeda dengan proses keperawatan individu, dimana
perawat mengkonseptualisasikan keluarga sebagai unit
pelayanan fokusnya. Dalam praktik perawat di rumh akan
bekerja sekaligus untuk keluarga dan anggota keluarga
sekaligus, secara individu, hal ini mengandung arti bahwa
perawat keluarga akan menggunakan proses keperawatan pada
dua tingkat, yakni individu dan keluarga, sehingga pengkajian,
diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasimenjadi sangat
luas
Implementasi perawat menurut Marlyn M. Friedman.
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah – masalah kesehatan.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan jadi sehat.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
6. Sebagai advokat untuk menghubungkan klien dengan petugas kesehatan laindemi pemnuhan
kebutuhan klien.
7. Sebagai pendidik yang harus bisa membantu klien meningkatkankesehatannya dengan pemberian
pengetahuan yang terkait dengan perawatandan tindakan medik sehingga keluarga mampu
bertanggung jawab dengan hal-hal yang terkait.
8. Sebagai coordinator, perawata memanfaatkan semua sumber yang ada baikmateri maupun kemampuan
keluarga secara terkoordinasi sehingga tidak adaintervensi yang terlewatkan maupun tumpang tindi.
9. Sebagai kolaborator, perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dankeluarga dalam menentukan
perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperwatanguna memenuhi kebutuhan dasar keluarga.
10. Sebagai pembaru, perawat mengadakan inovasi dalam cara berfikir, bersikapdan bertingkah laku serta
meningkatkan ketrampilan keluarga agar menjadi sehat
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai