Anda di halaman 1dari 72

PROTEIN

NURSALIM
JURUSAN FISIOTERAPI
POLTEKKES MAKASSAR
PROTEIN
• Protein molekul yg sangat vital u/
organisme  terdapat disemua sel
• Mengandung unsur-unsur C, H, O dan N yang
tidak dimiliki oleh KH dan Lemak
• Banyak pula molekul Protein mengandung
Belerang (S) dan Fospor (P) dalam jumlah
kecil dan ada juga protein mengandung unsur
logam seperti tembaga dan besi
• Struktur dan fungsinya ditentukan oleh
kombinasi, jumlah dan urutan asam
amino penyusunnya.
• Sifat fisik dan kimiawi  dipengaruhi
oleh asam amino penyusunnya.
ASAM AMINO

• Merupakan unit penyusun protein


Struktur Asam Amino
• Sebuah asam amino terdiri dari :

– Sebuah gugus amino


– Sebuah gugus karboksil
– Sebuah atom hidrogen
– Gugus R yang merupakan rantai
cabang/samping
• Gugus R  Rantai samping yang
berbeda-beda pada setiap jenis asam
amino
• Gugus R yang berbeda-beda tersebut
menetukan:
– Struktur Asam Amino
– Ukuran
– Muatan Listrik
– Sifat Kelarutan dalam air
• Asam amino yg menyusun protein
organisme ada 20 macam  AA Standar
PENGGOLONGAN AA
• Berdasarkan Esensial dan tidak
Esensial
– AA Esensial  AA yang di perlukan tubuh
namum tubuh tidak mampu mensintesisnya
Histidin, Arginin, Valin, Lisin, Isoleusin,
Triptophan, Treonin, Leusin, Methionin,
Fenilalanin

HaVe A LITTLe More F


• AA tidak Esensial
- AA Tidak Esensial Bersyarat  Tubuh dapat
mensintesisnya jika prekursornya berada dalam
jumlah banyak ditubuh
Asam Amino Prekursorx
Sistein  metionin, serin
Tirosin  fenilalanin
Arginin  glutamin/glutamat, aspartat
Prolin  glutamat
Glisin  serin, kolin
Serin (diperoleh dari hidrolisis gelatin)
– Asam Amino yang betul-betul tidak
esensial  Asam amino yang dapat
disintesis dalam tubuh melalui aminase
reduktif asam keton atau melalui
transaminase

Glutamat, Alanin, Aspartat, Glutamin,


Penggolongan AA Menurut Gugus R
(rantai samping)
• AA Netral
– AA Alifatik  Gugus cabang terdiri atas
hidrokarbon  bersifat hidrofobik
Glisin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin
– AA dengan Gugus cabang Hidroksil
(-OH)  Serin, Treonin  bersifat Hidrofilik
– AA dengan gugus cabang aromatik  Fenilalanin,
Tyrosin, Tryptophan hidrofobik
– AA dengan Gugus cabang mengandung sulfur
Sistein, metionin
– Asam Imino (mengandung nitrogen Imino) 
prolin
• Asam Amino Asam  AA dengan Gugus
cabang Asam
Asam Aspartat, Asam Glutamat  (-)
Asparagin, Glutamin  tdk bermuatan
• Asam Amino Basa  AA dengan Gugus
cabang Basa
Lisin, Arginin, Histidin
IKATAN PEPTIDA
• Ikatan antara asam amino dengan asam
amino lain
• Ikatan terjadi antara gugus karboksil suatu
asam amino dengan gugus amino dari
molekul asam amino yg lain
 (hidroksil (OH) dari gugus karboksil
berikatan dengan Hirogen (H) dari
gugus amino membentuk molekul Air
• Apabila jumlah asam amino yang
berikatan tidak lebih dari 10 molekul AA
 OLIGOPEPTIDA
– 2 AA dipeptida
– 3 AA tripeptida…..dst
• Apabila jumlah asam amino yg berikatan
lebih dari 10 molekul AA  POLIPEPTIDA
• Ikatan/kumpulan beberapa polipeptida
membentuk  protein
Ada 4 tingkat struktur dasar protein
1. Struktur Primer (Struktur Utama)
• Terdiri dari Asam-asam amino yg
dihubungkan dengan ikatan peptida dalam
satu rantai polipeptida
• Rangkaian ini menentukan sifat dasar dari
berbagai protein, dan secara umum
menentukan bentuk struktur sekunder dan
tersier
• Jika hanya struktur primer yg ada dalam
protein, maka molekul protein tsb akan
sangat panjang dan tipis
2. Struktur Sekunder
• Protein sudah mengalami interaksi antar
molekul melalui rantai samping asam
amino
• Ikatan yg membentuk didominasi oleh
ikatan hidrogen antar rantai samping yg
membentuk pola tertentu.
• Ada 2 jenis struktur sekunder
– Struktur α-
heliks

Apabila
ikatan
hidrogen
terbentuk
antara
gugus-
gugus yg
terdapat
dalam
satu rantai
polipeptida
– Struktur ß-
sheet
Ikatan
hidrogen
ini terjadi
antara 2
rantai
polipeptida
yg sejajar,
dapat
berbentuk
paralel
atau anti
paralel
3. Struktur Tersier
• Struktur tersier menunjukkan
kecenderungan polipeptida membentuk
lipatan atau gulungan, dan dengan
demikian membentuk struktur yg lebih
kompleks
• Dimantapkan oleh adanya beberapa
ikatan antar gugus R pada molekul AA yg
membentuk protein  ikatan hidrogen,
ikatan hidrofobik, ikatan garam, ikatan
disulfida (ikatan terkuat)
4. Struktur Quartener
• Terbentuk dari beberapa bentuk tersier,
dengan kata lain multi subunit, melibatkan
banyak polipeptida dalam membentuk
protein
PENGGOLONGAN
PROTEIN
Berdasarkan Bentuk (struktur) dan sifat
fisik molekulnya
• Protein Fiber  protein bentuk serabut

– Terdiri dari rantai polipeptida yang panjang


dan berupa serat-serat yg memanjang
– Tidak larut air, asam, basa, maupun etanol
dan sukar diuraikan enzim
– Memberikan peran struktural atau pelindung
 kolagen pd tulang rawan, miosin pd serat
otot, elastin dalam urat dan arteri, keratin
pada rambut
• Protein Globular
– Umumnya berbentuk bulat (bola) atau elips yg
terdiri dari beberapa polipeptida.
– Terdapat dalam cairan jaringan tubuh , pada
makanan banyak terdapat pada susu, telur
dan daging
– Larut dalam larutan garam dan asam encer,
mudah berubah pengaruh suhu, konsentrasi
garam serta mudah mengalami denaturasi
– Beberapa contoh protein globular  enzim,
alnumin, globulin, histon, protamin.
Berdasarkan kelarutannya
1. Albumin  Larut air dan terkaogulasi oleh
panas, mengendap dgn garam konsentrasi
tinggi. Contohnya: albumin telur, albumin
serum dan latalmin dalam susu
2. Globulin  tidak larut dalam air, terkaogulasi
oleh panas, larut dalam larutan gram encer,
mengendap dgn garam konsentrasi tinggi.
Contohnya; Miosinogen dalam otot,
ovoglobulin dalam kuning telur, amandin dlm
buah almond, legumin dalam kacang2an.
3. Glutelin  tidak larut dalam pelarut
netral tetapi larut dalam asam/basa
encer. Contohnya glutenin dalam
gandum dan orizenin dalam beras
4. Prolamin atau gliadin  larut dalam
alkohol 70-80% dan tidak larut dalam air
maupun alkohol absolut. Contohnya;
gliadin dalam gandum, hordain dalam
barley, dan zein pada jagung
5. Histon  larut dalam air dan tidak larut
dalam amonia encer. Contohnya globin
dalam hemoglobin
6. Protamin  protein paling sederhana
dibanding protein lain. Larut dalam air
dan tidak terkaogulasi oleh panas.
Contohnya Salmin dalam ikan salmon,
klupein pada ikan herring, skombrin pada
ikan mackerel, dan siprinin pada ikan
karper.
Berdasarkan Fungsi Biologisnya
1. Enzim (ribonukease, tripsin)
2. Protein transport  hemoglobin, mioglobin,
serum, albumin
3. Protein nutrien dan penyimpan 
gliadin/gandum, ovalbumin/telur, kasein/susu,
feritin/jaringan hewan
4. Protein kontraktil  aktin dan tubulin
5. Protein struktural  Kalogen, keratin, fibrion
6. Protein pertahanan  antibodi, fibrinogen dan
trombin, bisa ular
7. Protein pengatur  hormon insulin dan
hormon paratiroid
PROTEIN KONYUGASI
Protein konyugasi adalah protein yang
mengandung senyawa lain nonprotein
Nama Tersusun oleh Terdapat pada
Nukleoprotein Protein + Asam Inti sel, kecambah biji-
Nukleat bijian
Glikoprotein Protein + KH Musin pd kelenjar ludah,
tendomusin pada tendon,
hati
Fosfoprotein Protein + fosfat yg Kasein susu dan vitelin
kandung lesitin dlm kuning telur

Kromoprotein Protein + Pigmen (ion Hemoglobin


logam)
Lipoprotein Protein + lemak Serum darah, kuning telur,
susu, darah
Penyerapan protein
Protein keluar dari
lambung dalam bentuk
proteosa, pepton,
polipeptida besar

Enzim pepsin Proses


Proses Dibantu oleh berfungsi untuk hidrolisis
pencernaa pada rantai
mencerna
n protein polipeptida
kolagen

Terjadi diusus
Enzim
Asam pankreas/ Produk
amin enzim yang telah
o proteolitik dihidrolisis

Dibawa oleh
darah
Digunakan dalam
jaringan
Kelebihan protein dalam tubuh
dirombak di dalam hati

menjadi

Senyawa mengandung Senyawa tidak


unsur N mengandung
Ex : NH3 dan NH4OH unsur N

sintesis
sintesis
Bahan baku
karbohidrat
Urea dan lemak
terjadi
Di eh

didalam
ba da

oksidasi
ol

hati
wa ra

Menuju ginjal ENERGI !!


h

dikeluarkan
melalui urin
Proses dalam anabolisme protein :
Proses asam
Produksi
Pengambilanpengolahan
amino dari
pembongkaran protein
hasil
Proses
Produksisampingan
Pengambilanpengolahan
asam amino dari
nitrogen
tubuh, digestidari
pembongkaran
pemecahan
hasilsintesis
serta
protein
protein
sampinganasam
asam
diet
amino
tubuh, digestidari
nitrogen
asam
hati. amino.
amino.
di
pemecahan
serta
protein diet
asam
sintesis asam amino
asam
di hati. amino.
amino.

Si
nt
es
is
pr
ot
ei
n
da
ri
as
a
m
-
as
a
m
a
mi
no
.
Proses dalam katabolisme protein :


Memisahkan gugusan karboksil dari asam amino, sehingga terjadi ikatan baru
yang merupakan zat antara yang masih mengandung N.

Proses dekarboksilasi
Transaminasi
Def
enis
i

Transaminasi
proses katabolisme asam
amino yang melibatkan
Terjadi pemindahan gugus
didalam amino dari satu asam
amino kepada asam
mitokondria
mitokondria
maupun
maupun dalam
dalam
amino lain.
cairan
cairan
sitoplasma
sitoplasma
Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi
yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase
yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi berikut :

Dalam reaksi transaminasi ini gugus


amino dari suatu asam amino
dipindahkan kepada salah satu dari tiga
senyawa keto, (asam piruvat, a
ketoglutarat atau oksaloasetat) sehingga
senyawa keto ini diubah menjadi asam
amino, sedangkan asam amino semula
diubah menjadi asam keto.
Apabila alanin transaminasi terdapat dalam jumlah
yang banyak, maka alanin yang dihasilkan dari
reaksi transaminase akan diubah menjadi asam
glutamate.

Alanin + asam α-ketoglutarat asam piruvat + asam glutamat


Dari reaksi-reaksi diatas dapat dilihat bahwa
walaupun ada beberapa jalur reaksi transaminase,
namun asam ketoglutarat akseptor gugus amino
yang terakhir. Dengan demikian hasil reaksi
transaminasi keseluruhan ialah asam glutamate.
Deaminasi
Deaminasi adalah
adalah
suatu
suatu reaksi
reaksi kimiawi
kimiawi Deaminasi
Deaminasi
Deaminasi pada
pada metabolisme
metabolisme
Oksidatif
Oksidatif yang
yang melepaskan
melepaskan Oksidatif
gugus
gugus amina
amina dari
dari
molekul
molekul senyawa
senyawa  Asam amino dengan reaksi transaminasi
asam
asam amino.
amino. dapat diubah menjadi asam glutamat.
 Dalam beberapa sel misalnya bakteri,
asam glutamat dapat mengalami proses
deaminasi oksidatif yang menggunakan
glutamat dehidrogenase sebagai katalis.
 Dalam proses ini asam glutamat
melepaskan gugus amino dalam bentuk
NH4+. Selain NAD+ glutamat
dehidrogenase dapat pula menggunakan
NADP+ sebagai aseptor elektron.
asam glutamat
merupakan hasil akhir
proses transaminasi,
maka glutamat
dehidrogenase
merupakan enzim yang
penting dalam
metabolisme asam
amino.
SINTESIS PROTEIN
• SINTESIS PROTEIN MELIPUTI 2 TAHAP
UTAMA, YAITU :

1.TRANSKRIPSI
2.TRANSLASI
TRANSKRIPSI
Tahap ini diawali dengan melonggarnya pilinan DNA dalam
nucleus sel akibat pengaruh enzim RNA polimerase.
Dengan pelonggaran pilinan tersebut maka pasangan basa
N DNA terpisah.
Untaian yang dapat mencetak mRNA dinamakan sense,
sedangkan untaian yang tak dapat mencetak dinamakan
antisense.
Karena pasangan basa N sudah lepas, maka untaian sense
dapat menyalin informasi genetic pada mRNA. Caranya
adalah membentuk basa N komplementer dari DNA pada
mRNA.
Hasil dari proses transkripsi ini (mRNA) akhirnya keluar dari
nucleus menuju sitoplasma dan selanjutnya menuju ribosom
TRANSLASI

• mRNAyang sudah terbentuk keluar dari


inti sel menuju rRNA.
• mRNA masuk ke rRNA diikuti oleh tRNA
• Ketika antikodon pada tRNA cocok dengan
kodon mRNA kemudian rantai bergeser ke
tengah.
• Kodon mRNA berikutnya dicocokkan
dengan tRNA kemudian asam amino yang
pertama berikatan dengan asam amino
kedua.
• tRNA pertama keluar dari rRNA.
• Proses ini berlangsung hingga kodon stop
• ribosom subunit besar dan kecil terpisah,
mRNA dan tRNA keluar dari ribosom.
Terdapat 3 jenis RNA yg berperan:
• mRNA(messenger RNA atau RNA
duta/RNAd), bertugas untuk
mengkodekan kode genetik dari DNA
untuk sintesis protein.
• tRNA(transfer RNA atau RNAt), bertugas
untuk mencocokkan triplet yang ada pada
mRNA dengan protein yang sesuai.
• rRNA(ribosomal RNA atau RNAr),
bertugas untuk memasangkan kodon
mRNA dengan antikodon tRNA dan
menggeser rantai-rantai supaya terbentuk
mRNA berfungsi sebagai pembawa pesan
messenger, yang mengangkut informasi
dari DNA ke mesin pembuat protein. mRNA
memiliki struktur tunggal. Urutan basa
nitrogen di dalamnya dikelompok-
kelompokkan menjadi triplet-triplet (urutan 3
basa N) sehingga sering disebut sebagai
kode triplet atau lazim dinamakan kodon
thanks

Anda mungkin juga menyukai