Anda di halaman 1dari 16

Komponen Proses-

Proses Ekologi
Lotik

ABD RAUF,S.Pd.,M.Pd
NIDN. 0011118207
Komponen-Komponen
Ekologi Lotik
 Terdapat beberapa macam ekosistem lotik beberapa di
antaranya yaitu ekosistem sungan dan air terjun. Sungai
merupaan perairan sistem terbuka, dengan tipologi perairan
yang mengikuti mekanisme aliran berdasarkan prinsip gravitasi
yaitu aliran satu arah.

 Air terjun dapat dibagi menjadi dua yaitu air terjun alami dan
buatan. Air terjun alami biasanya terbentuk di daerah
pegunungan karena memiliki tingkat erosi yang cepat. Proses
terbentuknya membutuhkan waktu yang sangat lama. Setelah
bertahun-tahun terbing lereng pegunungan berangsur-angsur
terkikis dan akan membentuk jurang. Tebing lereng yang
terkisis akan ikut terjatuh bersama aliran air, sehingga di bawah
air terjun banyak ditemukan bebatuan kecil maupun besar.
Parameter Kondisi Fisik
 Parameter fisik yang biasa digunakan untuk menentukan
kualitas air pada perairan mengalir adalah suhu, arus, debit,
kedalaman, subtrat, lebar sungai, dan lebar badan sungai.
Kawasan sungai sangat rentan adanya erosi lahan, yang
diakibatkan oleh: jumlah dan pola air terjun, kemiringan
lahan, tingkat pegunungan vegetasi, tipe tanah, dan pengaruh
perubahan iklim

 Perbedaan suhu pada suatu perairan dipengaruhi oleh 4


faktor, yakni: (1) variasi jumlah panas yang diserap, (2)
pengaruh konduksi panas (3) pertukaran tempat massa air
secara lateral oleh arus dan (4) pertukaran air secara vertikal.
 Suhu merupakan variabel lingkungan yang sangat penting,
tidak hanya musiman, tetapi juga fluktuasi harian, karena
pada perairan tipikal dangkal suhu mudah dipengaruhi leh
radiasi sinar matahari dan pendinginan pada malam hari,
oleh musim, lintang, ketinggian dari permukaan laut,
sirkulasi udara, penutupan proses fisika, kimia, dan biologi
 Arus terutama berfungsi dalam transportasi energi panas
dan substansi seperti gas maupun mineral yang terdapat
dalam air. Arus juga mempengaruhi penyebaran organisme.
Adanya arus pada suatu ekositem akuatik membawa
plankton (khusus fitoplankton) yang menumpuk pada suatu
tempat tertentu yang dapat menyebabkan terjadinya
blooming pada lokasi tertentu jika tempat baru tersebut
kaya akan nutrisi yang menunjang pertumbuhan
fitoplankton dengan faktor abiotik yang mendukung bagi
perkembangan kehidupan plankton
 Total Dissolved Solid (TDS) merupakan jumlah kandungan zat
padat terlarut dalam air juga mempengaruhi penetrasi cahaya
matahari masuk ke dalam badan perairan.
 Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid/TSS) adalah
semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel-
partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa
komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton, zooplankton,
bakteri, fungi ataupun komponen tidak hidup (abiotik) seperti
detritus dan partikel-partikel anorganik.
Parameter Kimia Perairan
Kebuthan Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen
Demand/BOD) merupakan gambaran secara tidak langusng
kadar bahan organik menjadi karbondioksida dan air, dan diukur
pada suhu 20 ºC selama 5 hari dalam keadaan tanpa cahaya,
senyawa organik yang diuraikan sudah mencapai kurang lebih
70%, maka pengukuran yang umum dilakukan adalah
pengukuran selama 5 hari (BOD5)
Pengukuran BOD didasarkan kepada kemampuan
mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik, artinya
hanya terdapat substansi yang mudah diuraikan secara
biologis seperti senyawa yang umumnya terdapat dalam
limbah rumah tangga
 Chemical Oxygen Demand (COD) merupakan jumlah total
oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi semua bahan
organik di perairan yang dinyatakan dalam mg/l.
 pH merupakan parameter yang penting di perairan, pada
saat aktivitas fitoplanktin di perairan meningkat, maka pH
akan meningkat dan jumlah ion H+ berkurang. Sebagian
besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan
enyukai nilai pH sekitar 7-8,5.
Produktivitas perairan lotik secara umum dibatasi oleh
keberadaan unsur P (fosfor), peningkatan unsur P di perairan
berasan dari sumber internal hasi dari luar perairan, sedangkan
penurunan kadar P karena dimanfaatkan oleh fitoplankton dan
organisme autotrof lainnya untuk tubuh
Nitrit (NO2) biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat
sedikit, lebih sedikit daripada nitrat, karena bersifat tidak strabil
dengan keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan
antara amonia dan nitrat, dan antara nitrat dengan gas nitrogen.
Parameter Biologi Perairan
 Kondisi dinamika fisika perairan sungai mempengaruhi kondisi
komunitas biologi biota sungai. Komunitas biotik di gradien
yang berbeda digunakan untuk melihat variabel lingkungan
perairan terutama kimia air, komunitas biologi juga digunakan
untuk melihat perbedaan tipe air.
 Selain fitoplankton, indikator biologis yang banyak digunakan
di perairan sugnai adalah makroavertebrata, ikan, alga, dan
makrofita. Makrofita memiliki peran penting dalam struktur
dan fungsi ekosistem air tawar.
 Serangga air merupakan salah satu biota yang dijadikan
indikator bagi periaran mengalir (berarus). Beberapa jenis
serangga air dijadikan sebagai indikator bagi perairan bersih,
seperti keberadaan larva ulat kantung air, nimfa lalat sehari
penggali, kelik pinggan, nimfa lalat sehari insang bercabang,
nimfa lalat sehari pipih, dan nimfa lalat batu.

 Ikan merupakan sumberdaya perairan yang sangat penting


baik secara ekologi, maupun secara ekonomi. Perubahan
lingkungan perairan dikarenakan danya pengaruh dari luar
akan mempengaruhi kondisi dan kelimpahan ikan.
 Eschericha coli pada awalnya dikenal sebagai Bacterium coli,
diidentifikasi oleh Theodor Escherich tahun 1885. Bakteri
ini banyak terdapat di saluran pencemaan manusia serta
hewan berdarah.

 Pencemaran air oleh pembuangan kotoran yang belum


diolah dapat ditemukan dengan menguji air tersebut untuk
mengetahui adanya bakteri-bakteri berbentuk coli yang
hanya ditemukan di dalam saluran pencernaan mamalia.
Tidak semua bentuk coli berasal dari feses.
Keberadaan Plankton
Terhadap Ekologi Lotik
Nutrien pokok yang dibutuhkan, terdiri atas :
 Fitoplankton
 Saproplankton
 Zooplankton

Berdasarkan lingkungan hidupnya terdiri atas


 Limnoplankton, yakni plankton yang hidup di air tawar.
 Haliplankton, yakni plankton yang hidup di laut
 Hipalmiroplankton, yakni plankton yang hidupnya di air payau
 Heleoplankton, yakni plankton yang hidupnya di kolam.
Berdasarkan ada tidaknya sinar ditempat mereka hidup, terdiri
atas :
• Hipoplankton, yakni plankton yang hidupnya di zona afotik.
• Epiplankton, yakni plankton yang hidupnya di zona eufotik
• Batiplankton, yakni plankton yang hidupnya dekat dasar
perairan yang juga umumnya tanpa sinar. Baik hipoplankton
maupun batiplankton terdiri dari Zooplankton seperti mysid
dari jenis Crustaceae dan hewan-hewan planktonis yang tidak
membutuhkan sinar.
Berdasarkan asal usul plankton, dimana ada plankton yang
hidup danberkembang dari perairan itu sendiri dan ada yang
berasal dari luar, terdiri atas:
 Autogenetik plankton, yaitu plankton yang berasal dari
perairan itu sendiri.
 Allogenetik plankton, yakni plankton yang datang dari perairan
lain (hanyut terbawa oleh sungai atau arus). Hal ini dapat
diketahui sekitar muara sungai.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai