Anda di halaman 1dari 11

Organisasi Dalam Bisnis Islam

1. Fitri Dyah Saraswati 18212050


2. Panji Hendra Saputra 18212051
3. Fahreza Rizqi Putri Nabila 18212060
PENGERTIAN ORGANISASI DALAM ISLAM

Alfazur Rahman mendefinisikan organisasi sebagai “ keseluruhan kerja merencanakan dan mengarahkan perusahaan

Adapun dalam Islam bisnis dapat dipahami sebagai serangkaian aktivitas bisnis

Dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah (kuantitas) kepemilikan

Hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara perolehan

Dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram).


Pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa Islam mewajibkan setiap muslim, khususnya
yang memiliki tanggungan untuk bekerja. Bekerja merupakan salah satu sebab pokok yang
memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan. Untuk memungkinkan manusia
berusaha mencari nafkah, Allah SWT melapangkan bumi serta menyediakan berbagai
fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mencarr rizki. Allah SWT berfirman: ”‫يج َع َل‬ َ <<‫ھُ َو َّل ِذٱ‬
‫وا ِمن ر ِّۡز ِ ِۖۦھ‬
١٥ ‫ق<<< َو ِ َۡلإ<<ی ِھ لنُّٱ<< ُشو ُر‬ ْ ُ‫يمنَا ِكبِ َھ<ا َو ُك<ل‬<<<‫ف‬ ِ ْ
‫وا‬< ‫ش‬ُ <
<<<‫ف‬
‫م‬ ‫ٱ‬ۡ َ ٗ
‫وال‬ُ ‫ل‬‫ذ‬َ ‫ض‬
َ ۡ
‫َر‬‫أل‬ ۡ <‫َ ل ُك< ُم‬
<<‫ٱ‬
َ
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk [67]: 15)
Dari paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan organisasi
bisnis Islam adalah keseluruhan koordinasi antar subsistem yang saling berhubungan
dalam rangka mencapai tujuan usaha yang didasari aturan syari’ah
Urgensi Organisasi o Dalam perindustrian modern, organisasi
memainkan peranan yang sangat berarti
Dalam Bisnis Islam dan dianggap sebagai faktor produksi
yang paling penting.
o Usahawan yang menggunakan faktor-
faktor produksi yang lain seperti tanah,
Dari penjelasan tersebut dapat difahami secara tegas buruh, dan modal, dalam kadar yang
bahwa organisasi dalam betul dan faktor tersebut bekerja dengan
bisnis Islam sangat dibutuhkan peranannya. Urgensi ini cara yang sebaik mungkin agar
berkaitan erat dengan memberikan hasil yang maksimum
tujuan dari bisnis perspektif syari’ah, yang intinya adalah dengan biaya yang minimum.
demi kemaslahatan
masyarakat.
Organisasi Bisnis Dengan Prinsip
Musyarakah Bentuk Organisasi
Bisnis Dalam Islam

a. Pengertian Al-Musyarakah
Musyarakah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan
konstribusi dana (atau keterampilan usaha) dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai
kesepakatan.Musyarakah memiliki dua jenis, yakni musyarakah pemilikan dan musyarakahakad
(kontrak). Musyarakah kepemilikan tercipta karena warisan, wasiat atau kondisi lainnya
yang mengakibatkan kepemilikan suatu aset oleh dua orang atau lebih.
a. Jenis-Jenis Musyarakah
1) Syirkah al-inan adalah kontrak kerja sama antara dua orang atau atau lebih dimana
setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam
kerja
2) Syirkah al-mufawadhah adalah kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih
dimana setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi
dalam kerja
3) Syirkah al-a’mal adalah kontrak kerja sama antara dua orang seprofesi untuk
menerima pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dalam pekerjaan itu.
4) Syirkah al-wujuh adalah kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih yang
memiliki reputasi yang baik serta ahli dalam berbisnis.
5) Syirkah al-mudharabah adalah kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih
dimana terdapat pihak yang menyediakan modal dan ada pula pihak yang
menyediakan keterampilan kerja.
Organisasi Bisnis Dengan Prinsip
Mudharabah Bentuk Organisasi
Bisnis Dalam Islam

a. Pengertian Mudharabah
Secara etimologi kata mudharabah berasal dari kata dharib. Dalam bahasa
arab kata ini
termasuk diantara kata yang mempunyai banyak arti. Didalam Al-Qur’an
katamudharabah tidak disebutkan secara jelas, tetapi hanya
mengungkapkanmusytaq dari
kata dharaba sebanyak 58 kali.
Unsur (rukun) Mudharabah

1) Ijab dan Qabul, antara kedua pihak memiliki syarat: ijab kabul itu harus jelas
menunjukkan maksud untuk melakukan kegiatan mudharabah.
2) Adanya dua pihak (pihak penyedia dana / shahibul mal dan pengusaha / mudharib)
syaratnya cakap bertindak hukum secara syar’i dan memiliki wilayah al-tawkil wa
al-wikalah (memiliki kewenangan mewakilkan/memberi kuasa dan menerima
pemberian kuasa.
3) Adanya Modal, syaratnya Modal harus jelas jumlah, jenis dan diketahui oleh kedua
belah pihak, harus berupa uang bukan barang, uang bersifat tunai (bukan hutang).
4) Adanya Usaha (al-‘aml)
5) Adanya Keuntungan
Kesepakatan dan Implikasi kontrak mudharabah

Adapun hal-hal yang harus disepakati dalam mudharabah adalah :


1) Manajemen, pengelolaan usaha tersebut membutuhkan keratifitas dan keterampilan
tertentu, karena berkaitan dengan manajemen kebebasan mudharib dalam merancang,
merencanakan, mengatur dan mengelola usaha.
2) Tenggang Waktu (Duration) adalah lamanya waktu usaha.
3) Jaminan (dliman), Jaminan atau tanggungan menjadi penting ketika shahibul
malkhawatir akan munculnya penyelewengan dari mudharib.
Kesepakatan kontrak mudharabah yang menjadi hukum membawa beberapa implikasi,
diantaranya:
1) Mudharib sebagai amin (orang yang dipercaya), untuk modal yang telah diserahkan
2) Mudharib sebagai wakil (semua transaksi yang ia sepakati)
3) Mudharib sebagai Mitra dalam Laba, mudharib akan mendapatkan bagian laba dari usaha yang telah dia lakukan
Tip: If time and format permits it may be a
good idea to add another slide for questions.
It may be as simple as a title that states
“Questions?”

[Use this space to place an image that best captures the main idea of the action step]

[Type The Action Step Here]


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai