FISIOLOGI
SISTEM RESPIRASI BEKERJA MELALUI 3 TAHAPAN
L: Last Meal
Di Amerika pneumonia menunjukkan angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada
anak di bawah umur 2 tahun.
Di Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2011 kematian balita
akibat pneumonia 5 per 1000 balita per tahun.
Di seluruh dunia setiap tahun diperkirakan terjadi lebih 2 juta kematian balita karena
pneumonia.
ETIOLOGI
• Streptococcus pneumoniae • Influenza virus, • Aspergilus, Fikomisetes,
(pnemokokus), Parainfluenza virus, Blastomisetes dermatitidis,
Streptococcus piogenes, Syncytial adenovirus, Histoplasma kapsulatum.
Staphylococcus aureus, chicken-pox (cacar air), (Price SA, 2012)
Klebsiela pneumonia, Rhinovirus,
Legionella, Haemophilus Sitomegalovirus, Virus
influenza. herpes simpleks, Hanta
virus.
Tanda
• retraksi atau penarikan dinding dada bagian bawah saat pernafas, takipneu,
kenaikan atau penurunan taktil fremitus, perkusi redup sampai pekak
menggambarkan konsolidasi atau terdapat cairan pleura, ronki, suara
pernafasan bronkial, pleural friction rub
DIAGNOSIS
Diagnosis pneumonia didasarkan kepada riwayat penyakit yang
lengkap, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis pasti pneumonia komunitas ditegakkan jika pada foto
toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif ditambah dengan
2 atau lebih gejala di bawah ini:
Pemeriksaan
fisis: ditemukan
Perubahan Suhu tubuh > tanda-tanda Leukosit >
Batuk-batuk
karakteristik 38C (aksila) konsolidasi, 10.000 atau <
bertambah
dahak/purulen /riwayat demam suara napas 4500
bronkial dan
ronki
MENURUT ATS KRITERIA PNEUMONIA BERAT BILA
DIJUMPAI 'SALAH SATU ATAU LEBIH' KRITERIA DI BAWAH
INI:
RADIOLOGI
Gambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsoludasi dengan air bronchogram, penyebaran bronkogenik dan intertisial serta gambaran
kavitas
PENATALAKSANAAN
Penderita Pengobatan suportif atau simptomatik
●
●
Istirahat di tempat tidur
●
Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
●
Bila panas tinggi perlu kompres atau minum obat penurun panas
●
Pemberian antibiotik harus diberikan kurang dari 8 jam
●
Pengobatan suportif / simptomatik:
Penderita rawat inap ●
●
Pemberian terapi oksigen
Pemasangan infus untuk terapi rehidrasi, koreksi kalori dan elektrolit
di ruang rawat biasa ●
●
Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
Pengobatan antibiotik harus diberikan kurang dari 8 jam.
●
Pengobatan suportif / simptomatik:
Pemberian terapi oksigen
di ruang rawat Pemasangan infus untuk rehidrasi, koreksi kalori dan elektrolit
●
●
Pemberian obat simptomatik antara lain anti piretik dan mukolitik.
●
Pengobatan antibiotik kurang dari 8 jam
intensif: ●
Bila ada indikasi pasien dipasang ventilator mekanik.