Marlin Himawati
BIOMEKANIKA ORTODONTIK
KEPUSTAKAAN
1. Biologic Basic of Orthodontics
Anthony Gianelly & Herman M. Goldman
2. Biomechanics in Orthodontics
Michael R. Marcotte
3. Orthodontics Current Principles and Techniques
Thomas M. Graber & Brained F. Swain
4. The Physiology of Bone
Janet M. Vaughan
5. Orthodontics in Daily Practice
Salzmann J.A.
PENDAHULUAN
Mempelajari efek biologis jaringan pendukung
gigi akibat dr perawatan ortodontik secara meka-
nik & bbrp macam hal yg berhubungan dng kekuat-
an mekanik.
1. REAKSI JARINGAN PENDUKUNG GIGI
-Reaksi sel -Perub. serabut period.
-Pergerakan gigi -Remodeling sekunder
-Resorpsi tulang alv. -Keadaan umum
-Aposisi tulang alv.
2. KEKUATAN ORTODONTIK
-Macam-macam sistim pemberian kekuatan
-Macam macam gerakan gigi
-Sistim penjangkaran
Reaksi sel
Periodontium, penyangga gigi peredam kejut
Gigi seimbang, resultant & momen gaya tekanan pengu-
nyahan = 0 (nol)
gigi
Membrana periodontalis
osteoblast
Membrana
periodontalis
cementum
osteoid
osteocyt
Serabut-serabut periodontium
Sel
Tubuh tersusun oleh 3 unsur :
Sel
Zat interstitiel / ekstra sel
Cairan tubuh :
a. Darah
b. Cairan jaringan
c. Cairan limfe
Sitoplasma
Merupakan bagian sel yg dirancang khusus untuk melaksa
nakan aktivitas metabolik utama. Enerji yg diperlukan un-
Tuk aktivitas itu diperoleh dari oksidasi makanan di dlm
sitoplasma, krn itu sel-sel selalu membutuhkan :
1. Oksigen utk metabolisme oksidatif
2. Nutrien yg dpt menghasilkan enerji
3. Blok pembangun kimia, membantu pertumbuhan,
pemeliharaan dan pembuatan produk 2 sekresi.
Agar dapat melaksanakan aneka macam fungsi, sitoplas-
ma dilengkapi dng berbagai jenis organel, bangunan intra
sel khusus mirip organ tubuh yg dirancang utk tugas-tugas
khusus. Banguna ini terletak didlm matriks (sitosol).
komponen penting lainnya adalah sistim elemen skelet
yaitu mikrotubul & berbagai tipe filamen bersama-sama me
rupakan kerangka penyokong sitoplasma dr dalam.
Matriks Sitoplasma
Matriks sitoplasma atau sitosol dikakai utk menyebut kom-
ponen sitoplasma yg bukan organel.
Mengandung protein terlarut, termasuk protein pembentuk
organel dan enzim terlarut yang terlibat dalam metabolis-
me. Unsur penting yg lain adalah molekul & ion-ion utk me
ningkatkan efisiensi reaksi metabolik tertentu. Dlm sitosol
terdapat mikrotrabekula yg saling berhubung-hubungan.
Membran Sel
Plasmalema adalah membran luar sel tebal 8 – 10 nm.
Potongan tegak lurus dng ME terlihat struktur trilaminar yg
khas. Selubung luar tdr. Karbohidrat dsbt glikokaliks
Struktur Molukul Membran
Struktur trilaminar : lapisan lipid bilaminar
> fosfolipid
> kolesterol
Protein Membran
Merupakan saluran transmembran utk dilalui ion & molekul
Tertentu yg larut dlam air.
Tipe 1 : merupakan susunan molekul meluas dr satu sisi ke
sisi yg lain dsbt protein membran integral / intrinsik.
Tipe 2 : mengapung diatas permukaan lipid dsbt protein
membran perifer / ekstrinsik.
Fungsi Membran
Kekhususan antigen & pengenalan sel
Menentukan unsur mana yg dapat masuk atau keluar sel
Menerima pesan kimia dr sel lain.
Tidak dapat dilalui makromolekul misal protein dan mence
gah keluar dr sel. Permiabel thd banyak molekul kecil, gas
terlarut & ion maka dpt dilalui nutrien, oksigen, ion esensi-
al & sisa metabolik tanpa halangan. Beberapa substansi
melintasi membran dng difusi ke arah yg ditentukan krn per
bedaan konsentrasi. Unsur lain dipindahkan melawan per-
bedaan konsentrasi dng mekanisme transport aktif khusus
Menggunakan enerji metabolik, contohnya pompa natrium.
Sel mempunyai kemampuan mendeteksi molekul tertentu
Krn protein membran integralnya merupakan reseptor
permukaan sel
Kekuatan akan mendorong gigi ke dinding tulang alveolus,
membrana periodontalis terjepit diantara gigi dan din-
ding alveolus, terjadi resorpsi tulang didaerah itu. Dae-
rah yg berlawanan, gigi menjauh dari dinding tulang alve-
olus, melebarnya membrana periodontalis memberikan
tarikan, daerah itu terjadi aposisi tulang.
Proses remodeling tulang dirangsang oleh pemberian ke-
kuatan pd gigi, gigi berpindah dan integritas tulang tetap
terpelihara.
membrana
periodontalis
I. Bien (1966)
Pembuluh darah dlm membrana periodontalis terjepit
terjadi stenosis. Pembuluh darah menggembung, oksi-
gen keluar dari cairan darah meninggalkan pembuluh
darah, sebagian kembali lagi & sebagian terjebak dlm
spiculae pd tulang alveolus. Terjadi resorpsi tulang
alveolus secara lokal. Bagaimana oksigen merangsang
resorpsi tidak jelas. Pembuluh darah memberi oksigen
dan catu nutrisi yg diperlukan untuk aktivitas sel.
II. Efek hidrodinamik dan sifat piezoelektrik pada
tulang yg tertekan.
cementum
Tl. alveolus
cementoblast
osteocyt c
e
Dua macam resorpsi :
1. Frontal resorption
Bila pembuluh darah dlm membrana periodontalis tidak
tersumbat, resorpsi tulang terjadi langsung pd permu-
kaan tulang.
Schwarz :
20 – 26 gr/cm persegi
Tekanan kapiler darah, tekanan lebih besar dr itu akan
menyebabkan hyalinisasi bahkan resorpsi akar atau kema
tian pulpa.
Osteoclast berasal dr :
Precursor sel : - sel mesenchimal
- perivascular stem cell
Fusi dr beberapa sel : - fibroblast
- osteoblast
- osteocyt.
Perubahan pd serabut periodontium
Inner zone
Tertanam dlm cementum, terdiri dari mature collagen
bundles yg relatif stabil.
External zone
Tertanam dlm dinding alveolus, kurang stabil kadang
mengadakan perubahan.
Intermediate zone
Zone ini sangat tidak stabil, tdr dr immature collagen
fibers, sangat mudah mengadakan perubahan
Collagen osteoblat
tertanam dlm osteoid
tulang baru
Compensatory bone formation
Bagaimana tarikan pd membrana periodontalis dapat me-
rangsangproduksi osteoblast ?
Epker & Frost : fenomena piezoelektrik terlibat.
Tarikan merubah struktur kristal tulang, tulang menjadi
cekung, timbul muatan listrik negatif, merangsang aktivi
tas osteoblast
2. Translasi
Mahkota dan akar bergerak pada arah
yg sama, shg gigi bergerak bodily atau
dikatakan tidak ada peru- bahan inklinasi
axial.
Rotasi murni
Translasi
resorpsi
resorpsi
ekstrusi intrusi
ANCHORAGE
Suatu tempat perlawanan (resistance) di-
mana kekuatan dihasilkan untuk mengge -
rakkan gigi .
Anchor = sauh = jangkar
Jangkar kapal
Pembagian anchorage
A. Intraoral anchorage :
I. Intramaxillary anchorage :
a. Tooth borne anchorage :
1. Simple anchorage
2. Compound anchorage
3. Stationary anchorage
4. Reciprocal anchorage
b. Tissue borne anchorage
II. Intermaxillary anchorage
B. Extraoral anchorage :
I. Occipital anchorage
II. Cervical anchorage
A. Intraoral anchorage
a. Tooth borne anchorage
I. Intramaxillary anchorage
Sistim penjangkaran dengan menggunakan gigi-gigi
dalam lengkung rahang yang sama sebagai unit pen
jangkar.
b. Compound anchorage
Sistim penjangkaran dengan beberapa gigi / sekelom
pok gigi mempunyai resistensi lebih besar dipakai
sebagai anchorage untuk menggerakkan gigi dengan
resistensi yang lebih kecil.
c. Stationary anchorage
Sistim penjangkaran dengan gigi penjangkar
diusahakan untuk tidak bergerak secara tipping,
atau bila bergerak maka gerakannya adalah bodily.
d. Reciprocal anchorage
Sistim penjangkaran dengan dua atau sekelompok
gigi dengan resistensi yang sama digunakan untuk
saling menggerakkan satu sama lain dengan arah
berlawanan.
1. Simple anchorage
2. Compound anchorage 1 2
3. Stationary anchorage
4. Reciprocal anchorage
b. Tissue anchorage
Anchorage yang ditimbulkan dari jaringan lunak.
- Mukosa
- Bibir
- Pipi
2. Intermaxillary anchorage
Sering digunakan pada alat ortodontik cekat, biasanya
dengan menggunakan elastik.
Tergantung kasusnya :
- Intermaxillary elastic class II
- Intermaxillary elastic class III
- Cross elastic
Cara mendapatkan intraoral anchorage
1. Natural anchorage
2. Reinforced anchorage
3. Prepared anchorage
4. Active root thrust
3. Prepared Anchorage
a. Distal uprighting
b. Distal lingual rotation
c. Buccal root torque
Extraoral anchorage
Occipital
cervical
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
anchorage
Pengertian :
Vektor
Suatu besaran daya yang bekerja pada garis lurus.
Mempunyai 2 sifat : - arah
- besar
Arah = anak panah, besar = gram (ounce)
Sesuai dengan hukum Newton, aksi akan menimbulkan
reaksi yang sama besarnya, maka daya yang diberikan
pada gigi akan menimbulkan reaksi pada pesawat ortodon-
tik.
Efek samping pemakaian daya-daya yang ditujukan pada
Gigi ada 2 macam :
1. Efek samping pada gigi lain
terjadi loss anchorage.
2. Efek samping pada gigi itu sendiri
gerakan tipping, rotasi atau gerakan lain yang tidak
sesuai dengan yang diinginkan