Anda di halaman 1dari 46

INTERAKSI DESA DAN KOTA

SMAN 1 TASIKMALAYA
BIODATA
Nama : Anisa Fauzia Nurohmah (Zia)
TTL : Jakarta, 25 Januari 2000
Alamat : Jl. Batara (Kos Pondok Khatiya), B5,
Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa
Barat 46115
No. HP : 0895353112501
Email : anisafauzianurohmah@gmail.com
Jurusan : S1 (Pendidikan Geografi) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Siliwangi
KOMPETENSI DASAR

3.2 Menganalisis struktur keruangan desa


dan kota, interaksi desa dan kota, serta
kaitannya dengan usaha pemerataan
pembangunan

4.2 Membuat makalah tentang usaha


pemerataan pembangunan di desa dan
kota yang dilengkapi dengan peta, bagan,
tabel, grafik, dan/atau diagram
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.1 Mengidentifikasi struktur keruangan serta perkembangan desa
3.2.2 Mengidentifikasi struktur keruangan serta perkembangan kota
3.2.3 Mengidentifikasi faktor-faktor interaksi desa
3.2.4 Mengidentifikasi faktor-faktor interaksi kota
3.2.5 Mengamati usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota
3.2.6 Mengidentifikasi dampak perkembangan kota terhadap
masyarakat desa dan kota
4.2.1 Menyusun sebuah makalah tentang usaha pemerataan
pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan,
tabel, grafik, dan/atau diagram
4.2.2 Mempresentasikan hasil diskusi tentang pola keruangan desa,
pola keruangan kota, dan interaksinya dilengkapi peta, tabel, grafik,
dan/atau diagram
MATE
RI
01 Faktor-Faktor Interaksi Desa-
Kota
02 Mengamati Usaha Pemerataan
Pembangunan di Desa dan Kota

03 Mengidentifikasi Dampak
Perkembangan Kota Terhadap
Masyarakat Desa Dan Kota
Faktor-Faktor
Interaksi Desa-Kota
BAGAIMANA INTERAKSI
DESA DAN KOTA?
INTERAKSI DESA-KOTA
Hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi
atar dua wilayah atau lebih yang dapat
menimbulkan gejala, kenampakan atau
permasalahan baru.
Kata kunci:
1.Hubungan timbal balik 2 wilayah
2.Pergerakan ( manusia, gagasan, info, teknologi,
keindahan, bencana alam dan materi atau benda
seperti hasil produksi)
3.Timbul gejala baru atau permasalahan baru (+ / - )
(urbanisasi, ruralisasi, akulturasi)
Faktor yang mempengaruhi
Interaksi keruangan
1. Regional complementarity ( wilayah
yang saling melengkapi )
2. Intervening opportunity ( adanya
kesempatan )
3. Spatial transfer ability ( Kemudahan
pemindahan ( manusia, gagasan, barang
dan jasa dll dalam suatu ruang/wilayah )
1. Regional complementarity
( wilayah yang saling melengkapi )

Wilayah memiliki potensi sumber daya yang


berbeda-beda baik secara kualitas maupun
kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa
menyebabkan timbulnya interaksi. Jadi, adanya
kebutuhan saling melengkapi atau kmplementaritas. Hal
ini didorong oleh permintaan dan penawaran.
2. Intervening opportunity
( adanya kesempatan )

Artinya adanya kesempatan untuk timbulnya


interaksi antarwilayah dan dapat memenuhi kebutuhan
sumber daya wilayah tersebut. Jadi, semakin besar
intervening opportunity maka semakin kecil arus
komoditas.
3. Spatial transfer ability ( Kemudahan pemindahan
( manusia, gagasan, barang dan jasa dll dalam suatu
ruang/wilayah )

Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa


barang, jasa, manusia, maupun informasi. Adapun proses
pemindahan dari kota ke desa atau sebaliknya dipengaruhi,
sebagai berikut:
a. Kelancaran transportasi antarwilayah
b. Jarak mutlak maupun jarak relatif antarwilayah
c. Biaya transportasi dari satu tempat ke tempat lain
Jadi, semakin mudah transfer abilitas, maka semakin besar
arus komoditas.
Pengaruh Interaksi Desa-Kota

Pengaruh +Positif Bagi Desa


1. Tingkat Pendidikan dan pengetahuan
2. Pembangunan fasilitas pendidikan/kesehatan
3. Pengembangan sarpras transportasi desa
kota
4. Penggunaan teknologi tepat guna di desa
5. Masuknya para ahli ke desa
Pengaruh Interaksi Desa-Kota

Pengaruh -Negatif Bagi Desa


1. Perpindahan penduduk usia muda ke kota
2. Rusaknya ekosistem desa berupa perubahan
lahan
3. Penetrasi kebudayaan sehingga
menyebabkan pudarnya budaya di desa
Pengaruh Interaksi Desa-Kota

Pengaruh +Positif Bagi Kota


1. Kemajuan bidang transportasi yang
menghubungkan desa dengan kota
2. Terpenuhinya kebutuhan bahan baku dan
tenaga kerja
3. Tersalurnya hasil produksi Kota ke desa
4. Akulturasi kebudayaan
Pengaruh Interaksi Desa-Kota

Pengaruh -Negatif Bagi Kota


1. Slum area
2. Tata ruang kota tidak ideal
3. Munculnya konflik antar etnik
Kekuatan Interaksi Wilayah
Interaksi wilayah terjadi karena adanya kekuatan
interaksi dari setiap wilayah. Kekuatan interaksi
wilayah dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan
jarak wilayah. Kekuatan interaksi wilayah dapat
ditentukan dengan teori-teori berikut :

1. Rumus Titik Henti


2. Teori Grafik Indeks Konektivitas)
3. Hukum Gravitasi
1. Rumus Titik Henti
Teori titik henti adalah teori yang dimanfaatkan dalam kajian
keruangan geografi. Teori ini digunakan sebagai dasar dalam penentuan
pembantasan wilyah-wilayah yang fungsional.
Teori titik henti pertama kali muncul pada tahun 1931 oleh William
J Reilly. Menurut William J Reilly, teori titik henti adalah teori yang
digunakan untuk mengetahaui jarak maksimal daerah perdagangan
sebuah kota.

Keterangannya:
DAB = Jarak lokasi titik henti
yang dukur dari kota A
PA = Jumlah populasi A
PB = Jumlah populasi B.
Contoh Soal Rumus Titik Henti
Kota A memiliki jumlah penduduk 20.000 jiwa, sedangkan kota B 30.000 jiwa.
Jarak antara kedua kota tersebut adalah 100 km. Dimanakah lokasi pusat
perdagangan yang tepat dan strategis agar terjangkau oleh penduduk setiap
kota?
2. Teori Grafik
Teori grafik dari K.J. Kansky menggunakan jaringan
transportasi (jalan) sebagai penentunya. Interaksi keruangan di
wilayah dengan jaringan jalan padat lebih kuat daripada
wilayah dengan jaringan jalan jarang.
Contoh Soal Teori Grafik
Bandingkan indeks konektivitas dua
wilayah berikut ini.
Diket:
Wilayah A : e=9
v=6
Wilayah B : e=10
v=7
Ditanyakan : indeks konektivitas
(β) ?
Jadi, dilihat dari
konektivitasnya, potensi
interaksi antarkota di wilayah A
lebih tinggi jika dibandingkan
wilayah B. Hal tersebut terjadi
dengan catatan kondisi alam,
social serta kualitas prasarana
jalan antara kedua wilayah
3. Hukum Gravitasi
Kekuatan interaksi dua wilayah dapat ditentukan dengan
hokum gravitasi Newton. Hukum gravitasi Newton
menyatakan bahwa dua buah benda memiliki gaya Tarik-
menarik yang kekuatannya berbanding lurus dengan hasil kali
kedua massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak benda.

Keterangannya:
IAB = Interaksi wilayah pertumbuhan A dan B
PA = Jumlah penduduk wilayah A
PB = Jumlah penduduk wilayah B.
D = Jarak antara wilayah pertumbuhan A dan B
Contoh Soal Hukum Gravitasi
Hitunglah interaksi antara A, B, dan C, apabila diketahui:
Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan pada A = 300.000 jiwa.
Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan pada B = 20.000 jiwa.
Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan pada C = 10.000 jiwa.
Jarak antara wilayah pertumbuhan A dengan wilayah pertumbuhan B yaitu: 5 km

Apabila di dekat wilayah pertumbuhan A ada desa lain, yaitu wilayah pertumbuhan C dengan
jumlah penduduk 10.000 jiwa dan jaraknya dengan A = 10 km, maka =

Maka, interaksi antara wilayah pertumbuhan A dengan wilayah pertumbuhan B dan wilayah
pertumbuhan C dapat dituliskan dengan angka sederhana, yaitu: 24 berbanding 3 atau 8
berbanding 1. Apabila digambarkan sebagai yaitu berikut:
Berdasarkan  gambar di atas, maka dapat
kita simpulkan bahwa interaksi A dengan
B lebih besar daripada interaksi antara A
dengan C. Ini berarti pengaruh A terhadap
B lebih besar daripada pengaruh A
Desa dan Kota
dalam Masa
Pembangunan
Unsur Utama dalam Pembangunan
Sumberdaya yang
ada dalam
Untuk kepentingan masyarakat yang
manusia untuk digunakan dalam
mencapai membangun
kesejahteraan
Untuk ke arah
yang lebih baik POTENSI
TUJUAN
PERUBAHAN
Contents Title

Contents Title
Sumber daya manusia dalam
Pembangunan
Sumberdaya manusia dan
Perencanaan sumberdaya budaya manusia
pembangunan pembangun melakukan
harus serasi adaptasi secara aktif dengan
dengan lingkungannya.
wilayahnya

Penggunaan
teknologi tepat
guna dalam
pembangunan
Pelaksanaan Pembangunan

• Dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan daerah,


perko­taan dan perdesaan saling melengkapi dan
membentuk satu sistem yang saling terkait.
• Keterkaitan antara perdesaan dan perkotaan terlihat
dalam penyediaan bahan pokok, fasilitas dan pelayanan
dasar, penyediaan bahan baku, serta bahan setengah jadi
dan sumber daya manusia untuk industri dan kegiatan
ekonomi lainnya.
• Hubungan timbal balik yang saling menguntungkan ini
merupakan dasar bagi pertumbuhan yang serasi antara
desa dan kota.
Karakteristik Desa dan Kota dalam
Pembangunan
• Dengan memperhatikan karakteristik kota dan desa, setiap
pelaksanaan pembangunan di daerah perkotaan dan
perdesaan akan berbeda sesuai dengan ciri dan
permasalahan yang ada.
• Keragaman ini membutuhkan cara pengelolaan
pembangunan yang lebih terkoordinasi dan lebih terpadu
berdasarkan karakteristiknya.
• Kedua hal ini akan menjadi ciri yang penting dalam
pelaksanaan pembangunan di perkotaan dan perdesaan.
• Keserasian dan keterpaduan dalam pembangunan sektor
di daerah perkotaan dan perdesaan diperlukan untuk
menjamin efektivitas usaha pencapaian sasaran
pembangunan.
Keterpaduan Pembangunan Desa-Kota
• Pembangunan perkotaan dan perdesaan memerlukan
perhatian yang lebih besar dan khusus.
• Permasalahan yang timbul baik di perkotaan dan
perdesaan adalah saling terkait, dan makin sulit untuk
ditangani berdasarkan sektor-sektor secara tersendiri.
• Perkotaan dan perdesaan merupakan suatu kesatuan
yang memerlukan penge­lolaan pembangunan secara
terpadu dan terkait.
• Hal ini menuntut adanya penyempurnaan dalam
penyelenggaraan pembangunan sektoral dengan
memperhatikan keterkaitan antara kota dan desa.
Kebijakan Terpadu dalam Pembangunan
Desa-Kota (1)
• Dalam upaya mencapai sasaran
pembangunan perkotaan dan perdesaan
akan dikembangkan berbagai
kebijaksanaan:
1. Menyelenggarakan pembangunan secara
terpadu dengan menciptakan keterkaitan
sosial ekonomi yang serasi dan seimbang
antara desa dan kota sehingga mampu
memperkecil ketimpangan­ketimpangan
antardesa, antarkota, antara desa dan kota,
dan antargolongan masyarakat di kota;
Kebijakan Terpadu dalam Pembangunan
Desa-Kota (2)
2. Meningkatkan pelaksanaan desentralisasi dan
pengembangan otonomi daerah melalui
pemantapan kelembagaan dan kemampuan
pendanaan pemerintah daerah; serta
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
daerah perkotaan dan perdesaan, khususnya bagi
penduduk miskin, melalui peningkatan akses
dalam memperoleh pelayanan sosial ekonomi
dan melalui peningkatan pendidikan dan
keterampilan, sehingga mampu meningkatkan
nilai tambah atas hasil produksinya, dan dalam
memasuki pasar tenaga kerja.
Kebijakan pemanfaatan
sumberdaya alam
1. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam yang
lebih efisien melalui penyusunan rencana tata ruang
kota dan kawasan yang berkualitas yang dijabarkan
ke dalam rencana tata guna tanah dan air beserta
prosedur pelaksanaannya;
2. Menanamkan kesadaran lingkungan hidup yang
lebih tinggi pada seluruh lapisan masyarakat dan
dunia usaha; serta
3. Meningkatkan kemitraan dengan melibatkan
masyarakat dan swasta pengusaha sehingga mampu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
pembangunan di perkotaan dan perdesaan.
PEMBANGUNAN KOTA
Permasalahan Pembangunan
Kota

1. Kemiskinan di perkotaan
2. Keterbatasan kualitas dan kuantitas sumber
daya manusia dan alam
3. Penurunan kualitas lingkungan kota
4. Pesenjangan tingkat pelayanan antarkota,
Keterbatasan Pembangunan Kota

1. Keterbatasan sumber daya alam, seperti sumber


air dan lahan perkotaan yang makin terbatas
2. Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia
dan sumber dana untuk menyediakan sarana dan
prasarana yang mencukupi dan terjangkau
masyarakat
3. Keterbatasan struktur lembaga pemerintahan
untuk mengelola perkotaan.
Peluang Pembangunan Kota

1. Ketersediaan tenaga kerja yang terampil


yang makin banyak dan makin baik
kualitasnya
2. Ketersediaan prasarana pendukung kegiatan
ekonomi
3. Ketersediaan perangkat organisasi dan
potensi masyarakat/dunia usaha yang makin
Kebijakan Pembangunan Kota
1. Mengembangkan dan Memantapkan Sistem
Perkotaan
2. Meningkatkan Kemampuan dan Produktivitas Kota
3. Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia
4. Memantapkan Kelembagaan dan Kemampuan
Keuangan Perkotaan
5. Melembagakan Pengelolaan Pembangunan yang
Terencana dan Terpadu
6. Memantapkan Perangkat Peraturan Pendukung
Pembangunan Perkotaan
7. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Fisik dan Sosial
Ekonomi Perkotaan
Program Pembangunan Kota
1. Program Pemantapan Fungsi Kota
2. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana
Kota
3. Program Pengembangan Ekonomi Perkotaan
4. Program Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan
5. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat
6. Program Pemantapan Keuangan Perkotaan
7. Program Kelembagaan Pemerintahan Kota
8. Program Penataan Ruang, Pertanahan, dan
Lingkungan Perkotaan
PEMBANGUNAN DESA
Permasalahan Pembangunan
Desa

1. Masalah kemiskinan;
2. Masalah kualitas sumberdaya manusia;
3. Masalah lingkungan hidup
Tantangan Pembangunan Desa

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;


2. Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal
dan bertanggung jawab untuk meningkatkan
produksi bahan pangan dan bahan baku industri;
3. Mengembangkan hubungan perdesaan dan
perkotaan yang saling menunjang serta saling
menguntungkan.
Keterbatasan Pembangunan Desa

1. Keterbatasan kemampuan pemerintah desa untuk


menyediakan sarana dan prasarana perdesaan secara
memadai;
2. Keterbatasan sumber daya manusia di perdesaan untuk
melaksanakan pembangunan dalam tempo yang lebih
cepat;
3. Keterbatasan kemampuan kelembagaan perdesaan; dan
4. Keterbatasan skala ekonomi perdesaan.
Peluang Pembangunan Desa

1. Potensi sumber daya alam yang belum dikembangkan;


2. Kualitas sumber daya manusia yang telah mulai
membaik;
3. Masih kuatnya budaya gotong-royong di kalangan
masyarakat perdesaan;
4. Meningkatnya mobilitas dan informasi yang
menjangkau masyarakat perdesaan.
Kebijakan Pembangunan Desa

1. Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja di Perdesaan


2. Meningkatkan Kemampuan Produksi Masyarakat
3. Mengembangkan Prasarana dan Sarana di Perdesaan
4. Melembagakan Pendekatan Pengembangan Wilayah/
Kawasan Terpadu
5. Memperkuat Lembaga Pemerintahan dan Lembaga
Kemasyarakatan Desa
Program Pembangunan Desa

1. Program Pengembangan Pendidikan dan


Keterampilan Masyarakat
2. Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat
3. Program Peningkatan Teknologi Perdesaan
4. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perdesaan
Sekian dan Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai