Anda di halaman 1dari 20

Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional

(POR) dalam GEMA CERMAT


DEVI IRAWATI, S.Si, Apt.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA

Sungailiat, 31 Juli 2019


MENTERI KESEHATAN
PEMBANGUNAN INDONESIA SEHAT
REPUBLIK INDONESIA

BPJS

PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN

PROGRAM PROGRAM
Peningkatan Akses Benefit
• Pengarusutamaan kesehatan Sistem Pembiayan : asuransi –
dalam pembangunan Peningkatan Mutu
Gotong royong
• Promotif preventif sebagai Kendali mutu & biaya
pilar utama upaya kesehatan Sasaran : PBI & non PBI
• Pemberdayaan
Indikator
masyarakat • Jumlah kecamatan yang
minimal memiliki 1 Tanda kepesertaan
Patient Puskesmas terakreditasi KIS – Kartu BPJS
Safety • Jumlah Kabupaten/ Kota
Indikator
• Kota Sehat POR yang minimal memiliki 1
• Kecamatan Sehat RSUD yang terakreditasi Indikator
• Desa Sehat Total Coverage
DEFINISI POR Menurut WHO
pasien menerima obat yang tepat untuk
kebutuhan klinis,

Penggunaan dalam dosis yang memenuhi kebutuhan,


obat
dikatakan untuk jangka waktu yang cukup, dan
rasional, bila:
pada biaya yg terjangkau untuknya
(individu) dan komunitas/masyarakat
Prinsip POR
PENILAIAN KONDISI PASIEN
BIAYA
TERJANGKAU
DIAGNOSIS

MEDICATION
INDIKASI SAFETY PRACTICE

TEPAT JENIS OBAT DA KE


PAT
S PA PA UHA
WA ESO SIE N
N
DOSIS, CARA & DURASI

INFORMASI
4
Indikator Penggunaan Obat
Rasional (POR)
Indikator Kinerja POR Nasional
• Batas toleransi • Batas
20 % toleransi
8%
% AB ISPA % AB pd
INDIKATOR POR DI Non Diare Non
PUSKESMAS SEBAGAI Pneumoni Spesifik
INDIKATOR KINERJA
POR NASIONAL Rerata
% Injeksi
jumlah
pada
item obat/
Myalgia
resep
*Indikator WHO lainnya • Batas toleransi • Batas
tetap diukur, tapi tidak mjd 2,6 item toleransi
indikator POR Nasional 1%
6
Kebijakan Penggunaan Antibiotik

Pedoman dan Standar berbasis bukti


(EBM)
◦ Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
◦ Formularium Nasional (FORNAS)
◦ Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik
◦ Permenkes Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011
◦ Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Terapi
Antibiotik
◦ Undang-undang tentang Obat Keras
PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK BIJAK

Antibiotik hanya digunakan untuk


infeksi BAKTERI

Tidak dapat membunuh VIRUS atau


mikroba lain
(jamur, parasit, protozoa)

Menggunakan antibiotik tanpa indikasi


memicu resistensi bakteri (klinis) dan
pemborosan (ekonomis)
Apa yang bisa dilakukan tenaga
kesehatan ???*
 Menggunakan antibiotik sesuai indikasi
- Terapeutik : hanya untuk infeksi bakteri
- Profilaksis : pada pasien resiko tinggi infeksi pasca op
 Memperbaiki dan mempercepat diagnostik infeksi
- Pemeriksaan laboratorium (leukosit, kultur)
- Pengambilan sampel lab secara benar / tepat
 Melakukan pemantauan dan evaluasi penggunaan
antibiotik
 Penanganan limbah obat/medis secara tepat
 Memberikan pemahaman dan meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang penggunaan antimikroba secara bijak
 GeMa CerMat
PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK BIJAK Tidak MEMBELI antibiotik sendiri
oleh Masyarakat (5T) (TANPA RESEP DOKTER)

Tidak MENGGUNAKAN antibiotik untuk


selain infeksi bakteri

Tidak MENYIMPAN antibiotik di rumah

Tidak MEMBERI antibiotik SISA kepada


orang lain
Tanyakan pada APOTEKER informasi obat
antibiotik
REKAP PERSENTASE PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI
PUSKESMAS per JUNI 2019
80

70

60

50

40

30

20

10

0
BELINYU GUNUNGMUDA RIAUSILIP SINARBARU SUNGAILIAT KENANGA BATURUSA PENAGAN PETALING BAKAM PUDING BESAR PEMALI

ISPA DIARE MYALGIA ITEM RESEP


CAPAIAN POR PUSKESMAS per JUNI 2019
NO PUSKESMAS CAPAIAN POR SD JUNI 2019 ≥ 60% ATAU TIDAK
1 BELINYU 81,23 YA
2 GUNUNGMUDA 91,25 YA
3 RIAUSILIP 94 YA
4 SINAR BARU 98,56 YA
5 SUNGAILIAT 92,99 YA
6 KENANGA 101,3 YA
7 BATURUSA 56 TIDAK
8 PENAGAN 68,25 YA
9 PETALING 66,76 YA
10 BAKAM 84,37 YA
11 PUDING BESAR 68,16 YA
12 PEMALI 90 YA
Gerakan Masyarakat
Cerdas Menggunakan Obat
(GeMa CerMat)
Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Obat Rasional

GeMa CerMat Gerakan Masyarakat


Cerdas Menggunakan Obat
Pencanangan Adalah upaya bersama pemerintah dan masyarakat
GeMa melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan
CerMat kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan
oleh Bupati Bangka
masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan
Sungailiat, 22 Oktober benar
2017

TUJUAN GeMa CerMat merupakan program Prioritas


Meningkatnya Meningkatnya Nasional Ditjen Farmalkes, termasuk dalam
pemahaman dan kemandirian dan pelayanan kesehatan promotif-preventif dan
Meningkatnya
kesadaran masyarakat perubahan perilaku
penggunaan obat pemberdayaan masyarakat
tentang pentingnya masyarakat dalam
rasional
penggunaan obat penggunaan obat
secara benar secara benar
Strategi Pelaksanaan GeMa CerMat
2 3
Edukasi dan
Komunikasi dan
Pemberdayaan
Publikasi
Masyarakat
MEDIA
METODE
EDUKASI Media Cetak
1
Regulasi dan Interaktif (CBIA) Media Elektronik 4
Optimalisasi
Advokasi Seni Tari, Lagu Media Sosial Peran Tenaga
Regulasi Kemenkes
ditindaklanjuti dengan Permainan Kesehatan
regulasi tingkat daerah
sesuai kebutuhan Penyuluhan Agent of change GeMa CerMat
Koordinasi Lintas Sektor & • Tenaga kesehatan, terutama
Advokasi di tingkat Propinsi Apoteker yang memiliki komitmen
dan kemampuan mempengaruhi
dan Kab/Kota, Kecamatan, perilaku masyarakat dan tenaga
kelurahan, RW, RT, dan lain- kesehatan dalam rangka
lain pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan POR
MATERI EDUKASI MASYARAKAT

DAGUSIBU dan Cara


Penggolongan Obat
Penggunaan Obat
SIMULASI
PRAKTEK CBIA

TANYA LIMA O dan


POR dan Penggunaan
Informasi pada
Antibiotik Bijak
Kemasan Obat

MATERI LAINNYA SESUAI KEBUTUHAN


APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH FARMASIS
SEBAGAI AOC??
PUSKESMAS : Peningkatan POR
RS : Implementasi PPRA
APOTEK/KLINIK : Konseling/PIO ttg AB

INTI : 1. Pengendalian Penggunaan AB


2. Penyuluhan/ KIE tentang AB (Nakes, PSA, Pasien,
Keluarga, Teman, sejawat)
Penutup
Kebijakan peningkatan penggunaan obat rasional dilakukan melalui
berbagai strategi  termasuk pengendalian resistensi AM di seluruh
Fasyankes
Salah satu indikator POR adalah penggunaan antibiotik di Puskesmas 
penggunaan AB tidak tepat memicu resistensi

Untuk meningkatkan POR pada masyarakat dilaksanakan Gerakan


Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat)  perlu
dukungan dan keterlibatan semua pihak  termasuk nakes PKM
Peran tenaga kesehatan termasuk di Puskesmas penting dalam upaya
Peningkatan POR termasuk pengumpulan data indikator
IKATAN APOTEKER INDONESIA
KABUPATEN BANGKA

Anda mungkin juga menyukai