Anda di halaman 1dari 29

Motivasi &

Kepemimpinan
Week 7
Tujuan Pembelajaran
O Memahami pengertian dan teori motivasi
O Memahami peran motivasi dalam organisasi
O Memahami pengertian kepemimpinan
O Memahami hubungan antara atasan dan
bawahan dalam suatu organisasi
MOTIVASI
O Motivasi : Dorongan internal yang
menggerakkan seseorang untuk melakukan
sesuatu dan faktor eksternal yang mendorong
perilaku tersebut
O Sesuai dengan definisi, motivasi dapat datang
dari dalam diri (internal/intrinsic) maupun
faktor-faktor luar (eksternal/extrinsic)
O Ketika seseorang termotivasi secara internal,
mereka akan menunujukkan kinerja yang baik
karena mereka menikmati menjalankan tugas
ataupun menikmati tantangan dalam
menyelesaikan tugas
O Sementara motivasi eksternal dapat datang
dari bonus yang diberikan, kenaikan gaji,
pengakuan dari rekan kerja atau atasan, dll
TEORI MOTIVASI
Teori Motivasi Prestasi
McClelland
Teori Motivasi Prestasi
McClelland
O Kebutuhan Prestasi: Orang yang memiliki needs for
achievement yang tinggi akan termotivasi dengan pekerjaan yang
menantang serta tanggungjawab lebih.
O Kebutuhan Afiliasi: Orang yang memiliki needs for affiliation
yang tinggi akan termotivasi dengan jenis pekerjaan dimana ia
bisa bertemu dan membantu banyak orang. Orang tersebut
termotivasi oleh keinginan untuk membangun hubungan yang
erat, kooperatif dan bersahabat dengan pihak lain.
O Kebutuhan Kekuasaan: Orang dengan needs for power yang
tinggi akan termotivasi oleh keinginan untuk mempengaruhi
orang lain dalam suatu pekerjaan dan mencoba membuat orang
lain terkesan kepadanya serta memiliki kecenderungan ingin
memimpin.
Teori Motivasi Maslow
Teori Motivasi Maslow
O Kebutuhan Fisiologis: Seseorang pertama-tama akan berusaha
memenuhi kebutuhan dasar biologis/fisiologis seperti makanan,
minuman, rumah.
O Kebutuhan Rasa Aman : Setelah mendapatkan kebutuhan dasar,
seseorang akan mulai peduli dengan safety needs. Keamanan
yang dicari adalah keamanan fisikal dan psikologis. Termasuk di
dalamnya keamanan dari kecelakaan kerja & pelecehan, jaminan
akan kelangsungan pekerjaannya, dan lainnya.
O Kebutuhan Sosial: Setelah dua kebutuhan sebelumnya telah
terpenuhi, seorang pegawai mungkin hanya akan tetap termotivasi
apabila kebutuhan sosialnya dipenuhi. Social needs meliputi
bekerja dengan orang lain, membangun pertemanan, supervisi
yang baik dan sebagainya.
O Kebutuhan Penghargaan: Setelah social needs
(kebutuhan sosial) terpenuhi, maka seseorang
akan berusaha memenuhi kebutuhan akan
pengakuan dan kesuksesan atas prestasi dan
pencapaian kerjanya.
O Kebutuhan Aktualisasi Diri: Kebutuhan untuk
mencapai potensi penuh dalam setiap tugas yang
dilaksanakan. Aktualisasi diri adalah kebutuhan
seseorang untuk menunjukkan kemampuan dan
keahliannya.
Teori Motivasi Herzberg (Teori 2
Faktor)
O Faktor Iklim Baik (Hygiene factors) : Elemen
yang merupakan hasil dari pekerjaan, tapi tidak
melbatkan pekerjaan itu sendiri. Contoh : Gaji,
supervisor, lingkungan kerja, rekan kerja
O Faktor Motivasi (Motivators) : Elemen yang
berkaitan dengan tugas dan pekerjaan
sebenarnya. Contoh : Tanggungjawab,
kesempatan berkembang, tantangan, pekerjaan
yang menarik, kebebasan, kontrol, dll.
O Menurut Herzberg, hygiene factors (faktor iklim baik) adalah
penting tapi tidak cukup untuk kepuasan kerja dan motivasi.
O Herzberg menilai kehadiran kedua faktor sangat penting
dalam memotivasi karyawan.
O Apabila semua hygiene factors ada namun tidak ada
motivator, maka motivasi seseorang hanya akan berada di
tahap netral saja.
O Apabila hygiene factors tidak mencukupi, maka sesorang
bisa jadi tidak termotivasi/faktor motivasi tidak berfungsi.
O Maka untuk memotivasi karyawan, diperlukan kombinasi
dari kedua faktor tersebut.
PEMBERIAN INSENTIF
O Salah satu strategi penting untuk memotivasi
pekerja ketika pekerja mencapai taerget yang
diberikan perusahaan
O Operant Conditioning (Pengkondisian
Operant) : seseorang akan terlibat dalam suatu
kegiatan atau perilaku yang diberi ganjaran
positif (reward) dan menghindari perilaku
yang diberi ganjaran negatif (punishment)
O Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberi reward atau
punishment :
O Timing : Reward / punishment memiliki efek paling efektif
apabila diberikan segera setelah terjadinya perilaku
O Kejelasan akan konsekuensi : Orang yang diberi
reward/punishment harus tahu atas tindakan apa mereka diberi
ganjaran positif/negatif
O Jenis insentif yang digunakan : Tiap pegawai memiliki value
yang berbeda dan sumber motivasi berbeda.
O Apakah reward diberikan secara adil : Equity theory.
Perbandingan input dan output
O Pemberian insentif apakah terhadap individu atau kepada
kelompok kerja : Secara individu dapat memacu seseorang
berprestasi namun memunculkan kompetisi. Secara grup dapat
melatih karyawan berpartisipasi dalam kesuksesan atau
kegagalan suatu organisasi/grup, tapi sangat riskan terhadap
social loafer
KEPEMIMPINAN
PENGERTIAN
O Kepemimpinan : Proses memotivasi orang
untuk bekerjasama dan berkolaborasi demi
mencapai sesuatu yang luar biasa (Vroom &
Jago, seperti dikutip dari Chatman & Kennedy
, 2010)
O Kepemimpinan : Ilmu dan seni mempengaruhi
orang lain atau kelompok untuk bertindak
seperti yang diharapkan untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien
FUNGSI KEPEMIMPINAN
O Menurut Nawawi (1995), fungsi
kepemimpinan adalah sebagai berikut :
O Fungsi pengambilan keputusan :
Pengambilan keputusan memerlukan
keberanian, karena setiap keputusan pasti
memiliki resiko. Tanpa kemampuan dan
keberanian tersebut, pemimpin tidak mungkin
menggerakkan anggota organisasinya
O Fungsi Instruktif : Salah satu fungsi kepemimpinan
adalah memerintahkan anggotanya untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai anggota organisasi
O Fungsi Konsultatif : Pemimpin menjadi figur sentral
dan tumpuan harapan anggota di lingkungan organisasi
yang dipimpinnya. Pemimpin tersebut ditempatkan
sebagai tokoh utama yang diyakini mengetahui dan
dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah yang
dihadapi oleh anggota organisasi yang bekerja
O Fungsi Partisipatif : kemampuan pemimpin
mengikutsertakan anggota organisasi sesuai posisi dan
kewenangannya agar berpartisipasi aktif dalam
berbagai kegiatan yang relevan dan kesediaan
berpartisipasi dalam membantu anggota organisasi
melaksanakan pekerjaan atau menyelesaikan masalah
yang dihadapinya
O Fungsi delegatif : Seorang pemimpin sangat
memerlukan kesediaan dan kemampuannya
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab pada
pimpinan –pimpinan unit kerja di bawahnya.
Teori LMX
O Leader-Member Exchange Theory (LMX) – Teori
pertukaran pemimpin-anggota
O Teori ini berasumsi bahwa pemimpin membangun
hubungan yang berbeda-beda dengan anggotanya
O Seorang pemimpin biasanya tanpa sadar
mengklasifikasikan anggotanya menjadi 2 :
O In-group : Jika anggota terbukti dapat dipercaya, loyal
dan berbakat, maka mereka akan masuk ke kelompok ini
O Out-group : Jika anggota menyalahgunakan
kepercayaan pimpinan, atau terbukti kurang kompeten,
mereka masuk ke kelompok ini.
O Anggota in-group biasanya akan diberikan tugas
yang menantang, diberikan dukungan dan nasihat,
diberikan kesempatan berkembang. Anggota akan
membentuk opini positif terhadap pemimpin
mereka dan menunjukkan rasa hormat, kesabaran,
empati dan kesungguhan.
O Anggota out-group biasanya handa dapat sedikit
perhatian, tugas yang rutin dan pada akhirnya
anggota bisa jadi akan mulai tidak menyukai dan
tidak mempercayai pemimpin mereka
O Cara memanfaatkan teori tersebut :
O Identifikasi out-group anda (Kenapa orang
tersebut termasuk dalam out-group, mungkin
karena perilaku buruk, inkompeten?)
O Perbaiki / Bangun kembali hubungan anda
dengan anggota (Perbaiki kualitas hubungan,
apakah anggota anda bahagia, temukan
bagaimana caranya embuat karir mereka lebih
menantang)
O Berikan pelatihan dan kesempatan berkembang
Teori Kepemimpinan Situasional
O Inti dari teori kepemimpinan situational adalah
bahwa gaya kepemimpinan seorang
pemimpin akan berbeda-beda, tergantung
dari tingkat kemauan dan kemampuan
para pengikutnya.
O Pemahaman mendasar dari teori
kepemimpinan situasional adalah tentang
tidak adanya gaya kepemimpinan yang
terbaik.
O Directing : Apabila bawahan tidak mampu dan
tidak mau menjalankan tugas. Pemimpin selalu
memberikan instruksi yang jelas, arahan yang rinci,
serta mengawasi pekerjaan secara langsung
O Coaching : Pendekatan kepemimpinan ini adalah
yang paling tepat ketika pengikut memiliki
kemauan tinggi tetapi kemampuan rendah untuk
tugas di tangan. Pemimpin perlu untuk menentukan
peran dan tugas secara jelas, tetapi pemimpin juga
meminta ide dan saran dari pengikut
O Supporting : Tepat ketika pengikut memiliki
kemauan rendah tetapi kemampuan tinggi untuk
tugas di tangan. Pemimpin tidak perlu khawatir
tentang menunjukkan mereka apa yang harus
dilakukan, tetapi harus mencari tahu mengapa
bawahan menolak dan berusaha membujuk mereka
untuk bekerja sama. Supporting leadership
melibatkan mendengarkan bawahan, memberikan
pujian dan membuat bawahan merasa baik apabila
mereka menunjukkan komitmen
O Delegating : Pendekatan kepemimpinan ini
adalah yang paling tepat ketika pengikut
memiliki kemauan tinggi dan kemampuan
tinggi. Pemimpin percaya bahwa pengikut
akan melakukan tugasnya dengan baik, dan
pengikut hanya membutuhkan sedikit
pengawasan atau dukungan.
REFERENSI
O Aamodt, M. (2012). Industrial/organizational
psychology: An applied approach. Nelson
Education.
O Mindtools. (n.a). The leader-member exchange
theory. Retrieved from
https://www.mindtools.com/pages/article/leader
-member-exchange.htm
on October 21 2016.
O Nawawi, H, (1995). Kepemimpinan yang
Efektif. Gajah Mada Unisity Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai