Anda di halaman 1dari 7

ANTROPOLOGI AGAMA

Dr. Hj. RITA RAHMAWATI, M.Si


Kajian Antropologi Agama
⮚ Tylor mendefinisikan agama sebagai satu kepercayaan dalam bentuk
spiritual. Sejumlah ahli antropologi sosial modern sudah kembali ke
suatu perluasan definisi agama dalam mengembangkan kehidupan
sosial masyarakat terhadap manusia biasa atau kekuatannya.
⮚ Ahli lainnya mengikuti Durkheim, telah berusaha menemukan
beberapa nilai khusus tentang kesucian yang membatasi agama dan
kepercayaan duniawi.
⮚ Menurut Clifford, agama adalah system symbol yang berfungsi untuk
menanamkan semangat dan motivasi yang kuat, mendalam dan
bertahan lama pada manusia dengan menciptakan konsepsi-konsepsi
yang bersifat umum tentang eksistensi, dan membungkus konsepsi itu
sedemikian rupa dalam suasana faktualitas sehingga suasana dan
motivasi itu kelihatan sangat realistis.
⮚ Di semua atau hampir semua waktu dan tempat, manusia telah
menciptakan dunia entitas dan kekuatan yang tidak kelihatan parallel,
yang terletak di belakang, atau menerangkan dunia yang dapat langsung
ditangkap oleh indera manusia.
Fungsi Agama:
⮚ Pertama-tama, Agama memberi keterangan; menjawab
pertanyaan eksistensial: asal-mula dunia, hubungan manusia
dengan spesies lain, kekuatan alam lainnya, mengapa manusia
mati, mengapa usaha manusia bisa sukses atau gagal.
⮚ Kedua, agama memberi pengesahan; agama menerima
adanya kekuatan-kekuatan di dalam alam semesta yang
mengendalikan dan menopang tata susila dan tata sosial
masyarakat. Leluhur, roh, atau dewa-dewa memperkuat
peraturan-peraturan dan memberi pengesahan serta arti
kepada perbuatan manusia. Dengan mengeramatkan peraturan
serta hubungan yang diciptakan manusia, memberinya
suasana kemutlakan dan keabadian, agama menempatkan diri
sebagai sesuatu yang tak dapat ditentang.
⮚ Ketiga, agama menambah kemampuan manusia untuk
menghadapi kelemahan kehidupannya: kematian, penyakit,
kelaparan, banjir dan kegagalan. (Kluckhonn, 1942)
Macam-macam kepercayaan manusia

⮚ Agama sangat bervariasi dalam peranannya di alam semesta ini dan cara-
cara manusia berhubungan dengan agama tersebut.
⮚ Terdapat kelompok dewa-dewi, satu dewa atau sama sekali tidak ada roh
atau bahkan makhluk dan kekuatan yang berlebihan,
⮚ Manusia dapat merasa kagum, hormat atau takut tetapi juga dapat
membangkitkan kekuatan gaib atau berusaha memperdayakannya.
⮚ Agama kepercayaan dapat mengatur moral manusia melakukan atau
melanggar moral. Contoh: masyarakat pedesaan di Filipina, dimana mereka
menghidangkan makanan tambahan bagi peserta makhluk halus yang tak
kelihatan; orang dewasa di Afrika Barat mengaduk anggur dan beras atau
membunuh seekor kambing sambil berbicara dengan makhluk yang tak
nampak; suku Trobriand menghidangkan makanan dan mendirikan mimbar
bagi pengunjung yang tak kelihatan di desa mereka; orang Indian Amerika
pergi ke hutan sendiri-sendiri untuk mengunjungi tamu yang dapat
dikhayalkan dalam pikiran mereka.
JENIS KEPERCAYAAN

⮚ Animisme, suatu kepercayaan terhadap roh,


hantu, dahan pohon raksasa, dan jenis
kepercayaan lainnya
⮚ Animatisme, suatu kepercayaan terhadap
adanya kekuatan lebih roh, seperti mana di
Polinesia, dan Melanesia, atau wakan dan
orenda di Amerika Utara
⮚ Totemisme, bahwa mantera menghubungkan
kelompok manusia dengan kelompok
binatang atau fenomena alam
⮚ Skema tipologi terdahulu telah membuktikan adanya
penyimpangan dalam penyederhanaan. Pada pengamatan yang
lebih jelas lagi, secara khusus agama kembali ke kedaan yang
sangat sulit untuk disesuaikan ke dalam suatu rangkaian masalah
sederhana. Satu agama dapat terdiri dari beberapa jenis unsure/
aliran yang berbeda. Beberapa unsure kepercayaan manusia sering
terlihat ketidak sesuaiannya dengan aliran lain di permukaan.
⮚ Orang Aprika Barat percaya bahwa tiap kehidupan manusia
mengikuti nasib yang telah ditakdirkan. Tapi pad waktu yang
bersamaan mereka percaya bahwa setiap individu memiliki
kemampuan memilih jalan kebaikan atau kejahatan, dan bahwa
leluhur dari lineage mengendalikan dan dapat campur tangan dalam
kehidupan seseorang yang sedang berjalan.
Agama dan struktur sosial
⮚ Kepercayaan agama bangsa itu ada hubungannya dengan organisasi
soSial mereka. Jelaslah bahwa sampai batas-batas tertentu tatanan
supernatural itu didasarkan atas bentuk hubungan social antar
manusia. Sebaliknya, kepercayaan agama memberi pengesahan dan
mengatur hubungan social.
⮚ Salah satu cara untuk menginterpretasikan hubungan antara agama
dan kehidupan social adalah dengan menganggap agama sebagai
semacam distorsi dan proyeksi dari alam manusia. Dengan
demikian orang dapat melihat adanya hubungan keadaan
supernatural yang dianggap ada dan skala organisai politik sesuatu
bangsa.
⮚ Agama supernatural dunia dipandang sebagai suatu transformasi
dari dunia tempat hidup manusia atau proyeksinya.
⮚ Interpretasi yang mulai dengan struktur social suatu bangsa dan
melihat system keagamaan sebagai refleksi atau kelanjutan dari
dunia social.

Anda mungkin juga menyukai