AFIKSASI
Perhatikan contoh :
- Berayah ‘ mempunyai ayah’
- Bertanggung jawab ‘ mempunyai tanggung jawab’
Catatan : Sufiks – i tidak dapat diimbuhkan pada bentuk dasar yang diakhiridengan
vokal – i atau diftong ai. Jadi, bentuk- bentuk ‘mandii’, ’pergii’,‘belii’, ‘sampaii’, dan
‘cabaii’ tidak berterima.
C). Prefiks – per
Prefiks per- Verba berprefiks per- adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam
pembentukan verba inflektif. Verba berprefiks per- dapat digunakan dalam:
Kalimat pasif yang predikatnya berpola:
(aspek) + pelaku + verba.
Contoh:
- Penjagaan akan kami perketat nanti malam.
- Syarat-syaratnya harus kita perlunak untuknya.
CATATAN : Verba berkonfiks per-kan dapat menjadi pangkal dalam pembentukanverba
inflektif. Jadi, secara aktual dapat diberi prefiks me- inflektif dan prefiks di- inflektif,
secara potensial dapat diberi ter- inflektif. Contoh pertemukan dapat menjadi
mempertemukan, dipertemukan, dan terpertemukan.
B. Afiksasi Pembentukan
Nomina
- Dasar adjektiva dengan prefiks se- bukanlah kategori adjektiva sebab tidak
dapat diawali adverbia agak atau sangat. Bentuk agak sepintar dan sangat
sepintar tidak berterima.
- Dasar adjektiva bersufiks – an pemberian sufiks – an pada semua dasar
adjektiva memberi makna gramatikal ‘lebih (dasar)’ pada nomina yang
mengikutinya. Contohnya: Pintaran a, ‘lebih pintar a’.
- Dasar adjektiva dengan sufiks – an bukanlah berkategori adjektiva,
melainkan berkategori verba, sebab tidak dapat diawali adverbia agak atau
sangat.
- Dasar adjektiva berprefiks ter- pengimbuhan prefiks ter- pada semua dasar
adjektifa memberi makna gramatikal ‘paling (dasar). Contohnya: Tercantik,
‘paling cantik’
Catatan:
Ada sejumlah makna gramatikal yang dimiliki
dasar adjektiva bila diberi konfiks ke – an. Bermakna
gramatikal ‘terlalu (dasar)’ apabila bentuk dasarnya
memiliki komponen makna (+ warna), (+ rasa), (+ ukuran).
Misalnya: kehitaman, ‘terlalu hitam’.
Akhiran il dari bahasa belanda, menurut pedoman
EYD harus diganti dengan akhiran al dari bahasa inggris.
Namun, ada akhiran il dan al tidak bisa dipertukarkan
karena memiliki makna yang berbeda, seperti kata idiil dan
ideal. Kata sarapan dari bahasa arab yang berkategori
adjektiva dapat kita kenali akhiran, antara lain: i, misal :
rohani, jasmani, islami, abadi, qurani, dan madani.