Pokok Bahasan Pengertian Syariat Islam dan Fiqih Membedakan Syariat dengan Fiqih Tujuan diturunkannya Hukum Islam Perkembangan Hukum Islam di Indonesia Karakteristik Syariat Islam Jenis Hukum Islam dan Contohnya APA ITU HUKUM ISLAM?
Hukum Islam dapat didefinisikan sebagai aturan,
patokan, kaidah undang-undang yang berasal dari Islam untuk kehidupan manusia secara menyeluruh. Hukum ini hanya berlaku di dalam agama Islam, meskipun begitu hukum Islam ini juga memuat sikap dan ketentuan hukum tentang sesuatu di luar Islam. Dalam literatur Islam, ada dua macam dasar hukum Islam yaitu Syariat dan Fiqih FIQIH SYARIAT ISLAM Fiqih adalah suatu ilmu • Syariat Islam adalah pengetahuan yang aturan yang mengatur menghukumi perbuatan seluruh sendi kehidupan manusia secara lahiriah umat muslim. dan dalil-dalil yang dipergunakan fiqih • Hukum tersebut mengandung keharusan bersumber dari al-Quran atau boleh memiliki atau dan hadis. mengandung wadla’, yakni mengandung isyarat tentang adanya suatu hukum. Perbedaan Syariat Islam dengan Fiqih “Fiqih ialah pengetahuan tentang hukum- hukum syariat amaliah yang didapat dari " Syariat ialah jika terdapat teks yang jelas (tidak multitafsir) dari dalil-dalilnya yang terperinci." Alquran, teks sunah (hadis), teks yang didapat dari perbuatan Nabi Dalam penjelasan ini, fiqih dipahami SAW, teks yang didapat dari taqrir berlaku untuk persoalan-persoalan yang (persetujuan) Nabi SAW, dan ijma' berkaitan dengan amaliah manusia. para sahabat.“ Pemahaman tentang hukum dalam kajian fiqih didapatkan dari proses ijtihad Dari penjelasan tersebut didapat yang dijalankan oleh para ulama. kesimpulan yang dimaksud dengan 'syariat' adalah tuntutan dari Allah SWT bagi manusia dalam bidang akidah, amaliah, dan akhlak, bersumber dari teks Alquran, hadis, dan ijma' sahabat. Tujuan Diturunkannya Hukum Islam 1. Memelihara Agama (Hifdz Ad- Din) 2. Memelihara Jiwa (Hifdz An- Nafs) 3. Memelihara Akal (Hifdz Al’Aql) 4. Memelihara Keturunan (Hifdz Perkembangan Syariat Islam di Indonesia Syariat Islam dalam pandangan sebagian masyarakat masih terkesan negatif, padahal syariat Islam yang luwes tampak mencerminkan sisi positif untuk diamalkan, sehingga sampai saat ini masih terjadi pro dan kontra dalam penerapan syariat Islam di Indonesia, yang sekaligus juga masih mempertanyakan apakah syariat Islam di Indonesia sebagai mitos atau fakta? Pro-kontra syariat Islam masa lalu (1945-1959) lebih bersifat politis- ideologis-konstitusionalis, sedangkan pro-kontra pada era 1990-an sampai sekarang lebih bersifat legal formal. Dibalik perdebatan pro- kontra penerapan syariat Islam ini, faktanya telah terjadi proses taqninisasi Hukum islam dan/atau Islamisasi peraturan Perundang-undangan yang sudah berlangsung selama kurang lebih 30 tahun. Perkembangan Syariat Islam di Indonesia Proses taqninisasi Hukum islam dan/atau Islamisasi Berdasarkan fakta yang berupa peraturan Perundang-undangan tersebut taqninisasi Hukum Islam dan/atau diantaranya adalah : Islamisasi peraturan Perundang-undangan tersebut, penerapan syariat Islam Lahirnya UU Nomor 1 tahun 1974 tentang bukanlah mitos tetatpi fakta hukum Perkawinan, PP No. 9 tahun 1975 tentang yang sangat fenomenal. Pelaksanaan UU Nomor 1 tentang Perkawinan. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. Kemudian berlanjut dengan UU Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama. UU Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan syariah. Karakteristik Syariat Islam Sempurna Sistematis Menegakkan Maslahat dan Hukum-hukum dalam Memiliki arti bahwa hukum Keadilan Islam itu bersifat islam menggambarkan Hukum islam itu menegakkan maslahat tetap atau tidak sejumlah hukum yang karena hukum ini yang bertumpu pada mengalami saling berhubungan satu maslahat dan dasar-dasar hukum islam. perubahan apapun. sama lain.
Bersifat Ta’aqulli dan Ta’abuddi Dinamis dan Elastis
Ta’aqulli atau bisa disebut dengan rasional Hukum islam yang memiliki karakter dinamis berarti yang artinya maknanya dapat dipahami nalar hukum ini cocok diterapkan dalam semua zaman manusia. Ta’abuddi, menjadi kebalikan dari tanpa ada Batasan waktu. Sedangkan hukum islam rasional yaitu, irasional atau tidak bisa yang bersifat elastis adalah hukum yang dapat dinalar manusia. mencakup semua bidang kehidupan manusia. WAJIB Wajib adalah Hukum Wajib dibagi menjadi 2: sesuatu Wajib ‘ain adalah suatu hal perbuatan yang yang harus dilakukan oleh semua jika dikerjakan orang muslim mukalaf. akan Contohnya sholat fardu, puasa mendapatkan ramadan, zakat, haji bila telah pahala dan jika mampu dan lain-lain. ditinggalkan Wajib Kifayah adalah perkara akan berdosa. yang harus dilakukan oleh Contoh : muslim mukallaff namun jika Sholat lima sudah ada yang malakukannya waktu maka menjadi tidak wajib lagi Zakat bagi yang lain seperti mengurus SUNAH Mandud atau Sunah Hukum sunnah dibagi adalah sesuatu perbuatan menjadi 2: yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi Sunah tuntutannya tidak sampai Mu’akkad adalah ke tingkat wajib, atau sunnah yang sangat perbuatan yang jika dianjurkan Nabi dikerjakan mendapat Muhammad SAW pahala tetapi jika tidak seperti shalat ied dan dikerjakan tidak shalat tarawih. berdosa. Sunat Ghairu Mu’akad yaitu adalah Contoh : sunnah yang jarang Shalat yang dikerjakan dilakukan oleh Nabi MUBAH MAKRUH HARAM Mubah adalah Makruh adalah suatu Haram adalah suatu perbuatan perbuatan yang sesuatu perbuatan yang dirasakan jika yang jika diperbolehkan meninggalkannya dikerjakan akan oleh agama itu lebih baik mendapat dosa antara daripada dan jika tidak mengerjakan mengerjakannya. dikerjakan atau mendapatkan meninggalkann Contoh : pahala. ya. Memakai sutra atau cincin emas bagi Contoh : Contoh : kaum laki-laki. Mabuk, Judi, Makan, Minum, Membunuh, dll. Bermain, dll SIMPULAN Hukum Islam adalah syariat yang berarti hukum-hukum yang diadakan oleh Allah untuk umat-Nya yang dibawa oleh seorang Nabi, baik hukum yang berhubungan dengan kepercayaan (aqidah) maupun hukum-hukum yang berhubungan dengan amaliyah (perbuatan).