Anda di halaman 1dari 16

HUKUM ISLAM

TAX ACCOUNTING 2020 PRESENT


TIM KERJA
 Hulwah Zahirah (029)

 Nabila Azzahra Hartono (030)


 Dinda Atika Putri (031)

 Erlina Yuliani (032)

 Dyah Wuri Prihatiningtyas (033)


Pokok Bahasan
 Pengertian Syariat Islam dan Fiqih
 Membedakan Syariat dengan Fiqih
 Tujuan diturunkannya Hukum Islam
 Perkembangan Hukum Islam di Indonesia
 Karakteristik Syariat Islam
 Jenis Hukum Islam dan Contohnya
APA ITU HUKUM ISLAM?

Hukum Islam dapat didefinisikan sebagai aturan,


patokan, kaidah undang-undang yang berasal dari
Islam untuk kehidupan manusia secara
menyeluruh. Hukum ini hanya berlaku di dalam
agama Islam, meskipun begitu hukum Islam ini
juga memuat sikap dan ketentuan hukum tentang
sesuatu di luar Islam. Dalam literatur Islam, ada
dua macam dasar hukum Islam yaitu Syariat dan
Fiqih
FIQIH SYARIAT
ISLAM
Fiqih adalah suatu ilmu • Syariat Islam adalah
pengetahuan yang aturan yang mengatur
menghukumi perbuatan seluruh sendi kehidupan
manusia secara lahiriah umat muslim.
dan dalil-dalil yang
dipergunakan fiqih • Hukum tersebut
mengandung keharusan
bersumber dari al-Quran
atau boleh memiliki atau
dan hadis. mengandung wadla’,
yakni mengandung isyarat
tentang adanya suatu
hukum.
Perbedaan Syariat Islam dengan Fiqih
“Fiqih ialah pengetahuan tentang hukum-
hukum syariat amaliah yang didapat dari " Syariat ialah jika terdapat teks
yang jelas (tidak multitafsir) dari
dalil-dalilnya yang terperinci."
Alquran, teks sunah (hadis), teks
yang didapat dari perbuatan Nabi
Dalam penjelasan ini, fiqih dipahami SAW, teks yang didapat dari taqrir
berlaku untuk persoalan-persoalan yang (persetujuan) Nabi SAW, dan ijma'
berkaitan dengan amaliah manusia. para sahabat.“
Pemahaman tentang hukum dalam
kajian fiqih didapatkan dari proses ijtihad Dari penjelasan tersebut didapat
yang dijalankan oleh para ulama. kesimpulan yang dimaksud dengan
'syariat' adalah tuntutan dari Allah
SWT bagi manusia dalam bidang
akidah, amaliah, dan akhlak,
bersumber dari teks Alquran, hadis,
dan ijma' sahabat.
Tujuan Diturunkannya Hukum Islam
1. Memelihara Agama (Hifdz Ad-
Din)
2. Memelihara Jiwa (Hifdz An-
Nafs)
3. Memelihara Akal (Hifdz Al’Aql)
4. Memelihara Keturunan (Hifdz
Perkembangan Syariat Islam
di Indonesia Syariat Islam dalam pandangan sebagian
masyarakat masih terkesan negatif, padahal
syariat Islam yang luwes tampak
mencerminkan sisi positif untuk diamalkan,
sehingga sampai saat ini masih terjadi pro
dan kontra dalam penerapan syariat Islam
di Indonesia, yang sekaligus juga masih
mempertanyakan apakah syariat Islam di
Indonesia sebagai mitos atau fakta?
Pro-kontra syariat Islam masa lalu (1945-1959) lebih bersifat politis-
ideologis-konstitusionalis, sedangkan pro-kontra pada era 1990-an
sampai sekarang lebih bersifat legal formal. Dibalik perdebatan pro-
kontra penerapan syariat Islam ini, faktanya telah terjadi proses
taqninisasi Hukum islam dan/atau Islamisasi peraturan
Perundang-undangan yang sudah berlangsung selama kurang
lebih 30 tahun.
Perkembangan Syariat Islam
di Indonesia
Proses taqninisasi Hukum islam dan/atau Islamisasi Berdasarkan fakta yang berupa
peraturan Perundang-undangan tersebut taqninisasi Hukum Islam dan/atau
diantaranya adalah : Islamisasi peraturan Perundang-undangan
tersebut, penerapan syariat Islam
 Lahirnya UU Nomor 1 tahun 1974 tentang bukanlah mitos tetatpi fakta hukum
Perkawinan, PP No. 9 tahun 1975 tentang yang sangat fenomenal.
Pelaksanaan UU Nomor 1 tentang Perkawinan.
 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang
Kompilasi Hukum Islam.
 Kemudian berlanjut dengan UU Nomor 7 tahun
1989 tentang Peradilan Agama.
 UU Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan
syariah.
Karakteristik Syariat Islam
Sempurna Sistematis Menegakkan Maslahat dan
Hukum-hukum dalam Memiliki arti bahwa hukum Keadilan
Islam itu bersifat islam menggambarkan
Hukum islam itu menegakkan maslahat
tetap atau tidak sejumlah hukum yang
karena hukum ini yang bertumpu pada
mengalami saling berhubungan satu
maslahat dan dasar-dasar hukum islam.
perubahan apapun. sama lain.

Bersifat Ta’aqulli dan Ta’abuddi Dinamis dan Elastis


Ta’aqulli atau bisa disebut dengan rasional Hukum islam yang memiliki karakter dinamis berarti
yang artinya maknanya dapat dipahami nalar hukum ini cocok diterapkan dalam semua zaman
manusia. Ta’abuddi, menjadi kebalikan dari tanpa ada Batasan waktu. Sedangkan hukum islam
rasional yaitu, irasional atau tidak bisa yang bersifat elastis adalah hukum yang dapat
dinalar manusia. mencakup semua bidang kehidupan manusia.
WAJIB
Wajib adalah Hukum Wajib dibagi menjadi 2:
sesuatu  Wajib ‘ain adalah suatu hal
perbuatan yang yang harus dilakukan oleh semua
jika dikerjakan orang muslim mukalaf.
akan Contohnya sholat fardu, puasa
mendapatkan ramadan, zakat, haji bila telah
pahala dan jika mampu dan lain-lain.
ditinggalkan  Wajib Kifayah adalah perkara
akan berdosa. yang harus dilakukan oleh
Contoh : muslim mukallaff namun jika
 Sholat lima sudah ada yang malakukannya
waktu maka menjadi tidak wajib lagi
 Zakat bagi yang lain seperti mengurus
SUNAH
Mandud atau Sunah Hukum sunnah dibagi
adalah sesuatu perbuatan menjadi 2:
yang dituntut agama untuk
dikerjakan tetapi  Sunah
tuntutannya tidak sampai Mu’akkad adalah
ke tingkat wajib, atau sunnah yang sangat
perbuatan yang jika dianjurkan Nabi
dikerjakan mendapat Muhammad SAW
pahala tetapi jika tidak seperti shalat ied dan
dikerjakan tidak shalat tarawih.
berdosa.  Sunat Ghairu
Mu’akad yaitu adalah
Contoh : sunnah yang jarang
Shalat yang dikerjakan dilakukan oleh Nabi
MUBAH MAKRUH HARAM
Mubah adalah Makruh adalah suatu Haram adalah
suatu perbuatan perbuatan yang sesuatu perbuatan
yang dirasakan jika yang jika
diperbolehkan meninggalkannya dikerjakan akan
oleh agama itu lebih baik mendapat dosa
antara daripada dan jika tidak
mengerjakan mengerjakannya. dikerjakan
atau mendapatkan
meninggalkann Contoh : pahala.
ya. Memakai sutra atau
cincin emas bagi Contoh :
Contoh : kaum laki-laki. Mabuk, Judi,
Makan, Minum, Membunuh, dll.
Bermain, dll
SIMPULAN
Hukum Islam adalah syariat yang  berarti
hukum-hukum yang diadakan oleh Allah untuk
umat-Nya yang dibawa oleh seorang Nabi, baik
hukum yang berhubungan dengan kepercayaan
(aqidah) maupun hukum-hukum yang
berhubungan dengan amaliyah (perbuatan).
 
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai