PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH DAN PERBANKAN SYARIAH
UNIVERSITAS SURYAKENCANA CIANJUR 2017 ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts Preambule Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008, p55). Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang (Sukirno, 2008, p57). Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008, p36). Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu pendapatan nasional bruto Pengertian Pendapatan Nasional Secara terminologi Pendapatan Nasional merupakan uang atau penghasilan yang diterima oleh seseorang ataupun badan usaha dalam bentuk sewa, upah, bunga, laba, tunjangan, deviden, hadiah dan lain sebagainya. Sedangkan nasional adalah hal yang meliputi suatu bangsa atau negara. Pengertian Pendapatan Nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh setiap anggota masyarakat di suatu negara dalam periode tertentu, umumnya dihitung dalam satu tahun. Pengertian pendapatan nasional dapat juga didefinisikan sebagai jumlah total hasil produksi nasional yang dihasilkan oleh semua anggota masyarakat di suatu negara dalam periode tertentu, umumnya dalam satu tahun. Pendapatan nasional dapat didefinisikan dengan tiga cara, yaitu sebagai berikut. 1. Nilai seluruh produk (barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. 2. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. 3. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Pendapatan Nasional sebagai Indikator
Pendapatan nasional ini sering dijadikan indikator untuk mengukur laju
perkembangan dan pembangunan negara dari waktu ke waktu. Sistem pendapatan nasional ini digunakan untuk mengumpulkan informasi penghitungan terhadap: 1. Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh negara 2. Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produksi nasional 3. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menciptakan produk nasional tersebut Konsep Pendapatan Nasional
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, p6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara asing yang melakukan produksi di dalam negara tersebut.Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara. Lanjutan…. Produk Nasional Bruto (GNP) Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut (Sukirno, 2008, p35). Produk Nasional Bruto (GNP) Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan Produk Nasional Bruto (GNP) Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan. Permintaan Faktor dan penawaran Yang Mempengaruhi agregatNasional Pendapatan Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah Konsumsi dan tabungan Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan. Investasi Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat. Konsep Dasar Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional adalah: “Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode dengan menggunakan faktor produksi yang berada dalam wilayah perekonomian tersebut” (Case & Fair, 1996) • Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu, biasanya 1 tahun. • Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator yg dapat digunakan untuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu. • Dengan mengetahui pendapatan nasional maka dapat diketahui struktur perekonomian negara. • Pendapatan Nasional diukur dengan GNP (Gross National Product) atau PNB (Pendapatan Nasional Bruto). • Pengukuran pendapatan nasional digunakan untuk menghadapi berbagai masalah sentral yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, siklus usaha, pengangguran, dan inflasi. • Sebelum konsep GNP ditemukan, kondisi atau kinerja suatu perekonomian sulit dipastikan. GNP mengukur 2 hal secara bersamaan: total pendapatan semua orang untuk membeli barang dan jasa dalam perekonomian, serta total pengeluaran untuk menghasilkan barang dan jasa selama 1 tahun tertentu. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu: • Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan. • Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi). • Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X-M) GDP = PDB • Nilai BARANG dan JASA dalam suatu negara yang diproduksikan oleh fakto r faktor produksi MILIK warga negara tersebut DAN NEGARA ASING • Konsepnya adalah DOMESTIC = batas wilayah negara GNP = PNB • Nilai BARANG dan JASA dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor faktor produksi HANYA MILIK warga negara tersebut SAJA. • Konsepnya adalah : • GNP – Nett Factor Income = GDP • Nett Factor Income (NFI) adalah pendapatan faktor-faktor produk si yang diterima dari luar negeri DIKURANGI dengan pendapatan faktor-faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri DUA PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL • ISTILAH “pendapatan nasional” definisi- nya = GDP atau GNP • ISTILAH “Pendapatan Nasional” = PNN (Produk Nasional Netto) = (Nett National Product) = NNP adalah jumlah pendapat an yang diterima oleh faktor-faktor prod uksi yang digunakan untuk memproduk sikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. PENDAPATAN NASIONAL HARGA BERLAKU & HARGA TETAP
• HARGA BERLAKU = nilai barang & jasa
yang dihasilkan dalam SUATU TAHUN da n DINILAI MENURUT HARGA –HARGA Y ANG BERLAKU PADA TAHUN TERSEBUT. • Dengan HARGA BERLAKU maka nilainya pasti meningkat setiap tahunnya dikaren akan kenaikan harga & pertambahan fisi k barang dan jasa. …
• HARGA TETAP yaitu harga yang ber
laku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pad a tahun tahun yang lain. • Disebut juga pendapatan nasional ri il PENDAPATAN NASIONAL HARGA PASAR & HARGA FAKTOR PENDAPATAN NASIONAL BRUTO & NETTO CARA PENGHITUNGAN METODE PENGELUARAN • PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL AT AS 4 KOMPONEN YAITU : • GDP = C + G + I + (X – M) • C= consumption • G= government expenditure • I = investment • X = export netto CARA PENGHITUNGAN METODE PRODUK NETTO VA dari FURNITURE dalam US$ • Kapas • 50 50 • Benang • 200 150 • Kain • 600 400 • Pakaian • 800 200
• Nilai Jual & VA • 1650 800
GDP menurut Lapangan Usaha di Indonesia CARA PENGHITUNGAN METODE PENDAPATAN … PENDAPATAN PRIBADI = PENDAPATAN DISPOSIBLE
• PENDAPATAN PRIBADI ; semua jenis pendapatan term
asuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan se suatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk s uatu negara. Termasuk “pembayaran pindahan” • “pembayaran pindahan” adalah pemberian yang dilak ukan pemerintah kepada berbagai golongan masyarak at dimana para penerimanya tidak perlu memberikan s uatu balas jasa atau usaha apapun sebagai imbalannya . Pendapatan Nasional BPS • C + G + I + (X – M) = PDB (+) : Pendapatan Faktor Produksi di LN (-) : Pembayaran Faktor Produksi di DN = PNB (-) : Penyusutan • = PNN (-) : Pajak Tidak Langsung (+) : Subsidi • = PN (-) : Laba ditahan (-) : Pembayaran Asuransi Sosial (+) : Pendapatan Bunga Personal (+) : Penerimaan Bukan Balas jasa • = PP (-) : Pajak Pendapatan Personal • = PPD .. HUBUNGAN GDP DENGAN PENDAPATAN PRIBADI Kuantitatif Keseimbangan GDP
• Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi Agregat
adalah : – Fungsi penggunaan adalah C=500+0,8Yd – Pajak 25% dari GDP ( T=0,25Y) – Investasi bernilai 500 (I) – Pengeluran Pemerintah bernilai 1000 (G) – Ekspor negara bernilai X=800 dan Impor adalah 1 0% dari GDP ( M=0,1Y ) .. .. Jawaban • Pendapatan Nasional..pada Keseimbangan : Y= C + I + G + (X-M) Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + ( 800 - 0,1 Y) 0,5Y = 2800 Y = 2800 / 0,5 Y = 5600 Pendapatan nasional berkurang sebesar 400 (GDP semula 6000 dan saat ini menjadi 5600 ) Pendapatan Faktor Produksi Gaji dan Upah, Sewa, Bunga & Keuntungan ALIRAN 1
PERUSAHAAN RUMAH TANGGA
ALIRAN 2
Pengeluaran Rumah Tangga
Konsumsi Gaji, Upah, Sewa, Bunga dan Keuntungan
Pajak Perusahaan Pajak Individu
PEMERINTAH
PERUSAHAAN RUMAH TANGGA
Pengeluaran Pemerintah Investasi Konsumsi Rumah Tangga Tabungan
PENANAM MODAL Pinjaman LEMBAGA KEUANGAN
STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
Struktur Ekonomi Indonesia adalah besar share lapangan usaha
terhadap total PDRB baik atas dasar harga yang berlaku maupun harga konstan. Dengan mengetahui struktur perekonomian, maka kita dapat menilai konsentrasi lapangan usaha yang sangat dominan pada suatu daerah. Biasanya terdapat hubungan antara lapangan usaha dan penduduk suatu daerah. Menurut Teori Lewis, perekonomian suatu daerah harus mengalami transformasi struktural dari tradisional ke industri, yang ditunjukkan dengan semakin besarnya kontribusi sektor non pertanian dari waktu ke waktu terhadap total PDRB. Struktur ekonomi Dalam kaitannya dengan transformasi struktural • Kenaikan riil share pada sektor primer dapat saja dipahami apabila diikuti dengan peningkatan produktvitas yang ikut membawa dampak positif pada upah rata- rata, khususnya di sektor pertanian. • Perlu diupayakan peningkatan nilai tambah pada sektor sekunder, yakni industri pengolahan, khususnya industri skala kecil dan menengah yang dibangun dengan basis pertanian. Hal ini mengandung arti bahwa industri yang hendak dikembangkan harus dapat mendorong dan menyerap hasil dari sektor pertanian. • Berkenaan dengan sektor tersier, hendaknya pengembangan sektor perdagangan harus terus dikembangkan dalam rangka memperluas pasar pada sektor primer dan sekunder, termasuk perdagangan yang bersifat ekspor (keluar daerah dan ke luar negeri). Sementara perkembangan sektor hotel, restoran harus dipadukan dengan pembangunan pariwisata guna menumbuhkan sektor tersebut dan industri pendukung wisata lainnya, seperti: transportasi, komunikasi, souvenier dan jasa hiburan. Di samping itu, pengembangan sub sektor tersier yang produktif harus terus ditingkatkan, misalnya melalui pembangunan pariwisata yang lebih intensif, transformasi dan revitalisasi sektor informal menjadi sektor formal yang lebih menekankan skill dan pengetahuan. Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan. Dalam hal ini, struktur ekonomi dapat dilihat setidak-tidaknya berdasarkan empat macam sudut tinjauan yaitu: 1. Tinjauan makro-sektoral 2. Tinjauan keruangan 3. Tinjauan penyelenggara kenegaraan 4. Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan Dua yang disebut pertama merupakan tinjauan ekonomi murni, sedangkan dua yang disebut kemudian merupakan tinjauan politik. TERIMA KASIH