Anda di halaman 1dari 39

Ekonomi Syariah

Pengantar Bisnis dan Manajemen

Pendapatan Nasional Indonesia

Semester 4
Muhammad Iqbal., SH., MH

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH DAN PERBANKAN SYARIAH


UNIVERSITAS SURYAKENCANA CIANJUR
2017
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Preambule
Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian
suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan
nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang
telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat,
sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang
dicapai (Sukirno, 2008, p55). Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai
dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut
pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk
merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan
perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang
(Sukirno, 2008, p57).
Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan
dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf
besar P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan
jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008, p36). Terdapat beberapa cara yang
digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu pendapatan nasional bruto
Pengertian Pendapatan Nasional
Secara terminologi Pendapatan Nasional merupakan uang atau penghasilan yang diterima oleh
seseorang ataupun badan usaha dalam bentuk sewa, upah, bunga, laba, tunjangan, deviden,
hadiah dan lain sebagainya. Sedangkan nasional adalah hal yang meliputi suatu bangsa atau
negara.
Pengertian Pendapatan Nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh setiap
anggota masyarakat di suatu negara dalam periode tertentu, umumnya dihitung dalam satu
tahun.
Pengertian pendapatan nasional dapat juga didefinisikan sebagai jumlah total hasil produksi
nasional yang dihasilkan oleh semua anggota masyarakat di suatu negara dalam periode
tertentu, umumnya dalam satu tahun.
Pendapatan nasional dapat didefinisikan dengan tiga cara, yaitu sebagai
berikut.
1. Nilai seluruh produk (barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu    negara selama satu
periode tertentu.
2. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh faktor produksi dalam suatu negara selama
satu periode tertentu.
3. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu.
Pendapatan Nasional sebagai Indikator

Pendapatan nasional ini sering dijadikan indikator untuk mengukur laju


perkembangan dan pembangunan negara dari waktu ke waktu. Sistem pendapatan
nasional ini digunakan untuk mengumpulkan informasi penghitungan terhadap:
1. Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh negara
2. Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produksi nasional
3. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan
untuk menciptakan produk nasional tersebut
Konsep Pendapatan Nasional

Produk Domestik Bruto (GDP)


Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu
negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya
jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor atau disebut juga
dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang
dan jasa final yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw,
2006, p6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik
warga negara asing yang melakukan produksi di dalam negara tersebut.Pendapatan
nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Lanjutan….
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional)
selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut atau disebut juga
dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam
suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara
tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang
digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk
atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut (Sukirno,
2008, p35).
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement
penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam
proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan
Produk Nasional Bruto (GNP)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak
dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.
Permintaan
Faktor dan penawaran
Yang Mempengaruhi agregatNasional
Pendapatan
 Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat
harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan
barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada
berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan
hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga
tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi
pendapatan nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau
penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan
perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan
tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada
permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga
dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan
mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat
penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah
 Konsumsi dan tabungan
 Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh
barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan
tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak
dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan
tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological
consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam
konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
 Investasi
 Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen
penting dari pengeluaran agregat.
Konsep Dasar Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah: “Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang
diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode dengan menggunakan faktor
produksi yang berada dalam wilayah perekonomian tersebut” (Case & Fair, 1996)
• Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai jumlah barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu, biasanya 1 tahun.
• Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator yg dapat digunakan untuk
mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara
dari waktu ke waktu.
• Dengan mengetahui pendapatan nasional maka dapat diketahui struktur
perekonomian negara.
• Pendapatan Nasional diukur dengan GNP (Gross National Product) atau PNB
(Pendapatan Nasional Bruto).
• Pengukuran pendapatan nasional digunakan untuk menghadapi berbagai masalah
sentral yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, siklus usaha, pengangguran,
dan inflasi.
• Sebelum konsep GNP ditemukan, kondisi atau kinerja suatu perekonomian sulit
dipastikan. GNP mengukur 2 hal secara bersamaan: total pendapatan semua orang
untuk membeli barang dan jasa dalam perekonomian, serta total pengeluaran untuk
menghasilkan barang dan jasa selama 1 tahun tertentu.
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
• Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan
(upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi
dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas
faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
• Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk
yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa,
dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung
dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan
mentah atau barang setengah jadi).
• Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam
suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan
pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang
dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah
tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi
(Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X-M)
GDP = PDB
• Nilai BARANG dan JASA dalam suatu
negara yang diproduksikan oleh fakto
r faktor produksi MILIK warga negara
tersebut DAN NEGARA ASING
• Konsepnya adalah DOMESTIC = batas
wilayah negara
GNP = PNB
• Nilai BARANG dan JASA dalam suatu negara yang diproduksikan
oleh faktor faktor produksi HANYA MILIK warga negara tersebut
SAJA.
• Konsepnya adalah :
• GNP – Nett Factor Income = GDP
• Nett Factor Income (NFI) adalah pendapatan faktor-faktor produk
si yang diterima dari luar negeri DIKURANGI dengan pendapatan
faktor-faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri
DUA PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL
• ISTILAH “pendapatan nasional” definisi-
nya = GDP atau GNP
• ISTILAH “Pendapatan Nasional” = PNN
(Produk Nasional Netto) = (Nett National
Product) = NNP adalah jumlah pendapat
an yang diterima oleh faktor-faktor prod
uksi yang digunakan untuk memproduk
sikan barang dan jasa dalam suatu tahun
tertentu.
PENDAPATAN NASIONAL
HARGA BERLAKU & HARGA TETAP

• HARGA BERLAKU = nilai barang & jasa


yang dihasilkan dalam SUATU TAHUN da
n DINILAI MENURUT HARGA –HARGA Y
ANG BERLAKU PADA TAHUN TERSEBUT.
• Dengan HARGA BERLAKU maka nilainya
pasti meningkat setiap tahunnya dikaren
akan kenaikan harga & pertambahan fisi
k barang dan jasa.

• HARGA TETAP yaitu harga yang ber


laku pada suatu tahun tertentu yang
seterusnya digunakan untuk menilai
barang dan jasa yang dihasilkan pad
a tahun tahun yang lain.
• Disebut juga pendapatan nasional ri
il
PENDAPATAN NASIONAL
HARGA PASAR & HARGA FAKTOR
PENDAPATAN NASIONAL
BRUTO & NETTO
CARA PENGHITUNGAN
METODE PENGELUARAN
• PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL AT
AS 4 KOMPONEN YAITU :
• GDP = C + G + I + (X – M)
• C= consumption
• G= government expenditure
• I = investment
• X = export netto
CARA PENGHITUNGAN
METODE PRODUK NETTO
VA dari FURNITURE
dalam US$
• Kapas • 50 50
• Benang • 200 150
• Kain • 600 400
• Pakaian • 800 200

• Nilai Jual & VA • 1650 800


GDP menurut Lapangan Usaha
di Indonesia
CARA PENGHITUNGAN
METODE PENDAPATAN

PENDAPATAN PRIBADI
= PENDAPATAN DISPOSIBLE

• PENDAPATAN PRIBADI ; semua jenis pendapatan term


asuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan se
suatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk s
uatu negara. Termasuk “pembayaran pindahan”
• “pembayaran pindahan” adalah pemberian yang dilak
ukan pemerintah kepada berbagai golongan masyarak
at dimana para penerimanya tidak perlu memberikan s
uatu balas jasa atau usaha apapun sebagai imbalannya
.
Pendapatan Nasional BPS
• C + G + I + (X – M) = PDB
(+) : Pendapatan Faktor Produksi di LN
(-) : Pembayaran Faktor Produksi di DN
= PNB
(-) : Penyusutan
• = PNN
(-) : Pajak Tidak Langsung
(+) : Subsidi
• = PN
(-) : Laba ditahan
(-) : Pembayaran Asuransi Sosial
(+) : Pendapatan Bunga Personal
(+) : Penerimaan Bukan Balas jasa
• = PP
(-) : Pajak Pendapatan Personal
• = PPD
..
HUBUNGAN GDP DENGAN
PENDAPATAN PRIBADI
Kuantitatif Keseimbangan GDP

• Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi Agregat


adalah :
– Fungsi penggunaan adalah C=500+0,8Yd
– Pajak 25% dari GDP ( T=0,25Y)
– Investasi bernilai 500 (I)
– Pengeluran Pemerintah bernilai 1000 (G)
– Ekspor negara bernilai X=800 dan Impor adalah 1
0% dari GDP ( M=0,1Y )
..
..
Jawaban
• Pendapatan Nasional..pada Keseimbangan :
Y= C + I + G + (X-M)
Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + ( 800 - 0,1
Y)
0,5Y = 2800
Y = 2800 / 0,5
Y = 5600
Pendapatan nasional berkurang sebesar 400
(GDP semula 6000 dan saat ini menjadi 5600 )
Pendapatan Faktor Produksi
Gaji dan Upah, Sewa, Bunga & Keuntungan
ALIRAN 1

PERUSAHAAN RUMAH TANGGA

ALIRAN 2

Pengeluaran Rumah Tangga


Konsumsi
Gaji, Upah, Sewa, Bunga dan Keuntungan

Pajak Perusahaan Pajak Individu


PEMERINTAH

PERUSAHAAN RUMAH TANGGA


Pengeluaran Pemerintah
Investasi Konsumsi Rumah Tangga Tabungan

PENANAM MODAL Pinjaman LEMBAGA KEUANGAN


STRUKTUR EKONOMI INDONESIA

Struktur Ekonomi Indonesia adalah besar share lapangan usaha


terhadap total PDRB baik atas dasar harga yang berlaku
maupun harga konstan. Dengan mengetahui struktur
perekonomian, maka kita dapat menilai konsentrasi lapangan
usaha yang sangat dominan pada suatu daerah. Biasanya
terdapat hubungan antara lapangan usaha dan penduduk suatu
daerah. Menurut Teori Lewis, perekonomian suatu daerah harus
mengalami transformasi struktural dari tradisional ke industri,
yang ditunjukkan dengan semakin besarnya kontribusi sektor
non pertanian dari waktu ke waktu terhadap total PDRB.
Struktur ekonomi Dalam kaitannya dengan transformasi struktural
• Kenaikan riil share pada sektor primer dapat saja dipahami apabila diikuti dengan
peningkatan produktvitas yang ikut membawa dampak positif pada upah rata-
rata, khususnya di sektor pertanian.
• Perlu diupayakan peningkatan nilai tambah pada sektor sekunder, yakni industri
pengolahan, khususnya industri skala kecil dan menengah yang dibangun dengan
basis pertanian. Hal ini mengandung arti bahwa industri yang hendak
dikembangkan harus dapat mendorong dan menyerap hasil dari sektor pertanian.
• Berkenaan dengan sektor tersier, hendaknya pengembangan sektor perdagangan
harus terus dikembangkan dalam rangka memperluas pasar pada sektor primer
dan sekunder, termasuk perdagangan yang bersifat ekspor (keluar daerah dan ke
luar negeri). Sementara perkembangan sektor hotel, restoran harus dipadukan
dengan pembangunan pariwisata guna menumbuhkan sektor tersebut dan
industri pendukung wisata lainnya, seperti: transportasi, komunikasi, souvenier dan
jasa hiburan. Di samping itu, pengembangan sub sektor tersier yang produktif
harus terus ditingkatkan, misalnya melalui pembangunan pariwisata yang lebih
intensif, transformasi dan revitalisasi sektor informal menjadi sektor formal yang
lebih menekankan skill dan pengetahuan.
Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari berbagai
sudut tinjauan. Dalam hal ini, struktur ekonomi dapat dilihat
setidak-tidaknya berdasarkan empat macam sudut tinjauan
yaitu:
1. Tinjauan makro-sektoral
2. Tinjauan keruangan
3. Tinjauan penyelenggara kenegaraan
4. Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan
Dua yang disebut pertama merupakan tinjauan ekonomi
murni, sedangkan dua yang disebut kemudian merupakan
tinjauan politik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai