KELOMPOK 3
Dewi Rosita / 1810103002
Laisa Sofiana Nur F / 1810103005
Muhammad Ghafuur P / 1810103067
Nashihan Dhian P / 1810103066
Izzuddin Fauzan Munif / 1810103075
Ugi Setyaningsih N / 1810103096
01 Komponen anggaran jangka pendek
05
Pengawasan Anggaran
Komponen anggaran jangka pendek
Poduk dijual dalam 2 daerah yaitu : BJM (Banjarmasin) dan MTP (Martapura) dengan
perbandingan 2:1. Harga jual standar untuk masing-masing daerah
Penjualan dilakukan dengan 30% tunai, 40% triwulan berikutnya, dan 30% triwulan
berikutnya lagi.
Anggaran persediaan
Persediaan produk dalam proses awal dan akhir tidak ada.
Anggaran persediaan produk jadi diterapkan (dalam botol)
Biaya Bahan Baku
Kuantitas standar bahan baku (KSBB) per botol kecap terdiri atas :
Kecap Sedang : 2 ons kedelai, 2 ons gula merah
Kecap Manis : 2 ons kedelai, 3 ons gula merah
Kecap Asin : 2 ons kedelai, 1 ons gula merah
Sediaan awal bahan baku sama dengan sediaan akhir bahan baku
yaitu :
Kedelai 1.400 ons @ Rp. 100 = Rp. 140.000
Gula merah 1.000 ons @ Rp. 60 = Rp. 60.000
Kewajiban = Rp. 200.000
Untuk membuat 1 botol kecap diperlukan waktu 0,1 jam (JSTKL) dan upah
tenaga kerja langsung per jam Rp 500 (TUSt) atau Rp. 50/unit. Para pekerja
mengambil upah lebih.
Beban usaha terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi dan
umum. Beban usaha per triwulan dianggarkan sebagai berikut :
Neraca Awal
Anggaran neraca perusahaan Kecap Sehat per 31 Desember
2015 yang terdapat dalam anggaran jangka panjang sebagai
berikut :
Komponen anggaran lainnya.
Bunga utang jangka panjang dibayar tiap akhir triwulan Rp. 330.000. anggaran pokok
utang jangka panjang pada akhir triwulan IV tahun 2016 dibayar sebesar Rp. 2.301.579
pajak hasilan 10% dibayar tiap akhir triwulan. Taksiran kerugian piutang usaha per
triwulan 2% dari saldo piutang. Untuk mengatasi deficit kas yang mungkin terjadi,
perusahaan merencanakan pada awal tahun 2016 akan menambah modal sebesar Rp.
2.000.000. tingkat bunga berlaku 12% setahun. Jika penambahan modal tersebut
dilakukan dengan pinjaman di bank, maka jumlah pinjaman tersebut akab dilunasi
semuanya pada akhir triwulan III tahun 2016.
Dari data tersebut dapat dibuat anggaran induk yang terdiri atas anggaran oprasional dan
anggaran keuangan. Dari anggaran operasional dapat dianalisis mengenai rencana
penambahan modal.
Penyusunan Anggaran Operasional
Anggaran Operasional terdiri dari:
• Anggaran dalam unit
• Anggaran jualan dalam rupiah
• Anggaran produksi dalam unit
• Anggaran bahan baku dipakai dalam unit
• Anggaran belian bahan baku dan biaya bahan baku (BBB)
• Jam standar tenaga kerja langsung terpakai
• Anggaran biaya tenaga kerja langsung (BTKL)
• Anggaran biaya overhead pabrik (BOP)
• Anggaran beban usaha
• Anggaran laba rugi
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Kuantitas Jualan (dalam botol)
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
I 2.000 4.000 3.000 1.000 2.000 1.500 3.000 6.000 4.500 13.500
II 2.000 6.000 3.000 1.000 3.000 1.500 3.000 9.000 4.500 16.500
III 3.000 4.000 2.000 1.500 2.000 1.000 4.500 6.000 3.000 13.500
IV 1.000 2.000 4.000 500 1.000 2.000 1.500 3.000 6.000 10.500
∑ 8.000 16.000 12.000 4.000 8.000 6.000 12.000 24.000 18.000 54.000
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Jualan dalam Rupiah
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
Triwulan
1. Banjarmasin
2. Martapura
Anggaran jualan dalam rupiah = Anggaran kuantitas jualan x Harga jual per
unit
Jenis Kecap
Triwulan Total
Sedang Manis Asin
I
3.000+125-100 =3.025 6.000+125-125 =6.000 4.500+100-100 =4.500 13.525
II
3.000+120-125 =2.995 9.000+100-125 =8.975 4.500+120-100 =4.520 16.490
III
4.500+110-120 =4.490 6.000+120-100 =6.020 3.000+120-120 =3.000 13.510
IV
Produk jadi = Jualan + Sediaan produk jadi akhir – Sediaan produk jadi awal
Perusahaan Kecap Sehat
Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai (dalam Ons)
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
Jenis Kecap
Total
Triwulan Sedang Manis Asin
Kedelai Gula Merah Kedelai Gula Merah Kedelai Gula Merah Kedelai Gula Merah
III 898,0 538,8 1.204,0 1.083,6 600,0 180,0 2.702,0 1.802,4 4.504,4
Triwulan
Jenis Kecap Total Setahun
I II III IV
JKSt = P x JSTKL
= 3.025 botol x 0,1 jam
= 302,5 jam JSTKL = Jam standar tenaga kerja langsung dipakai per unit
produk
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam Rp)
Triwulan
Jenis Kecap Total Setahun
I II III IV
Triwulan
Unsur Biaya Overhead Pabrik Total Setahun
I II III IV
Cara menghitung :
Anggaran jualan x Rencana kas masuk (%)
Contoh :
rencana kas masuk dari produk yangdijual dengan syarat 30% tunai,40% triwulan
berikutnya dan 30% triwulan berikutnya lagi
Misalnya anggaran kas masuk dari jualan kecap sedang di
Banjarmasin tahun 2016 tiap triwulan sebagai berikut.
Tahun 2016 triwulan I Rp 1.000.000 diterima tahun 2016 triwulan :
a. I 30% x Rp 1.000.000 = Rp 300.000
b. II 40% x Rp 1.000.000 = Rp 400.000
c. III 30% x Rp 1.000.000 = Rp 300.000
Tahun 2016 triwulan II Rp 1.000.000 diterima tahun 2016 triwulan :
d. II 30% x Rp 1.000.000 = Rp 300.000
e. III 40% x Rp 1.000.000 = Rp 400.000
f. IV 30% x Rp 1.000.000 = Rp 300.000
Tahun 2016 triwulan III Rp 1.500.000 diterima tahun 2016 triwulan :
g. III 30% x Rp 1.500.000 = Rp 450.000
h. IV 40% x Rp 1.500.000 = Rp 600.000
i. I 30% x Rp 1.500.000 = Rp 450.000 (2017)
Anggaran Kas Masuk dari Jualan
Anggaran Kas Masuk dari Jualan
Cara menghitung :
Anggaran bahan baku yg dibeli x syarat pembayaran bahan baku yg dibeli (%)
Contoh :
Syarat pembayaran bahan baku yg dibeli yaitu 50%
Perhitungan belian bahan baku 2016
Triwulan :
Anggaran Kas Keluar untuk Belian Bahan Baku
Anggaran kas keluar untuk biaya tenaga kerja langsung
Perhitungan harga pokok produk bersama per unit menurut metode rata – rata
sederhana sebagai berikut :
Anggaran Utang Usaha
Anggaran Utang Bank dan Utang Jangka Panjang
Anggaran Laba Ditahan
Anggaran Cadangan Depresiasi Aset Tetap
Anggaran Neraca
Anggaran Neraca Perbandingan
Anggaran Modal Kerja Satu Periode
Anggaran Perubahan Modal Kerja Beberapa Periode
Anggaran Kas Metode Tak langsung
Pengawasan Anggaran
Anggaran induk yang telah disahkan wajib untuk ditaati
oleh tiap pejabat perusahaan.
Pengesahan dilakukan oleh Dewan Direksi atau Dewan
Komisaris
Realisasinya, bahan baku gula merah dan kedelai dapat diperoleh dengan harga
dibawah standar dengan kualitas yang sama, dengan harga per ons, yaitu kedelai per
ons Rp 80 dan gula merah per ons Rp 50