Sumber: Alwi Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Kesatuan ujar yang mengungkap suatu konsep pikiran dan perasaan
Definisi secara formal (menghendaki kebakuan dalam ragam
tulis) Batasannya: mengharuskan kehadiran unsur Subjek (P) dan Predikat; pemerian tanda baca. Definisi secara nonformal (cenderung takbaku) Batasannya: pemerian tanda baca; lebih dekat pada ragam lisan Jenis kalimat Berdasarkan kelangkapan unsur-unsurnya 1) Kalimat lengkap Kalimat yang minimal menghadirkan unsur subjek dan Predikat Cont. Sidang paripurna DPR (S) ditunda (P) sampai batas waktu yang belum ditentukan (K) 2) Kalimat taklengkap Kalimat yang tidak menghadirkan S dan P secara bersamaan; pemerian tanda baca yang tepat; digunakan dalam ragam lisan Cont. “makan!” “Pergi!” “Dari Surabaya?” “Keluar!” “ah” “anu” Berdasarkan strukturnya/pola A. Pola kalimat dasar Sekurang-kurangnya mengandung unsur S dan P masing-masing satu buah; berupa kalimat tunggal, belum ada konjungsi Cont. Mereka (S) membelikan (P) saya (O) sepatu (Pel.) Perekonomian daerah itu (S) berdasarkan (P) pertanian (Pelengkap). B. Pola Kalimat Luas Sudah ditambahkan unsur-unsur penjelas pada pola (S-P-O-Pel-K) kalimatnya
Contoh Perilaku anak yang (perluasan) cenderung hiperaktif itu (S) berpengaruh (P) pada kemampuan akademisnya (K)
Mahasiswa yang sedang megang itu
menelaah berbagai jenis naskah kuno. Syarat kalimat efektif 1. Ketepatan ejaan 2. Hemat kata Hindari jamak ganda: berbagai, banyak, beberapa, para. Banyak pohon-pohon ….. 3. Kesejajaran bentuk Pekerjaan kami memotong rumput, memandikan kerbau, dan pengawasan (mengawasi) burung pipit. 4. Kelengkapan unsur S dan P Pelatihan itu dapat mengembangkan kreativitas siswa. Dalam pertemuan itu dibahas lokasi KKL. Definisi istilah Kata, frasa, kalimat, yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama Batasan arti Rumusan tentang ruang lingkup dan ciri- ciri suatu konsep yang menjadi pokok bahasan/studi Uraian pengertian yang berfungsi membatasi objek dan keadaan berdasarkan waktu dan tempat kejadian (KBBI) Definisi (1) Definisi berupa sinonim kata
Istilah linguistik untuk ilmu yang mengkaji
seluk-beluk bahasa keseharian manusia merupakan istilah alternatif atau padan istilah bagi ilmu bahasa. Jadi, baik linguistik maupun ilmu bahasa adalah sama saja; setali tiga uang; sama- sama menunjuk ke konsep yang sama. Hanya, dalam buku ini lebih cenderung digunakan istilah linguistik daripada istilah ilmu bahasa. (2) Definisi berdasarkan etimologi
Kata bahaya berasal dari kata Sansekerta
bhaya yang berarti ketakutan, kedahsyatan, kecemasan; sesuatu yang mendatangkan bencana, kecelakaan, dsb. Kata bhaya sendiri lebih jauh berakar pada kata kerja bhi- yang berarti ‘takut’. Pada waktu kata bhaya diterima dalam bahasa Melayu, terjadilah penyisipan bunyi /a/ antara /b/ dan /h/ sehingga menjadi kata bahaya. (3) Definisi formal/riil Disebut jg definisi terminologi yg disusun berdasarkan logika formal (konsep-konsep semantis)
a. Gergaji adalah semacam alat
pemotong. b. Gergaji adalah alat pemotong dengan daun dari lembaran baja yang tipis dengan suatu baris gerigi pada salah satu atau kedua tepinya. Definisi operasional a) Mengacu pada target capaian b) Berisi pembatasan konsep, tempat, dan waktu c) Bersifat aksi atau pelaksanaan kegiatan Prestasi mahasiswa adalah indeks prestasi kumulatif yang diperoleh sejak awal kuliah sampai dengan akhir perkuliahan (4) Definisi luas a) menghendaki banyak keterangan/informasi b) memberi ilustrasi c) membuat bandingan d) berupa paragraf e) memberikan contoh
Globalisasi bisnis merupakan usaha yang melampaui batas-
batasnegara yang ….. bertujuan untuk …… Globalisasi ini dilakukan dengan malakukan…… Misalnya, …..