Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan ke-4

(Tata Bahasa II)


DEFINISI KALIMAT

 Sumber: Alwi Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa baku Bahasa


Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
 Kesatuan ujar yang mengungkap suatu konsep pikiran dan
perasaan

 Definisi secara formal (menghendaki kebakuan dalam ragam


tulis)
Batasannya: mengharuskan kehadiran unsur Subjek (P) dan
Predikat; pemerian tanda baca.
 Definisi secara nonformal (cenderung takbaku)
Batasannya: pemerian tanda baca; lebih dekat pada ragam lisan
Jenis kalimat
Berdasarkan kelangkapan unsur-unsurnya
1) Kalimat lengkap
Kalimat yang minimal menghadirkan unsur subjek dan Predikat
Cont.
Sidang paripurna DPR (S) ditunda (P) sampai batas waktu yang
belum ditentukan (K)
2) Kalimat taklengkap
Kalimat yang tidak menghadirkan S dan P secara bersamaan;
pemerian tanda baca yang tepat; digunakan dalam ragam lisan
Cont. “makan!”
“Pergi!”
“Dari Surabaya?”
“Keluar!”
“ah” “anu”
Berdasarkan strukturnya/pola
A. Pola kalimat dasar
Sekurang-kurangnya mengandung unsur S dan
P masing-masing satu buah; berupa kalimat
tunggal, belum ada konjungsi
Cont.
Mereka (S) membelikan (P) saya (O)
sepatu (Pel.)
Perekonomian daerah itu (S) berdasarkan
(P) pertanian (Pelengkap).
B. Pola Kalimat Luas
Sudah ditambahkan unsur-unsur penjelas
pada pola (S-P-O-Pel-K) kalimatnya

Contoh
Perilaku anak yang (perluasan) cenderung
hiperaktif itu (S) berpengaruh (P) pada
kemampuan akademisnya (K)

Mahasiswa yang sedang megang itu


menelaah berbagai jenis naskah kuno.
Syarat kalimat efektif
1. Ketepatan ejaan
2. Hemat kata
Hindari jamak ganda: berbagai, banyak,
beberapa, para. Banyak pohon-pohon …..
3. Kesejajaran bentuk
Pekerjaan kami memotong rumput,
memandikan kerbau, dan pengawasan
(mengawasi) burung pipit.
4. Kelengkapan unsur S dan P
Pelatihan itu dapat mengembangkan
kreativitas siswa.
Dalam pertemuan itu dibahas lokasi KKL.
Definisi istilah
Kata, frasa, kalimat, yang mengungkapkan
makna, keterangan, atau ciri utama
Batasan arti
Rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-
ciri suatu konsep yang menjadi pokok
bahasan/studi
Uraian pengertian yang berfungsi
membatasi objek dan keadaan
berdasarkan waktu dan tempat kejadian
(KBBI)
Definisi
(1)
Definisi berupa sinonim kata

Istilah linguistik untuk ilmu yang mengkaji


seluk-beluk bahasa keseharian manusia
merupakan istilah alternatif atau padan istilah bagi
ilmu bahasa. Jadi, baik linguistik maupun ilmu
bahasa adalah sama saja; setali tiga uang; sama-
sama menunjuk ke konsep yang sama. Hanya,
dalam buku ini lebih cenderung digunakan istilah
linguistik daripada istilah ilmu bahasa.
(2) Definisi berdasarkan etimologi

Kata bahaya berasal dari kata Sansekerta


bhaya yang berarti ketakutan, kedahsyatan,
kecemasan; sesuatu yang mendatangkan
bencana, kecelakaan, dsb. Kata bhaya
sendiri lebih jauh berakar pada kata kerja
bhi- yang berarti ‘takut’. Pada waktu kata
bhaya diterima dalam bahasa Melayu,
terjadilah penyisipan bunyi /a/ antara /b/ dan
/h/ sehingga menjadi kata bahaya.
(3) Definisi formal/riil
Disebut jg definisi terminologi yg
disusun berdasarkan logika formal
(konsep-konsep semantis)

a. Gergaji adalah semacam alat


pemotong.
b. Gergaji adalah alat pemotong
dengan daun dari lembaran baja
yang tipis dengan suatu baris
gerigi pada salah satu atau kedua
tepinya.
Definisi operasional
a) Mengacu pada target capaian
b) Berisi pembatasan konsep, tempat,
dan waktu
c) Bersifat aksi atau pelaksanaan
kegiatan
Prestasi mahasiswa adalah indeks
prestasi kumulatif yang diperoleh sejak
awal kuliah sampai dengan akhir
perkuliahan
(4) Definisi luas
a) menghendaki banyak keterangan/informasi
b) memberi ilustrasi
c) membuat bandingan
d) berupa paragraf
e) memberikan contoh

Globalisasi bisnis merupakan usaha yang melampaui batas-


batasnegara yang …..
bertujuan untuk …… Globalisasi ini dilakukan dengan
malakukan…… Misalnya, …..

Anda mungkin juga menyukai