Anda di halaman 1dari 41

Konsep dan Terminologi

Biaya serta Metode


penentuan harga pokok
produksi

KONSEP BIAYA
Informasi yang dibutuhkan
Konsep Biaya Dalam Ekonomi Teknik

Analisa ekonomi teknik terutama ditujukan untuk


mengevaluasi dan membandingkan alternatif-
alternatif proyek berdasarkan performansi
finansialnya. Proses perbandingan ini melibatkan
berbagai konsep biaya.
1. Biaya Siklus Hidup: semua pengeluaran yang berkaitan dengan
suatu item sejak dirancang sampai tidak terpakai lagi. Terdiri dari:
a. biaya awal
b. biaya operasional dan perawatan
c. biaya disposisi
• Biaya awal merupakan keseluruhan investasi awal yang
dibutuhkan untuk mengadakan suatu item dan tidak akan
berulang selama masa pakainya.
Misal harga mesin, biaya pelatihan, biaya pengangkutan
dan instalasi, dan biaya tambahan untuk alat bantu.

• Biaya operasional dan perawatan adalah biaya yang terjadi


berulang-ulang yang diperlukan untuk mengoperasikan dan
merawat item selama masa pakainya.
Biasanya terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya bahan, dan biaya
overhead.
• Biaya disposisi adalah biaya yang diperlukan untuk
pemindahan atau penghancuran suatu item.
Biasanya pada akhir siklus, suatu item masih
mempunyai nilai jual. Nilai jual dikurangi ongkos
disposisi disebut nilai sisa(salvage value).
Konsep Biaya Dalam Ekonomi Teknik
2. Biaya Mendatang dan Biaya Kesempatan
Biaya mendatang adalah biaya yang mungkin
terjadi di masa mendatang.
Dalam analisis ekonomi teknik biaya mendatang
diasumsikan pasti. Unsur ketidakpastian dibahas
pada analisis sensitifitas dan analisis resiko.
Konsep Biaya Dalam Ekonomi Teknik

3. Biaya Langsung, Tak Langsung dan Overhead

• Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dapat


ditentukan pada suatu operasi, produk atau proyek. Terdiri
dari biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
• Biaya tak langsung adalah biaya yang sulit atau tidak mungkin
ditentukan langsung pada suatu operasi, produk atau proyek.
Biaya tak langsung terdiri dari biaya bahan tak langsung,
biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya lain yang sejenis.
• Biaya overhead adalah biaya selain biaya langsung.
1. Bahan-bahan: bahan utama yang dipakai di dalam produksi yang kemudian
diproses menjadi produk jadi melalui penambahan upah langsung dan FOH.

• Bahan Langsung: semua bahan yang dapat dikenal sampai menjadi produk jadi, dapat
dengan mudah ditelusuri dan merupakan bahan utama produk jadi.

• Bahan tidak langsung: semua bahan yang dimasukkan ke dalam proses produksi
yang tidak dapat dengan mudah ditelusuri seperti bahan langsung.

2. Tenaga Kerja/Buruh: usaha fisik atau usaha mental yang dikeluarkan di dalam
produksi suatu produk.

• TK. Langsung: semua TK yang secara langsung terlibat dengan produksi produk
jadi dan dapat juga ditelusuri dengan mudah, merupakan biaya TK langsung utama dalam
menghasilkan suatu produk.

• TK. Tidak langsung: semua TK yang secara terlibat salam proses produksi produk
jadi, tetapi bukan TK langsung.

3. Overhead Pabrik (FOH): semua biaya yang terjadi di pabrik selain bahan
langsung (BB) dan upah TK langsung, merupakan kumpulan dari berbagai rekening yang
terjadi di dalam eksploitasi pabrik.
Biaya langsung (direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah
karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak
ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Jika sesuatu yang dibiayai
tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian
biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya
produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya langsung departemen (direct department costs) adalah semua biaya yang
terjadi di dalam departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang
bekerja dalam Departemen Pemeliharaan merupakan biaya langsung departemen
bagi Departemen Pemeliharaan dan biaya depresiasi mesin yang dipakai dalam
departemen tersebut, merupakan biaya langsung bagi departemen tersebut.
Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah
biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). Biaya ini
tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Gaji mandor yang mengawasi
pembuatan produk A, B, dan C merupakan biaya tidak langsung bagi baik produk A, B,
maupun C, karena gaji mandor tersebut terjadi bukan hanya karena perusahan memproduksi
salah satu produk tersebut, melainkan karena memproduksi ketiga jenis produk tersebut.

Jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk (misalnya perusahaan semen,
pupuk urea, gula) maka semua biaya merupakan biaya langsung dalam hubungannya dengan
produk. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk sering disebut dengan
istilah biaya overhead pabrik (factory overhead costs).

Dalam hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yang
terjadi di suatu departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu
departemen. Contohnya adalah biaya yang terjadi di Departemen Pembangkit Tenaga Listrik.
Biaya ini dinikmati oleh departemen-departemen lain dalam perusahaan, baik untuk
penerangan maupun untuk menggerakkan mesin dan ekuipmen yang mengkonsumsi listrik.
Bagi departemen pemakai listrik, biaya listrik yang diterima dari alokasi biaya Departemen
Pembangkit Tenaga Listrik merupakan biaya tidak langsung departemen.
Konsep Biaya Dalam Ekonomi Teknik
4. Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Semi variabel

• Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besar kecilnya tidak
dipengaruhi oleh tingkat kegiatan atau volume produksi.
Biaya yang dalam unit berubah-ubah dan dalam total selalu
konstan, meskipun dalam batas interval tertentu.
• Biaya variabel (variable cost)adalah biaya yang secara proporsional
dipengaruhi oleh tingkat kegiatan.
Biaya yang secara total cenderung berubah-ubah secara
proporsional sesuai dengan perubahan volume produksi sedangkan
per unitnya cenderung tetap konstan.
• Biaya semi variabel (semi variable cost)adalah biaya yang memiliki
komponen tetap dan komponen variabel.
Biaya yang mengandung dua unsur biaya yaitu biaya tetap dan
biaya variabel (FC & VC).
Grafik Perilaku Biaya
Biaya Variabel Total Biaya Tetap Total

Biaya Variabel Per Unit Biaya Tetap Per Unit


Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume
kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi, biaya
penyusutan, Gaji direksi, walaupun perusahaan tidak berproduksi, maka
biaya ini akan tetap ditanggung oleh perusahaan. Ciri biaya tetap adalah
biaya yang secara total tetap tapi per unitnya berubah-ubah seperti dalam
tabel di bawah ini.
Biaya Variabel
Contoh :
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Misalnya untuk
membuat satu unit meja dibutuhkan biaya bahan baku Rp. 25.000,-,
maka bila membuat 10 unit meja dibutuhkan biaya bahan baku 10 x
Rp. 25.000,- = Rp. 250.000,-. Bila membuat 200 unit meja biaya
bahan bakunya sebesar 200 x Rp. 25.000,-= Rp. 5.000.000,-. Dengan
demikian ciri biaya variabel adalah secara total jumlahnya berubah,
dan secara per unit tetap.
Biaya Variabel (cont’d)
Biaya Semi Variabel
Biaya semi variable adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya semi variable mengandung unsur biaya
tetap dan biaya variabel. Contoh biaya ini adalah gaji salesman yang
dibayar secara tetap dan prosentase tertentu dari jumlah hasil penjualan.
Biaya Semi Variabel
(cont’d)
Hubungan Fungsional: Y = 1.800.000 + 1.000X
Hubungan Korelatif : biaya semivariabel

Biaya
semivariabel
Pemisahan Komponen Biaya Semivariabel

Karena hubungan biaya dengan kegiatan dalam biaya


semivariabel umumnya bersifat korelatif bukan
fungsional, perlu metoda estimasi untuk memisahkan
komponen secara tepat.

Metode Pemisahan :
• Tinggi-rendah (high-low method)
• Pengepasan grafis (graphical fitting method)
• Regresi (regression method)
Tujuan pemisahan biaya semivariabel:

• Perhitungan tarif biaya overhead dan analisis varian


• Persiapan anggaran fleksible dan analisis varians
• Perhitungan biaya langsung dan analisis varians
• Analisis titik impas dan analisis biaya-volume laba
• Analisis biaya differensial dan komparatif
• Maksimisasi laba dan minimisasi biaya jangka pendek
• Analisis anggaran modal
• Analsis profitabilitas pemsaran berdasarkan daerah,
produk dan pelanggan.
Fungsi Biaya Linear

y = a + bX

Variabel Terikat: Variabel Bebas:


Biaya yang Pemicu Biaya
diprediksi

Kemiringan Garis:
Titik Potong:
Biaya variable
Biaya tetap
per unit
Metode Tinggi-Rendah
(High and Low Point Method)
• Metode analisis kuantitatif paling
sederhana
• Menggunakan hanya nilai-nilai teramati
yang tertinggi dan terendah
Langkah-langkah dalam
Metode Tinggi-Rendah

1. Hitung biaya variabel per unit aktivitas

Biaya
Variabel per = { Biaya terkait
tingkat aktivitas tertinggi - Biaya terkait
tingkat aktivitas terendah }
Unit Aktivitas Tingkat aktivitas tertinggi - Tingkat aktivitas terendah
Langkah-langkah dalam
Metode Tinggi-Rendah
2. Hitung Biaya Tetap Total
Biaya Total dari tingkat aktivitas tertinggi atau terendah
– (Biaya Variabel per unit aktivitas X Aktivitas terkait dengan biaya total di atas)
Biaya Tetap

3. Buat ringkas dengan menuliskan persamaan linear

Y = Biaya Tetap + ( Biaya variabel per unit Aktivitas * Aktivitas )

Y = FC + (VC u * X)
CONTOH
Bulan Jam Kerja langsung Biaya Pemeliharaan Yang
(jam) Dikeluarkan (Rp)
Januari 5.500 745
Februari 7.000 850
Maret 5.000 700
April 6.500 820
Mei 7.500 960
Juni 8.000 1.000
Juli 6.000 825
Jumlah 45.500 5.900

Dengan mengamati perubahan data di atas,


maka analisis diadakan sbb:
Jam Kerja Biaya Pemeliharaan
Titik Tertinggi 8.000 Rp. 1.000
Titik Terendah 5.000 Rp. 700
Perubahan yang 3.000 jam Rp. 300
diamati

Biaya Variabel = Perubahan Biaya/Perubahan Jam


= Rp. 300/3.000
= Rp. 0,10
Biaya Tetap = Total Biaya – (Biaya Variabel/unit x volume)
Pada titik tertinggi = Rp. 1.000 – (Rp. 0,10 x 8.000)
= Rp. 200,-.
Pada titik terendah = Rp. 700 – (Rp. 0,10 x 5.000)
= Rp. 200,-.
Fungsi Biaya Pemeliharaan Y = 200 + Rp. 0,10x
Metoda Tinggi-Rendah
Contoh lain Volume Biaya
Produksi Semi Variabel

 
Tingkat kegiatan tertinggi 800 Rp. 6.900.000
Tingkat kegiatan terendah 400 - Rp. 4.500.000 -
400 Rp. 2.400.000

Biaya variabel per unit =


= Rp. 6000

Dengan mengambil tingkat terendah:

Komponen biaya tetap = biaya total – komponen biaya variabel total


= Rp. 4.500.000 – (400 x Rp. 6.000)
= Rp. 4.500.000 – Rp. 2.400.000
= Rp. 2.100.000
Metoda Pengepasan Grafis

• Metoda ini mengandalkan kemampuan visual.


• Prinsipnya sama dengan metoda tinggi-rendah tetapi
semua titik.
• dipertimbangkan untuk menemukan garis estimasi.
• Memerlukan kertas grafis (milimeter).
• Metoda ini jarang digunakan karena tidak praktis dan
objektif.
• Ketelitian bergantung pada kemampuan dan
pengalaman seseorang.
Metoda Regresi
(Least Square Method)
Mirip dengan pengepasan grafis tetapi dilakukan secara
ilmiah yaitu dengan mencari angka terkecil
penjumlahan kuadrat penyimpangan (galat) dari garis
estimasi.
Meregresi: menghubungkan satu atau beberapa
variabel independen dengan variabel dependen untuk
menentukan apakah satu variabel independen atau
lebih menjelaskan variasi variabel dependen.
Biaya semivariabel diperlakukan sebagai variabel
dependen, tingkat kegiatan diperlakukan sebagai
variabel independen.
∑Y=an+b∑X
∑ X Y = a ∑ X + b ∑ X²
Metoda Regresi
(Least Square Method)
Dalam persamaan garis regresi : y = a + bx,
dimana y merupakan variable tidak bebas
(dependent variable), yaitu variabel yang
perubahannya ditentukan oleh perubahan
pada variabel x yang merupakan variabel
bebas (independent variable). Variabel y
menunjukkan biaya, sedangkan variabel x
menunjukkan volume kegiatan.
Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan
dengan cara sebagai berikut :
b = n ∑(xy) - ∑x ∑ y
n ∑x2 - (∑x)2
 

a = ∑y - b(∑x) Atau dapat digunakan rumus:


n

b = ∑(xy) - 1/T. ∑x ∑ y a = 1/T. ∑y - 1/T.b(∑x)


∑x2 - 1/T. (∑x)2

Contoh :
Data berikut menunjukkan:
X = Jumlah unit yang diproduksi dalam ribuan
Y = Biaya operasi total dalam jutaan rupiah
T X Y X2 Y2 XY
1 4 138 16 19.044 552
2 8 141 64 19.881 1.128
3 29 146 841 21.316 4.234
4 19 154 361 23.716 2.926
5 36 158 1.296 24.964 5.688
6 31 152 961 23.104 4.712
7 34 153 1.156 23.409 5.202
8 39 158 1.521 24.964 6.162
Jumlah 200 1200 6.216 180.398 30.604
Rata-rata 25 150

b = 30.604 - 1/8.(200).(1200) = 0,4967105


6.216 – 1/8.(200)2
a = 1/8.(1200) – 1/8.(0,4967105).(200) = 137.582,24
Y = 137.582,24 + 0,4967105X
Metoda Regresi dengan Excel (Contoh lain)
Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Full Costing
Merupakan metode penentuan harga pokok produksi, yang
membebankan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap
maupun variabel kepada produk. Dikenal juga dengan Absortion
atau Conventional Costing.

Variable Costing
Merupakan suatu metode penentuan harga pokok produksi yang
hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja. Dikenal
juga dengan istilah : direct costing.
ARUS FISIK PRODUK PADA MANUFAKTUR
Metode Full Costing
Metode Variable Costing
LATIHAN
Data volume produksi (unit) dan total biaya semivariabel (ribuan rupiah)
disuatu industri manufaktur ditunjukkan oleh tabel berikut :

Bulan Volume Total biaya Bulan Volume Total biaya


produksi semivariabel produksi semivariabel

Januari 100 1.600 Juli 105 1.660


Pebruari 111 1.720 Agustus 107 1.670
Maret 103 1.630 September 108 1.680
April 108 1670 Oktober 104 1.650
Mei 109 1.690 Nopember 103 1.640
Juni 110 1.710 Desember 100 1.600

Tentukan besarnya biaya tetap/bulan dan biaya variabel/unit,


menggunakan 2 metode yang anda pahami .
(Metode pemisahan komponen biaya semivariabel)

Anda mungkin juga menyukai