Anda di halaman 1dari 15

ROUTING STATIC

KELAS XI
3 JENIS ROUTING

 Default Router
 Routing Static
 Routing Dynamic
DEFAULT ROUTER
Routing default merupakan jalur default yang dilalui oleh paket
yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tetapi tidak
terdapat table routing pada router  yang dilewati tersebut.

Table routing biasanya digunakan untuk mengirimkan paket-


paket secara manual serta menambahkan beberapa router ke
sebuah network tujuan yang tidak terdapat table routing ke
router berikutnya.
DEFAULT ROUTER
Default Routing bisanya digunakan pada jaringan yang
hanya memiliki satu jalur keluar.

Jika terdapat default routing yang di-set pada sebuah


router, maka paket tersebut akan mengikuti rute
default yang telah ditetapkan, jika tidak ada default
routing maka paket akan dibuang / discard.
DEFAULT ROUTER
Default routing  didefiniskan dengan alamat : 0.0.0.0/0. Default
routing pada routing table ditandai dengan flag “S*”.
TABLE ROUTING
Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri rute  ip address. Berikut
adalah field dari tabel routing IPv4.

a.    Destination
Dapat berupa alamat IPv4 tujuan yang akan dilewatkan pada sebuah jaringan.
Dalam Windows, kolom ini dinamakan Network Destination dalam display
perintah route print.
 
b.    Network Mask
Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 yang dikirim
dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask.
 
TABLE ROUTING
c.    Next-Hop
Alamat IPv4 pada sebuah jaringan yang dilewati. Pada tabel router di Windows,
kolom ini dinamakan Gateway.
 
d.   Interface
Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim (meneruskan)  kembali paket
IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai
interface.
 
e.    Metric
Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga
menjadi jalur yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama. Metric
dapat menunjuk pada banyak tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan,
tergantung banyak link.
TABLE ROUTING

BUATLAH TOPOLOGI JARINGAN DENGAN TABLE ROUTING


DIATAS.
ROUTING STATIC
Routing yang setting secara manual oleh admin jaringan dengan
menambahkan Table Routing pada sebuah router dan
dimaintenance secara terpisah karena tidak melakukan
pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan
router-router yang lainnya. Sehingga Routing Static harus diisi
table routing network yang akan dihubungi sehingga ketika
ingin berhubungan dengan jaringan yang berbeda maka harus
melalui default gateway Router yang sekelas.
ROUTING STATIC
Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing
table berisi suatu route untuk setiap jaringan di dalam
internetwork yang mana di konfigurasi secara manual oleh
administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus di
konfigurasi untuk mengarah kepada default gateway agar dapat
berhubungan pada sebuah jaringan network yang berbeda, di
mana router memeriksa routing table dan menentukan route
yang mana digunakan untuk meneruskan paket.
ROUTING STATIC
Static routing terdiri dari perintah-perintah konfigurasi manual
untuk setiap router secara sendiri-sendiri. Sebuah router hanya
akan meneruskan paket kepada subnet-subnet yang hanya ada
pada  table routing. Sebuah router selalu mengetahui route yang
bersentuhan langsung kepadanya keluar dari interface router
yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan
protokolnya. Dengan menambahkan static routing, sebuah
router dapat diberitahukan kemana harus meneruskan paket-
paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung
kepadanya.
ROUTING STATIC
Bentuk routing bersifat manual,
membutuhkan administrator dan juga
operator dalam melakukan pengawasan
dan pengoperasian router.
Routing itu jalur/akses jaringan yang
berisikan informasi.
KELEBIHAN ROUTING STATIC
Tingkat keamanan lebih baik.
Proses routing diawasi dgn mudah.
Manajemen dilakukan dgn mudah.
Apabila terjadi kesalahan routing bisa
terdeteksi dengan mudah.
KELEMAHAN ROUTING STATIC
 Membutuhkan administrator dan
operator yang paham akan jaringan.
Sulit diterapkan pada jaringan berskala
besar.
Proses edit data pada tabel routing harus
dilakukan secara manual.

Anda mungkin juga menyukai