Anda di halaman 1dari 12

Pencegahan dan Penanganan Kecurangan (Fraud) dalam

Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Tahun 2019

Dr. dr. Sutopo Patria Jati, MM., M.Kes.


LATAR BELAKANG
• PERUBAHAN KEBIJKAKAN TENTANG PENCEGAHAN DAN
PENANGAN FRAUD DI PROGRAM JKN SETELAH KELUARNYA
PERMENKES NO 16 TAHUN 2019 MEMBERIKAN KONSEKUENSI
PERLU ADANYA PENYESUAIAN DAN HAL INI MEMBUTUHKAN
PEMETAAN KESIAPAN DARI SEMUA PIHAK YANG TERKAIT
TERUTAMA DARI STAKEHOLDERS KUNCI DI DAERAH .
• ATAS DASAR PERTIMBANGAN TERSEBUT MAKA ADINKES
BEKERJASAMA DENGAN CENTER OF CODING EXCELLENCE (COCE)
INDONESIA MELAKUKAN RAPID SURVEY UNTUK MENDAPATKAN
GAMBARAN KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH/DINKES DI
INDONESIA DALAM MENGIMPLEMNTASIKAN PERMENKES TERSEBUT
TUJUAN
• MENILAI PENGETAHUAN & SIKAP DARI STAKEHOLDERS DI
DAERAH TERKAIT IMPLEMENTASI PERMENKES NO 16 TAHUN 2019
• MENGANALISIS HARAPAN DARI STAKEHOLDERS DI DAERAH
TERKAIT IMPLEMENTASI PERMENKES NO 16 TAHUN 2019
• MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENINGKATAN KOMPETENSI
STAKEHOLDERS DI DAERAH TERKAIT IMPLEMENTASI PERMENKES
NO 16 TAHUN 2019
Karakteristik
Usia Responden
Jenis Kelamin

Pendidikan terakhir
Tingkat
NB: Tinggi (benar 5-9 soal) dan
Rendah (benar 0-4 soal) Pengetahuan
Pertanyaan ada 10, tp dianalisis 9 Pernahkah mendapat sosialisasi tentang
sebagai tingkat pengetahuan
karena yg 1 mengenai pernah atau pencegahan dan penanganan fraud ?
tidak pernah, tidak bisa diberikan
skor
Tingkat Pengetahuan
Rendah Tinggi

28%

72%
Sikap
Tidak
No Pernyataan Setuju setuju Total
n % n % n %

1 Pembentukan Tim Pencegahan Kecurangan di Dinkes Kab/Kota dan 25 100 0 0 25 100


tingkat provinsi dan tingkat pusat.

2 Perlu dilakukan upaya mencegah kerugian dana jaminan sosial akibat 25 100 0 0 25 100
Fraud melalui Pembentukan Tim

3 Kecurangan dapat dilakukan Peserta, BPJS Kesehatan, Faskes atau 23 92 2 8 25 100


PPK, Penyedia obat dan alkes, dan stakeholder lain

Tugas Tim Pencegahan Kecurangan adalah sosialisasi regulasi dan


4 budaya yg berorientasi pada kendali mutu dan biaya, meningkatkan 25 100 0 0 25 100
budaya pencegahan kecurangan, melakukan upaya deteksi dan
penyelesaian kecurangan

Untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan


5 Kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan 24 96 1 4 25 100
dibentuk tim pencegahan dan penanganan Kecurangan (fraud) di
tingkat pusat dan di tingkat provinsi.dan Pusat untuk meningkatkan
upaya pencegahan dan penanganan kecurangan
Sikap
Tidak
No Pernyataan Setuju setuju Total
n % n % n %
Tim Pencegahan dan penanganan kecurangan di pusat terdiri dari
6 Kemenkes, BPJS Kesehatan, KPK, dan Kementerian/Lembaga 25 100 0 0 25 100
terkait
7 Sanksi administratif dapat berupa teguran lisan, tertulis, dan/atau 24 96 1 4 25 100
pengembalian kerugian akibat kecurangan
8 Dinkes dapat memanfaatkan data dan informasi dari BPJS 25 100 0 0 25 100

Mencegah terjadinya Kecurangan (fraud) secara nyata pada semua


9 lini organisasi merupakan salah satu tujuan dari pencegahan 24 96 1 4 25 100
Kecurangan (fraud) yang efektif
Mendidik seluruh pihak terkait Jaminan Kesehatan tentang
10 kesadaran anti Kecurangan (fraud) adalah salah satu pengembangan 24 96 1 4 25 100
budaya pencegahan Kecurangan (fraud).
Pengembangan pelayanan berorientasi kendali mutu dan kendali
11 biaya salah satunya dengan melaksanakan audit klinis dan utilization 24 96 1 4 25 100
review yang melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Sikap
Tidak
No Pernyataan Setuju setuju Total
n % n % n %
Jika kasus Kecurangan (fraud) tidak dapat diselesaikan secara internal,
12 maka Tim Pencegahan Kecurangan (fraud) di Fasilitas Kesehatan 25 100 0 0 25 100
melaporkan kasus kepada Tim Pencegahan Kecurangan (fraud) pada
dinas kesehatan kabupaten/kota
Tim Pencegahan Kecurangan (fraud) pada dinas kesehatan
kabupaten/kota menyelesaikan kasus Kecurangan (fraud) yang ditemukan
13 dari deteksi, atau yang dilaporkan oleh Fasilitas Kesehatan. Untuk 23 92 2 8 25 100
mekanisme penyelesaian dapat dilakukan dengan verifikasi dan
konfirmasi kepada pihak-pihak yang terkait serta proses penyelesaian
dapat dibantu oleh ahli/pakar.
JIka kasus Kecurangan (fraud) tidak dapat diselesaikan oleh Tim
Pencegahan Kecurangan (fraud) pada dinas kesehatan kabupaten/kota,
14 maka Tim Pencegahan Kecurangan (fraud) pada dinas kesehatan 24 96 1 4 25 100
kabupaten/kota melaporkan kasus kepada Tim Pencegahan dan
Penanganan Kecurangan (fraud) di tingkat Provinsi
Dalam tata cara pengenaan sanksi administratif, Kepala Dinas Kesehatan
15 Kabupaten/Kota atau pejabat instansi yang berwenang dapat melakukan 22 88 3 12 25 100
konfirmasi kepada tim pencegahan kabupaten/kota atau tim pencegahan
dan penanganan Kecurangan (fraud) dan kepada yang bersangkutan.
Sikap

• Hasil survey sikap terkait pembentukan Tim Pencegahan Kecurangan


menunjukkan hasil positif, hampir seluruh responden menyatakan setuju.
Hanya pada beberapa aspek terdapat responden yang menyatakan tidak
setuju.
Harapan
Harapan
terhadap

Dapat dibentuk di seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia dan


bekerja dengan professional

Bertugas untuk menyosialisasikan bentuk kecurangan di fasilitas


kesehatan, mencegah terjadinya fraud, deteksi dini, dan monev
secara terjadwal
Pelatihan
120%
yang dibutuhkan
100% 96%
84%
80% 76% 76%
68% 68%
60%
40%
20%
0%
Thank You

Anda mungkin juga menyukai