DOSEN PENGAMPU :
Dr. H. Djasuro Surya, M.Si (Pembina)
Ali Imron, SE,MM
Enok Nurhayati, SE.,M.Si
PENGERTIAN RESIKO
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi
akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan
datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu
keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian
Risiko adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, ada
pepatah mengatakan tak ada hidup tanpa risiko. Risiko dapat
ditafsirkan sebagai bentuk ketidakpastian tentang suatu keadaan yang
akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil
berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.
RESIKO MENURUT PARA AHLI
Menurut Arthur Williams Dan Richard, M.H.
Resiko merupakan suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama
priode tertentu.
Menurut Soekarto
Risiko merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
Menurut Subekti
Resiko kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian
diluar kesalahan salah satu pihak.
Menurut KBBI
Resiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan
perusahaan.
Menurut Isto
Resiko merupakan bahaya yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang
sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim, menedefinisikan Resiko pada tiga
hal :
1. Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus, dimana hasilnya
dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambil
keputusan
2. Variasi dalam keuntungan, penjualan, atau variabel keungan lainnya
3. Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja
operasi perusahaan atau posisi keuangan seperti resiko ekonomi,
ketidakpastian politik dan masalah industri.
Menurut David K Eitman, Arthur I. Stone Hill dan Michael H. Moffett.
Mengatakan bahwa risiko dasar adalah the msimaching of interest rate base for
assocaited assets and liabilities.
Jadi Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk ketidakpastian tentang suatu
keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil
berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.
Dari definisi-definsi tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko dalam hal ini
selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugi-kan
yang tidak diduga/tidak diinginkan.
Dengan demikian risiko mempunyai karakteristik yaitu :
1. Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
2. Merupakan ketidakpastian bila terjadi akan menimbulkan kerugian.
Posisi III adalah dimana E(R) berada pada posisi rendah dan σ juga berada
pada posisi yang rendah, atau dengan kata lain E(R) dan σ bersifat searah
(linier).
Posisi IV adalah dimana E(R) berada pada posisi tinggi dan σ berada pada
posisi yang rendah atau dengan kata lain E(R) dan σ bersifat tidak searah (non
linier) pada kondisi yang seperti ini ada beberapa kondisi dan situasi yang perlu
di cermati:
1. Resiko sangat sulit diprediksi tapi jika terjadi mampu menempatkan posisi
perusahaan berada pada titik posisi II
2. Kondisi dan situasi ini terjadi pada saat control resiko (risk control) menjadi
lemah karena perusahaan selama ini terbuai oleh profit yang terus menerus
mengalami kenaikan.
3. Semangat kerja under pressure yang dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan tidak lagi seperti berada pada posisi II, dan ini bisa berdampak
pada penurunan kedisiplinan kerja serta target pekerjaan yang harus
dikerjakan.
BENTUK-BENTUK RISIKO
Secara umum resiko yang kita kenal ada dua :
1. Risiko murni (pure risk) , dikelompokkan pada 3 tiep ;
o Risiko aset fisik, resiko yang berakibat timbulnya kerugian
apada aset fisik sautu perusahaan/organisasi. Contohnya
kebakaran , banjir, gempa, tsunami, gunung meletus, dll.
o Risiko karyawan, resiko karena apa yang dialami oleh
karyawan yang bekerja di perusahaan/organisasi. Contohnya,
kecelakaan kerja sehingga terganggu aktivitas perusahaan
o Risiko legal, resiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan
atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana. Contohnya
perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan
seperti ganti kerugian
2. Risiko spekulatif (specilastive risk) , dikelompokkan menjadi empat :
Risiko pasar, risiko yang terjadi dari pergerakan harga di pasar.
Contohnya harga saham mengalami penurunan sehingga
menimbulkan kerugian
Risiko kredit, risiko yang terjadi karena counter party gagal
memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Contohnya timbulnya
kredit macet, persentase piutang meningkat.
Risiko likuiditas, risiko karena ketidak mampuan memenuhi
kebutuhan kas. Contohnya kepemilikan kas menurun sehingga tidak
mampu mebayar utang secara tepat yang menyebabkan perusahaan
ahrus menjual aset yang dimilikinya.
Risiko operasional, risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional
yang tidak berjalan dengan lancar. Contohnya , terjadi kerusakan pada
komputer karena berbagai hal termasuk terkena virus.
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup
identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam
kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan.
Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam
menjalankan bisnis perusahaan karena semakin berkembangnya dunia
perusahaan serta meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan
mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi
perusahaan.
Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi
perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul. Lembaga
perusahaan mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi
bisnis dengan pengelolaan risikonya sehingga perusahaan akan
mendapatkan hasil optimal dari operasionalnya.
Jadi Manajemen resiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas
tentang bagaimana suatu organisasi meruapkan ukuran dalam
memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan
berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.
TAHAPAN MENJALANKAN MANAJEMEN RESIKO
Menurut Irham Fahmi (2016; 82-84), unutk
mengimplemantasikan manajemen resiko ada bebrapa tahap yang
ahrus dilaksanakan oleh suatu perusahaan, yaitu :
1. Identifikasi resiko, …
2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk resiko,…
3. Menempatkan ukuran-ukuran resiko,…
4. Mnempatkan alternatif-alternatif,…
5. Menganalisis setiap altenatif,…
6. Memutuskan satu alternatif,…
7. Melaksanakan alternatif yang dipilih,…
8. Mengontrol alternatif yang dipilih,…
9. Mengevaluasi jalannya alternatif yang dipilih,…
MENGELOLA RESIKO
Pada dasarnya resiko itu dapat dikelola dengan empat cara :
Memperkecil resiko, dengan cara tidak memperbesar setiap
keputusan yang emngandung resiko tinggi tapi membatasi atau
meminimalisirnya di luar kontrol pihak manajemen.
Mengalihkan resiko, dengan cara resiko yang kita terima dilaikan
ketempat lain sebagian seperti dengan mengasuransikan bisnis guna
menghindari/ mengurangi terjadinya risiko
Mengontrol resiko, dengan cara melakukan kebijakan meng-
antisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi
Pendanaan resiko, keutusan yang menyangkut dengan penyediaan
sejumlah dana sebagai cadangan (reserve) guna mengantisipasi
timbulnya risiko di kemudian ahari
MANFAFAT MANAJEMEN RESIKO
1. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam
mengambil setiap keputusan, sehingga para manajer lebih berhati-
hati (prudent) dan selalui mendapatkan ukuran-ukuran dalam
bebrbagai keputusan
2. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat
pengaruh –pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka
pendek dan jangka panjang
3. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu
menghindari resiko dan menghindari dari pengaruh terjadinya
kerugian, khususnya kerugian dari segi finansial
4. Memungkinkan perusahaan memperoleh resiko kerugian yang
minimim
5. Dengan konsep manajemen risiko (risk management) yang
dirancang secara detail maka perusahaan telah membangun arah dan
mekanisme secara berkelanjutan (sutainable)
MENGENAL PORTOFOLIO DAN RISIKO INVESTASI