Hal ini lebih dipertegas lagi dengan Pasal 9 Ayat (2) yang
menerangkan bahwa keikutsertaan warga negara dalam
upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1),
diselenggarakan melalui:
Wujud Bela Negara ( Bentuk-Bentuk Usaha Bela
Negara )
Pendidikan Kewarganegaraan
Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta menghargai jasa
para pahlawan kemerdekaan.
Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia.
Menghormati simbol-simbol Negara seperti lambang burung garuda, bendera merah putih, lagu
kebangsaan Indonesia raya dll.
Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha local bisa maju sejajar dengan
pengusaha asing.
Ikut membela serta mempertahankan kedaulatan kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia dengan
segenap tumpah darah secara tulus dan iklhas.
Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang salah sesuai dengan
mekanisme yang berlaku.
Membantu mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia kepada warga Negara asing baik di
dalam maupun di luar negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencoreng nama baik
Indonesia.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi dalam negeri.
Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan Negara.
Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita maupun secara
nasional.
Contoh bentuk bentuk usaha bela Negara
Keikutsertaan setiap warga negara dalam usaha pembelaan negara bukan
hanya merupakan hak tetapi juga kewajiban.
Dalam usaha pembelaan negara atau pun tindakan bela negara terbagi :
Bela Negara Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan
Tindakan bela negara sebelum dan sesudah kemerdekaan yang paling
nampak di perankan oleh TNI/POLRI sejak perang kemerdekaan sampai
masa reformasi ini. Diantaranya menghadapi Menghadapi Kaum Penjajah,
selanjutnya menghadapi ancaman agresi Belanda paska kemerdekaan
Indonesia dan ,menghadapi ancaman federalis dan separatis APRA, RMS,
PRRI/PERMESTA, Papua Merdeka, Separatis Aceh (GSA),Melawan
DI/TII,Kelaskaran yang kemudian dikembangkan menjadi barisan cadangan
pada periode perang kemerdekaan.
Bela Negara untuk Mengisi Kemerdekaan
Dilingkungan Keluarga
Anggota keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, anak, serta orang
lain yang menjadi bagian dari keluarga harus melaksanakan
kewajiban nya dengan baik dan sungguhsungguh agar
mendapatkan haknya sesuai kewajiban yang telah
dilakukannya.
Kepedulian terhadap alam, di antaranya tidak mela kukan perbuatan yang dapat
merusak keseim bangan alam, seperti penebangan pohon sewenang-wenang dan
mendirikan bangunan seenaknya.
Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional
dan terciptanya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa
(legitimate), bebas KKN, dan konsisten melaksanakan peraturan atau
undang-undang).