Anda di halaman 1dari 42

HIPERTENSI

1
KLASIFIKASI MENURUT JNC 8

Sumber : Alabama Pharmacy Association


ETIOLOGI
Hipertensi Primer (Esensial) Hipertensi Sekunder

 Tidak diketahui sebabnya.  Hanya 10% kasus hipertensi merupakan hipertensi


 Sebagian besar hipertensi (90%) merupakan sekunder.
hipertensi primer  Hipertensi yang biasanya disebabkan oleh efek
 Tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol. samping dari obat atau akibat penyakit komorbid
 Diperkirakan akibat genetik misalnya kelainan  Misalnya : CKD, amfetamin, kortikosteroid,
eksresi aldosterone, NO, kallikrein, kelainan dekongestan
pengaturan keseimbangan natrium, dan lainnya.  Umumnya dapat disembuhkan, misalnya
menghentikan penggunaan obat penyebab hipertensi
atau dengan menyembuhkan penyakit komorbidnya.

(sumber: Dipiro)
PATOFISIOLOGI
Terdapat banyak faktor yang berperan dalam patofisiologi hipertensi esensial, diantaranya :

1. Tekanan darah arterial


2. Mekanisme Humoral
a. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone
b. Hormon Natriuretik, hormon dari jantung, berfungsi menurunkan tekanan darah dengan mengontrol homeostasis
elektrolit. Bekerja dengan menginhibisi Na-K-ATPase, sehingga meningkatkan eksresi Na pada tubulus ginjal.
Namun hormon ini juga menghambat pompa Na pada sel lain termasuk sel otot vaskular.
c. Resistensi Insulin dan Hiperinsulinemia
3. Regulasi Neuronal
4. Autoregulasi perifer
5. Mekanisme Endotelial Vaskular
6. Elektrolit
2. MEKANISME HUMORAL
C. Resistensi Insulin dan Hiperinsulinemia

Meningkatkan
Meningkatnya Meningkatkan
1. insulin retensi Na
sistem saraf
simpatik

Insulin memiliki sifat menyebabkan


2. seperti Growth
Hormone
hipertropi pada sel
vaskular

Karena dapat Sehingga,


Insulin
meningkatkan meningkatkatny
3. meningkatkan
tekanan darah
Ca a resistensi
intraselular vaskular.
(sumber: Dipiro)
3. REGULASI NEURONAL

1. Stimulasi post-sinaps α1 pada arteriol dan venula, menyebabkan vasokontriksi


2. Stimulasi reseptor ß1 pada jantung menyebabkan ↑HR dan kontratilitas, sedangkan
stimulasi reseptor ß2 pada arteriol dan venula menyebabkan vasodilatasi.
3. Pada arteri karotid dan aortic arch, terdapat baroreseptor. Perubahan BP, menyebabkan
baroreseptor mengirimkan impuls ke saraf vagus.
• Saat BP turun akan terjadi refleks vasokontriksi dan meningkatkan HR. Refleks ini
akan semakin tidak responsif seiring bertambahnya usia.

(sumber: Dipiro)
4. AUTOREGULASI PERIFER
Gangguan Kebutuhan
ginjal oksigen

Retensi Kebutuhan rendah


Na Vasokonstriksi
volume Namun, saat metabolisme
darah↑ meningkat, dan O2 dibutuhkan
lebih banyak

BP↑ Vasodilatasi, TPR turun, aliran


darah meningkat
(sumber: Dipiro)
5. MEKANISME ENDOTELIAL VASKULAR
Dimediasi oleh subtansi vasoaktif yang disintesis oleh sel endotelial.

Defisiensi senyawa Eksesif senyawa


vasodilator seperti vasokonstriktor seperti
prostasiklin & bardikinin, Angiotensin II & Endothelin
NO (nitric oxide) I, tromboksan A2

Menyebabkan
hipertensi esensial,
atherosclerosis

(sumber: Dipiro)
6. ELEKTROLIT

Kelebihan kadar Na, menyebabkan


hipertensi. Gangguan homeostasis
kalsium. Kurangnya kalsium
dapat mengganggu
keseimbangan kalsium
Fluktuasi kalium. Kurangnya kadar intraseluler dan ekstraseluler.
kalium, meningkatkan resistensi Menyebabkan meningkatnya
vaskular perifer. (mekanisme belum resistensi vaskular perifer.
jelas)

(sumber: Dipiro)
Faktor
resiko

14
Faktor Resiko FAKTOR RESIKO

Kondisi Gaya Hidup Lainnya


● Prehipertensi ●Diet ●Genetik
Meningkatkan resiko tekanan Tinggi sodium.
●Usia
darah tinggi kronis di kemudian
hari. ●Physical Inactivity & ●Jenis kelamin
Obesity
● Diabetes Peningkatan LDL dan ●Ras
60% penderita diabetes trigliserida.
mengalami tekanan darah
tinggi. ●Konsumsi Alkohol
Berlebihan

●Merokok

Sumber: CDC
DIAGNOSI
S

16
DIAGNOSIS
A. Cuff Measurement (Sphygmomanometry)

• Hipertensi merupakan silent killer karena tidak ada gejala hingga munculnya komplikasi
seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, CKD, kerusakan mata (hipertensi
retinopati)

• Untuk mendiagnosisnya diperlukan setidaknya 2 kali atau lebih pengukuran tekanan


darah yang diambil dalam 2 atau lebih kunjungan ke dokter.

• Penggunaan secara tepat sphygmomanometry sudah ditetapkan oleh AHA, sehingga


dapat meningkatkan ketepatan dari pengukuran.
(sumber: Dipiro)
TERAPI
NON
FARMAK
OLOGI
18
Dietary Approaches
Pengurangan
to Stop Hypertension
Konsumsi Garam
(DASH)

Penurunan berat
TERAPI NON- Aktivitas Fisik
badan
FARMAKOLO
GI

Konsumsi Alkohol
Berhenti merokok Moderat
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
TERAPI
FARMAK
OLOGI

21
Ringkasan Obat HT
Golongan
Obat Obat Mekanisme Perhatian Kontraindikasi Kehamilan Efek Samping Administrasi
First Line              
Pagi hari :
Kondisi hipokalemia, cegah
Thiazide Tubulus distal : ekskresi hiperuresemia, DM, gangguan nocturnal
Diuretik diuretik Na >, Volume urin > ginjal Anuria B Hipokalemia, hiperglisemia diuresis
Pagi hari :
Ascending Lengkung cegah
henle : ekskresi Na >, DM, Hiperuresemia, gangguan Hiperuresemia, hipomagnesia, nocturnal
  Loop Diuretik Volume urin > hati, gangguan ginjal Anuria C loss appetite, spasm bladder diuresis
hambat ACEI -> hambat Kehamilan dn Hipotensi, rash, hiperkalemia, 1 jam sebelum
ACEI ~pril ANG 1 -> hambat ANG 2 Angioedema, HF, hiperkalemia, Menyusui D batuk makan
Hambat interaksi ANG 2 Sakit punggung, pusing, hidung
dengan reseptor ANG 1 Kehamilan dn mampat, rabdomiolisis, akut sebelum/sesud
ARB ~sartan (untuk konstriksi) Gangguan ginjal Menyusui D renal failure ah makan
menurunkan infuks ion
kalsium ke otot Edema, GI, pusing, flushing,
CCB DHP (~ pin) pembuluh darah hipotensi hipersensitifitas C palpitasi  
Second Line              
Selektif B1 : Hambat reseptor B : Rebound hipertensi, AV blok, gagal C
Beta Bloker bisoprolol inotropik negatif bronkospasm (terutama yg jantung Diare, pusing, rhinitis  
tidak selektif), DM, Bradiaritmia, Hipoglisemia,
hipertiroid Bronkospasm, pusing, sleep
Non selektif : disorder, gangguan fungsi
  propanolol seksual  
TERAPI FARMAKOLOGI
ALTERNATIF
Nama
Kelas Obat Keterangan
Doxazosin
Alpha 1 Prazosin Berikan saat malam, ES : hipotensi orostatik, baik untuk pasien
Bloker Terazosin keluhan prostat
Direct Renin Hiperkalemia, Diabetes, tidak boleh dengan ACEI/AR, KI :
Inhibitor Aliskiren kehamilan
Alpha 2 Clonidin
Agonis Metildopa Rebount hipertensi,
Direct arterial Minoxidil Harus dikombinasikan dengan diuretik dan b bloker untuk
vasodilator Hidralazine menurunkan retensi cairan dan refleks takikardia
POPULASI KHUSUS

Isolated systolic
Penyabab utama
hypertension
Isolated systolic Secondary moboditas dan
Rekomendasi :
hypertension hypertention mortalitas pada
Thiazide diuretics and
Rekomendasi : Rekomendasi: ACE neonatal.
CCBs (salah satu
Diuretik, ACE inhibitors, ARBs, B- Rekomendasi:
dikombinasi dengan
inihibitor dan ARBs blockers, CCBs, dan Methyldopa, β-
B-Blockers, ACE
Hindari : A-blockers tiazide diuretik blockers(selain
Inibitor, atau ARB
Hindari: ACEis, ARBs atenolol) dan CCBs.
respon naik) Hindari :
Hindari: ACEis, ARBs
A-blockers
COMPELLING INDICATION
COMPELLING INDICATION

LEFT VENTRICULAR FUNCTION


• Keadaan ini disebut juga Gagal Jantung Sistolik.
• Standard Pharmacotherapy : kombinasi ACE inhibitor dengan diuretik
dan diikuti penggunaan β-Blocker yang tepat.
• Pengobatan tambahan: aldosteron antagonis atau ARB
COMPELLING INDICATION

• ACE Inhibitor → Diuretik → β-Blocker


• 1. ACE Inhibitor: dimulai dengan dosis rendah (terutama pada pasien
dengan eksaserbasi akut). Dan jika digunakan pada dosis besar di awal
pengobatan dapat menyebabkan orthostatic hypotension
• 2. Diuretik: digunakan untuk mengobati gejala, terutama udem. Obat
yang dapat digunakan yaitu loop diuretik atau thiazid diuretik.
• 3. β-Blocker: dosis awal sangat kecil, lalu dinaikkan dosisnya perlahan.
Contoh obat yang dapat digunakan bisoprolol, carvedilol, metoprolol.
COMPELLING INDICATION

POST MIOKARDIAK INFARK


• Obat yang digunakan: golongan obat β-Blocker yang selanjutnya
ditambah dengan obat golongan ACE inhibitor.

• β-Blocker berfungsi dalam menurunkan stimulasi adrenergik di


jantung, sehingga mencegah kontraksi sel otot jantung.

• ACE inhibitors have been shown to improve cardiac remodeling and


cardiac function and to reduce CV events post-MI.
COMPELLING INDICATION

PENYAKIT JANTUNG KORONER


• Disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah arteri jantung, bentuk
dari penyakit jantung koroner yaitu Angina.
• Obat yang digunakan: β-Blocker (first-line therapy) dan
dikombinasikan dengan CCB.
• Obat ini → menurunkan TD dan menyembuhkan gejala dengan
menurunkan kebutuhan dan konsumsi oksigen.
• Pada kondisi akut → dapat ditambahkan obat golongan ACE inhibitor
untuk mendapatkan efek terapi yang lebih baik.
COMPELLING INDICATION

DIABETES MELLITUS
• Obat yang digunakan:
• 1. First-line therapy: ACE inhibitor atau ARB sebagai first-line therapy.
• 2. Second-line therapy: golongan diuretic untuk menurunkan kadar
gula darah menjadi normal.
• 3. Pengobatan tambahan untuk monitor kadar gula darah: Golongan
CCB
COMPELLING INDICATION

PENYAKIT GINJAL KRONIK


• Obat yang digunakan: golongan ACE inhibitor atau ARB.
• Selain dapat menurunkan tekanan darah, kedua obat ini juga dapat
menurunkan tekanan intraglomerular sehingga dapat mereduksi
penurunan kerja ginjal
COMPELLING INDICATION

RECURRENT STROKE
PREVENTION
• Stroke (specifically ischemic stroke, not hemorrhagic stroke) is
considered a form of hypertension- associated target organ damage.
• Obat yang digunakan: thiazide diuretic.
• Dapat dikombinasikan dengan ACE inhibitor.
Algoritma penanganan
hipertensi menurut JNC 8
FOLLOW
UP
DAN
MONITOR
ING
35
FOLLOWUP DAN MONITORING

Setelah penggunaan obat antihipertensi, pasien harus


kembali untuk followup dan penyesuaian terapi lanjutan
dengan interval +- satu bulan hingga BP goal tercapai.
Pasien dengan stage 2 hypertension atau komplikasi
akan butuh followup yang lebih rutin. Setelah BP goal
tercapai dan stabil followup dapat dilakukan setiap 3-6
bulan sekali.
FOLLOWUP DAN MONITORING
• Perkembangan penyakit
Gejala seperti nyeri dada, palpitasi, pusing, dyspnea, sakit kepala, gangguan penglihatan dan
kehilangan keseimbangan dapat menjadi peniliaan perkembangan penyakit hipertensi.

• Efikasi
BP harus dievaluasi setiap 2-4 minggu. Setelah tercapai BP goal dan stabil maka BP monitoring
dilakukan setiap 3-6 bulan.

• Toksisitas
Dimonitoring adverse drug effects.

• Ketaatan
Biasa terjadi pada pasien baru. Di amerika, lebih dari 50% pasien hipertensi masih terus menjalani
terapi setelah 1 tahun. Diatasi dengan edukasi dan konseling
HIPERTENSI URGENSI DAN
EMERGENSI
Hipertensi Sistolik Diastolik Terapi
Krisis
Hipertensi > 180 mmHg dan, > 120 mmHg Agen antihipertensi oral
urgensi atau
Hipertensi > 180 mmHg + dan, > 120 mmHg + Intravena agen antihipertensi :
emergensi kerusakan atau kerusakan CCB ( Nicardipin, clevedipin),
organ organ Vasodilator ( NTG, Sodium
nitroprusida), B Bloker (esmolol,
labetolol)
KOMPLIKASI HIPERTENSI EMERGENSI
Komorbid Rekomendasi Obat
Akut aortic dissection Esmolol, Labetolol
Akut pulmonari edema Clevedipin, NTG, Nitroprusida
ACS Esmolol, labetolol, nicardipin, NTG
Akut renal failure Clevedipin, nicardipine
Eklamsia dan Preeklamsia Hidralazine, labetalol, nicardipine
PREEKLAMSIA
Kondisi hipertensi ( > 140/90) pada kehamilan > 20 minggu (5 bulan) yang diikuti oleh minimal
salah satu dari kondisi :
1. Proteinuria
2. Kegagalan ginjal : serum kreatinin > 90 µmol/L
3. Kelainan hematologi : trombositopenia, hemolysis, disseminated intravascular coagulation
4. Kelainan organ hati : menginkatnya AST/ALT
5. Neurological : eklamsia,pusing, stroke, visual disturbance
6. Pulmonari edema
7. Disfungsi plasenta

Eklamsia : preeklamsia + seizures


FAKTOR RESIKO PREEKLAMSIA
1. Kehamilan pertana
2. Mutiple gestational
3. Ibu > 35 tahun
4. Hipertensi
5. Diabetes
6. Obesitas
7. Riwayat keluarga
Managemen pre-eklamsia
Treatment utama : Melahirkan (pertimbangkan umur kehamilan, keparahan penyakit)

Agen stabilisasi
Lini pertama : Magnesium Sulfat

Magnesium sulfat, untuk mencegah eklamsia pada kondisi pre eklamsia berat.
ES : motor paralisis, depresi pernafasan, aritmia.
Antidot : kalsium glukonat

Jika tekanan darah > 160/110 mmHg (severe pre-eklamsia) : berikan agen antihipertensi
(nikardipin oral, hidralazin, labetolol IV (first line))

Anda mungkin juga menyukai