Anda di halaman 1dari 33

Case Report

KEJANG DEMAM

Disusun Oleh : dr. Rika Emba


Pembimbing : dr. Hj. Nuraeni

RS TK IV DR.M Yasin Bone


Identitas Pasien

• Nama : An. MA
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Usia : 2 tahun
• Alamat : JL.KH.Syamsuddin
• Tanggal Masuk : 11 Desember 2019
Anamnesis (alloanamnesis)

Keluhan utama


● Kejang

Riwayat Penyakit Sekarang


● Pasien datang dengan keluhan kejang yang terjadi sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit. Kejang
terjadi lebih kurang selama 2 menit. Saat kejang terjadi tubuh pasien kelonjotan, mata melotot, mulut keluar
busa tidak ada. Setelah pasien mengalami kejang, pasien langsung menangis.
Ibu pasien mengatakan 5 hari sebelum masuk
rumah sakit pasien mengalami batuk dan flu yang
kemudian diikuti dengan demam. Awalnya demam
yang dialami tidak begitu tinggi, dan demam turun
setelah pemberian obat penurun demam.
Kemudian dimalam harinya pasien kembali demam
dan demam tidak turun setelah pemberian obat
penurun demam. Buang air kecil dan buang air
besar biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu


● Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Pasien juga menyangkal pernah masuk
rumah sakit sebelum ini. Riwayat alergi makanan dan obat disangkal. Riwayat trauma disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


● Anggota keluarga yang sakit dengan keluhan yang sama disangkal.

Riwayat pengobatan


● Pasien sudah diberi obat penurun panas

Riwayat Alergi


● Alergi obat atau makanan disangkal

● Riwayat alergi pada orang tua disangkal
Riwayat Kehamilan


● Ibu pasien rutin memeriksakan kehamilanya ke bidan sebanyak 4 kali dan
mendapat imunisasi TT 2 x dan tidak mengalami penyulit.

Riwayat Persalinan


● An.MA lahir cukup bulan ( 9 bulan) dirumah ditolong oleh bidan di klinik. Pasien merupakan anak pertama dari
ibu G1P1A0. Pasien lahir spontan dan langsung menangis. Berat lahir 2900 gr, panjang badan 47 cm dan
lingkar kepala ibu tidak tahu. Warna air ketuban ibu juga tidak tahu. Diakui ibu tidak terdapat penyulit saat
persalinan.

Riwayat pemberian makanan


● Anak diberikan ASI eksklusif dan makanan tambahan hingga sekarang.

● Kesan : pemberian makanan sesuai dengan usia.
Riwayat pertumbuhan


● Berat badan sekarang : 12 Kg

● Panjang badan sekarang : 85 cm

● Lingkar kepala sekarang : 50 cm

● Kesan : pertumbuhan sesuai usia

Riwayat perkembangan


● 0-3 bulan : bereaksi dan mengoceh spontan

● 3-6 bulan : mulai memegang benda disekitarnya

● 6-9 bulan : mulai dapat membalikan tubuh

● 9-12 bulan : mencoba bisa duduk

● 12-18 bulan : mecoba berdiri dan berjalan dengan bantuan

● 18-24 bulan : sudah mulai bisa berjalan sendiri

Kesan : perkembangan sesuai usia


Riwayat Imunisasi
Imunisasi Awal Ulangan
Hep. B Usia 1 hari  
BCG Usia 1 bulan  
DPT-HB Usia 2 bulan Usia 3 dan 4 bulan
Polio Usia 1 bulan Usia 2,3 dan 4 bulan
Campak Usia 9 bulan

Kesan : Sesuai usia imunisasi lengkap.


Pemeriksaan Fisik

Kesan umum


● Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, rewel, kejang (-)

● Kesadaran : compos mentis

Tanda-tanda Vital


● Nadi :112 x/menit, reguler, isi cukup

● Pernafasan : 22 x/menit, reguler

● Suhu : 39.2˚C

Status Antropometri


● Berat
Berat badan
badan :: 1212 kg
kg

● Panjang
Panjang badan
badan :: 85
85 cm
cm

● Lingkar
Lingkar Kepala
Kepala :: 50
50 cm
cm

● BB/U : -2SD s/d +2
BB/U : -2SD s/d +2 SD SD

● TB/U
TB/U :: -2SD
-2SD s/ds/d +2
+2 SD
SD

● BB/TB
BB/TB :: -2SD
-2SD s/d
s/d +2
+2 SD
SD

● Status
Status Gizi
Gizi :: Normal
Normal
Status Generalis


Kepala : Normocephal, ubun – ubun datar

Mata : edema palpebra (-/-), cekung (-/-), stabismus (-/-), Conjunctiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor ± Ø 2,5 mm

Hidung :Bentuk normal, simetris, sekret (+/+), epistaksis(-/-), pernapasan cuping hidung (-/-)

Telinga : Sekret (-/-)

Mulut : Peri Oral Cyanotic (-)

Leher : Pembesaran KGB (-), retraksi supra sternal (-)
Pulmo


Inspeksi : Pergerakan dinding thorax kiri-kanan simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan, retraksi ICS (-)

Palpasi : vocal fremitus sulit dinilai, tidak teraba massa, tidak teraba krepitasi dan tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan

Auskultasi : Suara nafas vesikuler diseluruh lapang paru kiri-kanan. Ronkhi (-/-, wheezing (-/-)

Cor


Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 4 linea midklavikula sinistra.

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen


Inspeksi : Datar, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan.

Auskultasi : Bising usus (+) normal 12 x/menit

Palpasi : Supel, hepar & lien tidak teraba membesar

Perkusi : Timpani di ke 4 kuadran abdomen

Ekstremitas


Akral hangat tidak sianosis, CRT < 2 detik
Status Neurologis
• Rangsang meningeal
– Kaku kuduk (-)
– Brudzinsky I/II : (-/-)
– Kernig : (-)
• Saraf otak
- N III, IV, VI : pupil bulat isokor, refleks cahaya (+/+), gerakan bola
mata simetris.
- N VII : wajah meringis saat diberi rangsang nyeri
• Fungsi motorik : 5 5
5 5

• Refleks fisiologis : APR (+/+) normal, KPR (+/+) normal


• Refleks patologis :
- Refleks babinski : (-)
- Refleks oppenheim (-)
- Refleks hoffmann tromner (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin
• Leukosit : 9,1 x 103 /µl
• Eritrosit : 4,53 x106/µL
• Hemoglobin : 11,5 gr/dl
• Hematokrit : 33,16 gr%
• Trombosit : 295 x 103 / µL
• GDS : 90 mg/dl
Diagno ●
Kejang Demam
sis sederhana dengan
ISPA

kerja
Tatalaksana
• O2 1 - 2 liter/menit , Pasien dipuasakan
• IVFD RL 1000cc/24jam=40tpm mikro
• Paracetamol 200mg/8jam/iv
• Cefotaxime 200mg/12jam/iv
• Diazepam ¼ ap/12jam/iv
• Dexamethasone ¼ amp/12 jam/iv
• Ambroxol 3x ½ cc
• Solvita syrup 1x1
• Penyuluhan untuk keluarga pasien
Follow up
Tanggal/ Catatan Instruksi
Hari
rawatan

12 KU: batuk (+), demam (-), Kejang (-) TERAPI :


TANDA VITAL · IVFD RL 40 tpm mikro
Desember HR: 103 x/menit · Inj. Cefotaxime 200
2019 RR : 24 x/menit mg/12 jam/iv
T : 36,8oC · Inj. Dexa ¼ ap/12 jam/iv
H-2 PEMERIKSAAN FISIK · Inj. Diazepam ¼
  Kepala : normocephali, rambut ap/12jam/iv
normal · Inj. Paracetamol
Mata : konj palp inferior pucat 200mg/8jam/drips
(-/-), sklera ikterik (-/-) · Ambroxol syr 3* ½ Cth
Telinga : Normotia, serumen (-) · solvita syr 3* ½ Cth
Hidung : NCH (-), sekret (+)
Mulut : tonsil hiperemis (-),
faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorak : normal
Cor : normal
Abdomen : normal
Extremitas : normal
ASSESSMENT:
Kejang demam
ISPA
Follow up
Tanggal/ Catatan Instruksi
Hari
rawatan

13 KU: batuk (-), demam (-), Kejang (-) TERAPI :


TANDA VITAL · IVFD RL 40 tpm mikro
Desember HR: 105 x/menit · Inj. Cefotaxime 200
2019 RR : 24 x/menit mg/12 jam/iv
T : 36,8oC · Inj. Dexa ¼ ap/12 jam/iv
H-3 PEMERIKSAAN FISIK · Inj. Diazepam ¼
  Kepala : normocephali, rambut ap/12jam/iv
normal · Inj. Paracetamol
Mata : konj palp inferior pucat 200mg/8jam/drips
(-/-), sklera ikterik (-/-) · Ambroxol syr 3* ½ Cth
Telinga : Normotia, serumen (-) · solvita syr 3* ½ Cth
Hidung : NCH (-), sekret (-)
Mulut : tonsil hiperemis (-),
faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorak : normal
Cor : normal
Abdomen : normal
Extremitas : normal
ASSESSMENT:
Kejang demam
ISPA
Prognosi
Quo ad vitam :
Prognosi
Quo
ad
s ad vitam :
bonam
ad bonam
s

Q
u
o
a
d
f
u
n
ct
io
n
a
m
:
d
u
bi
a
a
d
b
o
n
a
m
Tinjauan Pustaka

Kejang Demam
Definisi

KEJAN cetusan aktivitas listrik abnormal yang terjadi secara



mendadak dan bersifat di saraf otak yang tidak dapat


dikendalikan. Akibatnya, kerja otak menjadi terganggu

G
sehingga timbul manifestasi klinis berupa penurunan
kesadaran,gerakan tonik (menjadi kaku) atau klonik
(kelojotan), dan fenomena psikologis lainnya.

KEJANG ●
Bangkitan kejang yang terjadi karena
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >38

DEMAM
ºC) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium.
BATASAN


anak usia 6 bulan-6 tahun

usia anak < 6 bulan atau > 5 tahun mengalami kejang
demam  infeksi SSP atau epilepsi disertai demam

Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam,
kemudian kejang demam  bukan kejang demam
Epide ●



Terjadi pd 2-5% anak usia 6 bulan – 5 tahun
Insiden jika orang tuanya pernah mengalami

miolog ●

kejang demam adalah 8 – 22 %, jika
saudaranya 9 – 17 %
Kejang demam sederhana 80-90%
Kejang demam kompleks 20%

i


Patomekanisme
KLASIFIKASI

Kejang Demam ●
lama kejang < 15 menit
Sederhana (Simple ●
kejang bersifat umum
febrile seizures) ●
serangan kejang 1x dalam 24 jam

Kejang Demam ●
Lama kejang > 15 menit
Kompleks (Complex ●
Kejang bersifat fokal
febrile seizures) ●
● Serangan kejang > 1x dalam 24 jam
Manifestasi klinis
• Serangan kejang, berlangsung singkat
dengan sifat bangkitan kejang dapat
berbentuk tonik-klonik bilateral, tonik, klonik,
fokal atau akinetik,mata terbalik keatas
dengan disertai kekakuan atau kelemahan
• Setelah kejang berhenti anak tidak memberi
reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah
beberapa detik atau menit, anak kembali
terbangun dan sadar kembali tanpa defisit
neurologis
Faktor resiko berulangnya kejang demam


Riwayat Kejang Demam dalam keluarga

Usia kurang dari 12 bulan

perkembangan terlambat

problem pada masa neonatus

Faktor resiko terjadinya epilepsi


Sebelum kejang sudah ada kelainan neurologis atau keterlambatan perkembangan

Riwayat epilepsi dalam keluarga

Lamanya kejang > 15 menit

Lebih dari 1x kejang demam kompleks
Pemeriksaan penunjang

Elektrolit
Laboraorium ●
Glucosa darah

● Urinalisis

Lumbal ●


sangat dianjurkan : usia < 12 bln
dianjurkan : 12 bln – 18 bln
pungsi ●
dipertimbangkan : >18 bln


CT-scan
Lain-lain ●



MRI
EEG
Pengobatan Fase akut
• Airway dan breathing :
– Bersihkan jalan napas
– Pakaian dilonggarkan
– Miringkan tubuh anak untuk
mencegah aspirasi
• Berikan diazepam dengan dosis 0,1 –
0,4 mg/KgBB secara IV, bila sulit
berikan per rektal dengan dosis 5 mg
untuk anak dengan BB < 10 kg, atau
10 mg untuk anak dengan BB > 10 kg
Algoritma penatalaksanaan kejang demam
Antipireti ●
Paracetamol 10-15mg/kgBB setiap 4-6
jam
k ●
Ibuprofen 5-10mg/kgBB/hari tiap 4-6 jam.

Anti ●



Diazepam 0,1-0,4mg/kgBB/dosis tiap 8jam saat demam
Diazepam rectal 0,5 mg/kgBB/dosis setiap 8 jam.
●klonazepam (0,03 mg/kg BB per dosis tiap 8 jam selama

kejang

suhu diatas 38°C dan dilanjutkan jika masih demam.

Profilaksis intermiten
saat demam untuk
cegah kejang demam
Terapi rumatan


Dosis asam valproat : 15 – 40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis.

Fenobarbital : 4-5mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis

Indikasi


Sebelum kejang demam yang pertama sudah ada kelainan atau gangguan perkembangan neurologis.

Terdapat riwayat kejang tanpa demam

Riwayat kejang pada keluarga

Kejang demam >15 menit, fokal atau diikuti kelainan neurologis sementara atau menetap.

Kejang demam terjadi pada bayi berumur kurang dari 12 bulan atau terjadi kejang multipel dalam satu episode demam.
Rujukan ke RS pada pasien
kejang demam


Kejang demam kompleks

Hiperpireksia

Usia dibawah 6 bulan

Kejang demam pertama

Dijumpai kelainan neurologis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai