Anda di halaman 1dari 11

EFEK TOKSIK BAHAN KIMIA

Disusun Oleh:
Kelompok 8 I D4 B
Khadijah (P21335118030)
Lulu Octavianingsih (P21335118034)
Novi Febriyani (P21335118045)
Nurafni Fatimah (P21335118047)
PENGERTIAN
toksikologi adalah studi mengenai efek yang tidak
diinginkan dari zat-zat kimia terhadap organisme
hidup.
Klasifikasi bahan toksik dapat dilakukan dengan berbagai cara
tergantung dari minat dan tujuan pengelompokkannya

1 2 3 4 5 6 7

Organ Efeknya: Fisiknya: Sifatnya: Kandungan


targetnya : Penggunaany Sumbernya: Kanker, Gas, Mudah kimianya:
Hati, Ginjal, Toksik meledak, Amina
a: Pestisida, Mutasi, Debu,
Sistem tumbuhan Korosif, aromatik,
Pelarut, Kerusakkan Cair, Iritasi, dll Hydrokarbon
hermatopotik, dan binatang
dll. Aditif, dll. hati, dll. Aerosol. , Halogen,
dll.
Lanjutan..
Terjadi tidaknya respons toksik tergantung pada sifat kimia
dan fisik dari bahan tersebut, situasi paparan, dan
kerentanan sistem biologis dari subjek. Oleh karena itu
untuk mengetahui karakteristik lengkap tentang bahaya
potensial dan toksisitas dari suatu bahan kimia tertentu,
maka perlu diketahui tidak hanya efek-efek dan dosis yang
diperlukan untuk mengahsilkan efek tersebut, tetapi juga
informasi mengenai sifat bahan kimianya sendiri,
pemaparannya, dan subjeknya
EFEK LOKAL DAN SISTEMIK

Efek lokal ini dapat diakibatkan oleh senyawa kaustik, misalnya


pada saluran pencernaan,
bahan korosif pada kulit,
 serta iritasi gas atau uap pada saluran napas.

Efek sistemik terjadi hanya setelah toksikan diserap dan tersebar ke

t
oin
rP
we
Po
bagian lain tubuh.

of
er
ow
eP
Th
EFEK BERPULIH
(REVERSIBEL) DAN
NIRPULIH
(IREVERSIBEL)

Add Image
E7
Efek Reversible
ID
SL
Ditandai dengan perubahan dari struktur atau fungsi normal yang disebabkan oleh suatu zat kimia
akan kembali pulih dalam batas waktu yang normal setelah paparan berhenti. Contohnya paparan
terhadap solven dapat menyebabkan dermatitis kontak, sakit kepala atau mual, gejala tersebut
akan mereda begitu paparan dihentilkan.
• Ciri-ciri :
1. Bila zat toksik dlm tempat kerjanya atau reseptornya habis, maka reseptor akan kembali ke
kedudukan semula.
2. Efek toksik akan cepat kembali normal.
3. Ketoksikan sangat bergantung pada dosis, kecepatan absorbsi, distribusi dan eliminasi zat
racun.

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
 
Efek Ireversibel

E8
ID
SL

Ditandai dengan perubahan dari struktur atau fungsi normal yang disebabkan oleh suatu zat kimia,
yang akan menetap atau meluas walaupun paparan sudah berhenti. Contohnya penyakit
neurologis tertentu, pembentukkan kanker, sirosis hati, atau emfisema paru.
• Ciri-ciri :
• Kerusakan bersifat permanen
• Paparan berikutnya akan sebabkan kerusakan yang sifatnya sama memungkinkan terjadinya
akumulasi efek toksik
• Paparan dengan dosis yg sangat kecil dalam jangka panjang akan menimbulkan efek toksik
yang sama efektifnya dengan paparan dosis besar jangka pendek. Ini berarti zat racun sangat

t
oin
rP
sulit dieliminasi

we
Po
of
er
ow
eP
Th
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efek

E9
Toksik
ID
SL
FAKTOR MANUSIA
• Umur
Toksikan tertentu lebih banyak diserap oleh mahluk muda daripada mahluk dewasa
• Status Gizi
Biotransformasi utama dari toksikan dikatalisis oleh sistem oksidase fungsi campur
• Penyakit
Hati adalah organ utama tempat biotransformasi zat-zat kimia, sehingga penyakit seperti hepatitis akut dan
kronis, sirosis hati, dan nekrosis hati sering mengakibatkan menurunnya biotransformasi
FAKTOR LINGKUNGAN
• Faktor Fisik
Perubahan suhu dapat mengubah toksisitas
• Faktor sosial

t
oin
rP
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan peternakan dan berbagai jenis faktor sosial dapat mengubah

we
Po
toksisitas bahan kimia pada hewan

of
er
ow
eP
Th
CARA YANG DAPAT DILAKUKAN AGAR

0
E1
TERHINDAR DARI KERACUNAN

ID
SL
1. Mengenal bahan kimia yang kita gunakan dengan baik..
2. Mengetahui cara penanganan dan penggunaanya secara baik untuk menghindari paparan yang
tidak perlu.
3. Usahakan seminimal mungkin untuk kontak atau terpapar terhadap bahan kimia beracun
tersebut. Gunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat dalam menangani bahan kimia
beracun. Kenali cara penanganan jika terjadi tumpahan atau kebocoran bahan kimia beracun
tersebut.
4. Pelajari tindakan pertolongan pertama (first aids) jika terjadi kecelakaan keracunan pada saat
bekerja.
5. Konsultasikan kesehatan anda dengan Dokter jika ada gejala-gejala keracunan yang anda

t
oin
rasakan.

rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
That’s all. Thank you! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai