Anda di halaman 1dari 27

Regulasi Dan Standart Di

sektor Publik
PERTEMUAN KE-2

By Reny Aziatul P., SE.,M.Si


MATERI 2

Teori yang terkait dengan regulasi keuangan akuntansi sektor


publik dan komparasi akuntansi sektor publik dan swasta
❖Dasar hukuk keuangan publik dan daerah
❖Regulasi keuangan akuntansi sektor publik di era
reformasi
❖Etika pengelolaan keuangan publik
❖Kedudukan dan peran pemerintah dalam memperbaiki
kualitas pelayanan publik
KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI
SEKTOR PUBLIK

1. Kebutuhan akan penyajian informasi yang utuh


2. Mencegah terjadinya penyalahgunaan dana masyarakat
3. Memberikan pertanggungjawaban publik melalui laporan keuangan
yang sesuai dengan standar
DEFINISI REGULASI PUBLIK

Regulasi berasal dari bahasa Inggris Regulation atau peraturan


Dalam Bahasa Indonesia “Peraturan” mengandung arti kaidah yang dibuat untuk
mengatur, petunjuk yang dipakai untuk menata sesuatu dengan aturan, dan
ketentuan yang harus dijalankan serta dipatuhi.

Regulasi Publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam
proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat,
pemerintah daerah, daerah politk, yayasan, LSM, organisasi keagamaan/tempat
peribadatan maupun organisasi sosial masyarakat lainnya.
Tahapan Dalam Penyusunan Regulasi Publik

Pendahuluan

Mengapa Diatur?

Permasalahan dan
Misi

Dengan apa diatur? Bagaimana mengaturnya?

Diskusi/musyawarah

Catatan
REGULASI DALAM SIKLUS AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
Regulasi
perencanaan publik

Rgulasi laporan
Regulasi anggaran
pertanggungjawaban Akuntansi publik
publik sektor publik

Regulasi pengadaan Regulasi tentang


barang dan jasa pelaksanaan realisasi
publik anggaran publik
Hasil Regulasi dari Siklus Akuntansi

Regulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi Contoh Hasil Regulasi Publik


Sektor Publik
Regulasi perencanaan publik Peraturan Pemerintah No.7/2005 mengenai rencana
pembangunan jangka menengah (RPJM)
Regulasi Anggaran Publik UU RI No.18 tahun 2006 tentang anggaran pendapatan
dan belanja negara tahun anggaran 2007
Regulasi tentang pelaksanaan realisasi • Perpres RI No. 93 tahun 2006 tentang rincian anggaran
anggaran publik belanja pemerintah pusat tahun anggaran 2007
• Otorisasi kepala daerah dokumen pelaksanaan
anggaran (DPA)
Regulasi pengadaan barang dan jasa publik SK Gubernur tentang pemenang dalam pengadaan
baranga dan jasa
Regulasi laporan pertanggungjawaban publik Peraturan daerah tentang penerimaan laporan
pertanggungjawaban Gubernur/Bupati/Walikota
Contoh Regulasi Publik yang Mengatur
Akuntansi Sektor Publik
Tahapan dalam Siklus Akuntansi Sektor Contoh Regulasi Publik
Publik
Perencanaan publik • UU No 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan
pembangunan nasional
• Surat edaran bersama No
0295/M.PPN/1/2005050/166/5J tentang tata cara
penyelenggaraan musyawarah perencanaan
pembangunan tahun 2005
Penganggaran Publik • UU No 17Tahun 2003 tentang keuangan daerah
• UU No 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan
pusat dan daerah
• Permendagri No 13 tahun 2006 tentang pedoman
pengelolaan keuangan daerah
Realisasi Anggaran Publik UU No 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan negara
Contoh Regulasi Publik yang Mengatur
Akuntansi Sektor Publik
Regulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi Contoh Hasil Regulasi Publik
Sektor Publik
Pengadaan Barang dan Jasa Publik Perpres No 32 Tahun 2005 tentang perubahan kedua atas
Kepres No 80 Tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah
Pelaporan Keuangan Sektor Publik PP No 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan keuangan dan
kinerja instansi pemerintah
Audit Sektor Publik • UU No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
• SK BPK N0 1 Tahun 2008 tentang Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara
PENYUSUNAN REGULASI PUBLIK

Regulasi dalam Akuntansi Sektor Publik adalah instrumen


yang secara sah ditetapkan oleh organisasi sektor publik
ketika menyelenggarakan perencanaan, penganggaran,
realisasi angggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan
keuangan, audit dan pertanggungjawaban publik
Perumusan masalah publik meliputi :
▶ Apa masalah publik yang ada
▶ Siapa masyarakat yang perilakunya bermasalah
▶ Siapa aparat pelaksana yang perilakunya bermasalah
▶ Analisis keuntungan dan kerugian atas penerapan regulasi publik
▶ Tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah publik
Contoh Analisis Permasalahan Publik
tentang Akuntansi Sektor Publik
Tahapan Siklus Permasalahan Pihak Terkait Kerugian Solusi tindakan
ASP
Perencanaan Ketimpangan Bagian Masyarakat tidak Penyusunan daftar skala
Publik pelayanan publik perencanaan, dapat dilayani prioritas
(kesehatan, bagian program, kebutuhannya
pendidikan) stakeholder
Penganggaran Alokasi anggaran Bagian anggaran, Pencapaian target Penambahan alokasi bagi
Publik pelayanan publik bagian keuangan tidak maksimal pelayanan publik
minimal
Realisasi Anggaran Jumlah pencairan Bagian anggaran, Program tidak Pendisiplinan anggaran dan
Publik dana tidak sesuai bagian keuangan berjalan secara perbaikan sistem
dengan anggaran baik perealisasian angaaran
Pengadaan Barang Informasi tidak Bagian pengadaan, Pilihan krteria Perluasan akses ke informasi
dan Jasa Publik transparan organisasi organisasi yang terkait dengan dengan
penyedia layanan penyedia layanan mekanisme pengadaan
barang dan jasa barang dan jasa barang dan jasa
terbatas
DASAR HUKUM KEUANGAN PUBLIK DI
INDONESIA
DASAR HUKUM KEUANGAN NEGARA

Keuangan negara dapat diinterprestasikan sebagai pelaksanaan hak dan


kewajiban warga yang bisa dinilai dengan uang dalam kerangka tata cara
penyelengaraan pemerintahan.

Pelaksanaan kewajiban atau tugas-tugas pemerintah dilakukan dalam bentuk


pengeluaran dan diakui sebagai belanja negara.

Keuangan Negara secara khusus diatur dalam UUD 1945 Amandemen III yaitu
pada BAB VIII pasal 23 yang berbunyi sbb :
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan
keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka secara bertanggung jawab untuk sebesr besarnya
kemakmuran masyarakat
2. Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diajukan
oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPR
3. Apabila DPR tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu
UU No. 17 tahun 2003 (Tentang Keuangan Negara)

Merupakan tonggak sejarah yang penting yang mengawali reformasi keuangan negara menuju
pengelolaan keuangan yang efisien dan modern.
Beberapa hal penting yang diatur :
a. Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
Presiden selaku kepala pemerintahan memegang kekuasaan atas pengelolaan keuangan
negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan.
b. Penyusunan dan Penetapan APBN
c. Penyusunan dan Penetapan APBD
d. Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan bank sentral, pemerintah daerah serta
pemerintah/lembaga asing
e. Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan perusahaan negara, perusahaan daerah,
perusahaan swasta, serta badan pengelola dana masyarakat
f. Pertanggungjawaban APBN dan APBD
UU No. 1 Tahun 2004 (Tentang
Perbendaharaan Negara)
Perbendaharaan Negara dalam UU ini adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara
termasuk invesasi serta kekayaan yang dipisahkan yang ditetapkan dalam APBN dan APBD

Yang diatur dalam UU ini :


▶ Ruang lingkup dan asas umum perbendaharaan negara
▶ Kewenangan pejabat perbendaharaan negara
▶ Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara/daerah
▶ Pengelolaan uang negara/daerah
▶ Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah
▶ Pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah
▶ Penatausahaan dan pertanggungjawaban APBN/APBD
▶ Pengendalian internal pemerintah
▶ Penyelesaian kerugian negara/daerah
▶ Pengelolaan keuangan badan layanan umum
UU No.15 Tahun 2004 (Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara)

Pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dilakukan


oleh BPK.
Pemeriksaan trdiri dari :
▶ Pemeriksaan keuangan (pemeriksaan atas laporan keuangan)
▶ Pemeriksaan kinerja (pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang
terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek
efektivitas)
▶ Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Pelaksaan Pemeriksaan Oleh BPK

Pelaksaan pemeriksaan dilakukan secara bebas dan mandiri oleh BPK yang
meliputii :
❑ Penentuan objek pemeriksaan
❑ Perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan
❑ Penentuan waktu dan metode pemeriksaan
❑ Penyusunan dan penyajian laporan pemeriksaan
UU No.25 Tahun 2004 (Tentang sistem
perencanaan pembangunan nasional)

Sistem perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan dari tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka menengah, dan jangka tahunan yang dilaksanankan oleh
unsur penyelenggara negara, serta masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.
Tujuan Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
❑ Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan
❑ Menjamin terciptanya integrasi
❑ Sinkronisasi
❑ Sinergi yang baik antar daerah, antar ruang, antar waktu antar fungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah
❑ Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan
❑ Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
❑ Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan
Hasil Perencanaan Pembangunan
Nasional

1. Rencana pembangunan jangka panjang


2. Rencana pembangunan jangka menengah
3. Rencana pembangunan tahunan
Lima Pendekatan Dalam Proses Perencanaan
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

1. Politik
Rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang
ditawarkan Capres/Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam pemangunan
jangka menengah
2. Teknokratik
Dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
3. Partisipasif
Dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders)
terhadap pembangunan
4. Atas - bawah ( top - down)
5. Bawah – atas (down – top)
DASAR HUKUM KEUANGAN DAERAH

▶ Pasal 18 UUD 1945


Negara kesatuan RI dibagi atas daerah-daerah provinsi; selanjutnya, daerah
provinsi itu dibagi lagi atas kabupaten dan kota, dimana setiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintah daerah yang diatur dengan
undang-undang.
Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi daerahnya.
ETIKA PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA
Pihak principal percaya bahwa pihak agent mempunyai kompetensi untuk
menjalankan amanah yang didelegasikannya.
↖ Memiliki kompetensi pada bidang kerja
↖ Berprilaku etis
PERAN PEMERINTAH DALAM MEMPERBAIKI
KUALITAS LAYANAN PUBLIK
Pemerintah dapat memperbaiki peningkatan kualitas pelayanan publik melalui :
▶ Perbaikan manajemen kualitas jasa : yakni upaya meminimalisasi
kesenjangan antara tingkat layanan dengan rapan konsumen
▶ Kinerja organisasi layanan publik harus diukur dari outcome nya karena
outcome merupakan variabel kinerja yang mewakili misi organisasi dan
aktivitas operasional baik aspek keuangan dan non keuangan
▶ Monitoring kinerja perlu dilakukan untuk mengevaluasi pelayanan publik
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
Langkah Penting Dalam Monitoring

▶ Mengembangkan indikator kinerja yang mengembangkan pencapaian tujuan


organisasi
▶ Memaparkan hasil pencapaian tujuan berdasarkan indikator kinerja diatas
▶ Mengidentifikasi apakah kegiatan pelayanan sudah efektif dan efisien sebagai
dasar pengusulan program perbaikan kualitas pelayanan

Anda mungkin juga menyukai