sektor Publik
PERTEMUAN KE-2
Regulasi Publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam
proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat,
pemerintah daerah, daerah politk, yayasan, LSM, organisasi keagamaan/tempat
peribadatan maupun organisasi sosial masyarakat lainnya.
Tahapan Dalam Penyusunan Regulasi Publik
Pendahuluan
Mengapa Diatur?
Permasalahan dan
Misi
Diskusi/musyawarah
Catatan
REGULASI DALAM SIKLUS AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
Regulasi
perencanaan publik
Rgulasi laporan
Regulasi anggaran
pertanggungjawaban Akuntansi publik
publik sektor publik
Keuangan Negara secara khusus diatur dalam UUD 1945 Amandemen III yaitu
pada BAB VIII pasal 23 yang berbunyi sbb :
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan
keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka secara bertanggung jawab untuk sebesr besarnya
kemakmuran masyarakat
2. Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diajukan
oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPR
3. Apabila DPR tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu
UU No. 17 tahun 2003 (Tentang Keuangan Negara)
Merupakan tonggak sejarah yang penting yang mengawali reformasi keuangan negara menuju
pengelolaan keuangan yang efisien dan modern.
Beberapa hal penting yang diatur :
a. Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara
Presiden selaku kepala pemerintahan memegang kekuasaan atas pengelolaan keuangan
negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan.
b. Penyusunan dan Penetapan APBN
c. Penyusunan dan Penetapan APBD
d. Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan bank sentral, pemerintah daerah serta
pemerintah/lembaga asing
e. Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan perusahaan negara, perusahaan daerah,
perusahaan swasta, serta badan pengelola dana masyarakat
f. Pertanggungjawaban APBN dan APBD
UU No. 1 Tahun 2004 (Tentang
Perbendaharaan Negara)
Perbendaharaan Negara dalam UU ini adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara
termasuk invesasi serta kekayaan yang dipisahkan yang ditetapkan dalam APBN dan APBD
Pelaksaan pemeriksaan dilakukan secara bebas dan mandiri oleh BPK yang
meliputii :
❑ Penentuan objek pemeriksaan
❑ Perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan
❑ Penentuan waktu dan metode pemeriksaan
❑ Penyusunan dan penyajian laporan pemeriksaan
UU No.25 Tahun 2004 (Tentang sistem
perencanaan pembangunan nasional)
Sistem perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan dari tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka menengah, dan jangka tahunan yang dilaksanankan oleh
unsur penyelenggara negara, serta masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.
Tujuan Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
❑ Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan
❑ Menjamin terciptanya integrasi
❑ Sinkronisasi
❑ Sinergi yang baik antar daerah, antar ruang, antar waktu antar fungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah
❑ Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan
❑ Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
❑ Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan
Hasil Perencanaan Pembangunan
Nasional
1. Politik
Rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang
ditawarkan Capres/Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam pemangunan
jangka menengah
2. Teknokratik
Dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
3. Partisipasif
Dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders)
terhadap pembangunan
4. Atas - bawah ( top - down)
5. Bawah – atas (down – top)
DASAR HUKUM KEUANGAN DAERAH