NARKOBA
Oleh:
ARMANSA, S. Kep, Ns
2016
NARKOBA = NAPZA
NAPZA :
* NARKOTIKA
* PSIKOTROPIKA
* ZAT ADIKTIF
DASAR HUKUM:
1. UU RI NO.22/97 TENTANG NARKOTIKA
(Pasal 4 : YANKES)
2. UU RI NO.5/97 TENTANG PSIKOTROPIKA
(Pasal 4 :YANKES)
Apa yg disebut NARKOBA?
Suatu istilah yg mengacu pada sejumlah
besar zat, mulai dari obat-obatan yg dijual
dgn resep,zat-zat seperti kafein, tembakau
dan alkohol, sampai zat-zat ilegal seperti
heroin, kokain dan kanabis. Sering orang
memilah zat-zat ini kedalam beberapa
kategori, namun sebenarnya semua itu
adalah NARKOBA
NARKOTIKA
PSIKOTROPIKA
/OBAT2AN Shabu
BAHAN ADIKTIF
LAINNYA
NARKOBA
UU RI NO. 22 TH 1997
NARKOTIKA:
Zat/Obat dari Tanaman/bukan
Tanaman,Sintetis
Efek Menurunkan/Merubah Kesadaran,
Menghilangkan Rasa & Nyeri Menimbulkan
Ketergantungan
Shabu
Amfetamin(ecstasy)
Canabis/ganja
Cocaine
YANG TERKENAL / BEKEN
SEKARANG
1. PUTAUW :
BUBUK PUTIH SAMPAI COKLAT TUA
BERISI HEROIN MEMBUAT
KETERGANTUNGAN
BISA DICAMPUR AIR DAN
DISUNTIKKAN KE DIRI PEMAKAI
2. PSIKOTROPIKA
AMPHETAMIN
ZAT / OBAT YANG BERKHASIAT PADA
KHUSUSNYA SARAF PUSAT YANG
MENYEBABKAN PERUBAHAN MENTAL
DAN PERILAKU
ECSTASY
CONTOH :
VALIUM, LEXOTAN, ROHYPNOL,
STIMULASI / PERANGSANG,
AMPHETAMIN, ECSTASY, SHABU2 SHABU-2
3. ECSTASY :
INGIN MENGALAMI
* Ingin Tahu, Coba2, Trend
LARI DARI KENYATAAN
* Frustasi, Menghindari Problem
INGIN MENGUBAHKEPRIBADIAN
* Keberanian meningkat, Percaya Diri
meningkat
* Menutupi Kelemahan
* Menentang / Melawan
DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA
KEPRIBADIAN
* Kecanduan (Sakau), Emosional
* Timbul Gejala Curiga, Mudah Marah
* Depressi, Panik, Gelisah
KERUSAKAN ORGAN TUBUH
* Otak Rusak Susah Konsentrasi
* Hati & Ginjal bekerja berat
* Timbul Pendarahan pd Alat Pencernaan
* Jantung Berdebar Cepat
ASPEK SOSIAL
* Moral Rusak Tindak Kriminal
* Mengganggu Ketertiban Umum
* Kualitas SDM Rendah, Mati Usia Muda
(LOST GENERATION)
SEBAB KEMATIAN PECANDU
NARKOBA
A. KEMATIAN LANGSUNG :
OVER DOSIS
DEPRESI PUSAT PERNAFASAN
PEMBENGKAKAN PARU-PARU, JANTUNG,
PEMBULUH DARAH PECAH
SHOK ANAPHYLACTIC, ALLERGI
TERHADAP BAHAN-BAHAN NARKOBA
Tujuan Komunikasi ?
Kelompok 1:
Mengapa kadang-kadang orang tua ingin mengatur
hidup anaknya
Kelompok 2:
Cara yang efektif untuk mewujudkan komunikasi
harmonis orang tua dan remaja
Kelompok 3:
Ciri-ciri yang menunjukkan hubungan baik orang tua
dan remaja
Kelompok 4:
Perbedaan perlakuan dan komunikasi orang tua
terhadap anak laki-laki dan perempuan
Kunci Pokok dlm berkomunikasi dengan
remaja
Pertama:
Mendengar supaya remaja mau
bicara
Kedua:
Menerima dahulu perasaan remaja,
dan
Ketiga:
Bicara supaya didengar
6 – Kemampuan Berkomunikasi Orang
Tua Yg Harus Dikembangkan
Mengenal diri sendiri
Mengenal diri remaja
Mendengar aktif
Memahami pesan “kamu” & pesan
“saya”
Menentukan “masalah siapa?”
Mengenal dan menghindari “Gaya”
penghambat Komunikasi”
1. Mengenal Diri Sendiri
Ortu harus mengenal:
Kemampuan dan kelebihan yang dimiliki
Kelemahan atau kekurangan yang dirasa
mengganggu
Cara memanfaatkan kelebihan dan
mengatasi kekurangan diri
Ungkapan Ramaja:
……”Bu, aku nggak kepilih jadi tim volley di sekolahku.
Ternyata banyak temanku yang mainnya lebih baik
dari aku”…….
Bentuk perasaan apa ungkapan di atas?
Ungkapan Remaja:
“Tono bilang dia akan ketemu aku di acara pertemuan
remaja. Eh, nggak tahunya dia nggak muncul. Jadi aku
satu-satunya orang baru di acara itu”
Bentuk perasaan apa ungkapan di atas?
Perasaan yang sering dialami
Remaja
Perasaan NEGATIF: Perasaan POSITIF
Marah Senang
Kesal Bangga
Kecewa Hebat
Bosan Berani
Merasa tdk dicintai Puas
Bingung Minat/ingin sekali
dll dll
……………………………………………………………………………………
………………………………………...
……………………………………………………………………………………
…………………………………………
4. Pesan “kamu” dan Pesan
“saya”
Pengertian dan akibatnya
Pesan “Kamu”
Pengertian:
Cara orang tua berkomunikasi dengan terbiasa
menggunakan bahasa “kamu”
Akibatnya
Cara seperti ini tidak menyampaikan akibat
perilaku anak terhadap orang tua tetapi
berpusat pada kesalahan anak, cenderung
tidak membedakan antara anak dan
perilakunya sehingga membuat anak merasa
disalahkan, direndahkan, dan disudutkan.
Pengertian dan akibatnya
Pesan “saya”
Pengertian:
Cara berkomunikasi dengan lebih menekankan
perasaan dan kepedulian orang tua sebagai
akibat perilaku anak sehingga anak belajar
bahwa setiap perilaku mempunyai akibat
terhadap orang lain.
Akibatnya
Mendorong semangat anak, mengembangkan
keberaniannya, sehingga anak akan merasa
nyaman
Kunci Pesan “Saya”
SAYA MERASA (pernyataan yang mengandung
bagaimana perasaan orang tua yang berkaitan
dengan tingkah laku remaja yang mengganggu)
KAPAN (tinkah laku mengganggu orang tua)
SEBAB/KARENA (alasan atau penjelasan apa
yang diperkirakan akan terjadi)
PERILAKU REMAJA YANG DIHARAPKAN
OLEH ORANG TUA
Contoh Pesan “Saya”
Pesan Kamu :
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..
Pesan Saya :
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..
Diskusi – 5
Ibu sudah memperingatkan Ali beberapa kali untuk tidak
bernyanyi sambil berteriak-teriak dengan keras di
dalam rumah. Suara nyanyian tersebut mengganggu
konsentrasi Ibu yang sedang menata buku-buku di rak
buku.
Pesan Kamu :
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..
Pesan Saya :
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..
5. Menentukan Masalah Siapa
Mengapa perlu mengetahui ini
masalah siapa
Kita tidak mungkin menjadi seorang yang
harus mampu memecahkan semua
masalah
Kita harus mengajarkan kepada remaja
rasa tanggung jawab dalam memecahkan
masalahnya sendiri
Kita perlu membantu remaja untuk tidak
terlalu ikut campur urusan orang lain
Anak perlu belajar mandiri
Bagaimana Cara Menentukan :
Masalah Orang Tua atau Anak
Situasi – 2:
Anda kedatangan tamu dan remaja anda berjanji
membantu tapi ternyata dia malah pulang terlambat
Masalah Siapa?
(Orang Tua atau Anak)
Pemecahan:
(MA atau PS)
6. Mengenal dan Menghadiri “Gaya
Penghambat Komunikasi”
Dalam berkomunikasi dengan
remaja, orang tua sering bereaksi
terhadap ungkapan perasaan,
pikiran, maupun pernyataan remaja
dengan gaya yang membuat perasaan
menjadi tidak nyaman dan merusak
harga diri remaja, sehingga
menyebabkan komunikasi menjadi
terhambat
12 - Gaya komunikasi Ortu Yg
Menghambat
Memerintah
“Jangan mengeluh, kerjakan saja”
Menyalahkan
“Pasti kamu bikin onar lagi, apalagi yang kamu
lakukan sampai Ayah dipanggil ke sekolah ?”
Meremehkan
“Kamu kan belum berpengalaman, coba pikirkan
saran Ibu”
Membandingkan
“Buang sampah seenaknya, lihat dong apa yang
dikerjakan adikmu”
12 – Gaya Komunikasi Ortu Yg
Menghambat
Memberi cap
“Seperti anak-anak saja, cengeng”
Mengancam
“jangan bicara begitu, awas kalau sekali lagi bicara
seperti itu, tahu sendiri”
Menasehati
“Sebaiknya kamu terus terang saja
mangatakannya”
Membohongi
“kalau tidak diselesaikan, nanti diganggu setan”
12 – Gaya Komunikasi Ortu Yg
Menghambat
Menghibur
“Banyak yang seperti kamu, ya sudah jangan
dipikirin, nanti juga hilang”
Mengkritik
“Dasar pemalas, banyak bicara, tapi tidak mau
mengerjakan
Menyindir
“Tumben kamu kok mau nyapu, pasti sebentar
lagi turun hujan”
Menganalisa
“ Ah, kamu saja yang mau libur, kok mengatakan
bahwa teman-teman yang mengusulkan libur”
Gaya, Tujuan Ortu vs Pesan yang
ditangkap Remaja
Pesan yg ditangkap
Gaya Tujuan Ortu
remaja
Memerintah Mengendalikan situasi Harus patuh tidak punya
dan menyelesaikan pilihan
masalah dengan cepat
Menyalahkan Memberitahu remaja Tidak pernah benar/baik
tentang kesalahannya
Meremehkan Menunjukkan ketidak Tidak berharga/merasa
mampuan remaja dan tidak mampu
ortu labih tahu
Membandingkan Memotivasi anak dengan Tidak disayang, pilih kasih,
memberi contoh orang saya memang selalu salah
lain dan jelek
Gaya, Tujuan Ortu vs Pesan yang
ditangkap Remaja
Pesan yg ditangkap
Gaya Tujuan Ortu
remaja
Memberi cap Memberitahu Itulah saya
kekurangan dengan
maksud remaja berubah
Mengancam Supaya patuh dengan cemas., takut
cepat
Menasehati Supaya remaja tahu Ortu sok tahu, bosan,
mana yang baik dan cerewet
mana yang buruk
membohongi Menbuat urusan jadi Ortu tidak bisa dipercaya
gampang
Gaya, Tujuan Ortu vs Pesan yang
ditangkap Remaja
Pesan yg
Gaya Tujuan Ortu
ditangkap remaja
Menghibur Menghilangkan Senang, lupa, melarikan
kesedihan/kekecewaan dan masalah
agar tidak terlarut
Mengkritik Meningkatkan kamampuan Selalu kurang dan salah
dirinya agar remaja
memperbaiki kesalahan
Menyindir Memotivasi dgn cara sebaliknya Menyakiti hati
Menganalisa Mencari penyebab positif / Ortu sok pintar
negatif dari remaja ttg
kesalahannya agar tidak
terulang
Sudah Siapkah Kita Untuk Berkomunikasi
Dengan Anak Remaja ???
ORANG TUA BICARA SEKSUALITAS, HIV
dan NAPZA dengan REMAJA
10 Persiapan Ortu Bicara ttg Seksualitas,
HIV/AIDS dan NAPZA
Dengarkan remaja
Mulailah sedini bicara
mungkin
Usahakan bersikap
Mulailah berdiskusi jujur
dengan remaja Bersikap sabar
Atasi rasa sungkan Gunakan kejadian
Ciptakan suasana sehari-hari dan saat
terbuka tepat untuk bicara
Sampaikan nilai-nilai Sering-seringlah
berbicara
Bicara Seksualitas
Cari informasi dari berbagai
sumber
Pelajari nama-nama organ
reproduksi dan fungsinya
Ingatlah dan rasakan
kembali perasaan-perasaan
yg pernah muncul ketika
kita remaja
Bicara dengan remaja dan
dengarkan dia
Pelajari dahulu perasaan
kita sendiri
Bicara Seksualitas
Mulailah sedini mungkin
Jangan menunggu
Sampaikan pesan yang lebih dalam
Berikan informasi yang benar sesuai usia
anak
Siapkan perubahan yang akan dihadapi
remaja
Siapkan nilai-nilai moral
Santai saja
Bicara HIV dan AIDS
Mulailah pembicaraan
Tunjukkan data dan
fakta
Terus terang dan akurat
Tingkatkan kepercayaan
diri
Keselamatan anak
nomor satu
Bicarakan HIV dan AIDS
sesuai dengan usia
anak
Bicara NAPZA
Mulailah pembicaraan
Dengarkan remaja bicara
Main peran untuk
berkata “tidak”
Tawarkan pilihan
Tentukan aturan di
rumah
Jadilah contoh yang baik
Bicarakan soal teman
yang benar
Bangun kepercayaan diri
Terima kasih
SEKIAN