Session
HEMORRHOI
D
Adinda Rizky A 12100118764
Elda Lizma 12100118610
Retno Inggit K 12100118612
Preseptor:
Krishna Pradananta,dr., SpB,FinaCS
ANATOMI
Anal Canal
● Bagian terminal usus besar
● Panjang 2,5-3,5 cm
● Bermula pada penyempitan ampulla rectum
yang dibentuk puborectalis muscle dan
berakhir di anus
● Terdapat internal dan eksternal sfingter
● Internal sfingter merupakan penebalan
circular layer muscle. Bersifat involunter
● Ekternal anal sfingter bersifat volunter
Internal anal sphincters
● Spincter involunter yang mengelilingi 2/3 superior anal canal
● Kontraksi -> untuk mencegah keluarnya cairan atau flatus
(stimulasi saraf simpatis dari plexus hypogastricus dan rectalis superior)
● Kontraksi dihambat -> jika adanya distensi ampula rectum oleh feses atau gas
Eksternal anal sphincters
● Spincter volunter besar yang mengelilingi 2/3 inferior anal canal
● Terdapat 3 zona -> subkutan, superficial, dan deep
● Separuh superior membran mukosa anal
kanal adanya longitudinal ridges disebut
anal columns
● Anorectal junction bagian superior dari
anal columns, tempat bergabungnya
rectum dan anal canal. Pada titik ini
ampula rectum menyempit
● Di Superior dari valvula terdapat resesus
kecil disebut anal sinus, bila mengalami
kompresi oleh feses akan mengeluarkan
mukus yang membantu keluarnya feses
● Batas inferior valvula anal berbentuk
comb-shaped membentuk garis iregular
disebut pectinate line
● Superior rectal arteri -> memperdarahi superior pectinate line
● Inferior rectal arteri -> memperdarahi inferior anal canal dan
otot-otot disekitarnya serta perineal
● Middle rectal artery membantu perdarahi anal canal dengan
membentuk anastomosis dengan superior dan inferior rectal arteri
● Abdominal inferior mesenteric artery -> superior rectal artery
yang menyupai proximal part dari rektum
● Internaliliac artery -> right and left middle rectal artery yang
menyuplai middle dan inferior part dari rektum.
● Internal pudendal arteri dari perineum -> inferior rectal
arteries menyuplai anorectal junction dan anal canal.
Internal rectal venous plexus bermuara dalam 2 arah:
● Superior pectinate line -> superior rectal vein ->
interior mesenteric vein -> portal system
● Inferior pectinate line -> inferior rectal vein ->
internal pudendal vein dan internal iliac vein
Pembuluh limfatik:
● Superior pectinate line -> internal iliac lymph node
● Inferior pectinate line -> superficial inguinal lymph
node
HEMOROID
DEFINISI
● Usia
● Mengedan pada buang air besar yang
sulit
● Konstipasi
● Kurang mengonsumsi makanan berserat
● Kehamilan
KLASIFIKASI
Hemorrhoid Hemorrhoid
Eksterna Interna
● Eksternal hemoroid berlokasi di Hemoroid interna berlokasi di
distal dari linea dentate proksimal linea dentate (mukokutan)
(mukokutan) dan tercover dan tercover dengan insensate
dengan anoderm.
mukosa anorektal. Internal hemoroid
● Eksternal hemoroid dan skin
tag dapat menimbulkan rasa
mungkin dapat prolapse atau
gatal dan sulit di bersihkan jika berdarah.
eksternal hemoroidnya dalam
ukuran besar.
HEMORRHOID 1st Degree
Adanya pembengkakan hingga ke anal kanal dan
dapat menonjol ke linea dentate saat mengedan.
INTERNA
2nd
MunculDegree
dari anus tetapi dapat menghilang
secara sponatan.
3rd Degree
Adanya penonjolan hingga ke anal canal dan
dapat dimasukan secara manual.
4th
AdanyaDegree
prolapse dan tidak bisa di masukan serta
menjadi risiko untuk strangulata.
PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI
KLINIS
Keluarnya mukus dan
terdapatnya feces pada pakaian
dalam merupakan ciri
Nyeri hemoroid yang prolaps
menetap.
Prolaps
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan
● BAB berdarah Fisik
● Nyeri ● Apabila hemoroid
● Benjolan daerah mengalami prolaps, lapisan
epitel penutup bagian yang
Pemeriksaan
anus
● Gatal
menonjol ke luar akan
mengeluarkan mukus yang
Penunjang
dapat dilihat apabila ● Anoskopi: untuk melihat
penderita diminta untuk
mengedan hemoroid interna yang tidak
● Pada DRE hemoroid interna menonjol keluar
tidak dapat teraba.
● Pemeriksaan feses rutin: untuk
melihat adanya darah samar
DIAGNOSIS BANDING
Karsinoma Penyakit
Kolorektal Divertikel
Polip
● Modifikasi diet
Hemorrhoidectomy
•Pilihan untuk pasien derajat III dan IV Penderitadengan perdarahan berulang dan
anemia yang tidaksembuh.
•Penderita hemoroid derajat ke IV yang mengalamithrombosis dan kesakitan hebat
Prinsip
Eksisi hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benarberlebihan
Eksisi sehemat mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit
yang normal dengan tidak menganggu sfringteranus.
Technique of closed submucosal
hemorrhoidectomy
a. Open Hemorrhoidectomy
(Milligan and Morgan
hemoroidektomi)
Dilakukan dengan teknik yang
sama hanya saja luka dibiarkan
terbuka dan diharapkan terjadi
penyembuhan sekunder
b.. Whitehead’s Hemorrhoidectomy
Dilakukan eksisi sirkumferensial
terhadaphemorrhoidal cushions yang
terletak proksimalterhadap dentate line,
kemudian mukosa rectum dijahitpada
dentate line.
Hemoroidopeksi dengan stapler
▪Perdarahan hebat
▪Anemia
▪Abses
▪Infeksi
▪Fistula perianal
▪Inkarserasi
▪Striktur ani
Prognosis