Anda di halaman 1dari 21

Kompetensi

 Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan fisiologi BBL


pada sistim pernafasan
 Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan fisiologi BBL
pada sistim peredaran darah
 Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan fisiologi BBL
pada sistim pengaturan suhu
 Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan fisiologi BBL
pada sistim metabolisme glukosa
 Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan fisiologi BBL
pada sistim gastrointestinal
 Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan fisiologi BBL
pada sistim kekebalan tubuh
PENDAHULUAN

 Sbg seorang bidan hrs mampu memahami


ttg bbrp adaptasi/perubahan fisiologi BBL.
Hal ini sbg dasar dlm m’berikan asuhan
kebidanan yg tepat.

 Stlh lahir, BBL hrs mampu b’adaptasi dari


keadaan yg sgt tergantung (plasenta) mjd
mandiri scr fisiologi.
lanjutan

 Periode adaptasi ini disebut sbg


periode transisi, yaitu dari kehidupan
di dlm rahim ke kehidupan di luar
rahim. Periode ini berlangsung
sampai 1 bulan/ lebih. Transisi yg
paling cepat terjadi adl pd sistem
pernapasan, sirkulasi darah,
termoregulasi, & kemampuan dalam
mengambil & menggunakan glukosa.
ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI & BALITA DI INDONESIA
100,00

NMR
80,00 79
IMR
63
60,00 59
U5MR
51
46
40,00
35
29
26
20,00 20

0,00
88-92 93-97 98-02
Sumber : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2002-2003
Besaran Masalah Kematian Neonatus,
Bayi & Balita
Jumlah Kematian
Indikator Per tahun Per hari Per jam

AK Neonatal: 89.770 246 10


20 per 1.000 KH
AK Bayi: 157.080 430 18
35 per 1.000 KH
AK Balita: 206.580 569 24
46 per 1.000 KH
Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana
yang tersedia tingkat puskesmas dan jaringannya.
Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal dan teknologi
tinggi.
Penyebab Langsung Kematian
Neonatal di Indonesia, 2001
13%

29% BBLR

10% Asfiksia
Tetanus
Infeksi
6%
Gangguan hematologik
Mslh pemberian makan
5%
Lain-lain

10%
27%
Maturasi BBL

Adaptasi

Toleransi Penyesuaian fisiologi

Berhasil Penanganan awal Gagal

Kesakitan Kematian
1. Perubahan sistim
pernapasan / respirasi
Faktor-faktor yang berperan pada
rangsangan nafas pertama bayi
adalah :
 Hipoksia pd akhir persalinan &
rangsangan fisik lingkungan luar
rahim yg merangsang pusat
pernafasan di otak.
 Tekanan terhadap rongga dada, yg
tjd krn kompresi paru - paru selama
persalinan, yg merangsang
masuknya udara ke dlm paru - paru
scr mekanis.
lanjutan

 Penimbunan karbondioksida (CO2),


Setelah bayi lahir, kadar CO2
meningkat dlm darah & akan
merangsang pernafasan. Bekurangnya
O2 akan mengurangi gerakan
pernafasan janin, tetapi sebaliknya
kenaikan CO2 akan menambah
frekuensi & tingkat gerakan
pernapasan janin.

 Perubahan suhu, Keadaan dingin akan


merangsang pernapasan.
Upaya pernafasan pertama
seorang bayi berfungsi untuk
 Mengeluarkan cairan dalam paru-
paru
 Mengembangkan jaringan
alveolus paru-paru untuk pertama
kali.
Perubahan system peredaran
darah
Dua peristiwa yang merubah tekanan
dalam system pembuluh darah
1. Pada saat tali pusat dipotong
resistensi pembuluh sistemik
meningkat & tekanan atrium kanan
menurun, tekanan atrium menurun
karena berkurangnya aliran darah ke
atrium kanan tersebut.

Hal ini menyebabkan penurunan


volume & tekanan atrium kanan itu
sendiri. Kedua kejadian ini membantu
darah dg kandungan oksigen sedikit
mengalir ke paru-paru untuk menjalani
proses oksigenasi ulang.
lanjutan

2. Pernafasan pertama menurunkan


resistensi pada pembuluh darah paru-paru
dan meningkatkan tekanan pd atrium
kanan, oksigen pada pernafasan ini
menimbulkan relaksasi dan terbukanya
system pembuluh darah paru.
Peningkatan sirkulasi ke paru-paru
mengakibatkan peningkatan volume darah
& tekanan pd atrium kanan. Dg
peningkatan tekanan atrium kanan dan
penurunan pd atrium kiri, foramen ovali
secara fungsional akan menutup.
Perubahan system perubahan
suhu/thermoregulasi

 Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh


tubuh dan mampu meningkatkan panas
tubuh sampai 100%

 Untuk membakar lemak coklat, sering bayi


harus menggunakan glukosa guna
mendapatkan energi yang akan mengubah
lemak menjadi panas.

 Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang


oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat
ini akan habis dalam waktu singkat dengan
adanya stress dingin.
BROWN FAT
lanjutan

 Semakin lama usia kehamilan semakin


banyak persediaan lemak coklat bayi.

 Jika seorang bayi kedinginan, dia akan


mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia
dan asidosis.Sehingga upaya pencegahan
kehilangan panas merupakan prioritas
utama dan bidan berkewajiban untuk
meminimalkan kehilangan panas pada
BBL.

 Mekanisme kehilangan panas pada BBL


adalah secara evaporasi, radiasi, konveksi
dan konduksi.
Perubahan system metabolisme
glukosa

 Pada setiap bayi baru lahir, glukosa


darah akan turun dalam waktu cepat
(1 sampai 2 jam).

 Koreksi penurunan kadar gula darah


dapat dilakukan dengan 3 cara :
 melalui penggunaan ASI
 melaui penggunaan cadangan glikogen
 melalui pembuatan glukosa dari sumber
lain terutama lemak.
Perubahan system
gastrointestinal
 Hubungan antara esofagus
bawah dan lambung masih belum
sempurna yang mengakibatkan
“gumoh” pada bayi baru lahir dan
neonatus,
 kapasitas lambung masih
terbatas kurang dari 30 cc untuk
bayi baru lahir cukup bulan.
ILUSTRASI KAPASITAS LAMBUNG
BAYI

20 -30 ml 44 -60 ml
Perubahan system kekebalan
tubuh

 Defisiensi kekebalan alami bayi


menyebabkan bayi rentan sekali
terjadi infeksi dan reaksi bayi
terhadap infeksi masih lemah.
 Oleh karena itu, pencegahan
terhadap mikroba (seperti pada
praktek persalinan yang aman dan
menyusui ASI dini terutama
kolostrum) dan deteksi dini serta
pengobatan dini infeksi menjadi
sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai