Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KONFLIK

SOSIAL DI
LAMPUNG
KELOMPOK POKO
Kode : 02
Nama Anggota Kelompok

23
IZZA AZRILIA
NUR
30
REGITA AJENG
33
SELYA
BUDI
FIRDAUSY RAHMAWATI JULIANA

35
SYIFA ROFIDA
36
ULLA NURLUTHFI
DUROH OKTAVIA
01 Latar
Belakang
LATAR BELAKANG

Kerusuhan yang melibatkan Etnik


Bali dan Etnik Lampung pada
tanggal 27 sampai 29 Oktober
2012 di Lampung Selatan, awalnya
hanya merupakan konflik antar
desa namun kemudian,
berkembang menjadi konflik antar
Etnik.
Konflik ini disebabkan oleh
dua gadis dari Latar Belakang
penduduk Desa Agom
yang terjatuh dari
motor kemudian
dibantu oleh warga
Desa Balinuraga, dan
terjadi kesalahpahaman
karena saat warga
Balinuraga membantu
korban diikuti
pelecehan terhadap
korban.
Kesalahpahaman yang
disebabkan isu
pelecehan ini
mengakibatkan
kemarahan dari warga
desa Agom kepada
warga desa Balinuraga.
Proses
Berlangsungnya
Konflik

02
KRONOLOGI
Sabtu, 27 Oktober 2012 pukul
KONFLIK 22.00 WIB
Warga Lampung berkumpul di pasar
Sabtu, 27 Oktober 2012 Patok melakukan rencana penyerangan
pukul 17.30 WIB  terhadap pemukiman warga suku Bali
Terjadi kecelakaan lalu lintas di Jl. di Desa Balinuraga Kecamatan Way
Lintas Way Arong, Desa Sidorejo Panji.
(Patok) Kabupaten Lampung
Selatan antara sepeda roda dua
oleh motor yang ditumpangi Minggu, 28 Oktober
Nurdiana(17) warga Desa Agom 2012 pukul 10.00 WIB
dengan Eni(16) warga Desa Negri
Panda. Warga suku Bali Bentrok lebih parah, enam orang
membantu mereka, namun warga tewas akibat dihajar senjata tajam.
suku Lampung merasa, warga Minggu, 28 Oktober Tak hanya menewaskan orang,
suku Bali melecehkan Eni dan 2012 pukul 01.00 bentrok kali ini juga
Nurdiana. menghanguskan enam rumah.
WIB
Warga suku Lampung
melakukan penyerangan
terhadap warga suku Bali
Senin, 29 Oktober 2012 pukul Selasa, 30 Oktober 2012 dini
14.00 WIB hari WIB
Sekitar 1.000 aparat kepolisian dan TNI sudah Ratusan warga pria berjaga-jaga di jalanan Kota
dikerahkan ke lokasi. Namun, warga yang jumlahnya Kalianda. Dengan memegang berbagai senjata tajam
ribuan itu, tak dapat ditangani hingga akhirnya warga seperti, tombak, parang, dan bambu runcing.
berhasil masuk ke Desa Balinuraga melalui jalan Langkah ini diambil untuk mengantisipasi isu adanya
perkebunan dan persawahan. Dalam aksi penyerangan serangan balik dari Desa Balinuraga.
ini, tujuh orang tewas. Kebanyakan korban tewas
tergeletak di area perkebunan dan persawahan dengan
kondisi tubuh rusak akibat dicabik-cabik. Setelah
beberapa jam kemudian, warga penyerang meninggalkan
Desa Balinuraga yang hancur lebur.
Proses
Penyelesaian

03
Konflik
Proses Penyelesaian Konflik
Penanganan pasca konflik dilakukan oleh
Pemerintah Daerah, Kepolisian Polda
Kesalahpahaman yang disebabkan isu Lampung serta Tokoh Masyarakat/Tokoh
pelecehan tersebut mengakibatkan konflik yang Adat/Tokoh Agama bersama-sama melalui
besar hingga perang antardesa yang terjadi di upaya rekonsiliasi, rehabilitasi dan
Kabupaten Lampung Selatan. Proses mediasi rekonstruksi, kemudian selanjutnya
yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dari dilakukannya penyuluhan maupun sosialisasi
kedua belah pihak ditentukan sesuai dengan tentang perlunya masyarakat yang sadar
Keputusan Gubernur Lampung nomor hukum dan kerukunan bermasyarakat, guna
G/685/B.II/HK/2012 yang mana isi dari menciptakan masyarakat yang tertib, tentram,
keputusan tersebut terdapat susunan panitia dan damai.
 
pelaksanaan deklarasi dan sosialisasi
perdamaian masyarakat Lampung Selatan yang
ditetapkan pada tanggal 11 November 2012.
04
Dampak dari
Adanya
Konflik
Dampak dari Adanya Konflik

Konflik antardesa yang disebabkan


kesalahpahaman tersebut juga
mengakibatkan dampak sebagai berikut.

1. Terjadi bentrokan antara warga desa


Agom dan desa Balinuraga serta
sekitarnya.
2. Bentrokan menyebakan 14 orang tewas.
3. Ratusan rumah dan puluhan kendaraan
bermotor rusak.
4. Bentrokan ini menyebabkan ratusan orang
dari desa Balinuraga mengungsi.
 
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai