Anda di halaman 1dari 19

ALINYEMEN HORIZONTAL

(PELEBARAN PERKERASAN PADA LENGKUNG


HORIZONTAL & JARAK PANDANG PADA LENGKUNG
HORIZONTAL)

KELOMPOK VII :
1. JUMIATI (1821041015)
2. MUNAWIR PRATAMA (1821041001)
3. M. FADEL PRATAMA ACHMAD (1821040008)
4. HAERUDDIN SYAM (1821041017)
ALINYEMEN HORIZONTAL

• Alinyemen horizontal pada jalan perkotaan diatur agar


memenuhi kebutuhan teknik dasar serta untuk
menyediakan tempat yang cukup bagi lalu lintas para
pemakai jalan.
• Alinyemen horizontal adalah proyeksi sumbu / as jalan
pada bidang horizontal (peta), yang terdiri dari bagian
lurus (tangent) dan bagian lengkung (curve) disebut juga
jalan.
PELEBARAN JALAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL

Kendaraan bergerak dari jalan lurus menuju tikungan seringkali


tidak dapat mempertahankan lintasannya pada lajur yang disediakan.

 Pada waktu membelok, yang diberi belokan pertama hanya roda depan,
sehingga lintasan roda belakang agak keluar jalur (off tracking)
 Jejak lintasan kendaraan tidak lagi berhimpit, karena bemper depan dan
belakang akan mempunyai lintasan yang berbeda dengan lintasan roda
depan dan roda belakang.
 Pengemudi akan mengalami kesukaran dalam mempertahankan lintasan
tetap pada lajur jalannya terutama pada tikungan – tikungan yang tajam atau
pada kecepatan yang tinggi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PELEBARAN JALAN DI TIKUNGAN TAJAM
o Jari – jari lengkung (R, m)
o Kecepatan kendaraan (V, km/jam)
o Jenis dan ukuran kendaraan rencana (umumnya
truk tunggal jalan dalam kota,
kendaraan semi trailer jalan
antar kota)
o Elemen – elemen pelebaran jalan di tikungan
 Off Tracking (U)
 Kesukaran dalam mengemudi di tikungan (Z)
PELEBARAN PADA TIKUNGAN
• b = lebar kendaraan rencana
• B = lebar perkerasan yang ditempati satu kendaraan di
• tikungan pada lajur sebelah dalam
• U = B-b
• C = lebar kebebasan samping di kiri dan kanan kendaraan
• Z = lebar tambahan akibat kesukaran mengemudi di tikungan
• Bn = lebar total perkerasan pada bagian lurus
• Bt = Lebar Total perkerasan di tikungan
• Δb = tambahan lebar perkerasan di tikungan
• Δb = Bt - Bn
o Rw = radius lengkung terluar dari lintasan kendaraan
pada lengkung horizontal untuk lajur sebelah dalam
(besarnya Rw dipengaruhi oleh tonjolan depan (A)
kendaraan dan sudut belokan roda depan)

o Ri = Radius lengkung terdalam dari lintasan kendaraan


pada lengkung horizontal untuk lajur sebelah dalam.
(besarnya Ri dipengaruhi oleh jarak gandar kendaraan
(p))

o B = Rw – Ri
o Ri + b = v(R²w – (p+A)²)
o Rw = v(Ri+b)2+(p+A)2
o Ri = Rw – B
o Rw – B + b = v(R²w – (p+A)²)
o B = Rw + b – (R²w – (p+A)²)
o Rc = Radius lengkung untuk lintasan luar roda
depan yang besarnya dipengaruhi oleh sudut

o Asumsi Rc = Ri +1/2 b
o Kendaraan rencana truk tinggal
• P = 6,5 m
• A = tonjolan depan kendaraan = 1,5 m
• b = lebar kendaraan = 2,5 m

 
𝐵=
√{√ 𝑅
2
𝑐
2 1
− ( 𝑝 − 𝐴 ) + 𝑏 } +¿ ¿
2

  2
𝐵= √ {√ 𝑅 −64+1,2 5} +64−√ 𝑅 −64+1,25
2
𝑐
2
𝑐
KESUKARAN DALAM MENGEMUDI DI
TIKUNGAN

o Semakin tinggi kecepatan kendaraan maka


semakin tajam tikungan, semakin besar
tambahaan pelebaran akibat kesukaran dalam
mengemudi
o V = Kecepatan Km/jam   0,105 𝑉
o R = Radius lengkung, m
𝑍=
√𝑅
o Kebebasan samping (C)
• 0,5 m lajur 6 m
• 1m lajur 7 m
• 1,25 m lajur 7,5 m
JARAK PANDANG
UMUM
MANFAAT
PANDANG JARAK
omanusia
benda akibat adanya
(berbahaya),
kendaraan
sedang yang
berhenti,
Keamanan dan kenyamanan pengemudi
pejalan
hewan kaki, lajur
pada atau
kendaraan untuk dapat melihat dengan
jelas dan menyadari situasinya pada saat ojalannya.
Memberi
mendahului kemungkinan
kendaraan
lain yang
dengan bergerak
kecepatan
mengemudi sangat tergantung pada jarak
lebih rendah
mempergunakan denganlajur
yang dapat dilihat dan tempatnya duduk.
odi sebelahnya.
Menambah
jalan effisiensi
tersebut,
sehingga
pelayanan volume
dapat
JARAK PANDANG adalah panjang jalan di
dicapai
omungkin semaksimal
depan kendaraan yang masih dapat dilihat
Pedoman
penempatan bagi
rambu
dengan jelas diukur dari titik kedudukan lalu-lintas
segmen jalan. setiap
pada
pengemudi.
JARAK PANDANGAN HENTI

Pengemudi untuk menghentikan laju kendaraan setelah melihat :


o Jarak pandangan henti minimum merupakan jarak yang ditempuh
pengemudi selama menyadari adanya rintangan sampai menginjak
rem, ditambah jarak untuk mengerem.
o Jarak pandang henti minimum adalah jarak yang ditempuh
rintangan pada lajur jalannya. Rintangan itu dilihat dari tempat
duduk pengemudi dan setelah menyadari adanya rintangan,
pengemudi mengambil keputusan untuk berhenti. yaitu jarak
pandangan yang dibutuhkan untuk menghentikan kendaraannya.
FAKTOR – FAKTOR PENENTU
Faktor-faktor penentu yang berpengaruh pada perencanaan
alinemen horizontal :
o Kecepatan rencana (V)
o Jari-jari tikungan (R)
o Kemiringan muka perkerasan (e)
o Koefisiensi gesek antar ban dengan muka perkerasan (f)

Dalam hal ini menentukan bentuk-bentuk tikungan terdapat hal-hal


tertentu yang perlu diperhatikan, yaitu :
o jari-jari lengkung minimum
o Lengkung peralihan
o Jenis tikungan Full Circle (C – C)2. Spiral – Spiral (S – S)
o Spiral – Circle – Spiral (S – C – S)
Jenis-Jenis Tikungan

1. Full Circle (C – C)2 2. Spiral – Spiral (S – S)


3. Spiral – Circle – Spiral (S – C – S)
KLASIFIKASI JARAK PANDANG
TAHANAN PENGEREMAN (SKID RESINTANCE)

 Dipengaruhi oleh tekanan ban, bentuk ban, bunga ban, kondisi


ban,permukaan dan kondisi jalan, dan kecepatan kendaraan
 Besar tahanan pengereman dinyatakan dalam "koefisien gesekan
memanjang" jalan, fm atau "bilangan geser",
 Nfm adalah perbandingan gaya gesekan memanjang jalan dan
komponen gaya tegak lurus muka jalan, sedangkan bilangan
geser, N, adalah 100 fm.
 Koefisien gesekan lebih rendah pada kondisi jalan basah,
sehingga untuk perencanaan mempergunakan nilai dalam keadaan
basah,
 Kecepatan kondisi basah lebih kecil (± 90%) atau sama dengan
kecepatan rencana, khususnya jalan dengan kecepatan tinggi.
KLASIFIKASI JARAK PANDANG
JARAK PANDANGAN HENTI
Untuk perencanaan PIEV = 1,5 detik (AASHTO '90 )
Setelah mengambil keputusan menginjak rem, maka pengemudi butuh waktu
sampai dia menginjak pedal rem rata-rata pengemudi 0,5 – 1,0 detik. Untuk
perencanaan diambil waktu 1,0 detik, sehingga total waktu yang dibutuhkan
saat melihat rintangan sampai menginjak pedal rem, disebut waktu reaksi =
2,5 detik.
JARAK PANDANGAN MENYIAP
Jarak pandangan menyiap standar untuk jalan dua lajur 2 arah terdiri dari 2 tahap
yaitu :
PARAMETER JARAK PANDANG
KETINGGIAN MATA PENGEMUDI
 Kombinasi dari ketinggian pengemudi dan tinggi kursi
pengemudi.Untuk truk digunakan 2,33 m.
 Tinggi mata pengemudi truk 2,33 m untuk lengkung cekung
sangat penting untuk memeriksa efek dari kenaikan biaya
struktur biaya pada jarak pandangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/330543482_Analisis_Des
ain_Geometrik_Jalan_Pada_Lengkung_Horizontal_Tikungan_Den
gan_Metode_Bina_Marga_dan_AASHTO

https://www.slideshare.net/poojakhan2/92237340-perancangangeo
metrikjalanteori

http://eprints.polsri.ac.id/3675/3/BAB%20II.pdf

https://www.academia.edu/33016081/Laporan_Perancangan_Geo
metrik_Jalan_kelas_2

https://www.ilmutekniksipil.com/teknik-lalulintas/alinemen-horisonta
l

https://id.scribd.com/document/180951030/Alinyemen-Horizontal-p
df
/Abdurosyidamri
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai