Anda di halaman 1dari 27

DEMAM BERDARAH DENGUE

DI KAB. KOTAWARINGIN TIMUR

Kepala Dinas Kesehatan Kab.Kotawaringin Timur


GAMBARAN UMUM
• Penyakit infeksius untuk daerah tropis
• Penyebabnya virus dengue
• Penularan melalui gigitan nyamuk aedes aegypty
betina
• Gejala awal yang tidak spesifik (seperti infeksi virus
pada umumnya) dan variasi gejalanya sangat luas
• Tergolong self limited disease
• Proses infeksinya tergolong cepat dan menimbulkan
komplikasi yang sering berakhir dengan kematian
• Sering mengecoh dengan karakteristik demam
dengan gambaran “pelana kuda”
• Mobilitas penduduk menunjang peningkatan kasus
GRAFIK INFEKSI DENGUE TAHUN 2006-2011
DI KOTAWARINGIN TIMUR
140

120
120

100
88
81 81
80
72 71
68
60
60 5757 55
54
48 46
43 41
38 38
40 35
32 31 29
24
27
24
27 26 28 25
21 21
20 15 1516 1719 17 18
10 1110 121414 13 13 12
10 10 11 1111
14
8 8 7 8 8 6
4 5 7 4 3 5 7 4
7
1 3 2 0
0
l

l
v

v
ei

ei

ei

ei

ei

ei
v

v
rt

rt

rt

rt
n

n
rt

rt
n

n
p

p
ju

ju
ju

ju

ju

ju
no

no
no

no

no

no
se

ja

ja

ja
ja

se

se

se

ja

se

ja

se
m

m
m

m
2006 2007 2008 2009 2010 2011
MANIFESTASI INFEKSI
VIRUS DENGUE

Tanpa Gejala

Demam Tidak Spesifik


INFEKSI
VIRUS TANPA PERDARAHAN
DENGUE
Demam Dengue
DENGAN

PERDARAHAN

TANPA SHOCK
Demam Berdarah

Dengue DENGUE SHOCK

SYDROME (DSS)
GEJALA DEMAM DENGUE
• Demam lebih dari 2 hari
• Sakit Kepala
• Nyeri belakang mata (Retro-orbital pain)
• Nyeri otot & sendi
• Bintik-bintik merah pada kulit
• Manifestasi perdarahan
• Leukosit menurun
MANIFESTASI DEMAM PADA INFEKSI
VIRUS DENGUE
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)

1. Demam
2. Perdarahan
3. Thrombocytopenia (100 x 109 /L atau kurang)
4. Kebocoran plasma akibat peningkatan permeabilitas
pembuluh darah :
-  Haematocrit meningkat diatas 20%
-  Protein menurun; pleural effusion atau ascites
PERBEDAAN DF DHF
Tourniquet test ++ ++++
Petechiae,purpura + +++
WBC ++++ +
platelet ++ ++++
haematocrit 0 +++
Hepatomegaly 0 ++++
Perdarahan spontan +/- +
Shock 0 +
Dengue shock syndrome (DSS)
• 4 kriteria DHF
• Dengan tanda-tanda shock:
1. Denyut nadi cepat & lemah
2. Menyempitnya tekanan darah(<20mmHg)
3. Tekanan Darah menurun
4. Kulit dingin , lembab dan gelisah
 
GRAFIK INFEKSI DENGUE TAHUN2011
DI KOTAWARINGIN TIMUR
70

63

60

50
46

40
35
32
30 28

20

10 11 10 10
10 9 8
6 6 5 5 6 5
4 3
2 2 2 1 1 1 1
- - - - - - -
-
JAN FEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV

DSS DBD DD
DISTRIBUSI UMUR PENDERITA DENGUE TAHUN2011
DI KOTAWARINGIN TIMUR
KUMULATIF
NO PUSKESMAS JUMLAH
Krng 1th 1-4th 5-14th 15-44th Lbh 44th
1 Ujung Pandaran - - - - - -
2 Samuda - - - 2 - 2
3 Bapinang - 1 1 - - 2
4 Bagendang - - 2 - - 2
5 Ketapang 2 8 17 47 28 1 101
6 Ketapang 1 2 6 21 10 - 39
7 Pasir Putih - 4 6 6 - 16
8 Baamang 1 5 8 29 15 - 57
9 Baamang 2 6 9 12 7 1 35
10 Mentaya Seberang - - 1 1 - 2
11 Kota Besi - 4 7 2 1 14
12 Sebabi - - 5 10 - 15
13 Cempaka Mulia - 2 4 4 - 10
14 Pundu - - 4 - 1 5
15 Parenggean 1 2 - - 2 - 4
16 Parenggean 2 - - - 3 - 3
17 Kuala Kuayan - - 1 2 - 3
18 Bukit Santuai - - - - - -
19 Tumbang Sangai - - - - - -
20 Tumbang Kalang - 1 1 - - 2
KABUPATEN KOTIM 23 52 141 92 4 312
INSIDEN DSS DBD DAN DD MENURUT TEMPAT
KAB.KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN 2011

60

53

50
45

40

32
30

23
20
20
17
16 16

10 9
8 8
7 7
5 5
4 4
3 3
2 2 2 2 2 2 2 2
11 1 11 1 1 1 1 1 1
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
-
UJP SMD BPG BGD KT2 KT1 PSP BM1 BM2 SRN KTB SBB CPM PND PR1 PR2 KKN BKS TBS TBK

DSS DBD DD
POLA MAXIMUM MINIMUM AGREGATE DBD KAB.KOTIM TAHUN 2005-2010
DAN KEADAAN PADA TAHUN 2011
140

120
Kematian bulan oktober 3 orang (2Kota Besi & 1 MB.Ketapang) 120
Kematian bulan november 2 orang (Sebabi & MB Ketapang)
100
88
81
80 81
71
68
60 57
60

43 46
38
40 35 41
31
27

20 14 18
11 10 8 10 8
5 11 7 14
11 11 3 3 2
6 7 1
4
- -
jan feb mrt apr mei jun jul agt sep okt nov des

MAXIMUM MINIMUM THN 2011


PENANGGULANGAN INFEKSI VIRUS DENGUE
KAB.KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN 2011

DETEKSI DINI PENANGANAN


KENDALIKAN PENDERITA
PENDERITA
AEDES INFEKSI
INFEKSI
AEGYPTI VIRUS
VIRUS
DENGUE DENGUE

PENANGGU
LANGAN
KENDALIKAN VEKTOR PENYEBAR VIRUS DENGUE
Nyamuk Aedes Aegypti
• Hidup di sekitar manusia dan nyamuk betina yang menggigit manusia pada
waktu siang hari (pagi & sore)
• Berkembang biak pada air bersih (bak mandi, tempayan, tempat minum
burung dan barang-barang bekas yang dibuang sembarangan yang pada
waktu hujan terisi air) dan tidak bersarang di air got dan semacamnya
• Siklus perkembangbiakan nyamuk berkisar antara 10-12 hari dan umur
nyamuk betina 2mgg - 3 bulan (rata-rata 1,5 bln)
• Kemampuan terbangnya antara 40 -100 m & sering hinggap gantungan baju
• Penyebaran lain : aedes albopictus (di kebun: didaun-daun)
Angka Bebas Jentik Tw 3&4
Tahun 2011 di Kab.Kotawaringin Timur
Rata-rata
ABJ TW 3 ABJ TW 4
JLH RUMAH ABJ
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DIPERIKSA TW 3 & 4
% % %
1 2 3 5 12 14 15
020 Mentaya Hilir Selatan Samuda 565 32.00 31 31.5
021 Teluk Sampit Ujung Pandaran        
050 Pulau Hanaut Bapinang 435 72.00 73 72.5
060 Mentaya Baru Ketapang Ketapang I 550 85.00 80 82.5
    Ketapang II 3,084 85.40 84.9 85.15
    Pasir Putih 1,500 45.50 70.2 57.85
061 Seranau Mentaya Seberang 240 64.00 BM 64
070 Mentaya Hilir Utara Bagendang 3,585 72.00 25.29 48.645
110 Kota Besi Kota Besi 500 69.00 BM 69
111 Telawang Sebabi        
120 Bamaang Bamaang I 7,200 80.00 73.5 76.75
    Baamang II 1,500 90.10 90.7 90.4
190 Cempaga Cempaka Mulia 405 70.00 BM 70
191 Cempaga Hulu Pundu        
200 Parenggean Parenggean I 523 85.00 77 81
    Parenggean II 917 51.00 62 56.5
210 Mentaya Hulu Kuayan 456 63.00 BM 63
211 Bukit Sentuai         0
230 Antang Kalang Antang Kalang 650 65.00 BM 65
    Tumbang Sangai 340 73.00 BM 73
JUMLAH ( KAB/KOTA)   22,450 68.88 66.759 67.92
Pengendalian Vektor Yang Telah Dilakukan
• Sejak sebelum terjadi masa penularan, telah dilakukan himbauan intensif
untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3 M (menguras,
menutup & mengubur) secara gotong royong & bersama
• Himbauan untuk menggunakan repelent pada anak sekolah
• Menyediakan bubuk abate secara cuma-cuma di Puskesmas dan biaya
distribusi untuk kader
• Menyediakan insentif bagi JUMANTIK
• Desentralisasi pelaksanaan PE & fogging focus (pengasapan pada wilayah
yang ada penderitanya) ke Puskesmas dengan harapan penatalaksanaan lebih
cepat. Dinas kesehatan hanya untuk wilayah non-endemis
• Himbauan swasta untuk memasang spanduk “kendaraan bebas nyamuk”
• Melakukan Fogging massal untuk MB Ketapang & Baamang
Kendala Pengendalian Vektor
• Pemahaman tentang Penanggulangan DBD yang belum optimal
• Partisipasi masyarakat yang belum optimal
• Petugas Fogging gadungan yang membuat masyarakat terlena
• Peralatan mesin ULV & swingfox yang terbatas
• Keterbatasan pembiayaan (fogging masal, perlengkapan petugas,
perlengkapan jumantik)
• Pemahaman tentang pelaksanaan fogging
• Penyakit lain yang memerlukan pengendalian yang sama
(chikungunya)
• Pemahaman masyarakat yang tidak benar tentang keberadaan
bangunan-bangunan tertentu
DETEKSI DINI PENDERITA
INFEKSI VIRUS DENGUE
• Deteksi semakin dini akan semakin kecil jumlah nyamuk yang
mengandung virus dengue sehingga morbiditas dapat ditekan
• Deteksi dini akan menekan angka mortalitas

Deteksi Dini Yang Telah Dilakukan


• Melakukan Himbauan ke seluruh petugas kesehatan untuk
meningkatkan kewaspadaan DBD
• Seluruh Puskesmas endemis telah mampu melakukan
pemeriksaan Thrombocyt & Haematocrit
• Melakukan PE & pemantauan bagi penderita demam
• Penyediaan Rapid Diagnostik test untuk deteksi dini (NS1, Ig G
& Ig M)
Rapid Diagnostic Test (NS1)

Symptom
Bite ← Incubation → NS1 Ag Antibody
DA
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Y

ACUTE
CONVALESCENCE STAGE
Ag/Ab level
INFECTION

IgG
IgM
NS1 Ag

Day
Rapid Diagnostic Test (NS1)
KendalaDeteksi Dini
Penderita Infeksi Virus Dengue
• Gejala awal yang tidak spesifik (flu Like syndrome)
• Penetapan Diagnosa yang terlambat
• Mahalnya harga Rapid Diagnostic test
• Masyarakat cenderung mencoba-coba
• Dampak dari upaya deteksi dini, sarana kesehatan penuh
penderita
• Sistem informasi yang belum menunjang
PENANGANAN PENDERITA INFEKSI
VIRUS DENGUE
• Ditujukan untuk menekan angka mortalitas
• Penunjang angka kematian adalah keterlambatan untuk
memperoleh penatalaksanaan (ketakutan biaya)

Penanganan Yang Telah Dilakukan

• Demam 3 hari fikirkan DBD kecuali ada bukti lain


• Pembebasan biaya pelayanan pasien DBD klas III di RSUD
Dr.Murjani
Kendala Penanganan

• Keterbatasan sarana Pelayanan, diharapkan ada puskesmas


perawatan sehingga kasus tersangka bisa ditangani Puskesmas
(tidak menumpuk di RSUD Dr.Murjani)
• Keterbatasan obat-obatan dan biaya (telah diberikan ole Diskes
Prov.Kalteng cairan Ringer Lactate 200 fl)

Anda mungkin juga menyukai