Anda di halaman 1dari 68

INFLASI

Inflasi : kecenderungan dari harga-harga untuk menaik


secara umum dan terus menerus
Bila sebagian besar barang-barang harganya ditentukan
oleh pemerintah, maka harga-harga yang dicatat oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) mungkin tidak menunjukkan
kenaikkan (karena yang dicatat adalah harga resmi
pemerintah).
Tapi mungkin dalam realita ada kecenderungan bagi
harga-harga untuk terus menaik, keadaan ini tercermin
dari adanya harga-harga bebas atau harga tidak resmi
yang lebih tinggi dari harga resmi yang cenderung
menaik.
Dalam hal ini sebetulnya inflasi ada, tetapi tidak
diperkenankan menunjukkan dirinya, keadaan ini disebut
supressed inflation, yang suatu saat akan tampak.
MACAM-MACAM INFLASI

I.Berdasrakan parah tidaknya:


a. Inflasi ringan ( < 10% )
b. Inflasi sedang ( 10% - 30% )
c. Inflasi berat ( 31% - 100% )
d. Hyperinflasi ( > 100% )

Penentuan parah tidaknya inflasi sangat relatif ,


kita tidak bisa menentukan parah tidaknya inflasi
hanya dari sudut laju inflasi saja, tanpa
mempertimbangkan siapa-siapa yang
menanggung beban dan siapa yang untung.
Misal bila laju inflasi adalah 20% dan
semuanya berasal dari kenaikkan barang-
barang yang dibeli oleh golongan yang
berpenghasilan rendah, maka seharusnya
dinamakan inflasi yang parah.

II. Berdasarkan sebab-musabab inflasi:


a.Demand Inflation: inflasi yang timbul
karena permintaan masyarakat akan barang
dan jasa terlalu kuat.
b. Cost Inflation: inflasi yang timbul
karena kenaikkan ongkos produksi.

P
P
S2

P2 P2 S1

D2
P1
P1

D1 D

Q Q
Q2 Q1
Q1 Q2

DEMAND PULL INFLATION COST PUSH INFLATION


III. Berdasarkan asal dari inflasi:
a. Domestic Inflation: inflasi yang berasal
dari dalam negeri.
b. Imported Inflation: inflasi yang berasal
dari luar negeri.
INDEKS HARGA

Terdapat 3 indeks harga yaitu:


1. Indeks harga konsumen (Consumer
Price Index)
2. Indeks harga produsen (Producer
Price Index)
3. Pendeflasi GDP (Gross Domestic
Product Deflator)
P1t Q10 + P2t Q20 + P3t Q30 ...... + Pt Qn
CPIt= X 100
P10 Q10 + P20 Q20 +P30 Q30 ..... + Pn Qn0

Keterangan:
CPIt : indeks harga konsumen pada tahun t
P10, P20, P30 ,...... Pn0 : indeks barang 1,2,3 sampai n pada
tahun n dasar
P1t, P2t, P3t ,.........Pnt : indeks barang 1,2,3 sampai n pada
tahun t
Q10, Q20, Q30 ......Qn0 : jumlah produksi barang 1,2,3 sampai n
pada tahun dasar
Penghitungan Indeks Harga Konsumen
Indeks Harga Konsumen untuk akhir tahun 2013:
7.240.000
CPI2013 = X 100 = 70.56 %
10.260.000
PERHITUNGAN TINGKAT INFLASI
 
Pada bulan April 2012 indeks harga konsumen : 150

Pada bulan Mei 2012 indeks harga konsumen : 150,75

Pada bulan April 2013 indeks harga konsumen : 160

150,75 - 150
Tingkat Inflasi untuk bulan Mei 2012 = X 100 = 0,5 %
150

160 - 150
Tingkat inflasi untuk bulan April 2013 = X 100 = 6,67 %
150
4. Pasar Luar Negeri
Bertemu permintaan dunia akan hasil-
hasil ekspor negara exportir dengan
penawaran hasil ekspor kita, akan
menentukan harga rata-rata ekspor
stakehoders Ragam tuntutan

Karyawan Imbalan ekonomis, sosial dan


psikologis yang memuaskan, perlakuan
yang adil dan tidak memihak,
kebebasan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan serikat buruh, kebebasan
untuk mengundurkan diri / berhenti dari
pekerjaan, kondisi kerja yang memadai
dan lain-lain

Harga yang pantas, pelayanan yang


Pelanggan memuaskan, antara lain pengiriman
barang yang tepat waktu, penyediaan
data tehnis penggunaan barang garansi
yang layak, dukungan suku cadang
yang lengkap, perbaikan dan
peningkatan produk, penyediaan
fasilitas kredit, dan lain-lain
stakehoders Ragam tuntutan

Pemasok Usaha yang berkesinambungan,


pembayaran yang tepat waktu, dan
lain-lain

Pemerintah Pajak, persaingan yang jujur, ketaatan


pada perundang-undangan serta
peraturan-peraturan khusus yang
berlaku, dan lain-lain

Serikat Pengakuan sebagai mitra perusahaan,


Buruh kesempatan untuk melakukan kegiatan
berorgaisasi dalam perusahaan, dan
lain-lain.
stakehoders Ragam tuntutan

Pesaing Aturan Main Dalam Persaingan

Masyarakat Penyediaan lapangan kerja, aktivitas


sosial kemasyarakatan dari pihak
Sekeliling
perusahaan, dan lain-lain

Masyarakat Sumbangsih pada pembangunan, dan


Luas lain-lain
Strategic business unit (sbu)
Bagian operasional dalam perusahaan yang
melayani produk / segmen pasar tertentu,
melayani sekelompok pelanggan tertentu
atau melayani daerah (pasar) tertentu

SBU diberi wewenang untuk membuat


keputusan-keputusan strategiknya sendiri
tanpa melanggar garis pedoman yaitu
strategik induk (Coorporate Strategy) yang
telah ditentukan perusahaan.
Stakeholders :
Kelompok orang atau individu yang terkena
akibat langsung atau tidak langsung karena
adanya kegiatan perusahaan
Stakeholders :
• Pemegang saham • Pemerintah
• Kreditor & debitor • Pesaing
• Karyawan • Serikat Pekerja
• Pelanggan • Masyarakat
• Pemasok
Objectives :
1. Continuity of profits
2. Efficiency (cost reduction)
3. Employee satisfaction & development
4. Quality of product / services
5. Good corporate citizenship and social responsibility
6. Market leadership
7. Maximazation of devidends
8. Control over assets
9. Adaptability & Flexibility
10.Service to society
Sosial responsibility antara lain :
1. Control or air, land, noise and water polution
2. Policies and programs for employment, training
3. Solving community problems in education, crime,
drugs, local issues, etc.
4. Conservation of energy, natural resources and
public facilities
5. Accurate descriptions of products characteristics and
performance
6. Addition of safety devices warning signals in the
production process and on products
Catatan :
1. Perusahaan dapat mempunyai lebih dari satu
tujuan (OBJECTIVE)
2. OBJECTIVES tidak selalu sama jangka waktunya
(mungkin saja perusahaan menentukan tujuan
efisiensi sebagai Short Run Objectives dan
Market Leadership sebagai Long Run
Objective)
Objective
3. OBJECTIVES yang sama jangka waktunya dapat
mempunyai bobot berbeda. Pembobotan menjadi
lebih penting bila sumber daya dan waktu
terbatas. Misalnya, karena terbatasnya dana
mungkin perlu diadakan “Trade Off” mana yang
perlu diberi bobot lebih tinggi antara Profitability
dan Market Leadership kalau keduanya harus
dilaksanakan pada periode yang berlawanan
4. Terdapat banyak cara untuk mengukur dan
menentukan apakah Ojective telah tercapai.
Misalnya Objective dapat diukur melalui kriteria
efisiensi atau effectivness. Kadang-kadang juga
diperlukan Trade Off antara tujuan efisiensi antar
unit perusahaan disebut Sub Optimization

5. Terdapat perbedaan antara Official Objective


dan Operative Objective.
Objective
Official Objective : Tujuan yang dinyatakan
secara resmi oleh perusahaan kepada umum
Operative Objective : Tujuan yang benar-benar
ingin dicapai perusahaan melalui operasi
bisnisnya
6. Terdapat kendala-kendala untuk mencapai
tujuan tertentu. Misalnya Objective berupa
Market Leadership yang berlebihan dapat
mendorong para pesaing bersatu melawan kita.
Munkin juga Pemerintah akan bertindak
menghalangi dengan peraturan-peraturan
tertentu untuk menghindari terjadinya monopoli.
7. Objective bukanlah strategi. Strategi adalah alat
untuk mencapai tujuan, bukan tujuan sendiri.
Ekspansi adalah salah satu strategi, bukan
objective.
8. Objective dapat berubah sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, bahkan misi pun juga
dapat berubah sekalipun jarang terjadi.
Penyusunan Strategi (STRATEGIST)
1. Board Of Directors (Komisaris) tugasnya membuat
strategi dan menilai strategi yang dibuat perusahaan
2. Top Management (Chief Executive Officers : CEO),
orang utama pembuat strategi.
3. Corporate Planning Staffs (Corporate Planners),
membantu Top Management membuat strategi
4. Consultans, disewa untuk menggantikan Corporate
Planners
5. Enterpreneurs (untuk perusahaan perseorangan
atau perusahaa famili)
6. SBU Executives, menyusun strategi bagiannya
(unitnya) tanpa meninggalkan garis-garis yang
ditentukan dalam corporate strategi. Corporate
strategi adalah strategi dasar yang ditentukan oleh
BOD bersama CEO
ANALISIS LINGKUNGAN
TEKNIK ANALISIS LINGKUNGAN

Ada 4 cara :
 Mengumpulkan informasi lisan
 Merancang sistem informasi manajemen
 Memata-matai pesaing
 Membuat ramalan
ET
E TOO
P
Environtment P
Threat
Opportunity
Profile

Membantu Penyusunan Strategi agar dapat :


Memusatkan pada diagnosis yang penting
Mengurangi informasi yang berlebihan
Mendiagnosa secara efektif
PERANAN PARA PENYUSUN STRATEGI DALAM
ANALISIS DAN ANALISIS LINGKUNGAN
Analisis
Penyusunan Secara Dengan Ramalan SIM & Diagnosis &
Strategi Lisan Dokumen Studi Formal Pengambilan
Keputusan
Manajer Terus Jarang Jarang/ Melaksanakan
Puncak Menerus jarang Memberi
Nasehat
Perencanaa Kadang- Kadang/ Memberi
Perusahaan kadang kadang-kadang nasehat

Dewan Kadang- Jarang Jarang/jarang Kadang-kadang


Komisaris kadang

Konsultan Jarang Kadang- Jarang/- Kadang disewa


kadang untuk memberi
nasehat
SIM = Sistem Informasi Manajemen
ETOP Untuk Perusahaan Pittston Coal
Faktor-faktor Lingkungan Dampaknya pada masing-masing sektor

Sosial ekonomi Kenaikan pasar luar negeri


Teknologi Memisahkan sulfur
Menggantikan bensin dengan
tenaga nuklir
Persaingan Consol, Peabody, Amax yang lebih besar (nama-nama
perusahaan pesaing)
Pemasok Masalah distribusi untuk pasar luar negeri
Kenaikan tingkat upah tambang batu bara
Pemerintah Peraturan-peraturan keamanan, pertambangan dan polusi
dapat meningkatkan biaya
Kemungkinan dukungan ekspor dengan perkembangan infrastruktur
STRATEGIC ADVANTAGE ANALYSIS
& DIAGNOSIS
ANALISIS DAN DIAGNOSIS
KEUNGGULAN STRATEGIK
Pokok Bahasan :
Faktor-faktor keunggulan strategic :
 Marketing and distribition

 R & D and engineering


 Production and operations
 Corporate resourses & personel
 Finance and accounting
Penyusunan SAP (Stategic Adventage Profile)
STRATEGIC ADVANTAGE FACTORS
Mempelajari faktor-faktor keunggulan strategic
berarti : menganalisa dan menentukan kekuatan
dan kelemahan internal untuk menghadapi
kesempatan dan ancaman dari lingkungan
MARKETING AND DISTRIBUTION
Penyusun strategi akan melihat apakah perusahaan
memiliki pemasaran dan distribusi yang lebih kuat
dan kokoh dibandingkan dengan para pesaing
BILA POSISI PERUSAHAAN KUAT DI PASAR
Perusahaan akan mampu meluncurkan
produk dan jasa, mempertahankan dan
meningkatkan pangsa pasar
BEBERAPA KETENTUAN
TENTANG PEMILIHAN STRATEGI
1. THE BOSTON COUNSULTING GROUP
PRODUCT PORTFOLIO MATRIX
Mengelompokan produk / unit usaha
perusahaan menjadi 4 kelompok.
a. STARS
• Produk atau unit usaha yang pertumbuhannya
sangat cepat
• Butuh dana besar untuk pertahankan posisinya
• Merupakan leader (pemimpin) dalam bidang usaha
tersebut
• Menghasilkan uang yang besar sehingga punya
peluang untuk dikembangkan
b. CASH COWS
• Tingkat pertumbuhan rendah, namun pangsa pasar
cukup besar
• Dapat menekan biaya dan dapat menyediakan
dana untuk biaya overhead, dividen dan investasi
• Merupakan pondasi dari perusahaan
c. DOGS
• Produk/ unit usaha yang mempunyai tingkat
pertumbuhan rendah dan pangsa pasarnya kecil.
• Tidak menghasilkan keuntungan
• Sangat memerlukan dana untuk mempertahankan
hidupnya
• Harus dibatasi

d. QUESTION MARK
• Produk/ unit usaha yang punya tingkat
pertumbuhan yang tinggi sedang pangsa pasarnya
rendah
• Memerlukan dana besar tapi yang dihasilkan
rendah
• Kondisi yang paling jelek
ASUMSI BCG :

• Pangsa pasar besar untuk produk yang mempunyai


pertumbuhan cepat ……) akan menghasilkan
tingkat keuntungan yang besar pula dan pada
situasi persaingan yang stabil

• Sebaliknya jika perusahaan memiliki produk yang


tingkat pertumbuhannya lambat. Untuk meperbesar
pangsa pasar akan butuh dana yang besar,
sehingga BCG menganjurkan untuk menarik dana
perusahaan keluar dari produk/unit usaha
semacam ini
TUJUAN BCG
Untuk mencapai perimbangan portofolio
antara berbagai macam produk atau unit
usaha.

PENGGUNAAN BCG

Perusahaan yang punya unit usaha yang


bermacam-macam yaitu untuk mengambil
keputusan apakah suatu unit usaha akan
diperluas, dipertahankan atau diperkecil
2. Mempertimbangkan serangkaian alternatif-
alternatif yang ada hubungannya dengan
ETOP, SAP dan persepsi manajer terhadap
resiko.
POSISI 1 :
Menggambarkan ekspansi dari produk yang sekarang ada dan pasar
yang sekarang ada, dilaksanakan jika SAP menunjukkan kekuatan
pada produk yang ada dan ETOP menunjukkan peluang-peluang pasar
serta manajemen mepunyai orientasi resiko yang rendah
POSISI 2 :
ETOP tampak ada persaingan yang kuat dan bermunculan ancaman-
ancaman baru dipasar, dan SAP menggambarkan kelemahan-
kelemahan dalam distribusi / dalam pertumbuhan produk
POSISI 3 :
Hampir sama dengan posisi 2, tetapi berdasarkan SAP seharusnya
perusahaan menambah operasi pada pasar yang baru karena
mempunyai kekuatan yang menonjol pada distribusi, sedang
kemampuan mengembangkan produk tidak ada
POSISI 4 :

Kombinasi dari posisi 2 dan 3 yaitu secara simultan menambah


produk baru dan pasar yang baru, ETOP dari perusahaan
menunjukkan adanya peluang yang cukup besar dan SAP
menggambarkan kekuatan-kekuatan diberbagai bidang serta para
manajer mempunyai cukup keberanian dalam mengambil resiko.

POSISI 5 DAN 6 :

Melalui proses perencanaan jangka panjang yaitu melalui


pentahapan dimana mula-mula ditambah produk baru lebih dulu
kemudian ditingkatkan dengan memperluas pada pasar baru atau
sebaliknya para manajer kurang berani mengambil resiko
BEBERAPA PENDEKATAN STRATEGI
1. PELUASAN INTERNAL (KE DALAM)
 Digunakan perusahaan dimana pangsa pasar ditingkatkan dan bidang
usaha diperluas dari sebelumnya
 Paling sesuai untuk perusahaan dimana produk/ jasa yang dihasilkan
masih belum mencapai tahap akhir dari siklus (Product Life Cycle)
 Perusahaan memperluas penjualannya dengan jalan menimbulkan
permintaan baru dan menciptakan kegunaan baru dari produknya di
daerah pemasaran yang sekarang ada
 Harga jual ditambah dan promosi ditingkatkan
 Sering disebut strategi intensif dan lebih sesuai untuk perusahaan yang
mempunyai pangsa pasar yang tidak terlalu besar dimana produknya
masih dalam tahap pertumbuhan
2. PELUASAN INTERNAL (KE DALAM)

 Digunakan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko dari adanya


perluasan dengan melakukan kegiatan usaha yang bersifat stabil
 Dapat juga berarti suatu periode tenang yang diciptakan diantar
strateg-strategi yang ada
 Perusahaan yang sedang perluasan mungkin suatu saat perlu
untuk stabil sejenak untuk mempersiapkan diri bagi perusahaan-
perusahaan berikutnya
 Sering digunakan bersama-sama / sebagai kombinasi dengan
strategi-strategi lainnya
3. PENCIUTAN INTERNAL (KE DALAM)
 Sering disebut strategi melingkar / berputar
 Sasaran : peningkatan efisiensi
 Yang mendorong dipilihnya strategi ini adalah adanya resesi ekonomi/
depresi
 Pendekatan yang ditempuh :
 penekanan biaya : mengurangi jumlah karyawan, mengurangi
biaya perjalanan dinas, tidak membeli tapi menyewa dan lain-lain.
 peningkatan pendapatan : mengaktifkan penagihan,
mengefektifkan advertasi, promosi dan mengurangi promosi yang
tidak efektif.
 penjualan asset : tanah, gedung, kendaraan yang tidak diperlukan.
 mengorganisasikan kembali produk / pasar untuk meningkatkan
efisiensi beberapa produk atau keluar dari pasar tertentu.
4. PENCIUTAN INTERNAL (KE LUAR)
 Meliputi kegiatan-kegiatan seperti penjualan aktiva perusahaan dan
likuidasi.
 Ada hubungannya dengan pendekatan perluasan eksternal ( ke luar)
Likuidasi merupakan keputusan yang sulit sebab :
a. Faktor struktural : adanya asset / aktiva yang khusus spesifik untuk
perusahaan tertentu dan untuk lokasi tertentu sehingga sulit dijual.
b. Faktor strategik perusahaan : makin erat keterkaitan suatu kegiatan / anak
perusahaan, makin sulit untuk diperlukan / dihilangkan.
c. Faktor Manajerial :
 kurangnya informasi sehingga manajemen tidak mengetahui dengan
pasti apakah suatu bagian / anak perusahaan benar-benar berguna
atau tidak
 menjatuhkan prestasi dari manajemen dan pertanda suatu kegagalan
manajemen.
 bertentangan dengan tujuan tanggung jawab sosial dari perusahaan.
5. PERLUASAN EKSTERNAL (KE LUAR)
 Merupakan kebalikan dari pendekatan likuidasi/penjualan
aktiva.
 Dilakukan dengan cara membeli perusahaan lain
(merger, akuisi)

Alasan merger :
1). Motivasi pembeli :
 Meningkatkan nilai saham
 Meningkatkan pertumbuhan perusahaan
 Mengadakan investasi yang lebih baik
 Mempertahankan tingkat penjualan dan pendapatan
 Alasan perpajakan

2). Motivasi penjual :


 Merupakan kombinasi dari beberapa pendekatan (misalnya joint
venture)
 Joint venture merupakan pengaturan permodalan 2 perusahaan
atau lebih untuk menciptakan organisasi perusahaan baru.
6. Kombinasi Internal Dan Eksternal

 Merupakan kombinasi dari beberapa


pendekatan (misalnya joint venture).
 Joint venture merupakan pengaturan
permodalan 2 perusahaan atau lebih
untuk menciptakan organisasi
perusahaan itu.
STRATEGI GENERIK MICHAEL PORTER
KEUNGGULAN STRATEGIK
TARGET STRATEGIK

Keunikan yang Posisi biaya


dilihat pelanggan rendah

KEPEMIMPINAN
Industri luas
DIFERENSIASI BIAYA
MENYELURUH
Hanya segmen
pasar tertentu FOKUS
DIFERENSIASI :
 Prinsipnya mengambil pelanggan sebagai titik
perhatian utama.
 Menitikberatkan pada membangun persepsi pembeli
tentang keunggulan kualitas, desain produk, teknologi,
jaringan distribusi, image, raw material delivery.
 Harga boleh tinggi namun produk harus benar beda
(unik)
 Jika produk yang telah mempunyai persepsi dibenak
konsumen mnurunkan harga, maka akan membuat
ragu konsumen.
 Karena fokusnya konsumen/pelanggan juga ditentukan
oleh aspek diluar karakteristik yang berhubungan
dengan pelanggan (Mac Donald)
PERSYARATAN UNTUK STRATEGI DIFERENSIASI
A. Ketrampilan dan Sumberdaya Umum Yang Diperlukan
 Kemampuan pemasaran yang kuat
 Bakat yang kreatif
 Perekayasa produk
 Kemampuan yang kuat dalam riset dasar
 Reputasi korporat untuk kepemimpinan mutu dan reknologi
 Tradisi yang lama dalam industri atau gabungan yang unik dari
ketrampilan yang diambil dari usaha-usaha yang lain
B. Persyaratan Organisasi Umum
 Koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan
pengembangan produk, dan pemasaran.
 Pengukuran dan insentif yang subyektif daripada tolok ukur
kuantitatif.
 Suka untuk menarik tenaga yang berterampilan tinggi, ilmuwan atau
orang kreatif.
Contoh Perusahaan/Produk Yang Memakai
Strategi tersebut adalah :
a. Toyota Kijang merupakan kendaraan dengan
teknologi tinggi (bebas dempul)
b. Sony yang mengidentikkan diri dengan kualitas
dan inovasi
c. Hallmark membedakan diri dengan kartu yang
berkualitas tinggi sehingga mencerminkan
perhatian yang besar dari si pengirim kartu
(dengan semboyan “if you care enough to send the
best”)
d. Restoran-restoran membedakan diri dalam hal
kualitas makanan, pelayan atau berdasarkan jenis
makanan bangsa tertentu (Cina, Jepang, Eropa)
e. Dunhill membedakan diri pada kualitasnya.
Overall Cost Leadership
(Kepemimpinan biaya menyeluruh)
 Perhatian utama pesaing
 Harga jual murah
 Biaya R & D dan promosi ditekan
Cara yang ditempuh
 Menstandarisasi komponen-komponen
dengan disain produk yang sederhana.
 Bahan baku yang murah
 Inovasi-inovasi pada proses produksi
 Jaringan pemasaran dengan biaya
rendah
Persyaratan Untuk Strategi
Kepemimpinan Biaya Menyeluruh
A. Ketrampilan Dan Sumberdaya Umum
 Investasi modal yang terus menerus
 Ketrampilan perekayasa proses produksi
 Supervisi tenaga kerja yang ketat
 Produk disain yang mudah
 Distribusi dengan biaya yang rendah
B. Persyaratan Organisasi Umum
 Pengendalian biaya ketat
 Laporan yang sering dan rinci
 Insentif dengan biaya yang rendah

Contoh :
a) LG, Polyton dan Samsung…..) bidang
elektronik
b) Hyundai………) bidang kendaraan
c) Sabun GIV dan soca Cola.
FOKUS
 Untuk menghindari konfrontasi langsung dengan pesaing
 Konsentrasi pada pangsa pasar yang lebih sempit (niches)
 Prinsipnya menggunakan overall cost leadership atau
differentition

Persyaratan untuk Strategi fokus :


A. Ketrampilan dan sumberdaya umum yang diperlukan
adalah gabungan dari kebijakan-kebijakan di atas dan
diarahkan pada target strategi khusus,
B. Persyaratan organisasi umum adalah gabungan dari
kebijakan-kebijakan di atas dan diarahkan pada target
strategik reguler.
Contoh :
 Wait Disney Production……) pasar anak muda dengan
ticket murah
 Volvo mengutamakan keselamatan, BMW
mengandalkan kemewahan, Toyota Corolla
mengandalakan keperkasaan mesin dan keindahan
disain.
 Mazda MR-90 ……) eksekutif muda dengan harga
murah
 RS dan RSS……) kalangan berpenghasilan rendah
 Sabun Asepso…..) yang ingin sehat, Lux…..) yang ingin
cantik.
STRATEGI GLOBAL
Globalisasi mengharuskan perusahaan-perusahaan bersaing dan
beroperasi secara efisien, efektif dan ekonomis dalam pasar global
Contoh :
• Terbentuknya European Economics Community (EEC) atau Masyarakat
Ekonoi Eropa (MEE) Tahun 1992, yang mengakibatkan Eropa menjadi
satu pasar yang luas dengan penghasilan perkapita yang tinggi
• Munculnya macan-macan Asia
- NAFTA di Amerika Utara
- Semakin terbukanya pasar Eropa Timur
- Semakin terbukanya pasar Cina
- Terbentuknya blok perdagangan Asia Selatan
- Blok perdagangan ASEAN dan sebagainya
Keunggulan Globalisasi
 Meningkatkan penjualan dan profit dengan memanfaatkan pasar
baru dan peluang-peluang yang tumbuh
 Meningkatkan ketersediaan bahan baku yang murah
 Meningkatkan keunggulan daya saing (high quality of product dan
low cost)
Kelemahan Globalisasi
 Lingkungan mudah berubah (politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya)
sehingga tujuan perusahaan tidak tercapai
 Interaksi dengan berbagai bangsa yang rumit dengan
keanekaragaman kondisi ekonomi, sosial dan sebagainya.
 Komunikasi jadi sulit karena : beda bahasa, letak geografis, beda
budaya dan sebagainya
 Informasi signifikan untuk perencanaan dari segi : ketersediaan,
kedalaman dan ketelitian sangat bervariasi
 Sulit manganalisis persaingan masa kini dan masa depan di bebagai
negara karena perbedaan struktur industri dan praktek-praktek bisnis
TAHAP-TAHAP MEMASUKI PASAR GLOBAL
1. Tahap Domestik
 Konsentrasi perusahaan memenuhi pasar
 Orientasi ethnocentric : sifat pasar/konsumen sama
 Anggapan pasar domestik banyak peluang, karena belum dimasuki
pesaing
2. Tahap Internasional
 Perusahaan mulai mengembangkan sayap melalui produksi, perusahaan
dalam keluar dari negaranya
 Penyebabnya pasar didalam negeri sudah mulai dimasuki perusahaan
asing
 Orientasi ethnocentric
 Motivasi : melempar kelebihan produksi atau memperpanjang PLC
 Diatasi dengan membentuk divisi internasional, sifat pengambilan
keputusan sentralisasi
Contoh : Bakrie, Sinar Mas, Salim Group, Bimantara, Aqua
3. Tahap Multinasional
 Mulai menanam investasi dengan memproduksi di luar negeri yang
strateginya berbeda antara negara satu dengan yang lain (polycentric)
 Pengambilan keputusannya bersifat desentralisasi dimana struktur
organisasi disesuaikan dengan wilayah / negaranya

4. Tahap Global

 Perusahaan mulai melakukan strategi pemasaran global (global marketing


strategy) atau strategi sumber daya global (global sourcing strategy),
bukan kedua-duanya
 Global marketing strategy : memfokuskan pada pasar global dan dalam
memproduksi menggunakan sumber-sumber dari dalam negeri atau salah
satu negara
 Global sourcing strategy : fokusnya melayani pasar domestik dengan
produk yang diproduksi di luar negeri memakai sumber daya global
5. Tahap Transnasional
 Perusahaan mulai mendominasi pasar di seluruh dunia
(global)
 Memadukan sumber daya global dengan pasar global
untuk mencari keuntungan
 Melakukan standarisasi, namun mulai beradaptasi dengan
lingkungan bisnis yang berbeda di setiap negara
(geocentric)

Contoh : Electrolux, didesain di Itali


produksi dan ditest di Swedia & Polandia
Produksi besar-besaran dan dipasarkan di Amerika
pemasaran di bantu di Inggris
Alasan-alasan memasuki pasar global

1. Economic of scale

Dengan standarisasi akan diperoleh skala ekonomi yang tinggi,


karena tidak tergantung pada pasar domestik, tetapi pada
volume produk yang dapat dijual diseluruh dunia.
Contoh : Coca-cola menstandarisasi merk, resep dan iklan di
seluruh dunia
2. Global Association

Konsumen mempunyai persepsi yang sama dimanapun


berada
Contoh : Sony, Yamaha, Canon, Honda, McDonalds
3. Low Cost Labor / Materials
Untuk dapat memasuki kenegara yang memiliki biaya rendah
Contoh :
Perusahaan komputer membeli komponen dari Korea Selatan
dan Singapore, mendapat bahan baku dari Amerika Selatan,
dan dirakit di negara sedang berkembang karena biaya murah.
4. National Incentives
Perusahaan dapat memperoleh insentif-insentif khusus,
misalnya :
– pajak yang lebih rendah
– Fasilitas lengkap
– Kemudahan dalam hal ijin
– Lokasi yang lebih strategis
Contoh :
IPTN mendirikan pabrik di Alabama (Amerika untuk
mendapatkan kemudahan
5. Cross Subsidization
Memungkinkan perusahaan melakukan subsidi silang yaitu
mengalokasikan sumber-sumber daya yang diperoleh dari
suatu negara ke negara lain untuk memperkuat daya saing.
6. Dodge Trade Barries
Mengatasi hambatan-hambatan dalam perdagangan
internasional yaitu dengan mendirikan pabrik komponen dan
perakitan
Contoh :
Kuota, tarif kebijakan pemerintah untuk menggunakan
komponen lokal
7. Strategic Market
Dinilai strategis karena lokasi mempunyai keunggulan tertentu
Contoh :
 Pemasok bahan baku yang baik
 Biaya rendah
 Merupakan pusat perkembangan teknologi, mode, selera
STRATEGI – STRATEGI GLOBAL
Terdapat 2 strategi global generik yaitu :
a. Standarizing Strategy
 Fokus Penstandarisasian ; produk, kemasan, pemasaran untuk
mencapai economies of scale
 Adanya citra (image) tentang negara asalnya
Contoh :
- Levis adalah jeans Amerika
- Sony identik dengan Jepang
- Samsung identik denga negara Korea
Alasan-alasan yang mendorong strategi standarisasi :
 Perusahaan hanya memiliki satu sumber produksi
 Pesaing juga memasarkan produk standar
 Strategi memasuki pasar internasional yang utama adalah ekspor
 Pemasarn ditujukan ke negara-negara yang sama
 Pemakaian produk terutama dilingkungan urban
 Adanya kesamaan selera
a. Customizing strategy
 Produk, kemasan, pesaran dikembangkan secara lokal,
karena perbedaan karakteristik antara negara satu
dengan negara lain.

Alasan-alasan yang mendorong strategi penyesuaian :


 Adanya persyaratan standar teknis dari suatu negara
 Produk merupakan produk konsumsi dan untuk penggunaan
pribadi
 Terdapat variasi selera dan kebutuhan pelanggan
 Adanya perbedaan daya beli antar negara, karena
perbedaan income per kapita
 Sukses diterapkan para pesaing
 Terdapat variasi pemakaian seperti : iklim, behaviour dan
lain-lain
TEORI CLUSTERING ------) KEEGAN
 Yaitu dengan menggabungkan antara standarizing dengan customizing
 Bila karakteristik pasar sama (sekalipun negara beda)
-----) stanarisasi
 Bila karakteristik beda harus ada penyesuaian ditiap-tiap negara (berfikir
global, bertindak lokal)
Contoh
 Avon ------) di Jepang lewat counter
 P & G -----) di Jepang ultra Pampers
 Marlboro -----) di Hongkong
 Mc Donald’s -----) anggur di Perancis, bir di Jerman, Mc Spaghetti di
Filipina
 Coca-Cola -----) kemasan dan pemanis sesuai pasar/negara tertentu
-----) iklan disesuaikan dengan kondisi setempat
 Gulf Oil (minyak Amerika) -----) di Indonesia Nonox
 Apple Computer -----) di Jepang kalah dengan IBM

Anda mungkin juga menyukai