oleh :
DISAMPAIKAN PADA
PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS SDM PUSKESMAS
DALAM RANGKA TATA KELOLA KASUS HEPATITIS B DAN C
KABUPATEN TASIKMALAYA, 16 – 17 OKTOBER 2018
MENGENAL HEPATITIS VIRUS
HEPATITIS A HEPATITIS B HEPATITIS C
Route of Virus masuk tubuh Kontak dg darah, semen Kontak darah
transmissi melalui mulut dan cairan tubuh
on
Masa 15 – 50 hari (28 hari) 45 – 160 hari (120 hari) 14 – 160 hari (45 hari)
inkubasi
Gejala Tidak khas antara lain, sakit kepala, mual, muntah, tidak ada nafsu makan,
awal nyeri perut, buang air kecil keruh spt warna the, timbul kuning
- <10% pd usia<6 th - <1 % pd bayi bergejala - 20 – 30% infeksi baru
timbul kuning - 5 – 15% balita bergejala
- 40-60% pd anak 6 – bergejala
14 tahun timbul 30 – 50% >5 tahun
kuning bergejala
-70 – 80 % usia >14
tahun timbul kuning
kemungkinan
terinfeksi
0 %
– 9
8 5
Waktu Infeksi
5% 95 %
Pencegahan Penularan Hepatitis B dari Ibu ke
Bayi
Pentingnya Deteksi Dini pada
Ibu Hamil
BEBAN JABAR AKIBAT HEPATITIS B /TAHUN
Keluarga penderita
Hepatitis Penderita IMS ODHA Hemodialisis
• Persiapan pelaksanaan:
– Identifikasi pelaksana (Puskesmas/ atau lainnya,
mekanisma koordinasi dan rujukan?)
– Estimasi jumlah
– Sumberdaya dan dana
– Logistik & pengelolaannya (BHP, reagen dan HBIG)
– Bahan-bahan KIE
– Mekanisma rujukan kasus dan follow up
– RR
TAHAPAN PELAKSANAAN
H 090 00
Lili 82 03 25 19 - 1 - 8
B
2 digit jenis pemeriksaan ▪
2 digit jenis populasi ▪
4 digit no. kab/kota ▪
3 digit no. pkm ▪
01 WPS
04 Pengguna Jarum Suntik (Penasun)
06 Waria
09 Lelaki seks dengan lelaki (LSL)/Gay
16 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
19 Ibu Hamil
20 Petugas Kesehatan
21 Mahasiswa Kesehatan
22 Pasangan/Keluarga yang tinggal serumah dengan penderita Hepatitis B
dan C
23 Pasien klinik Infeksi Menular Seksual
24 Orang dengan Infeksi HIV
25 Penerima layanan hemodialisis dan hemofilia
26 Pasien yang mendapatkan transfusi darah lebih dari 1 kali
27 Pasien yang menjalani tindakan bedah umum atau tindakan pada gigi
28 Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis C
CONTOH
26
TAHAPAN PELAKSANAAN
– Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan:
• Bumil diinformasikan dg baik ttg hasil pemeriksaan tsb.
• Bila hasil Pos, beri penjelasan TL dan rencana rujuk ke RS untuk
layanan lanjutan kasus hep B ibu nya; Partus sesuai kondisi ada
/tidaknya penyulit
• Bayi yg dilahirkan dari ibu dg HBsAg reaktif diberikan Vit K, HBIG
dan HBO segera setelah bayi lahir < 24 jam, dan vaksinasi
hepatitis B berikutnya sesuai program imunisasi nasional.
• Lalu saat bayi berumur 9 – 12 bulan perlu dilakukan pemeriksaan
kembali status HBSAg bayi tsb
• Bila hasil HBsAg reaktif rujuk ke RS mampu melakukan
Tatalaksana Hepatitis Virus
• Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HBsAg non-reaktif,
diberikan vitamin K dan HB 0 kurang 24 jam setelah kelahiran dan
vaksinasi hepatitis B berikutnya sesuai program imunisasi
nasional.
CARA PEMBERIAN HBIG
Pencegahan penularan vertikal Hepatitis B pada bayi
yang lahir dari ibu Hepatitis B
<
Imunisasi Hepatitis B
Hepatitis B Imunoglobulin
Vaksin Hepatitis B
(HBIG)
HyperHEP-B S/D
*Respon pada setiap individu berbeda
(6) World Health Organization. The immunological basis for immunization series module 22: Hepatitis B. WHO Library Catalouge ISBN 9789241504751. 2011; p9.
TAHAPAN PELAKSANAAN
– Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan:
• Bumil, nakes dan Risti HBsAg reaktif rujuk ke RS
perlu diidentifikasi RS yg mampu melakukan
Tatalaksana Hepatitis Virus
• Negatif Hep B dianjurkan untuk dilakukan imunisasi
TAHAPAN PELAKSANAAN
– BIMTEK
– Pencatatan dan Pelaporan
• Perlu disiapkan RR dg baik, tepat waktu
dan terus menerus
D D H B C 2018
DETEKSI DINI HEPATITIS B DAN C
SASARAN SASARAN
PRIORITAS : KELOMPO BERISIKO :
•Ibu Hamil (Semua Umur Bayi dari ibu dengan Hepatitis B
Kehamilan) > 90% Petugas kesehatan
Mahasiswa kesehatan
Dan lainnya (lihat Juknis)
SKEMA LAYANAN
LABORATORIUM
LABORATORIUM PUSKESMAS
PUSKESMAS TETAP TIDAK BERSEDIA PERKENALKAN KTS
1.Data
1.Data Dicatat
Dicatat dalam
dalam Form
Form 9B 9B dan
dan 9F
9F
2.Pemeriksaan
2.Pemeriksaan Hepatitis
Hepatitis B,
B, HIV
HIV dan
dan Syphilis
Syphilis
Hasil
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Hepatitis
Hepatitis BB Reaktif,
Reaktif, Tindak
Tindak
lanjuti
lanjuti
TINDAK LANJUT
1.Bila
1.Bila hasil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan hepatitis
hepatitis BB reaktif,
reaktif, pasien
pasien dirujuk
dirujuk keke rumah
rumah sakit
sakit rujukan
rujukan untuk
untuk penanganan
penanganan lebih lanjut
lebih lanjut TTL
TTL kasus
kasus // rencana
rencana terapi
terapi
2.Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit
2.Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan. rujukan.
3.Pembiayaan
3.Pembiayaan menggunakan
menggunakan BPJS/asuransi
BPJS/asuransi lainnya
lainnya atau
atau mandiri.
mandiri.
4.Hasil
4.Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim
pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli
ahli di
di rumah
rumah sakit
sakit rujukan
rujukan dikirim
dikirim ke
ke puskesmas
puskesmas yang
yang merujuk
merujuk untuk
untuk umpan
umpan balik
balik (feedback).
(feedback).
5.Bila
5.Bila hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
6.Bila
6.Bila hasil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan HBsAgHBsAg dan
dan anti-HBs
anti-HBs non-reakif,
non-reakif, maka
maka dianjurkan
dianjurkan vaksinasi
vaksinasi hepatitis
hepatitis BB sebanyak
sebanyak 33 kali,
kali, dan
dan diberikan
diberikan penyuluhan
penyuluhan (KIE).
(KIE). Mandiri
Mandiri
7.Bayi
7.Bayi yang
yang dilahirkan
dilahirkan dari
dari ibu
ibu yang
yang hepatitis
hepatitis BB reaktif,
reaktif, diberikan
diberikan HBIg,
HBIg, vitamin
vitamin K,
K, dan
dan vaksinasi
vaksinasi HBHB 00 kurang
kurang dari
dari 24
24 jam
jam setelah
setelah kelahiran,
kelahiran, dan
dan vaksinasi
vaksinasi hepatitis
hepatitis BB
berikutnya sesuai program imunisasi nasional.
berikutnya sesuai program imunisasi nasional.
8.Setelah
8.Setelah bayi
bayi berusia
berusia didi atas
atas 99 bulan,
bulan, dilakukan
dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan HBsAgHBsAg dan
dan anti-HBs.
anti-HBs.
9.Bayi
9.Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin
yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin KK dan
dan HBHB 00 kurang
kurang 2424 jam
jam setelah
setelah kelahiran
kelahiran dan
dan vaksinasi
vaksinasi hepatitis
hepatitis BB berikutnya
berikutnya sesuai
sesuai
program imunisasi nasional.
program imunisasi nasional.
10.Tindak
10.Tindak lanjut
lanjut hasil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan HIV HIV dan
dan syphilis
syphilis sesuai
sesuai ketentuan
ketentuan Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan RI RI (Subdit
(Subdit AIDS
AIDS dan
dan PMS,
PMS, Direktorat
Direktorat P2ML,
P2ML, Ditjen
Ditjen PP
PP dan
dan PLP).
PLP).
ALUR DETEKSI DINI AKTIF - HEPATITIS B&C PADA POP RISTI
KUNJUNGAN LAPANGAN
(tersedia ruangan yang bisa digunakan untuk konseling)
Tawarkan Pemeriksaan Hepatitis B dan atau C, HIV dan Syphilis
LABORATORIUM
LABORATORIUM PUSKESMAS
PUSKESMAS
1.Data
1.Data Dicatat
Dicatat dalam
dalam Form
Form 10B 10B dan
dan 10F
10F NON REAKTIF KONSELING
2.Pemeriksaan
2.Pemeriksaan Hepatitis
Hepatitis BB dan
dan atau
atau C,
C, HIV
HIV dan
dan Syphilis
Syphilis
Hasil
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan deteksi
deteksi dini
dini Hepatitis
Hepatitis BB dan
dan
atau
atau CC Reaktif
Reaktif
TINDAK LANJUT
1.Bila hasil pemeriksaan hepatitis B atau C reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit yang mampu melakukan
tatalaksana untuk penanganan lebih lanjut.
2.Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit .
3.Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4.Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas
yang merujuk untuk umpan balik (feedback).
5.RISTI hamil spt pada DDHB bumil
6.Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit AIDS
dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
ALUR DETEKSI DINI PASIF - HEPATITIS B, HIV dan SYPHILIS PADA IBU HAMIL
PADA SAAT KUNJUNGAN KE PUSKESMAS/ FASYANKES
LABORATORIUM
LABORATORIUM PUSKESMAS
PUSKESMAS TETAP TIDAK BERSEDIA PERKENALKAN KTS
1.Pengambilan
1.Pengambilan drah
drah ;; Data
Data Dicatat
Dicatat dalam
dalam Form
Form 9B
9B dan
dan 9F
9F
2.Pemeriksaan
2.Pemeriksaan Hepatitis
Hepatitis B,
B, HIV
HIV dan
dan Syphilis
Syphilis
Hasil
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Hepatitis
Hepatitis BB Reaktif,
Reaktif, RUJUK
RUJUK KE
KE
RS
RS UTK
UTK PEM
PEM LANJUTAN
LANJUTAN DAN
DAN RENCANA
RENCANA TERAPI
TERAPI
TINDAK LANJUT
1.Bila
1.Bila hasil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan hepatitis
hepatitis BB reaktif,
reaktif, pasien
pasien dirujuk
dirujuk keke rumah
rumah sakit
sakit rujukan
rujukan untuk
untuk penanganan
penanganan lebihlebih lanjut
lanjut =>
=> ALUR
ALUR BPJS.
BPJS.
2.Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit
2.Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan. rujukan.
3.Pembiayaan
3.Pembiayaan menggunakan
menggunakan BPJS/asuransi
BPJS/asuransi lainnya
lainnya atau
atau mandiri.
mandiri.
4.Hasil
4.Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim
pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli
ahli di
di rumah
rumah sakit
sakit rujukan
rujukan dikirim
dikirim ke
ke puskesmas
puskesmas yangyang merujuk
merujuk untuk
untuk umpan
umpan balik
balik (feedback).
(feedback).
5.Bila
5.Bila hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
6.Bila
6.Bila hasil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan HBsAgHBsAg dan
dan anti-HBs
anti-HBs non-reakif,
non-reakif, maka
maka dianjurkan
dianjurkan vaksinasi
vaksinasi hepatitis
hepatitis BB sebanyak
sebanyak 33 kali,
kali, dan
dan diberikan
diberikan penyuluhan
penyuluhan (KIE).
(KIE). Mandiri
Mandiri
7.Bayi
7.Bayi yang
yang dilahirkan
dilahirkan dari
dari ibu
ibu yang
yang hepatitis
hepatitis BB reaktif,
reaktif, diberikan
diberikan HBIg,
HBIg, vitamin
vitamin K,
K, dan
dan vaksinasi
vaksinasi HB
HB 00 kurang
kurang dari
dari 24
24 jam
jam setelah
setelah kelahiran,
kelahiran, dan
dan vaksinasi
vaksinasi hepatitis
hepatitis BB
berikutnya sesuai program imunisasi nasional.
berikutnya sesuai program imunisasi nasional.
8.Setelah
8.Setelah bayi
bayi berusia
berusia didi atas
atas 99 bulan,
bulan, dilakukan
dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan HBsAgHBsAg Lagi
Lagi utk
utk mengetahui
mengetahui status
status bayi
bayi
9.Bayi
9.Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin K dan HB 00 kurang
yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin K dan HB kurang 2424 jam
jam setelah
setelah kelahiran
kelahiran dan
dan vaksinasi
vaksinasi hepatitis
hepatitis BB berikutnya
berikutnya sesuai
sesuai
program imunisasi nasional.
program imunisasi nasional.
10.Tindak
10.Tindak lanjut
lanjut hasil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan HIV HIV dan
dan syphilis
syphilis sesuai
sesuai ketentuan
ketentuan Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan RI RI (Subdit
(Subdit AIDS
AIDS dan
dan PMS,
PMS, Direktorat
Direktorat P2ML,
P2ML, Ditjen
Ditjen PP
PP dan
dan PLP).
PLP).
ALUR DETEKSI DINI FASIF - HEPATITIS B&C PADA POP RISTI
LABORATORIUM
LABORATORIUM PUSKESMAS
PUSKESMAS NON REAKTIF KONSELING
1.Pengambilan
1.Pengambilan darah,
darah, Data
Data Dicatat
Dicatat dalam
dalam Form
Form 10B
10B dan
dan 10F
10F
2.Pemeriksaan
2.Pemeriksaan Hepatitis
Hepatitis BB dan
dan atau
atau C,
C, HIV
HIV dan
dan Syphilis
Syphilis
Hasil
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan deteksi
deteksi dini
dini Hepatitis
Hepatitis BB dan
dan
atau
atau CC Reaktif
Reaktif
TINDAK LANJUT
1.Bila hasil pemeriksaan hepatitis B atau C reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit yang mampu melakukan
pemeriksaan lanjutan dan rencana terapi lebih lanjut.
2.Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit .
3.Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4.Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas
yang merujuk untuk umpan balik (feedback).
5.RISTI hamil spt pada DDHB bumil
6.Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit AIDS
dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
Apa yang perlu dilakukan?
43
Strategi Meningkatkan Cakupan Imunisasi
Hepatitis B
1. Meningkatkan jumlah kelahiran di fasilitas yankes
2. Menjamin tersedia vaksin di tempat melahirkan
3. Mengembangkan pemberian vaksin di berbagai
tempat (homebirth)
4. Melatih tenaga medis untuk memberikan vaksin
dalam waktu 24 jam stlh melahirkan
5. Tersedianya “vaksin lahir” single dose
6. Menguatkan sistem monitoring, pencatatan dan
pelaporan
WHO, 2015 44
LATAR BELAKANG
5
PENULARAN VERTIKAL HIV-SiFILIS dan
HEPATITIS B
Penularan HIV Penularan Sifilis
45% 67%
3jk 02/03/21
Alur Pelayanan Eliminasi Penularan HIV, Sifilis
dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Puskesmas
Pemeriksaan :
Form yg dipakai: •HIV
-Kohort Ibu, Buku KIA
•Sifilis
-Form HIV, Sifilis dan
•Hepatitis B
Hep B
Menunggu
Pemeriksaan Hasil Tes
Bumil Pendaftaran Admin Puskesmas Poli KIA
R. Lab
3 4 4
1 2
6 5
Pengelola Program
HIV, Sifilis, Hepatitis Pengelola
Dinkes Kab/Kota Program Pkm
Ruang Data Pemberitahuan Hasil :
•Reaktif : Konseling postest dan
tatalaksana HIV/Sifilis. Bagi yang Hep B
Bumil
8. Staf Lab Rujuk ke RS tata laksana Hep,
9
• Non Reaktif : Konseling posttest,
Edukasi PHBS dan saran imunisasi Hep
10 7 B mandiri
Hasil
+
(+)
Segera ARV
+
Segera Benzatin
+
Pengawasan kasus
P2PML 02/03/21
ROADMAP
ELIMINASI PENULARAN
HIV, SIFILIS & HEPATITIS B
DARI IBU KE ANAK
Di INDONESIA
Eliminasi : <50/100.000 KH
: <5/10.000 KH
: <0,05%
Eliminasi : upaya
pengurangan
penyakit
berkesinambungan di
wilayah kesakitan
serendah mungkin :
tidak menjadi
masalah kesehatan
di wilayah P2PML 02/03/21
Akses terbuka 2018-2019
• Akses bumil ANC terpadu lengkap (10T) basis NIK / KTP JKN
• Deteksi dini tes laboratorium (T8) : selain HCG dan golongan
darah; Hb, GD, sifilis, HIV, Hepatitis B, Malaria (untuk daerah
endemis), protein urin, dan BTAcuriga TBC.
• Tracing pasangan keluarga
Pemeliharaan 2023-2025
• mempertahankan status Eliminasi (cegah ibu hamil terinfeksi, cegah
penularan vertikal)
• Menyisir kasus impor; Surveilans dan kohort integrasi UKM-UKP
dalam JKN
KAB. TASIKMALAYA
Bumil Bumil Bumil
No.Kec Puskesmas
2018 2019 2020
31 75 02 dd mm yy 00ab
Penghitungan beban : NIK
DKI dd perempuan + 40 Internal 31 75 02 58 01 93
Jaktim mm bulan 0001
yy tahun *) pastikan kode kota = kode
Pulo Gadung penduduk
P2PML 02/03/21
KESIMPULAN
• Pengendalian Penyakit HIV,
Sifilis dan Hepatitis B akan
sangat efektif dan efisien bila
dilakukan pemutusan
penularan dari ibu ke anak.
• Diperlukan Integrasi antara
program KIA, HIV AIDS dan
PIMS serta Hepatitis di
Fasyankes untuk tercapainya
Eliminasi Penularan HIV, Sifilis
dan Hepatitis B dari Ibu ke
Anak 58
PENGOBATAN HEPATITIS C
DENGAN DAA
59
PRIORITAS PROGRAM
• Melakukan upaya pemutusan penularan Hep B dan C
berdasarkan karakteristik penyakitnya Hep B (fokus
pada penularan ibu dan anak dan pengendalian FR),
Hepatits C (fokus pemutusan penularan, tatalaksana &
mencegah relaps terutama pd kelompok risti)
• Melakukan Screening Hepatitis B&C pada populasi
berisiko :
o Pengguna Narkoba Suntik
o Hemodialisa
o Keluarga Pengidap Hepatitis C
o Kontak Darah dengan Penderita Hepatitis C
o Tranfusi Darah
o Tato/Tindik
o Tenaga Kesehatan, dll
Upaya yg telah dilakukan
• Memasukkan DAA Sofosbuvir, Simeprevir, Ribavirin) ke
dalam Formularium Nasional
TATALAKSANA KASUS
HEPATITIS C
Sekilas Alur Pengobatan Hep C
Pasien
Pemeriksaan
lain +
65
Hasil Pemeriksaan
Lab VL HCV
66
Indikator Keberhasilan Pengobatan
Hep C dengan DAA
• HCV RNA: Pemeriksaan kembali setelah
12 minggu pasca pengobatan (SVR 12)
• Hasil : bila tidak terdeteksi sembuh
RUMAHSAKIT PENGOBATAN HEPATITIS C DI
PROVINSI JABAR TAHUN 2017
RS GUNUNGJATI
RS HASAN SADIKIN (KT CIREBON)
RSUD BOGOR
RS R.
SYAMSYUDIN, SH
(SUKABUMI)
LINDUNGI KAMI DARI HEPATITIS B
69
TERIMAKASIH
SELAMAT MERAIH MIMPI
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
BAGI IBU HAMIL
(INFORMED CONSENT)
Manfaat :
Kami meminta anda bersama ibu hamil yang lain untuk ikut serta dalam Deteksi
Apabila anda diketahui telah terinfeksi virus hepatitis B maka anda akan
dini Hepatitis B, yang akan melihat besarnya prevalensi Hepatitis B, HIV dan menularkannya pada bayi anda. Penderita hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke
bayi nantinya berpotensi menjadi sirosis dan kanker hati yang dapat
Syphilis pada ibu hamil.
menyebabkan kematian.
Dari deteksi dini ini, apabila anda diketahui terinfeksi virus hepatitis B maka anda
Pengambilan Darah :
akan mendapat manfaat karena bayi anda akan mendapatkan imunisasi Hepatitis
Kami akan meminta kesediaan anda untuk diambil darahnya. Jumlah darah yang B 0 hari ditambah Imunoglobulin Hepatitis B (HBIG) yang akan diberikan paling
diperlukan sebanyak 7 ml dari lengan anda. Darah tersebut digunakan untuk lambat dalam waktu 24 jam sesudah kelahiran. Pemberian imunisasi ini
diharapkan dapat memutus rantai penularan dari ibu kepada bayi yang
deteksi dini HBsAg dan Anti HCV dengan metode Rapid Test di puskesmas. Bila
dilahirkan. Selain itu, anda akan mendapat manfaat lain yaitu anda akan
HBsAg reaktif akan dilanjutkan dengan pemeriksaan konfirmasi di Laboratorium mengetahui apakah anda perlu mendapat terapi hepatitis B sehingga anda akan
rujukan konfirmasi dengan metode EIA/CLIA. Pengambilan darah ini dirujuk ataupun belum memerlukan terapi. Keikutsertaan anda dalam
pemeriksaan ini tidak akan menyebabkan beban keuangan bagi anda atau
menyebabkan sedikit rasa sakit. Apabila dideteksi HBsAg reaktif maka
keluarga anda, karena negara telah memberikan biaya yang cukup besar. Untuk
selanjutnya akan dirujuk ke Rumah Sakit dengan menggunakan BPJS/asuransi pemeriksaan laboratorium hepatitis B (pemeriksaan awal sebesar Rp 90.000) dan
pemberian HBIG untuk bayi dari ibu dengan HBsAg (+) sebesar Rp 2.200.000.
lainnya/mandiri.
Kerahasiaan :
Risiko dan Usaha Pengamanan : Catatan mengenai hasil pemeriksaan laboratorium anda akan dirahasiakan,
bahkan bila ada kajian lanjutan dari badan kesehatan pemerintah, anda hanya
Ada risiko sedikit infeksi berkaitan dengan pengambilan darah di lengan anda,
akan dikenal dalam sebuah nomor/kode.
tetapi risiko ini dapat dicegah, karena sebelum pengambilan darah, kulit disekitar
tempat pengambilan darah akan dibersihkan terlebih dahulu dengan Pertanyaan :
Bila ada pertanyaan mengenai deteksi dini ini, anda dapat menghubungi Subdit
menggunakan antiseptik dan menggunakan jarum baru yang steril dan sekali
Hepatitis, Diare & ISP no 021-42870659 atau Subdit AIDS dan IMS 021-
pakai. 42803901
Partisipasi Sukarela :
Anda tidak akan dan tidak dapat dipaksa untuk mengikuti pemeriksaan ini apabila
anda tidak menghendakinya. Keikutsertaan anda dalam pemeriksaan ini berdasar
atas keinginan anda sendiri (bersifat sukarela)
________________________ _____________
Tanda tangan klien Tanggal
_______________________ _______________
Tanda tangan petugas Tanggal