Anda di halaman 1dari 10

VALIDASI

Kelompok 4 :
Nuryulita (A1F018012)
M. Akbar (A1F018024)
Heru (A1F018030)
Nurmiana (A1F018046)
Pengertian Validasi

Validitas adalah sejauh alat ukur (tes) benar-benar


menggambarkan apa yang hendak diukur. Menetapkan
validitas sebuah test atau instrument test sangat sulit,
terutama karena variabel-variabel psikologi biasanya
adalah konsep-konsep abstrak, seperti inteligensi,
kecemasan, dan kepribadian. Konsep-konsep ini tidak
memiliki realitas konkret sehingga eksistensinya harus
diinferensi melalui sarana yang tidak langsung.
Jenis Validitas
 Validasi Isi
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh
panel yang berkompeten atau melalui expert judgement (penilaian ahli).

 Validasi Kriteria
Validitas kriteria adalah mengaitkan alat ukur dengan alat ukur lain
sebagai kriteria, apakah alat ukur ukur itu bisa dijelaskan hasil
korelasinya dengan dengan kriterianya berdasarkan teori yang ada.

 Validasi Konstruk
Validitas konstruk disebut juga sebagai validitas konsep, merupakan
Tolok ukur untuk menilai validitas konstruk ini adalah konsep/konstruk
teori yang melatar-belakangi penyusunan tes/ instrumen yang
bersangkutan.
Teknik Penetapan Validitas
A. Validasi Isi
Cara Penetapan Validitas Isi:
- Penilaian validitas isi suatu tes, adalah untuk menilai seberapa jauh isi tes
tersebut mencerminkan seluruh pokok bahasan dan tingkatan pengetahuan
(aspek) yang akan diukur.

- Validitas isi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Penetapan


(validasi) isi hanya didasarkan pada pertimbangan (judgement) belaka.
- Penetapan validitas isi dengan membuat tabel spesifikasi (kisi-kisi) tes
atau instrumen yang akan disusun
- Untuk melakukan evaluasi eksternal terhadap validitas isi, dilakukan
melalui validasi ahli (expert judgement).
Rancangan Butir-butir Instrumen

Berdasarkan hasil validasi ahli terhadap 18 butir soal


literasi saintifik diperoleh hasil 17 butir soal sudah sesuai
tanpa perbaikan dengan indikator yang diukur dan 1 butir
soal perlu perbaikan. Untuk kesesuaian pertanyaan
dengan jawaban, 9 butir soal sudah sesuai tanpa perbaikan
dan 10 soal sesuai dengan perbaikan. Sementara untuk
kesesuaian soal dengan jenjang sekolah, terdapat 11 butir
soalnyang sudah sesuai tanpa perbaikan dan 7 butir soal
sesuai dengan perbaikan. Rincian hasil validasi ahli
dipaparkan melalui tabel 1.3.
Keterangan
S = Sesuai
SP = Sesuai dengan perbaikan
T = tidak sesuai
Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini :
a. Analisis kevalidan butir soal Validator akan melihat apakah soal sudah sesuai
dengan kompetensi dasar dan indikator, apakah pokok soal sudah dirumuskan
dengan singkat dan jelas. Jadi validator akan memberikan penilaian dengan
memberikan tanda centang dari aspek tersebut tersebut terhadap butir soal tes.
Dalam memvalidkan butir soal, validator memberikan penilaian/pendapat untuk
validitasisi. Untuk validitas isi ada tiga pilihan penilaian, yaitu V=Valid,
KV=Kurang Valid, dan TV=Tidak Valid.

b. Analisis kevalidan soal tes oleh ahli materi Validator soal tes ahli materi
memberikan skor untuk setiap item dengan jawaban sangat sesuai (4), sesuai (3),
cukup sesuai (2), kurang sesuai (1), dan tidak sesuai (0), selanjutnya
menjumlahkan total skor tiap validator dan mencari rata-rata validitas dengan
rumus
B. Validasi Konstruk
Cara Penetapan Validitas Konstruk:

 Korelasi dengan ukuran lain, misal: korelasi antara skor tes


inteligensi yg sedang dikembangkan dengan prestasi belajar.

 Pembedaan (kontras) antar kelompok yg memang benar-benar


berbeda, misal: perbandingan kinerja antara sekolah kategori
baik dan kurang.

 Melalui analisis intra tes  Analisis Faktor

 Dengan matriks multi-trait multi metode  untuk menentukan


validitas konvergen dan validitas diskriminan.
C. Validasi Kriteria
Ada dua jenis validitas kriteria: 1) Validitas Kriteria Prediktif dan 2) Validitas Kriteria
Bersamaan (Concurrent) (Fraenkel, Wallen, & Hyun, 2012).

• Perbedaan kedua uji validitas kriteria tersebut terletak pada waktu pengujian instrumen
dengan kriterianya. Jika pengujian instrumen dan kriterianya dilakukan pada waktu yang
berbeda, maka disebut dengan validitas kriteria prediktif, sedangkan jika pengujian
instrumen dengan kriterianya dilakukan pada waktu yang bersamaan maka disebut dengan
validitas kriteria bersamaan (concurrent). Hasil dari uji instrumen dan kriterianya kemudian
dihubungkan dengan uji korelasi. Berikut ini disajikan rumus korelasi untuk mencari
koefisien korelasi hasil uji instrumen dengan uji kriterianya.
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai