Anda di halaman 1dari 32

Pengujian

karakteristik
agregat halus
Tujuan Pengujian Standar Yang Digunakan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk AASHTO T27-82
menentukan pembagian butir ( gradasi ) agregat AASHTO T11-82
halus dengan menggunakan saringan.
Peralatan Yang Digunakan

Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 %


dari berat benda uji.

Satu set saringan : 3 /4”; 1 /2”; 3 /8”; no. 4; no.


8; no. 30; no.50; no. 100; no. 200; PAN

Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk


memanasi sampai (110 +/- 5 )
Peralatan Yang Digunakan

Alat pemisah contoh.

Mesin pengguncang saringan.

Talam-talam.

Kuas, sikat kuningan,sendok dan lain-lain


Bahan Yang
Agregat Digunakan
halus (pasir dan debu batu) yang lolos saringan No.4
sebanyak 1000 gram, diperoleh dari alat pemisah atau cara
perempat.
MULAI

Benda uji dikeringkan dalam oven dengan


suhu (110 +/- 5)’C , sampai berat tetap.

Benda uji disaring lewat susunan saringan


dengan ukuran saringan paling besar
ditempatkan paling atas. Saringan diguncang
dengan tangan atau mesin pengguncang
selama 15 menit.
aan

Hitung presentase benda uji yang tertahan di


atas masing–masing saringan terhadap total
benda uji

SELESAI
Simulasi Data Hasil Pengujian
Simulasi Data Hasil Pengujian

Berat tanah tertahan   = (berat saringan + tanah tertahan) – berat saringan.
= 630.3 – 441.1
= 189.2 gram

Persen Tertahan = (berat total tertahan/berat total tanah) x 100 %


= (189.2 / 2500) x 100 %

Kumulatif tertahan = persen tanah tertahan untuk masing – masing ukuran


saringan secara kumulatif

= 1.25 + 4.17 + 7.56


= 12.98 %

Persen lolos  = 100 % - kumulatif tertahan


= 100 % - 12.98 %
= 87.02 %
Komentar
Semakin banyak agregat halus maupun besar yang lolos saringan dengan
nomor saringan terkecil maka uji kehalusan agregat semakin baik. Dengan
analisa lolos ayakan tersebut dapat diketahui kualitas baik buruknya agregat
tersebut. Sebalikya jika semakin banyak agregat yang tertahan dalam saringan
berdasarkan kriteria nomor saringan maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
kehalusan agregat tersebut buruk.
PENGUJIAN BERAT JENIS DAN
PENYERAPAN AGREGAT
HALUS
PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

Tujuan Pengujian Standar Yang Digunakan


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis
(bulk), berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry AASHTO T85-81
= SSD), berat jenis semu (apparent) dan penyerapan dari agregat
halus.
Peralatan Yang Digunakan

Timbangan dengan kapasitas 1 kg atau lebih


dengan ketelitian 0,1 gram

Piknometer dengan kapasitas 500 ml.

Kerucut terpancung (cone), diameter bagian


atas (40 +/- 3) mm, diameter bagian bawah ( 90
+/- 3) mm dan tinggi (75 +/- 3) mm dibuat dari
logam tebal minimum 0,8 mm.

Batang penumbuk yang mempunyai bidang


penumbuk rata, berat (340 +/-15) gram,
diameter permukaan penumbuk (25 +/- 3) mm.
Peralatan Yang Digunakan

Saringan No. 4.

Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu


untuk memanasi sampai (110 +/- 5)’C.

Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan


1’C.

Talam.
Peralatan Yang Digunakan

Bejana tempat air.

Pompa hampa udara (Vacuum pump) atau


tungku.

Air suling.

Desikator.
Bahan Yang Digunakan
Benda uji adalah agregat yang lewat saringan no.4 diperoleh
dari alat pemisah contoh atau cara perempat, sebanyak 1000
gram.
Prosedur Percobaan
MULAI

Benda uji dikeringkan dalam oven pada suhu


(110 +/- 5)’ C, sampai berat tetap. Yang
dimaksud dengan berat tetap adalah keadaan
berat benda uji selama 3 kali proses
penimbangan dan pemanasan dalam oven
selang waktu 2 jam berturut-turut, tidak
akan mengalami perubahan kadar air lebih
besar daripada 0,1 %. Benda uji didinginkan
dalam suhu ruang, kemudian direndam
dalam air selama 24 +/- 4 jam.

A
A

Air perendam dibuang dengan hati-hati


jangan sampai ada butiran yang hilang,
agregat ditebarkan diatas talam, kemudian
di keringkan di udara panas dengan cara
membalik-balikkan benda uji. Pengeringan
dilakukan sampai tercapai keadaan kering
permukaan jenuh.

Keadaan kering permukaan jenuh diperiksa


dengan mengisikan benda uji ke dalam
kerucut terpancung. Keadaan kering
permukaan januh tercapai bila benda uji
runtuh tetapi masih dalam keadaan tercetak.

B
B

Segera setelah tercapai keadaan kering


permukaan jenuh, Benda uji dimasukkan ke
dalam picnometer sebanyak 500 gram.Air
suling dimasukkan sampai mencapai 90 % isi
picnometer,diputar sambil diguncang sampai
tidak terlihat gelembung udara di dalamnya.
Untuk mempercepat proses ini, dapat
dipergunakan pompa hampa udara, tetapi
harus diperhatikan jangan sampai ada air
yang ikut terisap,dapat juga dilakukan
dengan merebus piknometer.

C
C

Picnometer direndam ke dalam air dan suhu


air diukur untuk penyesuaian perhitungan
kepada suhu standar 25’C

Air ditambahkan pada picnometer sampai


mencapai tanda batas kalibrasi.

Picnometer berisi air dan benda uji


ditimbang sampai ketelitian 0,1 gram.

D
D

Benda uji dikeluarkan lalu dikeringkan


dalam oven dengan suhu ( 110+/- 5 )’C
sampai berat tetap, kemudian benda uji
didinginkan dalam desikator.

Setelah benda uji dingin,kemudian benda uji


ditimbang.

Berat picnometer berisi air penuh segera


ditentukan dan suhu air diukur guna
penyesuaian dengan suhu standar 25C .

SELESAI
Simulasi Data Hasil Pengujian

Diketahui :

Bp    =    177,1    gram


Bs    =    500    gram
Bt    =    960,6    gram
B    =    687,3    gram
Bk    =    474,2    gram
Komentar
Agregat yang dikeluarkan dari piknometer butuh bantuan saringan
no.200 untuk menyaring agregat agar tidak banyak terbuang. Namun
hanya air saja yang disaring agar tingkat ketelitian tidak jauh berbeda,
Karena agregat sulit dikeluarkan dari piknometer maka harus dibantu
oleh air.
PENGUJIAN
KADAR LUMPUR
Pengujian kadar lumpur

Tujuan Pengujian Standar Yang Digunakan

Untuk mengetahui tingkat prosentase lumpur dari suatu agregat AASHTO T176-73 (1982)
halus atau pasir.
Peralatan Yang Digunakan

Tabung sand equivalent ( S.E ).

Beban equivalent.

Larutan standar ( stok solusion ).

Alat pengocok

Corong.

Cawan.

Tin box.

Saringan No. 4.

Sumbat karet.
Bahan Yang Digunakan
PASIR YANG LOLOS SARINGAN NO. 4
Prosedur Percobaan
MULAI

Mengambil Beban equivalent dan


dimasukkan pada tabung S.E. dalam kondisi
kosong kemudian dicatat letak tera putih
pada posisi strip.

Pasir yang lolos saringan No. 4 diambil


secukupnya, dan dimasukkan ke dalam tin
box sampai penuh, kemudian diratakan dan
ditekan dengan tangan sehingga rata
permukaan.

Larutan standar dimasukkan ke dalam


tabung S.E setinggi 5 strip ( skala tabung S.E
).

A
A

Contoh yang telah ditakar tadi dimasukkan ke


dalam tabung S.E, dan dibiarkan selama 10
menit.

Tabung tersebut dikocok dengan arah


mendatar sebanyak 90 kali, dimana
perhitungan dilakukan satu arah.

Selang dimasukkan ke dalam tabung S.E dan


kran dibuka sehingga larutan standar
equivalent masuk ke dalam tabung S.E
sampai skala 15.

B
B

Didiamkan selama 20 menit, kemudian dibaca


skala yang berada di atas permukaan lumpur.

Selanjutnya skala beban equivalent


dimasukkan secara perlahan-lahan sampai
beban tersebut berhenti.

Skala dibaca setelah pembebanan (dicatat


letak tera putih pada posisi strip).

SELESAI
Simulasi Data Hasil Pengujian
Komentar

Nilai sand equivalent adalah perbandingan pembacaan skala pasir terhadap


skala pembacaan lumpur pada alat uji sand equivalent yang dinyatakan dalam
persen. Pengujian sand equivalent sendiri merupakan suatu metode pengujian
agregat halus atau pasir yang lolos saringan No.4 (4,75 mm), menggunakan suatu
alat uji cara setara pasir dan larutan Calcium Cloride.
sih

Anda mungkin juga menyukai