PENGERTIAN
PROSES EKSTRAKSI :
bahan direndam dengan pelarut, pelarut akan masuk ke dalam
sel lewat dinding sel (sifat permiabel) secara osmosis,
melarutkan isi sel (konsentrasi larutan dalam sel berbeda
dengan luar sel), terjadi proses difusi (kons. tinggi mengalir ke
kons. rendah)
MASERASI
MASERASI
- sederhana
- tidak butuh keahlian
- cocok untuk bahan baku :
- simplisia kandung zat aktif mudah larut
- tidak mengandung zat mudah kembang
- bahan tidak keras, daun, bunga
Modifikasi :
- digesti
- maserasi dengan mesin pengaduk
- remaserasi
- maserasi melingkar
.
Maserasi merupakan cara penyarian yang
sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari.
Istilah maceration berasal dari bahasa Latin
macarace, yang artinya “merendam”
Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang
mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari,
tidak mengandung zat yang mudah mengembang dalam
cairan penyari.
Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol,
air-etanol atau pelarut lain. Bila cairan penyari digunakan air
maka untuk mencegah timbulnya kapang, dapat ditambahkan
bahan pengawet, yang diberikan pada awal penyarian.
Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara
pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan
mudah diusahakan.
Ragam ekstraksi yang tepat sudah tentu bergantung
pada tekstur dan kandungan air bahan tumbuhan yang
diekstraksi dan pada jenis senyawa yang diisolasi.
Pada penyarian dengan cara maserasi perlu dilakukan
pengadukan. Pengadukan diperlukan untuk meratakan
konsentrasi larutan diluar butir serbuk simplisia, sehingga
dengan pengadukan tersebut tetap terjaga adanya derajat
perbedaan konsentrasi yang sekecil-kecilnya antara larutan
didalam sel dengan larutan diluar sel.
Hasil penyarian dengan cara maserasi perlu dibiarkan
selama waktu tertentu. Waktu tersebut diperlukan untuk
mengendapkan zat-zat yang tidak diperlukan tetapi ikut
terlarut dalam cairan penyari.
Maserasi dapat dilakukan modifikasi misalnya :
1. Digesti
Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan
pemanasan lemah,yaitu pada suhu 40o – 50o C. Cara
maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia yang
zat aktifnya tahan terhadap pemanasan.
2. Maserasi dengan mesin pengaduk
Penggunaan mesin pengaduk yang berputar terus
menerus, waktu proses maserasi dapat dipersingkat
manjadi 6 sampai 24 jam.
3. Remaserasi
Cairan penyari dibagi 2. Seluruh serbuk simplisia
dimaserasi dengan cairan penyari pertama, sesudah
dienaptuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi
dengan cairan penyari yang kedua.
4. Maserasi melingkar
Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar
cairan penyari selalu bergerak dan menyebar. Dengan
cara ini penyari selalu mengalir kembali secara
berkesinambungan melalui serbuk simplisia dan
melarutkan zat aktifnya.
Keuntungan cara ini :
1. Aliran cairan penyari mengurangi lapisan batas.
2. Cairan penyari didistribusikan secara seragam, sehingga
akan memperkecil kepekatan setempat.
3. Waktu yang diperlukan lebih pendek.
A. Alat Pendingin
B. Tutup (dari gabus)
C. Panci digesti
D. Tangas air
E. Sumber panas
3. Gambar Alat Maserasi Melingkar
A. Bejana Penyari
B. Pipa penghubung
C. Pompa
D. Alat penyembur
E. Saringan
F. Serbuk simplisia dan cairan penyari
4. Gambar Alat Maserasi Melingkar Bertingkat
A. Bejana Penyari
B. Pipa penghubung
C. Pompa
D. Alat penyembur
E. Bejana penampung
PERKOLASI
- PRINSIP :
Air dipanaskan akan menguap, uap
air masuk ke dalam labu sampel,
minyak atsiri akan terbawa bersa-
ma uap air, sampai dikondensor,
terkondensasi, turun lewat pipa
alonga, masuk kedalam corong
pisah dan akan memisah air dan
minyak atsiri
INFUS/DEKOK
INFUS / DEKOK
- Masuk cara panas
- cairan penyari air
- pemanasan pada temperatur uap air (1000 C)